Bayangkan, teman-teman sudah menulis konten dengan target keyword yang tepat, menulis artikel yang lengkap dan berkualitas, tetapi tak kunjung berada di halaman pertama SERP (search engine result page)? Maka Anda perlu memperhatikan search intent atau maksud dari sebuah pencarian ketika ingin menulis artikel.

Berbicara mengenai persaingan di search engine, menyenangkan Google bukanlah tujuan utama. Teman-teman juga harus memikirkan kepuasan dari user setelah melihat konten yang Anda buat. Apakah mereka puas dengan artikel yang mereka temukan? Atau justru malah meninggalkan konten Anda dalam sekejap karena tidak sesuai dengan intent (maksud) yang mereka inginkan?

Untuk menjawab hal tersebut, teman-teman harus memahami search intent alias “maksud penelusuran” dengan baik supaya mampu menjawab apa yang menjadi pain point para user. Sebab, setiap user yang menggunakan Google Search mempunyai intent dan keinginan yang berbeda-beda, tergantung pada keyword yang mereka ketikkan di kolom penelusuran.

Lantas, apa itu search intent? Bagaimana cara memaksimalkannya? Tanpa basa-basi lagi, mari kita bahas bersama satu per satu!

Apa Itu Search Intent?

Search intent atau “maksud pencarian” adalah niatan atau maksud atau tujuan user saat mengetikkan keyword di search engine. Seperti yang sudah disebutkan di awal, setiap user pasti mempunyai tujuannya masing-masing, bukan?

Coba teman-teman bayangkan sedang mencari informasi di Google, misalnya ingin mengetahui bagaimana cara melakukan keyword research.

Kemungkinan teman-teman akan mengetikkan keyword seperti ini, “cara melakukan keyword research” atau “cara melakukan riset keyword“.

Lain halnya jika teman-teman hendak membeli barang, misalnya mau membeli handphone baru. Anda bisa jadi akan mengetikkan keyword brand handphone yang sedang dituju. Misalnya, “jual handphone brand A” atau “jual handphone type B baru”.

Baca Juga:   Pahami Perbedaan Search Queries dan Keywords dalam SEO

Akan tetapi, tidak semua user melakukan penelusuran bermaksud untuk membeli produk handphone tadi, karena pasti ada juga yang bermaksud ingin mencari tahu review-nya terlebih dahulu, atau bahkan melihat-lihat harganya. Jadi, ketika user bermaksud untuk mencari tahu review-nya, maka mereka akan mengetikkan keyword seperti, “review handphone A, B, dll”.

Di sinilah peran penting search intent bagi teman-teman untuk meraup traffic yang lebih tinggi dari search engine. Memahami maksud dari user ketika mencari sesuatu di search engine memang bukanlah suatu hal yang mudah. Apakah mereka ingin membeli sesuatu? Atau justru hendak mempelajari sesuatu?

Untuk menjawab semua itu, saya akan mengajak teman-teman untuk membahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis search intent di pembahasan selanjutnya. Dari sana, Anda akan tahu apa saja yang sekiranya dimaksudkan oleh user saat melakukan penelusuran di search engine.

Baca Juga: Apakah Bookmark Website di Chrome Memengaruhi Ranking di Google Search?

Jenis-jenis Search Intent

Meski tidak mudah memahami maksud dari pengguna, teman-teman bisa memecahkan masalah tersebut dengan empat jenis search intent di bawah ini. Dengan mengetahuinya, Anda jadi tahu di mana arah yang tepat untuk membuat sebuah konten.

1. Informational

Semua user, termasuk teman-teman, pasti ingin mencari informasi ketika membuka search engine, entah itu informasi mengenai biografi seseorang, belajar hal-hal baru seperti SEO, digital marketing, dll.

Pada jenis search intent yang satu ini, biasanya user akan mengetikkan keyword yang sangat spesifik, seperti:

  • cara merawat jaket kulit
  • belajar digital marketing untuk pemula
  • tips mendapatkan backlink berkualitas

2. Transactional

Jenis search intent yang satu ini lebih mengarah kepada keinginan membeli atau transaksi. Teman-teman pasti pernah mengetikkan nama sebuah brand atau barang di search engine, lalu yang muncul di hasil pencarian rata-rata marketplace.

Hampir semua user yang bermaksud ingin melakukan transaksi sudah mengetahui apa yang ingin ia beli beserta spesifikasi dan kisaran harganya. Dengan demikian, mereka akan langsung tertuju kepada keyword dengan transactional intent. Beberapa contoh keyword-nya seperti:

  • beli iPhone 13 Pro
  • vans
  • beli Samsung Galaxy S22 Ultra
  • beli mobil bekas
Baca Juga:   7 Kesalahan dalam Praktik Keyword Research yang Perlu Dihindari

3. Navigational

Apakah teman-teman seringkali ingin mencari situs tertentu, tetapi tidak tahu domain resminya? Jika pernah, Anda termasuk ke dalam jenis search intent yang satu ini.

Sebagai contoh, teman-teman mungkin ingin mencari situs Daily SEO ID, Akan tetapi Anda belum tahu persis apakah domainnya .id, .com, ataupun. co.id.

Untuk mempermudah pencarian teman-teman, Anda hanya perlu mengetikkan keyword “DailySEO” di search engine, lalu hasil pencariannya akan seperti ini:

search intent nama brand
Screenshot pencarian DailySEO

4. Commercial investigation

Jika pada jenis transactional intent setiap user sudah tahu apa yang ingin mereka beli, maka di commercial investigation mereka justru hendak mengambil keputusan sebelum membeli sesuatu.

Sebagai user, Anda tentu kerapkali mencari review terhadap suatu barang terlebih dahulu sebelum membelinya. 

Jika tidak, mungkin Anda akan mencari perbandingan dari brand A vs brand B untuk memastikan mana yang berkualitas di antara keduanya.

Di bawah ini, ada beberapa contoh keyword dengan commercial investigation intent:

  • headset bluetooth terbaik
  • honda vs toyota
  • review Samsung Galaxy S21 FE

Baca Juga: Apakah Author Authority Memengaruhi Ranking di Google Search?

Catatan: sebagian praktisi membagi search intent menjadi 4, sebagian lagi menjadi 3

Semrush termasuk yang membagi menjadi 4, dengan tools Keyword Magic Tool menunjukkan apa search intent dari setiap keyword yang ada di datanya.

Keyword Magic Tool Semrush memiliki kolom yang menunjukkan apa intent keyword tersebut.

Sebagian praktisi lain membagi ke dalam 3 search intent: navigational, informational, dan transactional. Jenis search intent yang commercial dianggap serupa dengan transactional, karena sama-sama memiliki niatan membeli.

Tips Mengoptimalkan Search Intent

Kini teman-teman sudah tahu empat dari jenis search intent di atas. Lantas, bagaimana cara mengoptimalkannya?

Sebenarnya, tidak sulit untuk mengidentifikasi search intent di Google. Teman-teman hanya perlu mengecek konten yang berada di halaman pertama SERP (Search Engine Result Page) dan cari tahu konten apa yang dibahas oleh situs tersebut.

Baca Juga:   Mengenal Keyword Research (Riset Kata Kunci) dalam SEO: Strategi Memilih Target Keyword yang Relevan

Sebagai contoh, teman-teman sudah melakukan keyword research dan sudah mempersiapkan kata kunci seperti “headset terbaik”. Kira-kira maksud dari keyword tersebut commercial atau transactional?

contoh search intent
Screenshot pencarian headset terbaik

Hampir kebanyakan pencarian tentang “headset terbaik” mengacu pada 10 rekomendasi headset-nya, bukan mengenai situs pembeliannya. Hanya ada satu marketplace yang muncul untuk keyword yang satu ini.

Artinya, teman-teman bisa menggunakan keyword tersebut untuk membuat konten terkait rekomendasi terbaik. Bisa juga ditambahkan keyword yang lebih spesifik untuk mendapatkan target user yang tepat, seperti “headset terbaik 2022” atau “headset terbaik di bawah 100 ribu”.

Supaya lebih mudah dalam mengidentifikasi jenis search intent, Ahrefs memberikan keyword modifier atau pengubah keyword yang biasanya digunakan untuk masing-masing jenisnya.

daftar kata search intent dari ahrefs
Sumber dari Ahrefs Blog

Baca Juga: Apakah Bounce Rate Merupakan Faktor Ranking Google?

Demikian penjelasan yang bisa saya bagikan kepada teman-teman mengenai search intent. Memahami maksud di balik keinginan user memang tidak mudah. Sebab, ada ratusan bahkan jutaan user yang datang ke Google dan mempunyai maksud dan tujuan masing-masing.

Meski begitu, search intent akan membantu Anda untuk membuat konten yang tepat dan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh user

Jika teman-teman ingin berdiskusi perihal ini, Anda bisa langsung tinggalkan komentar di bawah ini atau join ke grup telegram DailySEO ID di sini.

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

18 Comments

  1. Pingback: Mengenal Berbagai Tujuan SEO untuk Bisnis, karena SEO Bukan Cuma Demi Ranking - DailySEO ID

  2. Pingback: 5 Tips Optimasi Gambar di SEO, Lakukan Semua Agar Google & User Happy! - DailySEO ID

  3. Pingback: 5 Rekomendasi Kursus/Belajar SEO Online di Indonesia, Ini Investasi Leher Ke Atas! - DailySEO ID

  4. Pingback: 6 Langkah Awal Belajar SEO Bagi Pemula yang Segera Bisa Dipraktikkan - DailySEO ID

  5. Pingback: 9 Tips Menulis Judul Artikel yang Menarik untuk Diklik User - DailySEO ID

  6. Pingback: Jangan Pakai Target Keyword Sebagai Nama Domain Bisnis Anda: Google - DailySEO ID

  7. Pingback: Mengenal Agency/Jasa SEO: Apa Layanannya & Bagaimana Memilihnya? - DailySEO ID

  8. Pingback: 3 Ciri SEO Agency/Jasa/Pakar SEO yang Jangan Dipilih, Hati-hati Resikonya! - DailySEO ID

  9. Pingback: Strategi Low-Hanging Fruit Keywords dan Cara Implementasinya - DailySEO ID

  10. Pingback: Simak 9 Cara Monetisasi Blog yang Bikin Web Kamu Makin Cuan!

  11. Pingback: Apa Itu Konten SEO? Ini Dia Definisi,Teknik Penulisan,dan Atributnya

  12. Pingback: Google Rilis April 2023 Reviews Update, Ini Tips Bikin Konten Review Berkualitas - DailySEO ID

  13. Pingback: Sama tapi Beda, Ini Perbedaan SEO dan SEM yang Wajib Anda Ketahui! - DailySEO ID

  14. Pingback: Mengenal SERP dan Berbagai Fiturnya, Seorang SEO Harus Tahu! - DailySEO ID

  15. Pingback: 8 Tips Menulis Artikel Listicle yang Berkualitas dan Insightful untuk User - DailySEO ID

  16. Pingback: Membuat Page FAQ yang Disukai User Bisa Menaikkan Visibilitas Website di SERP - DailySEO ID

  17. Pingback: 9 Tips Mencari Freelance Writer yang Sesuai dengan Tujuan SEO Campaign Anda - DailySEO ID

  18. Pingback: Mengapa Pemula SEO Cenderung Fokus pada Skor di Berbagai Tools SEO? - DailySEO ID

Write A Comment