Dalam dunia SEO terdapat 2 strategi berbeda yang dinamakan ‘Black Hat’ dan ‘White Hat’.

Istilah ini diambil dari film Barat untuk membedakan tokoh antagonis yang memakai topi hitam dan orang baik yang memakai topi putih.

Pada dasarnya white hat adalah segala taktik dalam SEO yang mematuhi pedoman atau aturan dari search engine, untuk meningkatkan ranking halaman website anda.

Sedangkan black hat adalah segala cara / teknik yang bertujuan untuk meningkatkan ranking tanpa mengikuti pedoman dari search engine.

Agar website anda terhindar dari “daftar blacklist” Google, DailySEO ID merangkum teknik-teknik black hat SEO yang dapat anda hindari.

Apa itu Black Hat SEO?

Dilansir dari Hubspot, black hat SEO adalah praktik untuk meningkatkan ranking website dengan memanipulasi search engine. Hal ini tentu melanggar pedoman search engine serta dapat mengurangi kenyamanan pengguna (user experience).

Search engine seperti Google sangat membenci teknik curang ini dan sudah menganggapnya sebagai pelanggaran.

Seiring perkembangan algoritma, Google berupaya untuk membangun ekosistem search engine yang lebih sehat demi kenyamanan pengguna.

Setelah Google merilis algoritma Panda pada tahun 2011, Google dapat mengantisipasi dan memberi penalti dengan cara menghilangkan ranking dan traffic pada website yang menggunakan black hat.

Teknik black hat marak digunakan untuk mengoptimasi website karena terbukti efektif lebih cepat meningkatkan ranking website.

Di jaman itu, admin website hanya perlu mengulang keyword sebanyak mungkin dalam website (spamming keyword) dan melakukan manipulasi search engine lainnya.

Di bawah ini adalah teknik-teknik manipulasi search engine atau black hat SEO yang sebaiknya Anda hindari

Teknik-Teknik Black Hat SEO yang Perlu Dihindari

Hindari cara-cara black hat SEO di bawah ini agar website anda tidak dianggap sampah oleh search engine:

  1. Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah taktik mengulang keyword secara berlebihan pada suatu halaman secara tidak natural.

Baca Juga:   Mengenal Berbagai Tujuan SEO untuk Bisnis, karena SEO Bukan Cuma Demi Ranking

Dalam metode ini, keyword diletakkan di berbagai tempat yang tidak diperlukan sehingga membuat readability dari halaman ini sangat minim dan mengganggu pembaca.

Bahkan terkadang, keyword-keyword yang tidak relevan pun sengaja dimasukan dalam halaman website hanya demi menduduki peringkat pertama.

Google telah menjelaskan definisi keyword stuffing, yaitu merupakan aktivitas pengulangan kata kunci yang tidak menambah nilai/kegunaan pada konten.

Konten yang menggunakan keyword stuffing justru tidak dianggap berkualitas karena membingungkan pembaca.

  1. Teks dan Link Tersembunyi (Keyword Spamming)

Teknik manipulasi ini dibuat dengan cara menuliskan dan menyamarkan keyword yang tidak relevan dengan konten.

Biasanya pelaku SEO menggunakan teknik ini dengan cara menyamakan warna teks dengan background, mengurangi transparansi teks, memperkecil ukuran font, menambahkan keyword-keyword yang tidak natural di bagian footer, mengulang keyword dalam anchor text agar mendapatkan backlink lebih banyak dan tujuan lainnya

Teknik ini dianggap melanggar quality guidelines serta berisiko menyebabkan website dihilangkan oleh Google.

  1. Beli Backlink

Google tidak pernah membenarkan pembelian barang / jasa dengan timbal balik berupa backlink.

Backlink adalah link yang didapat dari halaman website di luar website kita, beberapa orang meyakini kekuatan backlink sebagai ranking factor sampai-sampai marak kegiatan jual beli backlink.

Hal ini merupakan sebuah pelanggaran, jika terdeteksi pihak pembeli dan penjual akan diberi sanksi berat sampai website bisa hilang dari search engine 

  1. Spam Kolom Komentar

Berdasarkan pembaruan algoritma terbaru Google Penguin Update, search engine sudah tidak memberikan nilai atau value pada link yang sengaja di-spam pada kolom komentar.

Jadi Anda tidak perlu membuang waktu dan tenaga untuk meletakan sebanyak mungkin link pada kolom komentar di blog orang lain, karena website anda dapat berpotensi dianggap sebagai spam.

  1. PBN (Private Blog Network)
Baca Juga:   Bye, AMP (Accelerated Mobile Pages), Kamu Tidak Mempengaruhi Ranking Lagi!

Private Blog Network adalah sejumlah website dengan Domain Authority (DA) atau Page Authority (PA) tinggi yang digunakan untuk membuat backlink.

Kumpulan website ini kemudian dibeli dengan beberapa expired domain untuk memberikan backlink ke website.

Metode ini sangat tidak dianjurkan oleh Google karena melanggar pedoman search engine Google.

  1. Link Farming

Mirip dengan PBN, link farming adalah metode untuk mendapatkan backlink sebanyak mungkin dengan cara membuat sejumlah website.

Namun website-website yang digunakan untuk membangun backlink ini tidak disertai dengan isi konten yang berkualitas, bahkan umumnya hanya berisi template dan terdapat banyak link keluar.

Metode ini sebaiknya anda hindari karena beresiko tinggi untuk mendapat penalti dari Google.

  1. Cloaking

Cloaking adalah metode yang memanipulasi bot search engine dengan membuat dua versi konten yang berbeda pada satu halaman. Sehingga visual yang ditampilkan pada user akan berbeda dengan apa yang dibaca oleh Google.

Teknik ini juga dianggap sebagai keyword stuffing karena seringkali menargetkan keyword ataupun menyisipkan link yang tidak relevan.

Cloaking berpotensi mendatangkan penalti untuk website anda, karena Google tidak menyarankan metode yang bertujuan untuk memanipulasi search engine.

  1. Content Spinning

Metode ini adalah metode yang paling banyak ditemui dalam praktik black hat SEO. Content spinning adalah teknik plagiasi dengan memanfaatkan aplikasi atau software tertentu yang dapat menyalin dan memparafrase otomatis.

Content spinning semakin marak dilakukan terlebih sejak Chat GPT dan platform AI sejenis muncul, namun metode ini melanggar pedoman search engine karena Google sangat tidak menyukai konten-konten plagiat.

Mengapa Black Hat SEO Tidak Disarankan

Metode black hat seo masih banyak digunakan oleh beberapa praktisi SEO dengan alasan dapat meningkatkan ranking website lebih cepat dan jauh lebih mudah dalam prakteknya.

Baca Juga:   Mengapa Domain Expired sedang Tren di Pasar SEO Indonesia?

Namun seperti yang sudah dijelaskan pada masing-masing teknik black hat SEO tadi, bahwa semua teknik jelas melanggar pedoman search engine Google dan berpotensi dikenakan penalti hingga dihilangkan dari SERP (search engine result page).

Sehingga metode black hat SEO tidak disarankan karena resikonya tidak sebanding dengan kemudahan dan kecepatan yang dihasilkan. Hasil yang Anda terima juga akan bersifat sementara, sedangkan Google melalui berbagai updatenya sudah semakin mudah mengidentifikasi website yang tidak mengikuti pedomannya.

Black hat SEO tidak akan berdampak positif dalam jangka waktu yang lama, melainkan beresiko buruk terhadap performa website mulai dari kehilangan traffic, penurunan ranking yang drastis, dan dihilangkan dari hasil pencarian.

Kesimpulan

Sudah paham kan apa itu black hat SEO dan teknik-tekniknya yang perlu anda hindari?

Jika anda punya pertanyaan terkait black hat SEO silakan bergabung dalam komunitas DailySEO ID, sebuah komunitas diskusi antar praktisi SEO dan SEO enthusiast di platform Telegram, tempat dimana kamu bisa membagikan seputar kendala atau insight untuk meningkatkan performa SEO sekaligus berjejaring dengan sesama SEO enthusiast se-Indonesia!

Konten ini merupakan konten kolaborasi dengan DewaWeb, yakni perusahaan yang menyediakan layanan Domain, Cloud Hosting, Cloud Server, DewaCloud (Platform-as-a-Service untuk Developers & DevOps), SSL Certificate, dan masih banyak lainnya. Kunjungi webiste nya untuk mendapatkan promo menarik!

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

Partnership Associate DailySEO ID | Growth Content Specialist of Binar Academy

8 Comments

  1. Dulu jaman-jaman masih ada aktivitas blog walking, rasanya spam komentar seperti menaruh link tertentu menjadi hal yang biasa. Ternyata memang itu masuk ke dalam jenis SEO hitam. Perihal jual beli backlink rasanya memang tidak semua “kena”, mungkin tinggal tunggu waktunya aja.

  2. Pingback: Pengertian Link Dofollow dan Nofollow Serta Perbedaannya - DailySEO ID

  3. Pingback: Panduan Praktis Cara Disavow Link lewat Google Search Console - DailySEO ID

  4. Pingback: 5 Red Flag Jasa Link Building yang Perlu Dihindari - DailySEO ID

  5. Pingback: Apa itu Thin Content? Pelajari Cara Memperbaikinya - DailySEO ID

  6. Pingback: Cara Mengembalikan Traffic Anjlok karena Update Algoritma Google - DailySEO ID

  7. Terus seedbacklink yang iklannya sering muncul dan berkolaborasi dengan mas Ilman itu gimana mas? Kan itu tempat jual beli backlink.

Write A Comment