Backlink (tautan balik) merupakan salah satu dari sekian banyak komponen penting terkait Search Engine Optimization (SEO).
Jenis backlink sendiri terbagi menjadi dua, yaitu: Dofollow dan Nofollow.
Nah, untuk teman-teman yang sedang mendalami SEO, silakan lanjut baca tulisan ini hingga akhir agar pemahaman kita tentang backlink dofollow dan nofollow semakin dalam.
Daftar Isi
Apa itu Link Dofollow
Link dofollow adalah sebuah istilah atau penyebutan terkait backlink yang mentransfer/memberikan/membagikan authority atau link equity website asal kepada website yang dituju.
Mengapa demikian? Karena search engine meng-crawl alias mengikuti/follow link tersebut untuk menemukan halaman lain. Link adalah bentuk rekomendasi terhadap halaman lain, baik di web sendiri atau di web yang berbeda.
Secara teknis, sebetulnya istilah ini bukanlah istilah yang tepat, karena tidak ada yang namanya penulisan attribute rel=”dofollow pada HTML. Kondisi standar/default-nya, semua link pasti di-follow oleh search engine.
Sehingga menurut penulis, istilah ini hadir sebagai antonim (lawan kata) dari link nofollow saja, bukan karena ada attribute rel=”dofollow”.
Pengertian Link Nofollow
Lalu apa itu link nofollow?
Link nofollow adalah sebuah istilah terkait backlink yang tidak mentransfer/memberikan/membagikan authority atau link equity website asal ke website yang dituju.
Mengapa demikian? Kebalikan dari dofollow tadi, jelas karena kita memberikan perintah kepada search engine untuk TIDAK meng-crawl alias mengikuti/follow link tersebut.
Jika kita lihat di dalam file HTML, link nofollow dapat ditulis dengan attribute rel=”nofollow”.
Sehingga secara teknis, istilah nofollow ini benar-benar ada dan diterapkan pada kode HTML.
Attribute link nofollow ini diperkenalkan oleh Google, Yahoo, dan MSN pada tahun 2005 sebagai langkah preventif terhadap spam komentar. Efeknya, link dari komentar tidak mempengaruhi algoritma ranking.
Selain rel=”nofollow”, ada jenis link lain yang punya efek serupa (tidak di-crawl search engine), yaitu rel=”ugc” dan rel=”sponsored”.
Perbedaan Link Dofollow dan Nofollow
Berdasarkan penjelasan dari pengertian keduanya, dapat kita simpulkan perbedaan antara link dofollow dan nofollow menjadi tiga, yaitu:
- Di sisi penulisan attribute HTML
- Di sisi efeknya terhadap cara kerja search engine
- Di sisi link equity
Dari sisi penulisan attribute HTML, kita tidak perlu menuliskan apapun jika ingin memberikan link dofollow, sedangkan untuk link nofollow kita perlu menuliskan tag rel=”nofollow”.
Dari sisi efeknya terhadap cara kerja search engine, link dofollow akan di-crawl oleh search engine, sementara link nofollow tidak di-crawl oleh search engine.
Konsekuensinya, dari sisi link equity, link dofollow dapat mentransfer authority pada website yang dituju, sedangkan link nofollow tidak dapat mentransfer authority pada website yang dituju.
Kapan Harus Menggunakan Link Nofollow
Ada beberapa poin yang bisa teman-teman pertimbangkan jika ingin menerapkan link nofollow pada website yang dituju, antara lain:
Halaman Web yang Tidak Ingin Anda Endorse
Contohnya halaman web yang Anda ulas terkait artikelnya yang tidak dapat dipercaya alias hoax, spam, hingga melanggar hukum.
Anda menyematkan link halaman web tersebut agar audiens mengetahuinya tanpa harus memberikan link equity dari website Anda.
Link Affiliate (Afiliasi)
Sebuah link yang mengarah ke suatu produk yang mengandung kode tertentu sebagai pengidentifikasi.
Terkait link ini, teman-teman bisa menggunakan attribute rel=”sponsored” seperti yang disarankan oleh John Mueller.
Link Sponsor
Membeli backlink merupakan aktivitas yang dilarang oleh Google, tentunya Anda tidak ingin mendapatkan penalti dari Google.
Satu-satunya cara untuk menghindari penalti Google adalah dengan menggunakan atribut nofollow pada semua link sponsor, yaitu rel=”sponsored”.
User-Generated Content (UGC)
Audiens datang ke website teman-teman bukan hanya untuk mengonsumsi konten yang ada, tapi terkadang juga ingin menyisipkan link di dalam website Anda (biasanya mereka melakukannya di kolom komentar).
Biasanya, kolom komentar di setiap blog otomatis ditambahkan link rel=”nofollow” dan/atau rel=”ugc”, agar tidak mengganggu algoritma mesin pencari.
Manakah yang Bagus untuk SEO?
Secara umum tentu link dofollow lebih baik untuk SEO, karena link ini mentransfer link equity dari website asal.
Usahakan untuk mendapatkan backlink dofollow untuk memberikan sinyal positif bagi search engine yang efeknya akan membantu performa SEO kita.
Namun itu bukan berarti link nofollow buruk, kenapa? Karena meskipun tidak memberikan link equity pada website yang dituju, link tersebut tetap memberikan manfaat seperti:
- Membangun awareness audiens terhadap suatu website.
- Mendatangkan traffic, karena link nofollow tetap bisa diklik.
- Sebagian praktisi SEO percaya bahwa walaupun search engine tidak meng-crawl link nofollow, link ini menjadi sinyal tambahan bagi Google untuk menentukan link tersebut layak atau tidak untuk tampil di SERP (pastikan konten Anda berkualitas ya).
Demikian artikel seputar link dofollow dan nofollow ini, jika teman-teman memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.
Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!
Sumber:
7 Comments
Jadi ragu buat nyari backlink dengan tag nofollow. Kalau kasusnya dari Wikipedia apakah dampaknya bagus untuk SEO?
Backlink nofollow tetap bagus menurut saya.
Pingback: Apa itu Brand Mention? Pentingkah untuk Website Anda? - DailySEO ID
Pingback: Pengertian Guest Post dan Panduannya untuk Pemula - DailySEO ID
Pingback: Apa Itu Backlink dan Mengapa Backlink Penting dalam SEO? - DailySEO ID
Get ready to feel the adrenaline, build friendships, and make every moment a precious memory. For more information, just visit https://fabiobiliotti.com/
Terimakasih artikelnya sangat membantu dan mudah untuk dibaca.