Siapa sih praktisi SEO yang tidak kenal dan menggunakan Google Analytics (GA) sebagai SEO tool gratis yang powerful? Google Analytics biasa digunakan oleh para marketer maupun webmaster untuk mendapatkan insights tentang aktivitas pengunjung web, untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan hasil bisnis melalui website.
Pada artikel ini, penulis akan membagikan bagaimana cara menggunakan Google Analytics untuk mendukung proses SEO Anda, baik versi Universal Analytics (UA), maupun versi Google Analytics 4 (GA4).
Sebagai tambahan informasi, mulailah menggunakan Google Analytics versi GA4, karena GA versi Universal Analytics akan berhenti beroperasi per 1 Juli 2023.
Daftar Isi
- Apa itu Google Analytics?
- Berbagai Benefit Menggunakan Google Analytics
- Insights Penting Bagi SEO dan Cara Mendapatkannya Lewat Google Analytics
- 1. Berapa banyak organic traffic yang Anda dapatkan dan apakah volumenya meningkat?
- 2. Berapa banyak trafik yang didatangkan dari search engine lainnya (Google, Bing, Yahoo)?
- 3. Berasal dari negara manakah pengunjung Anda dan seperti apa mereka terlibat di dalam website?
- 4. Apakah website traffic mendatangkan dampak positif yang nyata bagi bisnis?
- 5. Dapatkah saya melihat halaman dengan conversion yang paling banyak dan paling sedikit untuk jenis goals yang berbeda?
- 6. Mungkinkah saya melihat visualisasi user journey (alur pengguna) di dalam website?
- 7. Apakah pembuatan konten dan link building dari website lain mendatangkan traffic?
- 8. Bisakah saya melakukan segmentasi data untuk mendapatkan insight yang lebih detail?
- 9. Bisakah saya melihat data Google Search Console dan Analytics bersamaan?
- 10. Apakah ada technical issue terkait page load atau desain?
- 11. Apakah konten yang web saya miliki relevan dan cukup berkualitas bagi user?
- 12. Bisakah saya melihat data SEO dari GA di dalam dashboard yang nyaman dan mudah dimengerti?
Apa itu Google Analytics?
Google Analytics adalah free tool milik Google yang membantu website owner, digital marketer, dan tentunya seorang SEO specialist untuk mendapatkan data statistik pengunjung dari sebuah website.
Google Analytics (GA) juga membantu teman-teman untuk memahami essential customer insights (wawasan pelanggan esensial) dari berbagai device dan platforms, hingga memahami customer journey dan bisa digunakan untuk meningkatkan marketing ROI (Return On Investment).
Saat ini GA ada dua versi, yaitu: Google Analytics 4 (GA4) dan Universal Analytics (UA).
Perbedaan sederhananya terletak pada kode yang dipasang pada website Anda:
Selain itu juga terdapat perbedaan di model pengambilan datanya. Cek gambar di bawah ini:
Dari rangkuman fungsi GA di atas dan penggunaannya yang gratis, mungkinkah Anda melewatkan dan tidak menggunakan Google Analytics sebagai SEO tool Anda?
Berbagai Benefit Menggunakan Google Analytics
Google Analytics memungkinkan teman-teman untuk memahami bagaimana user engagement (keterlibatan pelanggan) dengan website, sehingga Anda dapat memberikan user experience yang lebih baik dan berpotensi meningkatkan dampak positif yang nyata (contoh: engagement, profit) yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa manfaat dari menggunakan Google Analytics:
- Membantu memahami pelanggan Anda
- Mendapatkan insight yang lebih cerdas untuk meningkatkan ROI
- Menghubungkan insight Anda dengan results (hasil)
- Menjadikan data yang ada berguna untuk Anda
- Mendapatkan ROI yang lebih baik dari proses marketing Anda
Ingin mendaftar Google Analytics? Klik di sini!
Lalu, bagaimana cara menggunakan Google Analytics untuk SEO dan mendapatkan berbagai insight yang bermanfaat tersebut? Silakan baca lanjutannya di bawah.
Insights Penting Bagi SEO dan Cara Mendapatkannya Lewat Google Analytics
Untuk memudahkan Anda, penulis akan mengulas cara menggunakan Google Analytics dari berbagai pertanyaan yang cukup sering diajukan kepada para pakar SEO, dan membagikan tab atau report menu mana yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut baik di GA versi UA maupun GA4.
1. Berapa banyak organic traffic yang Anda dapatkan dan apakah volumenya meningkat?
Teman-teman perlu tahu, rata-rata 53,3% pengunjung datang dari organic search (bukan iklan) di SERP (Search Engine Results Page). Google Analytics sendiri dapat mengetahui semua data dari search engine populer dan mengumpulkan semua trafiknya di dalam Organic Search traffic channel.
Di Universal Analytics: Tab Channels report yang berada di bawah menu Acquisition, memungkinkan Anda untuk mengetahui seberapa banyak trafik yang website Anda dapatkan beserta asal trafik organic-nya. Selanjutnya, Anda bisa memilih Default Channel Grouping sebagai Primary Dimension dan Anda akan melihat jumlah trafik yang didapatkan dari proses SEO yang teman-teman lakukan.
Tidak hanya itu saja, teman-teman DailySEO ID juga bisa memilih rentang tanggal pada tab kalender jika ingin melihat laporan trafik dan jumlah pengunjung per week, month, hingga custom time period. Gunakan opsi Compare untuk melihat diferensiasi organic traffic week-over-week atau month-over-month. Opsi Compare ini membantu Anda melihat trend, apakah meningkat atau menurun, dan bisa dijadikan sebagai patokan untuk mencapai SEO KPI (Key Performance Indicator) Anda.
Di Google Analytics 4: Berbeda dengan versi UA, di Google Analytics 4 (GA4) Anda bisa melihat laporan data organic search di tab Traffic Acquisition di bawah menu Acquisition. Pilih Session default channel grouping dan Anda langsung bisa cek laporannya, selain itu juga Anda tetap bisa melakukan data compare dengan meng-enable tombol compare kemudian pilih rentang tanggal, sama seperti versi UA.
2. Berapa banyak trafik yang didatangkan dari search engine lainnya (Google, Bing, Yahoo)?
Terkadang teman-teman tidak hanya menargetkan satu market saja, misalnya selain Google Search, kita juga ingin mendatangkan trafik dari search engine populer lainnya seperti Bing, Yahoo, ataupun Baidu. Oleh karena itu, GA dapat Anda gunakan untuk mengetahui search engine mana saja yang mendatangkan trafik selain Google.
Bagaimana cara mengetahuinya? Berikut ulasannya:
Di Universal Analytics: Silakan klik Channels report di tab menu Acquisition kemudian klik Organic Search pada tabel untuk melihat laporan organic traffic saja. Selanjutnya klik Source sebagai Primary Dimension dan lihat seberapa banyak trafik SEO yang Anda dapatkan dari setiap search engine yang mengindeks website Anda.
Di Google Analytics 4: Silakan pilih menu Acquisition, lalu pilih Traffic Acquisition, kemudian pilih Sessions source/medium sebagai Primary Dimension. Setelah itu, ketikan “organic” di kolom pencarian untuk memfilter trafik dari source/medium lainnya. Pada table gambar di bawah, Anda akan melihat data statistik dari users, sessions, dan conversions yang datang dari berbagai search engine yang berbeda.
3. Berasal dari negara manakah pengunjung Anda dan seperti apa mereka terlibat di dalam website?
Jika website yang Anda kelola berbahasa Inggris dan menargetkan pengunjung internasional, maka Anda pasti ingin mengetahui megara mana yang menyumbang trafik dan negara manakah yang memberikan trafik kunjungan paling besar. Tidak berhenti di situ, mungkin Anda juga menargetkan kota tertentu dari negara tersebut.
Oleh karena itu menggunakan Google Analytics akan membantu Anda memilah negara atau kota manakah yang berpotensi tinggi menjadi pelanggan Anda, caranya? Silakan lanjut membaca.
Di Universal Analytics: Silakan masuk ke tab Audience, lalu klik Geo, kemudian pilih Location. Set laporan yang tampil ke Organic Traffic segment dan lihat Country (Negara), Region (Wilayah), hingga City (Kota) manakah yang paling banyak mendatangkan trafik ke website Anda. Hebatnya lagi, Anda bisa melihat visualisasi data di dalam map selain dari data di table.
Di Google Analytics 4: Anda bisa pilih tab User, lalu pilih Demographics, kemudian klik Demographic details. Di sana Anda akan mendapati data statistik mulai dari report Country, Region, hingga City. Silakan cek negara atau kota manakah yang paling banyak mendatangkan trafik.
Seperti yang sudah saya jelaskan di awal poin ini, apabila Anda menargetkan global market, report yang satu ini akan membantu Anda dalam mengetahui user dari berbagai negara, apakah mereka terlibat dan menjadi pelanggan di website Anda, serta memberikan ide tentang bagaimana mengoptimasi website Anda untuk lokasi tersebut.
4. Apakah website traffic mendatangkan dampak positif yang nyata bagi bisnis?
Sering saya tuliskan di tulisan lainnya, SEO bukan hanya sekedar ranking di halaman satu dan mendatangkan trafik, tapi juga tentang bagaimana memberikan dampak positif yang nyata terhadap bisnis.
Oleh karena itu Google Analytics bisa membantu kita dalam melakukan tracking dari conversion yang terjadi di dalam website kita. Tracking conversion ini membantu Anda dalam menjembatani SEO dengan sales.
Berikut caranya:
Di Universal Analytics: Buatlah setiap conversion yang relevan di dalam website menjadi goal (tujuan), Anda bisa mengaturnya di View Setting, kemudian pilih Goals. Pengaturan Goals ini bisa digunakan untuk page visit, time spent on a page, hingga event lainnya seperti click, scroll, file download, dan klik tombol bayar, dan lain-lain. Anda bisa menetapkan nilai uang untuk setiap goal yang dibuat. Hal ini dilakukan agar Anda dapat memperkirakan berapa banyak uang yang dihasilkan website ke dalam bisnis. Harap diperhatikan bahwa jumlah goals dibatasi hingga 20 per View.
Semua data tentang jumlah dan nilai goals yang selesai tersedia di sebagian besar default report. Anda juga dapat mengaitkan goals dan melihat conversion rate untuk traffic atau user segment yang berbeda, serta URL khusus yang ditentukan.
Di bawah tab Conversions, pada tab Goals, Anda bisa menemukan tiga visual report: Reverse Goal Path, Funnel Visualization, dan Goal Flow. Tiga laporan visual tersebut memungkinkan Anda untuk melihat urutan pengunjung di dalam website sebelum mereka convert. Anda akan menggunakan data ini untuk mengecek di mana pengunjung memasuki marketing funnel, di mana mereka pergi, dan traffic patterns seperti apa yang menghasilkan conversion paling baik.
Di Google Analytics 4: Tidak seperti versi UA yang menggunakan session-based tracking, semua yang dilacak di GA4 adalah sebuah event. Anda dapat menghitung setiap event sebagai conversion. Untuk melakukannya, klik Configure di menu tab sebelah kiri kemudian lihat daftar event yang dikumpulkan property Anda. Geser kursor untuk menandai event tertentu sebagai conversion.
Sebagai langkah alternatif, Anda bisa memodifikasi salah satu event yang ada dan menandakan event yang tampil sebagai sebuah conversion, atau Anda bisa membuat event conversion yang baru. Secara total, Anda bisa melacak sampai 30 event conversion di property GA4 Anda. Data statistik akan tampil di laporan Conversions Anda yang terletak di bawah Engagement selamat 24 jam.
5. Dapatkah saya melihat halaman dengan conversion yang paling banyak dan paling sedikit untuk jenis goals yang berbeda?
Ketika teman-teman telah mendapatkan trafik organik yang stabil, maka pastinya teman-teman ingin tahu halaman web mana yang harus dioptimasi dan mana yang conversion-nya baik. Oleh karena itu memasang set goals di Google Analytics akan sangat berguna ketika Anda ingin mengevaluasi conversion rate dari setiap halaman.
Di Universal Analytics: Silakan teman-teman bukan Channels report di tab All Traffic di menu Acquisition yang berada di sisi kiri, kemudian klik Organic Search untuk dapat melihat data organic traffic saja. Anda juga bisa pilih Landing Page sebagai Primary Dimension untuk mengetahui conversion rate-nya, jumlah conversion, hingga value conversion untuk setiap landing page.
Secara default Anda akan melihat statistik keseluruhan Goals. Jika ingin memfilter untuk data Purchases saja, Anda bisa memilihnya di kolom drop-down Conversions.
Di Google Analytics 4: Ketika Anda ingin melihat data conversion di GA4 property, silakan pilih Engagement di sisi menu sebelah kiri, lalu pilih Pages and screens. Sama seperti versi UA, Anda juga bisa mengecek statistik untuk setiap conversion event secara terpisah dengan menerapkan filter di kolom Conversions.
Berdasarkan data report di atas, Anda jadi mengetahui halaman mana yang memiliki tingkat conversion tinggi dan halaman web mana yang sedikit conversion-nya. Anda juga bisa memutuskan pilihan apakah halaman dengan tingkat conversion yang rendah itu akan dioptimasi atau dialihkan ke halaman web yang baru.
6. Mungkinkah saya melihat visualisasi user journey (alur pengguna) di dalam website?
Jawabannya adalah bisa! Inilah salah satu benefit dari Google Analytics, Anda bisa mengecek halaman web mana yang menjadi tempat pengunjung pertama kali datang, apa tindakan yang mereka lakukan, dan ke halaman mana mereka pindah. Hal ini membantu Anda dalam mengidentifikasi alur pengunjung di website dan membandingkannya dengan user journey yang Anda harapkan.
Berikut caranya mengeceknya:
Di Universal Analytics: Klik tab Behavior, lalu pilih Behavior Flow. Di sini Anda akan melihat tampilan grafik yang menampilkan halaman-halaman web dan event dari setiap alur trafik, jumlah trafik dari setiap alur, dan jumlah trafik yang pergi di setiap poinnya.
Pada tampilan report, Anda bisa memilih Source/Medium sebagai Starting Dimension untuk melihat organic traffic yang web Anda dapatkan melalui Google dan meng-highlight-nya. Coba gulirkan mouse ke setiap path (alur) atau grafik, maka Anda akan mendapatkan informasi tambahan yang muncul secara pop-up.
Di Google Analytics 4: Sebenarnya tidak default visual report untuk dilihat di GA4 yang serupa dengan Behavior Flow versi UA, namun Anda bisa membuat dan menyimpan laporan khusus (custom exploration). Caranya, silakan pilih Explorations workspace dan pilih Path Exploration yang memungkinkan GA4 untuk menampilkan mapping user journey dalam tampilan tree graph.
Ketika sedang membuat custom exploration, Anda akan membuat pilihan traffic segments, dimensions, dan metrics apa untuk dimasukkan ke dalam analisis visitor path. Sebagai contoh, pilihlah US country ID segment, tambahkan device category sebagai breakdown dimension, dan event count metric sebagai value untuk visualisasi.
Anda bisa mengganti US dengan Indonesia country ID segment.
Ketika setting-nya sudah selesai, Anda sudah bisa melakukan pengecekan beberapa data, contohnya: Berapa banyak visitor yang datang dari suatu negara yang memulai sessions di home page, berapa kali mereka melihat materi promosi, dan seperti apa mereka engage (terlibat) di dalam website. Apabila Anda menggulirkan kursor ke bilah Mobile, Desktop, atau Tablet yang terletak di bagian bawah grafik, maka Anda bisa melihat jenis dan tipe device yang digunakan oleh para pengunjung.
Google Analytics flow charts memungkinkan Anda untuk menemukan konten yang perlu dioptimasi. Teman-teman juga bisa menggunakannya untuk menemukan masalah teknikal yang membuat user kesulitan mengakses halaman lainnya di website.
7. Apakah pembuatan konten dan link building dari website lain mendatangkan traffic?
Search engine bukanlah satu-satunya sumber untuk mendatangkan traffic yang bisa teman-teman “andalkan” sebagai seorang SEO specialist. Anda juga bisa meningkatkan volume traffic dari channel lainnya seperti social media, email campaign, forum, hingga review platform. Pengunjung yang datang dari channel tersebut akan dihitung sebagai referral traffic di Google Analytics.
Untuk melihat data referral traffic ini, teman-teman DailySEO ID bisa ikuti langkah-langkah di bawah.
Di Universal Analytics: Pilih tab Acquisition, klik All Traffic drop-down, lalu pilih Referrals. Ketika Anda memilih Source sebagai Primary Dimension, maka Anda akan melihat data berdasarkan domain yang memberikan external link ke website teman-teman.
Jika Anda ingin melihat halaman website mana yang memiliki referral paling banyak, maka Anda bisa memilih Landing Pages dimension. Cara ini memungkinkan Anda memahami jenis konten apa yang berpotensi mendapatkan backlink dari website lain. Sebagai contoh, konten yang memiliki data statistik terbaru atau membagikan hasil riset unik berpeluang mendapatkan referral traffic, backlink, dan citation.
Di Google Analytics 4: Untuk dapat melihat referral traffic di GA4, teman-teman harus masuk ke tab Traffic Acquisition yang terletak di menu Acquisition. Anda bisa pilih Session Source/Medium dimension dan ketikkan “referral” di kolom search untuk memfilter semua referral traffic yang terdapat di tabel.
Referral traffic yang baik menandakan website tersebut memiliki pembaca yang sesuai dengan target audience Anda, itu artinya Anda perlu menulis guest post lebih banyak atau berkolaborasi dengan website tersebut.
8. Bisakah saya melakukan segmentasi data untuk mendapatkan insight yang lebih detail?
Terkadang teman-teman pasti ingin menganalisis data dari segmen yang spesifik dari beberapa grup user atau session. Baik GA4 maupun UA bisa melakukannya.
Di Universal Analytics: Katakanlah Anda ingin menyesuaikan laporan standar yang tersedia untuk melihat organic traffic segment. Maka yang perlu Anda lakukan adalah dengan memilih default All Users, kemudian klik Organic Traffic segment. Hasilnya, laporan yang tersedia akan update dan hanya menampilkan data pengunjung yang datang dari organic search results.
Meskipun penyesuaian segment ini cukup membantu kita, harap diingat bahwa hal ini sering mengurangi keakuratan report Universal Analytics (UA). Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena UA menerapkan pengambilan sampel untuk mengurangi kecepatan pemrosesan custom reports. Khususnya untuk segment dengan data yang kompleks atau menerapkan rentang waktu yang panjang karena memerlukan pemrosesan data dalam jumlah besar.
Setiap Anda membuat sebuah segment, perhatikanlah persentase sessions yang dianalisis untuk menghasilkan data laporan. Anda dapat mengeceknya dengan cara mengklik logo Yellow Shield yang mengindikasikan bahwa laporan tersebut berdasarkan kurang dari 100% sessions.
Sebagai contoh, jika teman-teman ingin menganalisis organic traffic page-by-page, Anda bisa memilih Organic Traffic segment pada Landing Pages report yang terletak di tab Site Content di menu Behavior. Langkah ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan laporan sampel yang terkadang merefleksikan sekitar 30% sessions atau lebih sedikit.
Ada juga cara lainnya untuk melihat statistik pada unsampled data. Caranya, Anda masuk ke menu Acquisition, pilih All Traffic, lalu pilih Channels. Jadikan semua laporannya default, kemudian set Landing Page sebagai Primary Dimension, dengan itu Anda dapat menganalisis jenis laporan yang sama berdasarkan 100% sessions.
Di Google Analytics 4: Di sini, Anda tidak akan mengalami kendala terkait sampel data karena semua laporan selalu ditampilkan pada data 100%. Anda dapat mengubah segment pada setiap laporan untuk melihat data terperinci tanpa takut mengenai keakuratan data.
Contohnya, ketika Anda ingin menganalisis organic traffic yang didapat dari Google selama setahun, page-by-page, Anda bisa menyesuaikan laporan di tab Engagement > Page and Screens.
Di GA4 interface, Anda akan menemukan fitur Comparison yang fungsinya sama dengan fitur Segments di UA. Klik plus icon yang terletak di atas laporan Anda, maka Anda bisa menyetting conditions dan dimensions untuk setiap traffic segment.
9. Bisakah saya melihat data Google Search Console dan Analytics bersamaan?
Teman-teman pasti ingin melihat bagaimana performa halaman web Anda di SERP, Anda bisa melakukannya di Google Analytics UA. Untuk caranya, Anda bisa menghubungkan akun GA dengan Search Console untuk melihat extra report yang terdapat di tab Search Console di Google Analytics.
Hanya Di Universal Analytics: Pilih tab Acquisition > Search Console > Landing Pages, Anda akan ditampilkan 4 kolom pada table yang menampilkan jumlah impressions, clicks, hingga CTR.
Laporan ini akan membantu teman-teman menemukan konten yang perlu diperbaiki atau diperbarui serta membuat hipotesis mengenai bagaimana Anda bisa meningkatkan performa konten tersebut. Sebagai contoh, jika sebuah halaman ranking-nya tinggi dan impressions-nya juga tinggi namun CTR-nya rendah, maka hal ini mengindikasikan title dan description tag mungkin kurang menarik bagi orang-orang dan Anda perlu memperbaikinya.
10. Apakah ada technical issue terkait page load atau desain?
Salah satu penyebab konversi yang kecil adalah user experience yang buruk. Page load yang lambat atau permasalah desain di perangkat mobile bisa membuat orang-orang langsung pergi (bounce) dari halaman web Anda. Maka hal ini juga harus menjadi salah satu fokus Anda ketika menggunakan Google Analytics. Cara mengeceknya:
Di Universal Analytics: Silakan pilih tab menu Behavior > Site Speed > Overview untuk melihat apakah halaman web mana yang harus di-load lebih dari 3 detik dan untuk melihat insight tambahan terkait performa server.
Browser & OS pada tab Technology yang terletak di menu Audience akan membantu teman-teman dalam menganalisis bagaimana pengunjung dari berbagai operating system (OS) engage dengan website Anda.
Sedangkan untuk melihat performa halaman web di masing-masing device (desktop, mobile, tablet), silakan pilih menu Audience > Mobile > Overview.
Di Google Analytics 4: Pada versi terbaru GA ini Anda akan lebih “nyaman” dalam menganalisis masalah teknikal dari website Anda. Di GA4 Anda akan dengan cepat mengetahui technical issue yang mengganggu user engagement, caranya pilih menu Tech > Tech Details.
11. Apakah konten yang web saya miliki relevan dan cukup berkualitas bagi user?
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang cukup sulit dijawab, bahkan bagi Google Analytics. Sebetulnya GA ini menawarkan berbagai macam metric yang membantu Anda mengevaluasi konten yang ada. Akan tetapi, teman-teman harus berhati-hati dengan metric ini, sebab metric ini dapat dengan mudah disalahartikan.
Di Universal Analytics: Anda bisa memilih tab menu Site Content > All Pages untuk melihat laporan bounce rates, page view per sessions, average time on site, hingga halaman exit di setiap laporannya. Anda bisa menganalisis metric ini berdasarkan page, channel, device, dan seterusnya.
Berikut adalah beberapa metric di UA dan cara mengatasinya:
Bounce rate: Secara default, setiap single-page session dianggap GA sebagai sebuah bounce (pentalan) tanpa memperhitungkan waktu yang dihabiskan di halaman atau konversi yang terjadi di dalamnya. Untuk dapat melihat bounce rate yang sebenarnya, Anda perlu menyesuaikan tracking code untuk mengecualikan single-page session dengan sejumlah minimum engagement value tertentu.
On-page time: Salah satu bagian paling tricky dari metric ini adalah mencari tahu waktu yang dibutuhkan user untuk engage dengan konten Anda. Mengetahui ambang batas akan memberikan Anda informasi berapa lama on-page time yang bisa Anda sebut bagus atau buruk. Salah satu cara untuk mempelajarinya adalah dengan menganalisis session yang mendatangkan konversi untuk melihat berapa lama waktu yang pengunjung habiskan paling sering sebelum mereka convert.
Exit rate: Pastinya Anda memiliki sejumlah halaman web di mana pengunjung mengakhiri kunjungannya, dan inilah yang disebut halaman exit. Itu berarti sejumlah halaman web dengan exit rate yang cukup tinggi merupakan hal normal. Anda harus mempertimbangkan halaman web exit ini berbarengan dengan konversi yang diselesaikan oleh user.
Untuk mengetahui bahasan lengkap bounce rate dan exit rate, silakan baca artikel seranking ini.
Di Google Analytics 4: Semenjak behavior metric menjadi hal yang paling dipertanyakan di UA, Google akhirnya memutuskan untuk menimbang kembali cara mengukur engagement di GA4. Untungnya, pergeseran menyeluruh dari pengukuran session-based ke pengukuran event-based memungkinkan perubahan ini terjadi. GA4 memiliki modul Engagement yang menyertakan laporan Pages and Screens, yang merupakan analogi dari laporan All Pages di UA.
Di GA4 teman-teman bisa melacak metric baru, seperti Engagement rate, User engagement, Engaged Sessions, hingga Average Engagement Time per Session. Anda bahkan bisa mengambil semua engagement metric di dalam laporan custom untuk dapat langsung melihatnya tanpa perlu mengalihkan tab report. Untuk melakukannya, Anda bisa pilih Explorations workspace.
Di bawah tab Explore, Anda diharuskan membuat Free Form exploration baru yang nantinya akan menampilkan engagement metric di dalam chart page-by-page. Untuk melakukannya, pilih Rows pada page path dimension dan tambahkan semua engagement metric sebagai Values.
Untuk membuat semua orang senang, kini Bounce Rate tidak ada sama sekali di GA4. Ini memungkinkan kita untuk mengukur Engagement Rate sebagai gantinya.
12. Bisakah saya melihat data SEO dari GA di dalam dashboard yang nyaman dan mudah dimengerti?
Menggunakan Google Analytics untuk beberapa waktu memungkinkan teman-teman mendapatkan workflow dalam mengecek laporan di GA dan dalam menganalisis data SEO. Anda akan dengan cepat memahami tampilan GA dan tahu tab report mana yang harus dibuka dan paham bagaimana cara konfigurasinya.
Namun, berpindah dari satu tab ke tab lainnya, menerapkan filter atau segmen setiap kali mengekstrak data pastinya memakan waktu. Jadi, bukankah lebih baik untuk mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan Google Analytics Anda di artikel ini dan membuat Anda lebih nyaman dengan dasbor GA?
Google Analytics memungkinkan Anda untuk menyesuaikan custom dashboard yang akan menggabungkan sejumlah data dari laporan-laporan yang berbeda. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan fitur bawaan, yaitu di UA Dashboard dan di GA4 Explorations, atau mengekspor data ke Google Data Studio.
Penutup
Bagaimana, masih belum coba Google Analytics? Pemula maupun yang sudah berpengalaman disarankan untuk menggunakan tool yang satu ini.
Mulailah menggunakan Google Analytics 4 (GA4) karena GA versi UA akan berhenti beroperasi per 1 Juli 2023.
Google Analytics akan sangat membantu Anda dalam beberapa hal di bawah ini:
- Membuat hipotesis mengenai keseluruhan strategi SEO dan setiap performa halaman web Anda
- Memformulasikan pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu Anda memperjelas problem SEO yang sedang dihadapi
- Memasang GA di website akan menjawab pertanyaan Anda dengan data dan insight yang dapat ditindaklanjuti
- Mengecek perubahan, melakukan tindakan, dan mengukur aktivitas SEO yang Anda lakukan
Jadi tunggu apalagi? Pasang kode Google Analytics di website Anda sekarang.
Mari bersama-sama membangun industri SEO di Indonesia yang sehat tanpa trik spammy, dan silakan ajukan pertanyaan seputar SEO dan Digital Marketing di grup Telegram DailySEO ID, yuk gabung di sini!
Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar mulai dari Rp. 50 ribu saja di webinar DailySEO ID!
Sumber:
https://marketingplatform.google.com/about/analytics/benefits/
https://seranking.com/blog/how-to-use-google-analytics-for-seo/
4 Comments
Halo mas Apri. Artikel yang sangat bermanfaat bagi saya. Saya mau tanya untuk poin 9.
Tertulis : “Hanya Di Google Analytic 4”
Saya tidak menemukan “Acquisition > Search Console > Landing Pages” di Google Analytics 4 seperti pada penjelasan di artikel.
Kalau di GA UA ada.
Gambar juga saya lihat sepertinya capture di GA UA, bukan GA4.
Mungkin bisa diperjelas.
Terima kasih
Hai Dian,
Terima kasih atas reminder-nya, dan sudah saya perbaiki penulisannya terkait poin nomor 9.
Pingback: Cara Mengukur Keberhasilan SEO: Menentukan KPI dan Metriknya – DailySEO ID – PIXARTISTIC
Pingback: Data Google Analytics Sempat Mengalami Delay Sejak 13 November 2024 - DailySEO ID