Saat memakai CMS seperti WordPress, banyak pilihan plugin yang bisa kita install dan gunakan.
Layaknya pasar swalayan, kita diberi keleluasaan untuk memilih dan “belanja” plugin mana saja yang ingin kita gunakan, selagi itu compatible dengan versi WordPress yang kita gunakan.
Namun masalahnya, jika “belanjaan” kita terlalu banyak, tentu tagihan yang kita terima akan semakin mahal dan “belanjaan-nya” akan menjadi semakin berat.
Dalam konteks website dan SEO, apakah analogi di atas juga relevan dengan murah dan mahalnya atau berat dan ringannya belanjaan kita? Sehingga berdampak pada performa website dan SEO.
Yuk kita bahas selengkapnya di artikel ini, baca sampai selesai ya.
Daftar Isi
Efek Samping Terlalu Banyak Plugin
Dalam mengelola website dan SEO, hal kecil maupun besar yang kita lakukan bisa berpotensi memberikan dampak terhadap performa.
Seperti halnya pemilihan server, penggunaan template website, file website (gambar, video, PDF, dll), tak terkecuali penggunaan plugin.
Bicara seputar plugin, Anda sebagai Website Administrator maupun SEO Specialist, perlu mengetahui apa saja efek yang bisa ditimbulkan jika kita menggunakan plugin terlalu banyak dan berlebihan.
#1 Berpotensi Membuat Loading Speed Situs Melambat
Seperti yang sudah kita bahas sedikit pada muqaddimah artikel ini, bahwa terlalu banyak menggunakan plugin akan mirip seperti saat kita terlalu banyak memiliki barang belanja.
Jika saat ber-belanja dan barang belanja-an kita semakin berat tentu mobilitas kita akan menjadi terhambat dan melambat.
Hal tersebut juga berlaku sama pada sebuah website loh!
Jika kita menggunakan banyak plugin, tentu akan semakin banyak juga assets website yang akan dimuat dan digunakan, sehingga akan memperlambat proses loading situs website milik kita.
Dilansir dari situ resmi Google, bahwa site speed menjadi salah satu ranking factor dalam mobile search.
Dengan demikian, jika website yang kita kelola memiliki loading speed yang lambat tentu akan berpengaruh buruk terhadap performa SEO.
Dikutip dari infografis Kissmetrics, 25% pengunjung website akan pergi jika situs-nya memiliki loading speed hingga 4 detik dan persentase tersebut akan meningkat seiring dengan makin lamanya loading page.
#2 Keamanan Website Menjadi lebih Rentan
Plugin yang diniatkan untuk membuat website menjadi lebih baik, justru bisa menjadi bumerang untuk keamanan website.
Dikutip dari Wordfence, plugin yang rawan untuk keamanan adalah yang berbentuk cross site scripting.
Nah, apa itu cross site scripting?
Cross-site scripting (dikenal juga dengan istilah XSS), merupakan jenis serangan keamanan yang bisa terjadi ketika seseorang berhasil menyisipkan kode berbahaya.
Umumnya, kode tersebut berbentuk JavaScript ke dalam halaman website. Kasus umum yang sering terjadi dengan XSS ini adalah pelaku bisa mengubah tampilan situs website yang kita miliki.
Mungkin ada dari teman-teman yang pernah menjumpai kasus tersebut.
Maka dari itu, Anda harus hati-hati dalam meng-install dan menggunakan plugin.
#3 Peluang Terjadinya Eror dan Crash lebih Tinggi
Semakin banyak plugin yang digunakan, memiliki peluang yang lebih besar terjadinya error dan crash pada situs web.
Seperti halnya, 500 internal server error, 503 service unavailable error, dan bahkan tampilan website juga bisa menjadi kacau jika ada file CSS/JS yang tidak termuat dengan baik/bentrok.
Pasalnya, setiap plugin tentu memiliki assets-nya masing-masing. Dan assets tersebut belum tentu cocok dari plugin satu dengan yang lain.
#4 Penilaian Plugin Menjadi lebih Sulit
Jika kita menggunakan banyak plugin, belum tentu semua plugin tersebut memiliki manfaat untuk website kita.
Dengan demikian, kita perlu melakukan identifikasi dan penilaian terhadap fungsi setiap plugin yang kita gunakan.
Apakah benar-benar sudah menjawab kebutuhan kita, memberikan apa yang kita inginkan, atau justru hanya menjadi beban?
Nah, jika plugin yang kita gunakan terlalu banyak, kita akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menilai peran dan manfaat setiap plugin yang kita pakai.
Terlebih lagi, jika plugin tersebut sering melakukan pembaharuan fitur.
Berapa Jumlah Plugin yang Ideal pada Situs?
Jawabannya adalah relatif dan tergantung pada kebutuhan kita maupun situs web yang kita kelola.
Contohnya, jika website kita menggunakan layanan Google Adsense atau affiliate sebagai monetisasi, plugin seperti ads inserter tentu menjadi salah satu plugin yang dipertimbangkan untuk digunakan.
Untuk kebutuhan fundamental SEO, plugin seperti Yoast, AIO, Rankmath, dan yang lainnya menjadi plugin yang esensial dalam membantu pekerjaan kita.
Lalu, jika Anda ingin membangun author authority, menggunakan plugin seperti author box juga bisa menjadi opsi.
Poin utamanya adalah bagaimana kita bisa meminimalkan penggunaan plugin yang tidak dibutuhkan.
Sebagai tambahan, kita juga bisa memakai plugin yang multifungsi, sehingga tidak harus menggunakan banyak plugin, contohnya seperti Jetpack.
Kalau sudah terlanjur instal plugin yang tidak bermanfaat, segera lakukan identifikasi dan uninstall plugin yang tidak bermanfaat agar situs web tidak menjadi berat.
Mari Gunakan Plugin sesuai dengan Kebutuhan, bukan Keinginan
Pemasangan plugin itu layaknya manajemen keuangan, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan, bukan keinginan.
Yuk instal plugin untuk membantu SEO situs kita. Bukan justru malah makin memberatkan performanya.
Dalam mengoptimalkan website WordPress, penting untuk memilih plugin yang tidak hanya memenuhi kebutuhan spesifik Anda tetapi juga yang tidak terlalu memberatkan kinerja situs.
Plugin seperti Yoast, Rank Math, atau All in One SEO adalah beberapa contoh plugin SEO yang penting karena mereka membantu dalam mengoptimalkan konten dan memastikan bahwa SEO on-page Anda sesuai dengan standar terbaik.
Selain memilih plugin yang tepat, sangat krusial juga untuk memilih layanan hosting yang dapat mendukung kecepatan dan keamanan website Anda.
Misalnya, DewaWeb menawarkan hosting WordPress yang dioptimalkan untuk performa tinggi dengan dukungan teknis yang responsif. Dengan menggunakan layanan hosting yang andal, Anda bisa memastikan bahwa website Anda tidak hanya cepat tetapi juga aman dari serangan yang mungkin disebabkan oleh plugin yang rentan.
Jika teman-teman ingin mendiskusikan isu ini lebih dalam lagi, Anda bisa langsung bergabung ke grup Telegram DailySEO.
Di sana, ada banyak sekali praktisi SEO yang bisa Anda ajak diskusi perihal isu ini ataupun isu SEO lainnya yang sedang Anda alami saat ini.
Selain itu, teman-teman juga bisa belajar SEO melalui course dari DailySEO yang dibawakan langsung oleh Ilman Akbar selaku Founder.
Ada banyak sekali materi menarik SEO yang bisa Anda pelajari. Klik course DailySEO untuk informasi lebih lanjut!
Referensi: