Saat mengetik di Microsoft Word, Google Docs atau aplikasi pengolah kata lainnya, kita bisa bebas memilih berbagai jenis font sesuai dengan ketentuan maupun target audiens.
Menariknya, di dalam ilmu tipografi, setiap font, baik itu jenisnya, ketebalannya, warna, ukuran, dan kapital bisa sangat berpengaruh terhadap audiens1. Contohnya, kalimat yang tebal (bold) punya interpretasi bahwa kalimat tersebut sangat penting atau merupakan gagasan pokok.
Tentu menjadi diskursus yang menarik jika kita tarik hal tersebut ke dalam dunia SEO; apakah jenis font bisa berpengaruh terhadap SEO? Apakah ada font yang SEO friendly?
Untuk tahu jawabannya, baca artikel ini sampai selesai ya.
Daftar Isi
Apakah Ada Font yang SEO-Friendly?
Dikutip dari Seroundtable, pada tahun 2020, John Mueller telah mengklarifikasi bahwa tidak ada yang namanya font SEO friendly.
“Pilihan font tidak berpengaruh pada SEO, pakailah font yang ada pada situsmu”.
Namun, John juga menyarankan untuk mengecek bagaimana pengaruh jenis font (file size) yang kita gunakan terhadap kecepatan loading situs (page speed).
Mengapa Anda Perlu Mempertimbangkan Jenis Font pada Situs Anda?
Pada dasarnya, Anda perlu mempertimbangkan jenis font yang akan Anda gunakan karena hal ini berpengaruh terhadap user experience.
Jenis font dengan tingkat keterbacaan yang rendah seperti gradasi warna yang selaras dengan background dan ukuran yang terlalu kecil akan membuat user malas membaca konten/landing page, yang pada akhirnya memilih keluar dari situs Anda.
Justru, penggunaan font yang sesuai dengan tujuan dan familiar dengan audiens akan meningkatkan user experience dan engagement pada situs Anda.
Setiap jenis font punya ukuran dan warna default-nya, termasuk saat menjadi header tag, jadi, pertimbangkanlah jenis font dengan baik.
3 Rekomendasi Font yang Familiar
Sebenarnya tidak ada rekomendasi khusus dari font yang harus Anda gunakan karena setiap situs memiliki target audiens yang berbeda-beda.
Namun, jika audiens Anda terbiasa menggunakan aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word dan Google Docs, maka jenis font ini bisa Anda pakai dalam situs Anda:
- Times New Roman
- Calibri
- Arial
Jika Anda kebingungan soal jenis font yang tepat, maka Anda bisa berkonsultasi dengan ahli tipografi seperti UX designer/writer atau seorang ahli DKV (Desain Komunikasi Visual).
Pilihlah Jenis Font yang Sesuai dengan Target Audiens Anda
Tidak hanya soal konten dan laman saja. Bahkan Anda juga harus memperhatikan jenis font yang Anda gunakan, supaya user experience-nya bagus dan engagement meningkat.
Kesalahan dalam memilih jenis font akan membuat performa dari situs Anda tidak maksimal.
Akhir kata, semuanya kembali ke user experience. Sebagai praktisi SEO, sudah tugas kita untuk memberikan pengalaman terbaik untuk user, bahkan termasuk jenis font yang kita pakai.
Pemilihan jenis font ini juga memerlukan kolaborasi dengan departemen desainer atau UX, jadi, sebagai praktisi SEO, asah terus skill komunikasi Anda.
Yuk Gabung Komunitas SEO!
DailySEO ID adalah komunitas SEO yang sangat bermanfaat untuk networking, terutama jika kamu belajar dan mencari insights menarik seputar SEO.
Ayo bergabung di grup Telegram DailySEO ID untuk dapat berdiskusi tentang topik seputar SEO dengan praktisi SEO lainnya!
Saat ini, DailySEO ID juga memiliki series webinar dengan materi SEO ter-update untuk teman-teman yang tertarik belajar SEO langsung dari founder DailySEO ID, Ilman Akbar.
Jika tertarik, teman-teman bisa langsung mendaftarkan diri untuk belajar SEO di sini.
Referensi:
2 Comments
Saya pribadi, di WordPress lebih suka dengan font bawaanya. Hal ini dikarenakan sudah pasti mudah terbaca.
Saya pakai font work sans karena mudah dibaca dan renggang.