Menjadi seorang SEO Specialist, apakah harus mampu dan menguasai skill coding?

Tentu pertanyaan ini menjadi menarik untuk dicermati dan dibahas, pasalnya dalam dunia SEO, kita mengenal istilah Technical SEO yang mana juga berperan penting dalam proses optimasi.

Nah, sebagai SEO specialist, kita tentu bisa terlibat dalam pengembangan situs website, yang mana website tersebut akan terdiri dari kumpulan kode, seperti HTML, Javascript, dan CSS.

Jadi, apakah teman-teman diwajibkan bisa ngoding jika hendak menjadi seorang SEO specialist? Yuk simak artikel ini dan dapatkan jawabannya!

SEO Specialist Tidak Wajib bisa Ngoding

Menurut hemat kami, SEO specialist tidak wajib untuk bisa melakukan coding, terlebih lagi melakukan hard coding seperti developer, front-end engineer, back-end engineer, dan full-stack engineer.

Dilansir dari survei yang dilakukan di LinkedIn oleh Nathan Gotch, 72% SEO specialist memberikan vote bahwa untuk berhasil di SEO, cukup mengerti dasar dari bahasa pemrograman saja.

Bahkan, 19% berkata bahwa tidak perlu pengalaman coding untuk bisa sukses di SEO.

Jadi, pada intinya, teman-teman tidak wajib menguasaki kemampuan coding, namun sebaiknya paham secara fundamental dari bahasa pemrograman yang diterapkan pada situs web.

Seperti Javascript, HTML, dan CSS yang mana berperan penting bagi website.

Manfaat Memahami Dasar Pemrograman untuk SEO Specialist

#1 Memaksimalkan Content Management System

CMS atau content management system seperti WordPress menggunakan PHP dan HTML sebagai dasar pemogramannya.

Baca Juga:   Halaman Web "Sempurna" Ternyata Tidak Efektif, Ini Kata Google!

Ketika kita memahami dasar dari bahasa pemograman yang umum digunakan pada CMS/Website, hal tersebut akan memudahkan kita dalam menjalankan proses site audit dan memahami bagaimana CMS tersebut bekerja.

Layaknya WordPress, saat kita dihadapkan dengan suatu tantangan seperti error, kita mampu mengidentifikasi masalah utama yang menjadi penyebabnya.

Selain itu, saat kita memahami dasar dari pemograman tersebut kita bisa melakukan optimasi lebih terhadap CMS yang digunakan.

Meningkatkan kualitas elemen on-page tentu bukan lagi menjadi problematika yang perlu dikhawatirkan, misalnya implementasi structured data atau schema markup.

#2 Mengoptimasi Loading Speed

Kita sepakat bahwa site speed menjadi bagian penting dalam hal user experience.

Permasalahan ini bisa terjadi karena berbagai hal seperti error pada HTML, beban aset website yang terlalu besar, dan bagaimana sebuah situs ditampilkan (proses rendering).

Jika Anda mengerti dasar dari bahasa pemograman yang digunakan dan bagaimana strukturnya, tentunya masalah ini bisa diselesaikan dengan baik.

Sebagai seorang SEO Specialist, kita bisa membetulkan sendiri atau bekerja sama dengan tim Developer untuk memperbaikinya.

#3 Komunikasi dengan Tim Lain Menjadi Lebih Baik

Masih berkaitan dengan poin #2, bisa jadi Anda akan mendelegasikan pekerjaan optimasi teknis ke tim Developer. 

Nah, jika kita hanya memberi tahu masalah teknis tanpa tahu apa masalah utama di balik hal tersebut, komunikasi ke Developer akan sulit.

Sehingga mereka bisa saja tidak paham/missed-interpretasi, dan pada akhirnya isu teknis tersebut tidak terselesaikan.

Contohnya, kita menyampaikan masalah berupa core web vital yang buruk, namun tidak paham isu utama di balik masalah tersebut dan solusinya. Tentunya hal ini akan membuat tim Developer bingung.

Baca Juga:   Ketahui Kelemahan dan Kekurangan Belajar SEO Secara Mandiri

Dengan memahami dasar dari bahasa pemograman, tentu masalah ini bisa dihindari, dan komunikasi antar tim pun bisa terbangun dengan baik.

#4 Memberikan Nofollow, Sponsored, atau UGC ke suatu Outbound Link

Berkaitan dengan link building, saat menyematkan atau membuat outbound link atau hyperlink, secara default, hyperlink tersebut akan bersifat dofollow.

Jika teman-teman ingin menyematkan nofollow, sponsored, atau UGC ke hyperlink-nya, maka kita harus melakukan perubahan dibalik hyperlink tersebut (edit as HTML).

Sehingga kita akan sedikit “bermain” dengan kodingan pada pada konten yang kita buat.

Jika tidak paham dasar dari kode HTML tersebut, tidak menutup kemungkinan Anda akan merasa bingung saat implementasi jenis rel pada hyperlink yang dibuat.

#5 Implementasi Structured Data/Schema Markup

Structured data atau schema markup adalah sebuah script yang dibangun untuk meningkatkan konteks dari sebuah konten.

Dalam proses pembuatan dan implementasi-nya, memahami dasar pemograman website adalah hal yang esensial yang mana code tersebut akan memengaruhi bagaimana structured data di-implementasikan.

Selain bahasa pemograman seperti HTML, CSS, dan Javascript yang ada di dalam website, tak jarang ada juga JSON-LD yang biasa digunakan untuk menambahkan data terstruktur ke dalam konten maupun halaman website

Nah, umumnya structured data atau schema markup dibangun dengan menggunakan tiga metode/format, yaitu RDFa, JSON-LD, dan Microdata.

Tidak harus menguasai secara komprehensif jenis format tersebut, namun saat Anda mengetahui bagaimana dasar dari format ini, Anda bisa menghindari kesalahan pada structured data yang mana berpotensi membuat situs teman-teman gagal tampil pada rich result.

#6 Menentukan Laman yang Diblokir/Tidak Diindeks

Dalam sebuah website, tidak semua halaman harus ditampilkan pada Google search atau dioptimasi.

Baca Juga:   Mengenal Semantic HTML dan Pengaruhnya Terhadap SEO

Tentu ada beberapa jenis halaman yang tidak perlu di-indeks, seperti halaman Admin maupun dashboard user.

Nah, untuk mengatur dan menentukan bagaimana halaman website kita di-crawl dan di-indeks oleh Google, diperlukan pengetahuan dasar dari pemrograman website.

Untuk menentukan halaman yang tidak diindeks, teman-teman bisa menggunakan robots.txt dan noindex tag yang membutuhkan code dasar untuk menerapkannya.

Jika kita menggunakan CMS seperi WordPress, tentu Anda tidak perlu khawatir dengan hal ini, karena ada berbagai plugin SEO yang bisa membantu Anda untuk mengatur kebutuhan ini.

Seperti Yoast, AIO, Rankmath, dan sebagainya, sehingga kita bisa mengatur halaman mana yang perlu di-indeks dengan lebih cepat dan mudah.

#7 Technical SEO Menjadi Lebih Baik

Dalam aktivitas Technical SEO, baik melakukan audit atau mengoptimasi, diperlukan juga kemampuan mengidentifikasi hal teknis yang terjadi di website.

Dengan memahami pengetahuan pemograman, tentu proses dan aktivitas ini bisa dilakukan dengan optimal.

Bahkan kelebihan lainnya adalah, Anda berpotensi mampu membuat technical audit report dan panduan untuk menjawab permasalahan yang ada dengan lebih baik dibandingkan jika Anda tidak memiliki kemampuan ini sama sekali.

Alasan SEO Specialist Wajib Paham Fundamental Bahasa Pemrograman yang Digunakan

Kesimpulannya, SEO specialist tidak harus bisa ngoding, namun teman-teman sebaiknya paham fundamental bahasa pemrograman yang digunakan pada Website, seperti HTML, CSS, dan Javascript.

Dengan paham fundamental bahasa pemrograman tersebut, teman-teman bisa mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan lebih baik.

Sumber:

  1. https://www.gotchseo.com/is-coding-required-for-seo/
  2. https://www.searchenginejournal.com/10-ways-coding-can-help-your-seo/45402/
  3. https://thewebsitearchitect.com/does-seo-require-coding/ 

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Specialist at sirka.io and currently developing farisyudza.com. I started diving into SEO in early 2022 and eager to learn more!

Write A Comment