Sebagai orang yang bergelut di dunia digital, teman-teman pasti punya kegelisahan untuk mengetahui sudah seberapa jauh brand bisnis kita dikenal oleh orang-orang.
Menanggapi hal tersebut, sebenarnya ada satu metrik yang perlu teman-teman ulik dan ketahui yaitu share of voice.
Sebagian besar dari Anda pasti pernah mendengar istilah yang satu ini, tetapi belum tahu begitu jelas maksud dari metrik ini seperti apa.
Melalui webinar yang digelar oleh KSI (Komunitas SEO Indonesia) Event 2024 yang bertajuk “SEO Share of Voice Measurement & Benefitnya Bagi Bisnis” Alif Nuryasin, B2B SEO Specialist coba memaparkan istilah ini dari hulu ke hilir.
Tanpa berlama-lama lagi, mari kita simak artikelnya bersama-sama!
Daftar Isi
Secara garis besar, share of voice adalah sebuah metrik yang digunakan untuk mengukur brand awareness dari bisnis secara organic baik itu lewat Google, media sosial, ataupun ads.
Tidak cuman itu, metrik ini juga bisa dipakai untuk mengetahui seberapa besar brand visibility bisnis di dunia digital.
Dengan demikian, kita jadi tahu di posisi mana brand kita menjadi perbincangan orang-orang dibandingkan dengan brand kompetitor.
Kita pasti pernah mencoba mengecek hal ini melalui tools dari Google yaitu Google Trends.
Dari situ, kita tahu berapa banyak brand kita menjadi omongan orang di Google secara organic.
Akan tetapi, kalau melihat dari Google Trends saja, kita cuman bisa melihat angkanya, tidak dengan sentimen apa yang diperbincangkan orang terhadap brand kita.
Oleh karena itu, metrik share of voice bisa membantu kita lebih dalam lagi untuk mengenal visibilitas brand kita.
Seberapa penting memakai metrik ini untuk perkembangan bisnis, utamanya di era digital?
Bisa dibilang, share of voice mempunyai peran penting dalam membantu teman-teman untuk mengatur strategi SEO saat ini.
Terlebih, semakin ke sini semakin banyak juga brand-brand baru yang hadir dan turut memeriahkan dunia digital dengan berbagai macam strategi.
Terlepas dari semua itu, metrik ini memberikan berbagai macam manfaat, seperti:
1. Lebih efektif mengukur brand awareness
Jika selama ini teman-teman hanya mengandalkan organic traffic untuk mengukur brand awareness, sebaiknya Anda perlu mencoba menggunakan share of voice juga.
Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, kita tidak bisa mengetahui sentimen seperti apa yang dibicarakan oleh orang-orang terhadap brand bisnis kita kalau hanya mengandalkan dari traffic saja.
Lewat share of voice, tidak hanya sentimennya saja, teman-teman juga bakal mengetahui topik apa yang sedang dibicarakan oleh orang terhadap brand kita.
Secara tidak langsung, metrik ini juga akan membantu kita untuk membuat content plan kedepannya yang sesuai dengan apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang.
2. Analisis kompetitor semakin detail
Kompetitor yang semakin banyak di dunia bisnis tentu saja membuat kita ingin menciptakan konten yang lebih bagus dari mereka supaya lebih dilirik oleh calon konsumen.
Melalui share of voice, teman-teman bisa mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan dari kompetitor pada market yang sama.
Dalam artian lain, Anda bisa mengoptimasi konten website Anda yang sekiranya masih kalah dengan kompetitor serta memaksimalkan kelebihan yang teman-teman miliki dibandingkan kompetitor.
Ini berarti Anda juga bisa mencari celah dari kelemahan kompetitor untuk dijadikan sebagai senjata utama bisnis teman-teman dalam menggaet calon konsumen.
3. Sebagai KPI (Key Performance Indicator)
Ketika teman-teman sudah menjalankan SEO campaign terhadap brand selama 6 bulan atau 1 tahun, maka kita akan tahu dari topik yang kita targetkan itu seberapa dalam menjadi perbincangan orang-orang.
Di sisi lain, share of voice juga penting untuk mengantisipasi adanya zero click di era Generative AI atau Search Generative Experience (SGE) yang sudah diterapkan oleh Google.
Melalui pengukuran metrik share of voice teman-teman juga akan mengetahui topik konten mana yang paling disukai atau menjadi perbincangan oleh orang-orang.
Dengan begitu, maka hal ini tentu saja akan mempermudah kita dalam optimasi artikel ataupun membuat content plan.
Jadi, secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan topical authority pada website kita.
Namun, hal yang perlu diingat dalam mengukur metrik SoV adalah teman-teman juga perlu melakukan evaluasi setiap 6 bulan atau 1 tahun SEO campaign berjalan.
Dalam artian lain, identifikasi mana topik potensial yang bisa dijadikan sebagai bahan konten untuk kedepannya serta hal-hal apa saja yang tidak terlalu diminati oleh user.
Berkaitan dengan definisi share of voice, ada istilah yang juga perlu teman-teman ketahui yaitu brand’s share of voice.
Secara harfiah, definisinya tidak jauh berbeda dengan share of voice. Brand’s share of voice pada dasarnya juga menggunakan SEO metrik yang biasanya teman-teman pakai seperti organic traffic.
Akan tetapi, ada satu metrik yang perlu ditambahkan dalam brand’s share of voice menurut Alif Nuryasin yaitu kriteria spesifik, di mana yang dimaksud hal tersebut adalah metrik terkait sentimen orang, topik mana yang paling disukai, dan channel-nya dari mana terkait brand kita.
Lalu, apa bedanya brand’s share of voice dengan brand visibility?
Sederhananya, brand’s share of voice bisa membantu kita untuk mengetahui metrik dengan kriteria spesifik, mulai dari sentimen pasar terhadap brand, channel-nya apa, hingga siapa kompetitor kita.
Sedangkan brand visibility kita bisa mengukurnya dengan hanya mengetikkan nama brand kita di Google Trends dan melihat seberapa besar angka yang mencari brand kita.
Untuk menentukan share of voice, setidaknya ada formula yang perlu teman-teman perhatikan.
Share of Voice: Traffic brand/total market traffic
Contoh kasus: Brand A mempunyai traffic sebesar 50.000 dan total market 250.000. Maka untuk mencari total share of voice-nya kita cuman menghitung:
SOV A = 50.000/250.000
=20%
Berarti, share of voice brand A yaitu 20% dari total market yang tersedia.
Kemudian, bagaimana caranya jika ingin membandingkan dengan kompetitor?
Contoh kasus: Brand A yaitu brand kita mempunyai traffic 50.000, brand B 20.000 dan brand C 40.000
Dengan begitu, maka kita bisa menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Perbandingan SoV = 50.000/ (50.000+20.000+40.000)
=45%
Dalam mengukur share of voice dari brand teman-teman, setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan:
Sembari mempraktikkan tiga langkah di atas, teman-teman juga perlu memahami apa saja kriteria dari pengukuran SoV supaya interpretasi datanya tidak misleading atau salah perhitungan.
- Memilih 10 topik atau seed keyword yang paling relevan dengan bisnis atau niche
- Menggunakan seed keyword yang sama ketika mengambil data dari Google Keyword Planner dan Ahrefs/SEMrush
Catatan tambahan, ketika teman-teman sedang menyortir seed keyword pastikan untuk memilih keyword yang terdiri dari 2 atau 3 kata.
Sebab, ketika Anda memilih keyword yang hanya terdiri dari 1 kata saja masih terlihat sangat general.
Sebagai contoh, dalam hal ini Alif Nuryasin menggambarkan studi kasus tentang industri jual beli mobil bekas. Dalam memilih seed keyword, Anda tidak bisa menggunakan keyword “mobil” karena masih terlalu luas.
Jika kasusnya seperti itu, teman-teman bisa memilih beberapa opsi seed keyword seperti:
mobil bekas, mobil second, mobil sport, mobil listrik, harga mobil, jual mobil, mobil keluarga, balik nama mobil dll
Mengidentifikasi seed keyword yang tepat akan membantu teman-teman dalam mengevaluasi aktivitas SEO dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan website kita dibandingkan dengan kompetitor pada market yang sama.
Sebagai catatan lagi, ketika memilih kompetitor sebaiknya pilih yang menyediakan produk/jasa yang sama persis dengan industri bisnis Anda.
Kenapa Perlu Repot-Repot Mengembangkan Brand?
Selama teman-teman berselancar di internet banyak sekali informasi atau produk yang disajikan oleh para pemilik bisnis.
Jika kita berada di posisi user pasti seringkali kebingungan untuk memilih mana yang harus dipilih untuk membeli suatu produk atau menggunakan jasa/layanan.
Salah satu kunci untuk mengatasi kebingungan user tersebut yaitu dengan mengembangkan brand dari bisnis kita.
Mengapa demikian? Menurut pemaparan Alif Nuryasin, melansir data dari Search Engine Journal user cenderung memilih hasil pencarian dari brand yang ia kenal atau yang sering membagikan informasi edukasi di dunia maya, meskipun brand tersebut tidak menempati urutan pertama di SERPs (Search Engine Result Pages)
Tambah Alif Nuryasin, menurut Aleyda Solis, International SEO Consultant mengatakan bahwa Google lebih menyukai brand/product owner dibandingkan dengan website affiliate seperti marketplace.
Kesimpulan
Sebagai praktisi SEO di era sekarang, kita perlu mempunyai strategi A-Z untuk bisa terus berkompetisi di SERPs.
Keyword research, on-page, off-page, technical SEO saja tidak cukup. Kita juga perlu mengembangkan brand dari bisnis kita atau klien guna tetap bisa dikenal oleh user di dunia maya.
Salah satu cara mengembangkannya yaitu dengan mengetahui share of voice measurement.
Dari situ, kita jadi tahu strategi-strategi apa yang perlu diterapkan supaya user semakin kenal atau bahkan melakukan transaksi terhadap bisnis kita.
Demikian ringkasan singkat dari webinar KSI Event 2024 yang dibawakan oleh Alif Nuryasin.
Kalau teman-teman ingin mendiskusikan perihal share of voice, Anda bisa bergabung ke komunitas DailySEO di grup Telegram.
Ada banyak sekali praktisi SEO di dalamnya yang siap sedia untuk diajak diskusi.
Selain itu, Anda juga bisa mulai mengikuti SEO Fundamental Course DailySEO ID (Batch 6) untuk belajar SEO dari A-Z. Dibawakan langsung oleh founder DailySEO, yaitu Muhammad Ilman Akbar.
Kelasnya akan dimulai pada tanggal 31 Juli 2024. Segera daftarkan dirimu sekarang!