Jika Anda adalah pengguna Yoast (plugin SEO WordPress), tentu familiar dengan metrik flesch reading ease score

Metrik atau parameter ini digunakan untuk menggambarkan seberapa mudah suatu konten untuk dibaca atau dengan kata lain adalah skor untuk mengetahui tingkat keterbacaan dari sebuah konten.

Dengan adanya metrik tersebut, tentu menjadi sebuah pembahasan menarik, apakah skor dari flesch reading ease ini akurat? 

Dengan demikian, menjadi diskursus lanjutan dalam konteks SEO, apakah scoring dari tingkat keterbacaan ini dapat memengaruhi performa SEO?

Simak artikel ini lebih lanjut untuk mendapatkan insights menarik seputar flesch reading ease score dan hubungannya dengan SEO.

Apa Itu Flesch Reading Ease?

Flesch reading ease adalah sebuah metrik (scoring) untuk menilai tingkat keterbacaan dari suatu tulisan yang memiliki range 1-100.

Jika skor atau metrik dari sebuah konten semakin tinggi, maka konten tersebut dianggap semakin mudah dibaca.

Sebaliknya, jika semakin rendah skornya, maka semakin sulit untuk dibaca atau hanya kalangan akademisi saja yang kira-kira sanggup mengerti isi maupun substansi dari tulisannya.

Skor dan Interpretasi dalam Flesch Reading Ease

Dikutip dari Yoast.com, berikut adalah penjelasan detail mengenai skor dan interpretasi dari Flesch Reading Ease:

Baca Juga:   Mengenal Istilah Google Sandbox dan Cara Mengatasinya
SkorInterpretasi
90-100Sangat mudah dibaca dan dapat dipahami orang berusia 11 tahun
80-90Mudah dibaca
70-80Cukup mudah dibaca
60-70Mudah dimengerti orang berusia 13-15 tahun
30-50Sulit dibaca, hanya dimengerti mahasiswa
0-30Sangat sulit dibaca, hanya dimengerti lulusan universitas

Dengan melihat tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa semakin tinggi skornya maka semakin mudah pula untuk membacanya, bahkan anak-anak dan remaja pun bisa mengerti tulisannya.

Lantas, apakah skor keterbacaan keterbacaan tersebut dapat berpengaruh terhadap performa SEO?

Apakah Tingkat Keterbacaan dapat Memengaruhi Performa SEO?

Dikutip dari Search Engine Journal, readability atau tingkat keterbacaan bukanlah sebuah ranking factor dan hal ini telah dikonfirmasi oleh John Mueller pada Google Web Master Hangout pada tahun 2018.

Sumber: Search Engine Journal

Menurut John Mueller:

“Dari sudut pandang SEO, tingkat keterbacaan bukanlah hal yang harus difokuskan. Sepanjang yang saya tahu, kami tidak punya algoritma yang hanya menghitung jumlah kata dan mengetahui level literasi/membaca audiens berdasarkan algoritma yang telah ada”.

Meski bukan ranking factor, menurut hemat kami, tingkat keterbacaan tulisan dapat memengaruhi kesuksesan kampanye SEO yang Anda lakukan.

Mengapa? Sebuah tulisan atau konten yang mudah dibaca dapat meningkatkan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna.

Tulisan yang mudah dibaca akan memudahkan user untuk memahami informasi yang ada di tulisannya dan tujuan dari artikel yang kita buat bisa tercapai.

Namun, mudah atau tidaknya sebuah tulisan dapat dibaca, tidak terbatas pada penilaian maupun scoring seperti flesch reading score tersebut.

Konten yang mudah dibaca dan dipahami, tentu berpotensi menghasilkan sebuah attraction yang dilakukan oleh user pada konten tersebut.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan tingkat keterbacaan suatu tulisan?

Baca Juga:   Apakah “Unicorn Keyword” Benar-Benar Ada?

Tips Meningkatkan Tingkat Keterbacaan Suatu Tulisan

#1 Memahami User Persona/Target Market

Cara pertama untuk meningkatkan tingkat keterbacaan suatu tulisan adalah menentukan dan memahami user persona atau target market maupun target audience Anda.

Misalnya, jika target market Anda adalah anak sekolah menengah, maka Anda jangan memakai diksi yang hanya dimengerti oleh para akademisi, buatlah konten yang memang betul-betul mudah dimengerti untuk kalangan pelajar. 

#2 Belajar dan Memperbanyak Kosakata dan Tata Bahasa yang Dipakai di Market

Semakin banyak kosakata yang Anda ketahui, semakin tinggi juga variasi diksi yang Anda miliki dan bisa digunakan untuk membuat tulisan.

Dengan demikian, siapapun target audience Anda, maka Anda berpotensi mampu membuat konten dan tulisan yang bisa disesuaikan untuk setiap target audience.

Untuk mencapai hal tersebut, belajar dan terus membaca adalah salah satu kunci yang bisa Anda lakukan untuk memperbanyak kosa kata.

Maka dari itu, untuk meningkatkan atau membuat sebuah konten berkualitas yang bisa “dikonsumsi” siapapun, memiliki pengetahuan dan memahami banyak kosa kata menjadi nilai penting yang perlu dimiliki.

#3 Jangan Buat Paragraf Terlalu Panjang

Meski bergantung pada level literasi, sebaiknya Anda tidak membuat paragraf yang terlalu panjang. 

Dalam academic writing atau jurnal ilmiah, mungkin Anda sering melihat di mana satu paragraf bisa berisikan 5-10 kalimat, atau bahkan lebih.

Namun, sebuah konten yang ditujukan untuk marketing campaign, sebaiknya cukup pakai 1-3 kalimat per paragraf agar tulisannya lebih mudah untuk dibaca dan tidak bertele-tele.

#4 Merekrut Tim Editorial yang Kompeten

Terakhir, jika Anda adalah pebisnis atau tidak punya waktu untuk menulis, maka solusi paling tepat adalah merekrut tim editorial yang kompeten untuk menjaga kualitas konten website Anda tetap memiliki tulisan yang berkualitas, memberikan value kepada pengguna, pun juga mudah dibaca dan mudah dipahami oleh target audiens Anda.

Baca Juga:   Membuat Strategi SEO yang Cocok untuk Perusahaan: Liputan DailySEO ID Business Talk #2

Tingkat Keterbacaan Bukan Ranking Factor, Namun Menajdi Perhatian Penting dalam SEO

Skor flesch reading ease adalah tools atau metrik yang bisa Anda gunakan untuk menilai keterbacaan suatu tulisan, namun bukan berarti skor rendah, tingkat keterbacaannya juga rendah.

Sebuah tulisan bisa dibilang relatif dan subjektif, tergantung pada siapa yang membaca.

Meski bukan ranking factor, tingkat keterbacaan tetap penting untuk SEO karena sesuai dengan prinsip user first

Pastikan kalau konten yang Anda buat mudah “dicerna” oleh target market Anda. 

Sangat disayangkan jika halaman website memiliki ranking yang bagus di SERP, namun tujuan dari tulisan tersebut tidak terwujud dikarenakan kualitas tulisan sangat sulit dibaca dan sulit dipahami oleh audiens.

Kesimpulan

Meskipun flesch reading score secara langsung bukanlah ranking factor, namun sebuah tulisan maupun konten yang mudah dibaca dan dipahami tentu memberikan nilai dan pengalaman yang baik kepada pengguna.

Dengan demikian, apa yang menjadi objective dari konten yang dibuat bisa dicapai dengan kualitas konten yang baik.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai flesch reading score, jangan ragu untuk berkomentar di bawah ya.

Selain itu, bergabunglah bersama lebih dari 1000 praktisi SEO di Indonesia di komunitas DailySEO ID, di sana Anda bisa berdiskusi lebih dalam mengenai topik-topik dan trend yang terjadi di dunia SEO.

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Specialist at sirka.io and currently developing farisyudza.com. I started diving into SEO in early 2022 and eager to learn more!

1 Comment

Write A Comment