Sebelumnya kami pernah membahas tentang domain age sebagai faktor ranking di Google, dan kali ini DailySEO ID akan membahas faktor ranking lainnya yang sebenarnya masih berkaitan dengan aged domain, yaitu domain history (riwayat domain).

Mungkin teman-teman tahu atau bahkan melakukannya, bahwa sebagian orang berusaha mencari dan membeli aged domain yang memiliki authority tinggi serta mengecek track record dari domain tersebut.

Track record inilah yang dimaksud dengan domain history.

Jadi, haruskah Anda yang membeli aged domain khawatir dengan domain history dari pemilik sebelumnya?

Jawaban singkatnya adalah ya.

Apakah domain history memberikan dampak positif atau malah memberikan efek negatif?

Lalu, apakah domain history ini dapat memengaruhi ranking di Google Search? Mari lanjutkan membaca untuk mengetahui jawabannya.

Baca juga: Apakah Domain Authority (DA) Memengaruhi Ranking di Google Search?

Klaim: Domain History Merupakan Faktor yang Memengaruhi Ranking di Google Search

Sepanjang masa pakainya, domain sangat berpotensi memiliki tujuan penggunaan yang berbeda dan bervariasi.

Sebuah domain yang saat ini sedang digunakan sebagai nama bisnis yang sah mungkin saja sebelumnya pernah digunakan oleh website penyedia file atau produk bajakan, pinjaman ilegal, hingga aktivitas lainnya yang tidak Google sukai.

Sehingga meskipun website ini baru, namun domain history-nya tetap “dipakai” menjadi salah faktor ranking Google pada saat ini.

Itu artinya, website baru ini akan tertahan dan sulit untuk masuk ke search engine results page (SERP) Google.

Jadi, apakah hal di atas merupakan kekhawatiran yang benar adanya? Atau hanya teori saja?

Baca Juga:   Mau Pakai Jasa Backlink yang "Katanya" Berkualitas? Perhatikan Hal Ini Dulu!

Mari kita cek sejumlah bukti di bawah.

Baca juga: Apakah Core Web Vitals (Data Web Inti) Memengaruhi Ranking di Google Search?

Bukti: Apakah Domain History Merupakan Salah Satu Faktor yang Memengaruhi Ranking?

Pada beberapa kesempatan, Google seringkali membahas topik domain history dan bagaimana dampaknya terhadap ranking di Google SERP.

Google menyatakan bahwa seperti apa domain digunakan pada masa lalu bisa menjadi faktor bagaimana Google akan memperlakukannya.

Dampak yang dihasilkan bisa dari yang sedang hingga yang paling berat. Masalah terberat yang dapat dialami pemilik website adalah memperoleh domain dengan riwayat manual action yang belum terselesaikan.

Google manual action tidak bisa hilang dengan sendirinya, bahkan jika pemilik sebelumnya menjual domain tersebut atau tidak memperpanjangnya.

Manual action (tindakan manual) adalah ketika Google mengeluarkan tindakan manual terhadap website saat human reviewer (peninjau yang dilakukan manusia) Google menentukan bahwa web page tersebut tidak sesuai dengan Google webmaster quality guidelines.

Sebagian besar manual action dilakukan untuk mengatasi upaya manipulasi search index Google.

Dan sebagian besar masalah yang dilaporkan akan mengakibatkan web page atau website mendapatkan ranking yang lebih rendah atau bahkan dihilangkan dari SERP tanpa indikasi visual apapun kepada user.

Jika tidak mendapatkan hukuman penalti, pemilik domain yang baru mungkin akan mendapati ranking website-nya turun atau bahkan deindexed (dideindeks) dari SERP seperti uraian manual action di atas.

Masalah-masalah di atas pernah didiskusikan oleh Matt Cutts, yang merekomendasikan kita untuk melakukan riset sebelum melakukan pembelian domain.

Website owner bisa langsung mengecek domainnya apakah menghadapi masalah manual action atau tidak pada tab manual action report yang ada di Google Search Console.

Baca Juga:   Pengertian Backlinks Dofollow dan Nofollow Serta Perbedaannya

Pada kasus tertentu, sebuah domain mungkin tidak memiliki riwayat penalti yang menyertainya, namun tetap memiliki riwayat negatif dengan Google. Untuk kejadian ini, website masih mungkin terpengaruh dampak negatif di SERP.

John Mueller sebagai Search Advocate Google menyatakan bahwa masalah-masalah tersebut bisa teratasi dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Masih menurut John Mueller lagi, sebuah domain dengan riwayat aktivitas yang buruk sebetulnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun jika riwayat negatif tersebut bertahan lebih dari 10 tahun atau lebih, mungkin hal tersebut akan lebih sulit untuk diperbaiki.

Teman-tema bisa mengecek setiap domain history di Archive.org.

Baca juga: Apakah Panjang Konten Memengaruhi Ranking di Google Search?

Kesimpulan Domain History MUNGKIN DAPAT MEMENGARUHI RANKING

Kesimpulannya, domain history cukup banyak terkonfirmasi menjadi salah faktor yang bisa memengaruhi ranking di Google Search.

Itulah sebabnya mengapa Google menyarankan kita untuk melakukan riset dan uji kelayakan dari bagaimana sebuah domain digunakan sebelumnya.

Dampak terburuk dari domain history yang buruk sangat bervariasi dalam tingkat keparahannya, dan yang paling parah adalah Google manual action yang tidak dapat terselesaikan yang mengarah ke status deindexed dari Google Search.

Namun tidak sedikit juga website dengan domain history yang buruk mampu menunjukkan tren positif, kecuali riwayat buruknya bertahan selama 10 tahun atau bahkan lebih.

Mari bersama-sama membangun industri SEO di Indonesia yang sehat tanpa trik spammy, dan silakan ajukan pertanyaan seputar SEO dan Digital Marketing di grup Telegram DailySEO ID, yuk gabung di sini!

Sumber:

https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/domain-history/

https://support.google.com/webmasters/answer/9044175?hl=en

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Baca Juga:   7 Hal yang "Seharusnya Ada" Pada CV Seorang SEO Specialist
Author

Touched SEO in 2014 and dive more deeply in 2019. Currently working at Farmaku & DokterSehat as an SEO Specialist. Let's connect!

Write A Comment