Bagi teman-teman yang mengikuti perkembangan update algoritma dari Google, pasti sudah tidak asing lagi dengan Google Helpful Content Update.
Secara garis besar, adanya update-an tersebut menggambarkan bahwa search engine akan memprioritaskan konten yang mempunyai kualitas yang bagus serta membantu menjawab pertanyaan dari user.
Namun, update-an mengenai hal tersebut masih belum menjelaskan secara detail bagaimana cara kerja Helpful Content.
Melalui Google SearchLiasion, mereka menjawab beberapa bagian yang sekiranya masih membingungkan bagi para publisher seperti kita, salah satunya yaitu cara kerjanya dan bagaimana menilai kualitas website.
Daftar Isi
Sistem Helpful Content
Teman-teman mungkin sudah sering mendengar istilah machine learning.
Pada dasarnya, sistem Google Helpful Content didasarkan pada machine learning model yang menggunakan separator (alat pemisah) untuk menghasilkan “sinyal”.
Nantinya, sinyal tersebut akan digunakan oleh sistem Google Ranking dalam memilah dan memilih mana konten yang mempunyai kualitas tinggi ataupun rendah.
Separator yang dimaksud dalam machine learning model akan memberikan label pada setiap konten.
Dalam konteks sistem Helpful Content, machine learning model akan me-labeli konten dengan penanda yang berbentuk jempol ke bawah atau bisa diartikan dengan dislike.
Dengan demikian, situs web yang mempunyai sedikit konten yang tidak bermanfaat mendapatkan jumlah dislike yang sedikit dari machine learning model.
Sebaliknya, situs web yang mempunyai banyak konten tidak bermanfaat akan mendapatkan penanda dislike yang banyak juga.
Itu merupakan salah satu contoh sinyal yang dihasilkan dari sistem Helpful Content.
Setidaknya, masih ada ratusan atau ribuan sinyal lainnya yang digunakan untuk menentukan ranking pada situs web (seperti relevansi, link, dll).
Panduan Google Masih Terlihat Abu-abu
Google terus berusaha memperbarui panduan Google Helpful Content untuk membantu praktisi SEO dalam menanggapi situs web mereka yang mengalami kehilangan ranking.
Salah satu artikel di Search Engine Journal menjelaskan bahwa ada salah satu panduan Google Helpful Content yang masih terasa buram atau transparan sehingga membuatnya tampak membingungkan bagi publisher ataupun praktisi SEO.
Salah satunya yaitu,
“Mengubah tanggal publish artikel agar kontennya terlihat fresh di mata Google, padahal hanya membuat sedikit perubahan pada konten tersebut”
Bagian di atas ditujukan kepada publisher yang berusaha mengelabui algoritma Google mengenai kesegaran konten dengan hanya melakukan perubahan sedikit atau bahkan terkesan sepele pada konten.
Setelah melakukan perubahan, publisher akan mengubah tanggal untuk memberitahu Google bahwa konten tersebut masih segar.
Namun, permasalahannya adalah masih banyak publisher yang hendak melakukan perubahan-perubahan kecil pada konten seperti:
- Memperbaiki typo
- Mengganti atau menambahkan kata agar kalimatnya terlihat lebih jelas
- Mengubah kata untuk membuat isi konten lebih jelas
Khususnya, untuk konten-konten lama yang penulisannya masih berantakan dan dibutuhkan perubahan kecil.
Sayangnya, salah satu panduan Google Helpful Content terlihat masih abu-abu karena menganggap bahwa konten yang diubah dengan sepele seperti contoh-contoh di atas masuk ke dalam sinyal negatif bagi sistem Helpful Content.
Hal tersebut tentu menjadi perhatian bagi para praktisi SEO di dunia, tak terkecuali salah satunya yaitu Luke Jordan.
Melalui akun X (Twitter), @lr_jordan, ia mengungkap keresahannya terkait sistem Helpful Content
Intinya, Luke Jordan sangat menyayangkan sistem Helpful Content yang tidak memperbolehkan perubahan kecil, seperti sekadar angka di dalam konten.
Padahal, menurut Luke Jordan, perubahan kecil seperti poin angka dari 5 ke 6 menjadi hal yang penting bagi isi konten dan berpotensi membantu user.
Cuitan tersebut langsung ditanggapi oleh Google SearchLiasion melalui akunnya @searchliaison
Respon dari SearchLiasion betul, tetapi ada bagian yang tidak jelas mengenai perubahan tanggal publish sehingga membuat Luke memberikan responnya kembali.
Dari respon tersebut, Luke juga menambahkan respon seperti ini
Luke menyoroti pedoman Google tentang mereka yang tidak memperbolehkan mengubah tanggal konten ketika tidak ada banyak perubahan di dalamnya.
Respon dari Google SearchLiaison menjelaskan bahwa apabila seseorang hanya mengubah tanggal kontennya, maka hal tersebut bisa masuk ke dalam sinyal sistem kerja Helpful Content atau teridentifikasi.
Lalu, Bagaimana Kepastian Mengenai Pengubahan Tanggal Publish?
Melalui respon @searchliaison di atas, bisa disimpulkan bahwa Google perlu mengerucutkan dan memberikan klarifikasi lebih dalam lagi.
Pasalnya, makna tersebut masih terlalu luas dan berpotensi membuat publisher teridentifikasi spam atau bahkan menyalahgunakan algoritma Google.
Sebagai contoh, seperti yang dikatakan oleh Luke Jordan di atas, ada kalanya kita ingin menambahkan poin untuk artikel kita.
Misalnya, di dalam artikel sudah ada 6 tips poin, lalu Anda ingin menambahkannya jadi 9 poin. Setelah mengubahnya, tentu kita harus mengubah tanggal publish-nya juga supaya konten terlihat lebih fresh.
Akan tetapi, hal tersebut masih berpotensi dapat diidentifikasi oleh sistem Helpful Content dan bisa saja dianggap sebagai konten spam.
Demikian penjelasan singkat mengenai cara kerja sistem Helpful Content. Apabila teman-teman ingin mendiskusikannya lebih dalam lagi, Anda bisa langsung bergabung ke grup Telegram DailySEO.
Ada banyak sekali praktisi SEO yang bisa Anda ajak diskusi perihal update-an di atas maupun update algoritma Google yang lainnya.
Selain itu, apabila Anda ingin belajar SEO lebih dalam lagi, Anda juga bisa mengikuti SEO course dari DailySEO!
Materinya langsung dibawakan oleh founder DailySEO, Ilman Akbar. Jadi, tunggu apa lagi? Tambah ilmu SEO Anda sekarang juga bersama SEO course DailySEO!
Sumber: https://www.searchenginejournal.com/google-clarifies-how-helpful-content-system-works/
1 Comment
terima kasih kak artikelnya sangat membantu