Ada banyak sekali teknik & strategi optimasi yang bisa teman-teman gunakan untuk meningkatkan visibilitas website di search engine.

Namun, penting untuk dipahami bahwa tidak semua teknik optimasi tersebut baik untuk kelangsungan kampanye SEO teman-teman dalam jangka panjang. Bahkan, beberapa mungkin dapat membawa dampak buruk bagi website teman-teman.

Agar dapat memilah mana teknik SEO yang baik untuk diterapkan dan mana yang perlu dihindari, teman-teman perlu terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan white hat SEO, black hat SEO, dan apa perbedaan di antaranya keduanya.

Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu White Hat SEO?

Istilah white hat SEO mengacu pada segala praktik atau teknik optimasi yang sesuai dengan aturan atau panduan yang disediakan oleh search engine.

Google contohnya, memiliki panduan SEO sendiri yang mendeskripsikan secara rinci bagaimana seharusnya pemilik website mengoptimasi website mereka agar mendapatkan exposure yang maksimal di Google.

Kedua istilah ini, white hat (topi putih) dan black hat (topi hitam), awalnya berasal dari genre film Barat di tahun 1920an di mana karakter pahlawan sering digambarkan mengenakan topi putih, sedangkan penjahatnya menggunakan topi hitam.

Dua istilah ini kemudian diadopsi oleh beberapa bidang, seperti cyber security dan juga SEO, untuk memisahkan antara praktik yang mengikuti atau sesuai dengan aturan dan praktik yang menyalahi aturan.

Jika disimpulkan, terdapat setidaknya tiga kriteria utama yang membuat teknik optimasi masuk ke dalam white hat SEO.

1. Tidak Menyalahi Aturan Search Engine

Kriteria mutlak yang pertama ini tentu sudah jelas. Karena secara definisi white hat mengacu pada praktik yang sesuai dengan aturan etis, maka teknik SEO white hat adalah teknik yang tidak menyalahi aturan dari search engine.

Search engine seperti Google dan Bing memiliki halaman panduan webmaster yang menjelaskan praktik seperti apa saja yang menyalahi aturan search engine mereka (ini contoh kebijakan spam milik Google Search).

Namun pada intinya, praktik yang dilarang tersebut merupakan praktik yang bertujuan untuk memanipulasi ranking pencarian atau yang dapat merugikan pengguna.

2. Berfokus pada Pengguna

Idealnya, search engine menginginkan halaman-halaman web yang disajikan pada hasil pencarian benar-benar bermanfaat dan relevan dengan apa yang pengguna cari atau butuhkan.

Baca Juga:   Halaman Web Tiba-Tiba Hilang dari SERP, Harus Bagaimana?

Teknik SEO white hat adalah teknik optimasi yang dapat membantu search engine dalam mencapai hal tersebut.

Misalnya seperti menyajikan konten web yang berkualitas dan orisinil, juga meningkatkan tampilan website sehingga memudahkan pengguna dalam menavigasi dan memahami konten website teman-teman.

3. Membantu Google Lebih Mudah dalam Menemukan dan Memahami Website

Selain memanjakan pengguna, teknik white hat juga merupakan teknik yang memanjakan search engine. Menyajikan konten yang berkualitas saja tidak akan berarti apa-apa jika search engine kesulitan dalam menemukan konten teman-teman.

Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan beberapa optimasi seperti menambahkan dan memperbarui sitemap, menggunakan robots.txt dengan benar, dan juga mengoptimasi internal link.

Hal-hal ini merupakan bagian dari yang disebut technical SEO.

Contoh Teknik White Hat SEO

Mengacu pada beberapa kriteria di atas, ada banyak sekali teknik optimasi yang bisa dikatakan sebagai white hat yang bisa teman-teman gunakan untuk menjalankan SEO.

Namun sebagai gambaran, berikut beberapa CONTOH optimasi yang termasuk sebagai teknik white hat SEO:

  • Membuat konten yang mengutamakan kebutuhan dan keinginan pengguna (peoplefirst content)
  • Menggunakan kata kunci yang umum digunakan pengguna dalam pencarian dan meletakkannya di lokasi yang menonjol dan relevan dalam halaman web, seperti page title, heading, alt text, maupun link text.
  • Mengoptimasi kecepatan page load.
  • Menambahkan meta tag yang deskriptif di halaman web.
  • Mengoptimasi internal link pada website sehingga memudahkan search engine bot dalam melakukan crawling.
  • Mengoptimasi tampilan halaman web di SERP dengan menambahkan gambar, video, atau structured data.

Apa Itu Black Hat SEO?

Setelah mengetahui apa itu white hat SEO, sekarang kita dapat dengan lebih mudah memahami yang dimaksud dengan black hat SEO.

Black hat SEO adalah praktik optimasi yang tujuan utamanya adalah untuk memanipulasi search engine atau pengguna.

Teknik-teknik yang termasuk dalam black hat SEO ini cukup populer dan masih banyak digunakan karena dipercaya bisa menawarkan hasil yang lebih instan, misalnya mendapatkan ranking pencarian teratas lebih cepat.

Tentu hal tersebut bukan tanpa risiko. Hasil yang teman-teman tuai dari penerapan teknik black hat belum tentu sepadan dengan dampak negatif yang mungkin website teman-teman dapatkan.

Namun sebelum masuk ke pembahasan itu, mari kita pahami dahulu beberapa contoh teknik optimasi yang termasuk dalam black hat SEO.

Contoh Teknik Black Hat SEO

Cloaking

Cloaking merupakan sebuah praktik di mana website menampilkan konten yang berbeda pada URL yang sama tergantung apakah yang mengakses merupakan pengguna (manusia) atau bot search engine.

Teknik ini biasanya digunakan dengan tujuan untuk memanipulasi ranking pencarian maupun pengguna.

Baca Juga:   Mau Jadi SEO Specialist? Ini Langkah-langkah untuk Menguasai Berbagai Skills-nya!

Doorways

Doorways merujuk pada praktik pembuatan beberapa halaman web yang doptimasi untuk kata kunci yang mirip hanya untuk mendapatkan ranking dan meningkatkan exposure lewat pencarian kata kunci tersebut.

Salah satu contoh dari praktik doorways yaitu memiliki beberapa landing page dengan URL dan konten serupa yang setiapnya dioptimasi untuk kata kunci yang mirip.

Hidden Text and Links

Ini merupakan praktik dimana pemilik website menyembunyikan cuplikan teks atau tautan pada halaman web untuk memanipulasi ranking pencarian.

Beberapa contoh praktiknya antara lain menggunakan warna teks yang sama dengan warna background halaman, menyembunyikan teks di balik gambar, atau menyembunyikan tautan pada karakter yang sulit untuk dilihat oleh pengguna (misalnya titik atau koma).

Keyword Stuffing

Seperti yang teman-teman mungkin sudah ketahui, keyword stuffing merupakan praktik penggunaan kata kunci yang berulang pada konten halaman web sampai pada batas tidak wajar sehingga dapat mengganggu pengalaman pengunjung website dalam membaca konten tersebut.

Link Spam

Praktik link spam menurut Google mengacu pada seluruh penggunaan tautan, baik internal link maupun external link, pada website yang hanya ditujukan untuk memanipulasi ranking pencarian di SERP.

Beberapa contoh aktivitas yang dianggap link spam oleh Google meliputi jual beli backlink dan juga penggunaan automated program untuk membuat link dalam website.

Misleading Functionality

Misleading functionality didefinisikan sebagai praktik di mana pemilik web menawarkan layanan atau fungsionalitas semu dalam sebuah halaman web kepada pengunjung website dengan tujuan memanipulasi ranking pencarian.

Sebagai contoh, pemilik web membuat halaman web yang seolah-olah menawarkan layanan untuk mengonversi file gambar dari PNG ke JPG. Namun jika digunakan, pengunjung website malah akan diarahkan ke halaman iklan yang tidak relevan dengan layanan tersebut.

Scraped Content

Scraped content adalah konten website yang diambil dari website lain tanpa adanya modifikasi atau informasi baru yang menghadirkan nilai lebih kepada pembaca.

Salah satu contoh praktik yang sering dilakukan dan termasuk scraped content adalah mempublikasi ulang konten dari website lain hanya dengan sedikit memodifikasi kata kunci atau kalimat pada konten tersebut.

Praktik seperti itu dapat dianggap scraped content oleh Google meskipun Anda telah menyertakan tautan menuju sumber website dari konten aslinya.

Spammy Auto-Generated Content

Spammy autogenerated content merupakan konten yang dihasilkan secara otomatis oleh program atau bot komputer hanya untuk mendapatkan ranking pencarian semata. Hal ini tentu berlawanan dengan anjuran Google yang menyarankan untuk mengutamakan pengalaman pengguna dalam pembuatan konten.

Beberapa contoh konten yang dapat dianggap sebagai spammy autogenerated content oleh Google antara lain konten yang dihasilkan, di-translate, atau diparafrase menggunakan automated tool tanpa adanya peninjauan kembali oleh manusia.

Baca Juga:   Apakah Penggunaan Google Search Console Memengaruhi Ranking di Google Search?

Apa Risiko dari Menjalankan Teknik Black Hat SEO?

Setidaknya terdapat dua konsekuensi negatif yang bisa website teman-teman dapatkan dari menjalankan beberapa teknik black hat SEO di atas.

Penurunan Ranking Pencarian

Konsekuensi yang pertama yaitu penurunan ranking pencarian yang signifikan dari website teman-teman di SERP akibat dari pembaruan algoritma seach engine.

Seperti teman-teman telah ketahui, search engine seperti Google rutin melakukan pembaruan algoritma pencarian mereka. Selain untuk meningkatkan pengalaman pengguna, berbagai pembaruan algoritma ini juga didesain untuk mendeteksi penggunaan praktik black hat yang dapat merugikan penggunanya.

Salah satu contohnya adalah link spam update Google yang didesain untuk mencegah halaman web yang menggunakan teknik manipulasi link muncul di hasil pencarian Google.

Penalti Manual

Website yang menggunakan teknik black hat SEO juga berpotensi untuk mendapatkan penalti manual dari search engine.

Penalti manual terjadi pada website ketika reviewer mendapati website tersebut menggunakan praktik manipulatif yang merugikan search engine dan pengguna. Jika website teman-teman mendapatkan penalti manual, seluruh halaman website teman-teman bisa hilang dari hasil pencarian search engine.

White Hat SEO vs Black Hat SEO: Harus Pilih yang Mana?

Teknik SEO yang berhasil belum tentu merupakan teknik yang terbaik untuk teman-teman pilih. Sedangkan teknik yang terbaik tentu sudah pasti berhasil.

Dari penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa teknik white hat SEO dan black hat SEO sama-sama bisa membawa website teman-teman berhasil mendapatkan visibilitas di search engine.

Namun untuk memilih teknik yang terbaik, kita perlu menyertakan pertimbangan lain, yaitu risiko yang mungkin website teman-teman dapatkan. Dari segi ini, maka pilihan yang paling bijak adalah menggunakan teknik white hat SEO dan menghindari teknik black hat SEO.

Meskipun menggunakan teknik black hat terlihat seperti jalan pintas yang bisa menghadirkan hasil lebih instan, namun teknik white hat menawarkan keuntungan yang lebih baik dalam jangka panjang.

Hal tersebut demikian karena selain terhindar dari segala bentuk penalti search engine, website teman-teman akan lebih diminati oleh pengunjung karena memiliki pengalaman pengguna yang baik.

___________

Ayo bergabung di grup Telegram DailySEO ID untuk dapat berdiskusi tentang topik seputar SEO dengan praktisi SEO lainnya!

Saat ini, DailySEO ID juga memiliki series webinar dengan materi SEO ter-update untuk teman-teman yang tertarik belajar SEO langsung dari founder DailySEO ID, Ilman Akbar.

Jika tertarik, teman-teman bisa langsung mendaftarkan diri untuk ikut series webinar selanjutnya di sini ya!

Sumber:

Author

SEO & SEM Specialist at Meson Digital

Write A Comment