Ada beragam tools yang bisa teman-teman pakai dalam melakukan keyword research. Salah satu yang paling populer di kalangan praktisi SEO yaitu tools punya Google, Google Keyword Planner.
Google Keyword Planner dikenal dengan tools yang digunakan untuk keperluan mencari target keyword dalam Google Ads.
Akan tetapi, tools ini juga bisa dipakai dalam melakukan keyword research untuk SEO.
Dalam pemakaiannya, teman-teman bisa menggunakannya secara gratis!
Meski demikian, bagi Anda yang baru terjun ke dalam dunia SEO, mungkin masih belum memahami bagaimana cara memakainya dan memaksimalkannya untuk riset kata kunci.
Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan mengupas tuntas Google Keyword Planner dari A-Z! Yuk, simak sampai selesai!
Sebelum itu, Google Keyword Planner akan disingkat dengan GKP untuk memudahkan teman-teman dalam membacanya.
Daftar Isi
Apa Itu Google Keyword Planner?
Pada dasarnya, Google Keyword Planner adalah tools dari Google yang bisa digunakan untuk melakukan keyword research, baik untuk kepentingan ads atau iklan di Google ataupun keperluan konten SEO.
GKP menampilkan search volume untuk suatu kata kunci supaya orang-orang mampu memilih target keyword dengan tepat.
Bagi yang belum tahu, search volume merupakan jumlah pencarian yang dilakukan oleh user dalam kurun waktu tertentu. Semakin besar angkanya, maka keyword tersebut banyak dicari oleh user di search engine.
Jadi, teman-teman bisa mengidentifikasi keyword potensial melalui tools ini.
Tidak hanya itu, GKP juga memberikan kisaran biaya yang harus dikeluarkan jika menjalankan campaign ads.
Tools ini bisa digunakan oleh teman-teman dalam menerapkan strategi SEM (Search Engine Marketing) maupuan SEO (Search Engine Optimization).
Artinya, teman-teman tidak harus membuat ads di Google untuk menggunakan tools ini karena bisa digunakan untuk mencari keyword untuk SEO.
Apa Kelebihan Google Keyword Planner Dibanding Tools Lainnya?
Teman-teman mungkin pernah mendengar tools keyword research seperti Ahrefs, Semrush, Ubersuggest, dan lain-lain.
Pada dasarnya, tools di atas bisa dipakai secara gratis, tetapi fitur yang disajikan sangat terbatas.
Lain halnya dengan GKP. Tools ini bisa digunakan secara gratis dan memungkinkan Anda untuk melakukan riset kata kunci dengan maksimal.
Pasalnya, GKP dapat membantu Anda untuk menemukan target kata kunci yang sesuai dengan tujuan Anda serta mampu mengidentifikasi berapa kali kata kunci tersebut dicari oleh user.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa GKP bisa menjadi tools riset kata kunci gratis yang bisa Anda maksimalkan dengan baik.
Cara Mendaftar Google Keyword Planner
Untuk menggunakan tools GKP, Anda perlu mendaftarkan aku terlebih dahulu. Namun, tenang saja, pendaftarannya tidak dipungut biaya sama sekali.
Langkah-langkah pendaftarannya bisa Anda ikuti di bawah ini:
Buka Google Ads, lalu login
Langkah awal dalam mengoperasikan GKP yaitu buat akun Google terlebih dahulu. Jika sudah, teman-teman tinggal buka Google Ads, lalu klik tombol “Start now” atau mulai sekarang seperti gambar di bawah ini
Klik Switch to Expert Mode
Setelah masuk ke Google Ads, Anda langsung klik tombol biru “Switch to Expert Mode” untuk bisa mengoperasikan GKP tanpa perlu membuat campaign iklan.
Klik Buat Akun Tanpa Ad Campaign
Setelah itu, Anda akan disajikan tampilan seperti di bawah ini, kemudian klik “Create an account without a campaign”
Isi data-data informasi bisnis
Isi data-data terlebih dahulu, mulai dari lokasi, mata uang, zona waktu, dan lain-lain, lalu klik “Submit”.
Setelah itu, Anda tinggal klik “Explore your Account” untuk mulai menggunakan GKP.
Akun Google Ads sudah siap! Tinggal eksplorasi GKP
Selamat! Setelah langkah-langkah di atas selesai, kamu bisa menikmati GKP secara free dengan menekan toolbar “Keyword Planner” pada kolom “Planning”.
Anda bisa mencari keyword sepuasnya sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Cara Menggunakan Google Keyword Planner
Kini Anda telah mempunyai akun Google Ads dan siap untuk menggunakan Google Keyword Planner untuk keyword research.
Bagi teman-teman yang pemula dengan tools ini, mungkin sedikit bingung dalam mengoperasikannya.
Sama seperti tools keyword research lainnya, GKP dapat digunakan dengan beragam metode, yaitu:
- Riset keyword dengan mengetikkan target keyword tertentu, atau
- Memasukkan suatu website untuk melihat keyword yang dipakai
Supaya lebih jelas, mari kita simak penjelasannya satu per satu di bawah ini:
Riset keyword mengetikkan kata kunci tertentu
Metode ini bisa digunakan jika teman-teman mempunyai beberapa list keyword yang sudah ada di dalam pikiran.
Anda tinggal klik “Start with keyword”, lalu masukkan keyword yang akan ditargetkan.
Sebagai contoh, Anda ingin membuat konten dengan tema “pengertian SEO”.
Untuk menerapkannya ke GKP, Anda hanya perlu mengetikkan “SEO”, “SEO adalah”, “Apa Itu SEO” dan keyword-keyword lain yang berkaitan dengan tema yang akan ditulis ke dalam kolom “Enter products or services closely related to your business”.
Sebagai catatan, gambar di bawah hanya contoh yang diterapkan oleh SEMrush.
Setelah itu, klik tombol “Get results”, lalu Anda akan menemukan saran keyword lainnya yang bisa digunakan ke dalam artikel.
Selain informasi keyword, Anda juga akan ditampilkan informasi lain seperti rata-rata search volume hingga tingkat kompetisi di search engine.
Memasukkan website untuk riset keyword
Selain mencari keyword dengan menuliskan katanya secara langsung, Anda juga bisa mencari suatu keyword dengan memasukkan situs web ataupun halaman tertentu.
Sebagai contoh, teman-teman ingin mencari apa saja keyword yang berkaitan dengan halaman ini https://www.searchenginejournal.com/on-page-seo/title-tag-optimization/
Maka, teman-teman tinggal memasukkan situs web tersebut ke kolom “Start with a website”, lalu Google Keyword Planner akan memberikan keyword-keyword yang berkaitan dengan situs web tersebut.
Tips Menggunakan Google Keyword Planner
1. Cari keyword yang relevan dengan bisnis Anda
Kata kunci yang relevan merupakan pintu gerbang utama user untuk menemukan website teman-teman.
Sebelum benar-benar melakukan keyword research, buat daftar keyword yang sekiranya relevan dengan bisnis atau website Anda.
Sebagai contoh, bisnis teman-teman berhubungan dengan jual beli peralatan sepak bola. Mungkin, beberapa ide keyword yang bisa dicari yaitu:
- Cara merawat sepatu bola
- Teknik bermain sepak bola
- Cara mencuci jersey
- Dan lain-lain
Selain mencari keyword yang relevan, pastikan juga bahwa keyword tersebut sesuai search intent.
Pahami juga perilaku user dalam mencari suatu keyword. Misalnya, ketika user mencari keyword “jual sepatu bola”, otomatis mereka ingin melakukan transaksi atau dalam istilah search intent-nya yaitu keyword transactional.
Jadi, pastikan Anda tidak menggunakan keyword tersebut untuk menuliskan artikel yang bertele-tele dan panjang lebar.
Pasalnya, hal tersebut sudah pasti akan kalah saing dengan website atau marketplace yang sudah mempunyai tujuan menjual sepatu bola untuk keyword tersebut.
2. Sesuaikan lokasi pencarian
Hal yang paling mengejutkan dari GKP yaitu Anda bisa mengatur lokasi saat melakukan keyword research.
Maksudnya seperti apa? Jadi, teman-teman bisa mencari keyword secara spesifik sesuai daerah yang ingin Anda tuju. Hal ini tentu sangat berguna untuk mengatur strategi lokal SEO.
Untuk mengaturnya sendiri cukup mudah. Anda tinggal ubah lokasi menjadi Indonesia, kemudian pilih provinsi atau kota yang ingin Anda targetkan, contoh Jawa Barat.
Dari situ, teman-teman akan menemukan berapa banyak orang-orang di Jawa Barat yang mencari target keyword tertentu.
3. Cari ide keyword dari kompetitor
Pada dasarnya, cara mengambil keyword dari website bisa Anda praktikkan untuk mengetahui apa saja keyword yang dipakai oleh kompetitor melalui suatu halaman.
Cara ini tentu bisa menjadi langkah terbaik bagi teman-teman untuk membuat konten yang lebih bagus dibandingkan kompetitor dengan menggunakan keyword-keyword mereka serta menambahkan apa saja yang kurang dari konten kompetitor.
4. Cari long tail keyword
Dalam melakukan keyword research, tidak disarankan untuk hanya fokus pada short tail keyword semata.
Coba untuk cari long tail keyword yang potensial karena hal itu akan membantu menaikkan traffic website Anda.
Di sisi lain, long tail keyword biasanya memiliki tingkat keyword difficulty yang sedikit dibandingkan dengan short tail.
Sebagai contoh, Anda bergerak di bidang produk kecantikan. Teman-teman bisa mulai fokus mencari keyword seperti “cara menghapus make up tebal”, “cara menghilangkan flek hitam di wajah”, dan lain-lain.
Demikian pengenalan singkat mengenai Google Keyword Planner serta bagaimana cara menggunakannya dengan optimal.
Jika Anda masih ingin eksplorasi lebih lanjut saat melakukan keyword research, teman-teman bisa menggunakan tools ini ataupun tools lainnya seperti Semrush, Ahrefs, Ubersuggest, dan lain-lain.
Terlepas dari semua itu, GKP bisa dibilang cocok digunakan untuk pemula dalam menemukan target keyword yang tepat.
Buat teman-teman yang ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai keyword research, tools SEO, ataupun hal-hal yang berkaitan dengan SEO, Anda bisa langsung join ke grup Telegram DailySEO.
Di sana, ada banyak sekali praktisi SEO yang bisa Anda ajak diskusi perihal SEO, mulai dari technical, masalah SEO di website teman-teman, hingga tanya-tanya seputar event SEO terdekat.
Kemudian, apabila teman-teman tertarik belajar SEO langsung dengan founder DailySEO, Ilman Akbar, Anda bisa membeli recording + webinar DailySEO di sini!
Sumber:
https://www.semrush.com/blog/google-keyword-planner/#how-to-set-up-google-keyword-planner
https://www.searchenginejournal.com/google-keyword-planner-how-to/462573/