Ketika sedang menyusun strategi untuk campaign SEO, seringkali kita terlalu terpaku untuk mengoptimasi kata kunci dengan volume atau jumlah pencarian yang tinggi.
Padahal, pendekatan tersebut belum tentu efektif karena bisa jadi kata kunci yang teman-teman sasar terlalu kompetitif sehingga kemungkinan untuk mendapatkan ranking pencarian yang tinggi pada menjadi sangat kecil.
Ketimbang menyia-nyiakan budget SEO untuk mengoptimasi kata kunci dengan tingkat kompetisi yang sangat tinggi, teman-teman bisa mengalihkan fokus kepada low–hanging fruit keywords yang mungkin saja bisa membawa hasil yang lebih memuaskan untuk campaign SEO teman-teman.
Di artikel ini, kami akan memberikan penjelasan mengenai apa itu strategi low-hanging fruit keywords serta bagaimana cara mengimplementasikannya pada campaign SEO teman-teman.
Daftar Isi
Apa Itu Strategi Low-Hanging Fruit Keywords?
Low–hanging fruit, yang bisa diartikan dengan “buah yang paling rendah di pohon, jadi gampang dipetik”, merupakan sebuah pendekatan dalam dunia bisnis dengan fokus pada usaha paling mudah yang dapat mendatangkan hasil paling cepat.
Jadi jika ditarik ke dalam konteks SEO, strategi low–hanging fruit bisa diartikan sebagai strategi optimasi paling mudah yang bisa mendatangkan hasil paling cepat.
Dari sekian banyak strategi, satu yang paling sederhana yang bisa teman-teman lakukan adalah mengoptimasi kata kunci yang sudah menempati posisi bagian bawah halaman satu, atau halaman dua pencarian Google.
Kata kunci seperti ini biasanya memiliki potensi yang lebih tinggi untuk bisa naik lagi ranking-nya, dengan asumsi bahwa:
- Keyword ini memiliki tingkat kompetisi yang relatif lebih rendah karena sedikitnya kompetitor yang memiliki konten yang relevan untuk kata kunci tersebut.
- Google sudah menganggap konten web teman-teman layak untuk ditampilkan pada halaman hasil pencariannya.
Kriteria Low-Hanging Fruit Keyword
Maka dari itu, mengalihkan fokus untuk mengoptimasi low–hanging fruit keywords bisa menjadi strategi alternatif yang bisa teman-teman gunakan untuk mendapatkan hasil campaign yang lebih memuaskan.
Selain posisi ranking, terdapat beberapa kriteria lain yang perlu Anda perhatikan dalam menentukan low–hanging fruit keyword, yaitu:
- Konten halaman web yang muncul di SERP relevan dengan kata kunci pencarian.
- Kata kunci memiliki jumlah impressions yang relatif tinggi.
- Halaman web yang muncul di SERP masih memungkinkan dioptimasi untuk kata kunci tersebut.
Cara Menemukan Low-Hanging Fruit Keywords
Untuk mulai menerapkan strategi ini, maka tentu teman-teman perlu terlebih dahulu mengidentifikasi low–hanging fruit keywords yang perlu dioptimasi. Hal ini dapat dengan mudah teman-teman lakukan lewat Google Search Console.
Pada akun Google Search Console, teman-teman bisa masuk ke dashboard ‘Search Result‘ yang menunjukkan data data historis dari impressions (jumlah tayang), clicks (jumlah klik), average postions (rata-rata posisi), dan average CTR (rata–rata CTR) dari halaman web teman-teman di Google.

Pada tab ‘Queries‘, cobalah cari kata kunci dengan average positions urutan 6-15 (berada di bagian bawah halaman pertama, atau halaman kedua) namun memiliki jumlah impressions yang cukup tinggi.

Untuk memudahkan proses pencarian, teman-teman bisa mengurutkan tabel berdasarkan jumlah impressions.
Kata kunci yang sudah dipilih bisa teman-teman kumpulkan dalam satu spreadsheet dengan kolom kata kunci, jumlah impressions, ranking, dan URL halaman, untuk kemudian dioptimasi.
Ketika memilih kata kunci yang akan dioptimasi, jangan lupa juga untuk memeriksa halaman web apa yang muncul untuk kata kunci tersebut pada SERP Google. Pastikan halaman web tersebut relevan dengan kata kunci pencarian dan masih memungkinkan untuk dioptimasi.
Sebagai contoh, teman-teman menemukan bahwa website e–commerce teman-teman mendapatkan ranking 11 pada kata kunci informasional ‘apa itu kopi robusta’ dengan total impressions yang cukup tinggi.
Namun, ternyata halaman web yang muncul pada SERP untuk kata kunci tersebut merupakan halaman produk yang menjual kopi robusta.
Dalam kasus ini, meskipun ‘apa itu kopi robusta’ memiliki jumlah impressions yang tinggi, teman-teman tidak disarankan untuk mengoptimasi kata kunci dengan teknik ini karena halaman web yang muncul di SERP tidak relevan dengan intensi pencarian kata kunci.
Pendekatan yang lebih tepat untuk kasus seperti ini biasanya adalah dengan membuat konten baru untuk mengakomodasi intensi pencarian kata kunci terkait.
Tips Optimasi Menggunakan Low-Hanging Fruit Keywords
Ketika teman-teman sudah selesai mengumpulkan kata kunci low–hanging fruit, maka teman-teman bisa memulai untuk mengoptimasi kata kunci tersebut pada halaman web teman-teman.
Teman-teman bisa memulai optimasi dengan melakukan perubahan atau penyesuaian pada elemen-elemen on–page utama di bawah ini.
Page title & heading tag
jika memungkinkan, teman-teman bisa mengoptimasi page title dari halaman web tersebut dengan kata kunci yang telah didapatkan. Namun, pastikan penambahan kata kunci pada page title tidak terkesan spammy.
Sebagai contoh, saat ini teman-teman memiliki konten artikel dengan judul ‘Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai’ yang mendapatkan ranking 8 pada kata kunci ‘ciri ciri demam berdarah’.
Maka, teman-teman bisa mempertimbangkan untuk mengganti judul artikel teman-teman menjadi ‘Ciri-Ciri Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai’ dengan ekspektasi teman-teman akan mendapatkan ranking lebih tinggi pada kata kunci ‘ciri ciri demam berdarah’.
Konten
Jangan lupa juga untuk menambahkan konten berupa penjelasan atau informasi tambahan yang berkaitan dengan kata kunci teman-teman.
Dalam menambahkan atau menyesuaikan konten, coba pelajari konten pada halaman web yang menempati ranking teratas untuk kata kunci yang ingin teman-teman optimasi.
Temukan informasi apa lagi yang bisa ditawarkan pada konten teman-teman untuk menghadirkan nilai lebih dan berbeda dari konten kompetitor.
Jika ada pengalaman pribadi atau studi kasus, sangat disarankan untuk ditambahkan di sana. Ingat E-E-A-T, dengan E-nya adalah Experience?
Internal link
Terakhir, teman-teman bisa menambahkan internal link dari halaman lain menuju page tersebut. Pastikan juga halaman lain itu memiliki konten yang relevan dengan halaman yang teman-teman optimasi.
Penutup
Demikian pembahasan singkat mengenai strategi low–hanging-fruit keywords untuk SEO serta cara mengimplementasinya. Beberapa tips di atas hanyalah merupakan langkah sederhana yang bisa teman-teman lakukan untuk mulai mengoptimasi kata kunci low–hanging fruit.
Di luar itu, teman-teman juga bisa melakukan optimasi lain seperti menambahkan aset visual seperti gambar, infografis, video, atau juga melakukan off page SEO.
Punya ide optimasi lain atau pengalaman menerapkan teknik low–hanging fruit ini? Bagikan di kolom komentar ya!
_____________
Ayo bergabung di grup Telegram DailySEO ID untuk dapat berdiskusi tentang topik seputar SEO dengan praktisi SEO lainnya!
Saat ini, DailySEO ID juga memiliki series webinar dengan materi SEO ter-update untuk teman-teman yang tertarik belajar SEO langsung dari founder DailySEO ID, Ilman Akbar.
Jika tertarik, teman-teman bisa langsung mendaftarkan diri untuk ikut series webinar selanjutnya di sini ya!
Sumber:
2 Comments
Pingback: Pahami Perbedaan Search Queries dan Keywords dalam SEO - DailySEO ID
Pingback: Mengenal Low Hanging Fruit Keyword sebagai Optimasi Kinerja SEO