Google meluncurkan fitur “AI Overviews” (dulu disebut SGE, Search Generative Experience) pada hasil pencarian di Amerika Serikat.
Liz Reid, Head of Search Google, menyatakan bahwa AI Overviews akan tersedia di negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk lebih dari satu miliar pengguna hingga akhir tahun 2024.
Daftar Isi
Apa itu “AI Overviews”?
AI Overviews memberikan ringkasan jawaban atas query/keyword pencarian users di Google Search, dengan menggunakan teknologi generative AI berbasis Google Gemini.
Dengan fitur ini, pengguna mendapatkan jawaban langsung atas pertanyaan mereka, tanpa perlu membuka hasil pencarian satu-persatu. Bisa dibilang ini adalah featured snippets (cuplikan pilihan) versi lebih powerful.
Berikut adalah GIF tampilan AI Overviews di SERP Google:

Fitur ini awalnya diperkenalkan sebagai SGE (Search Generative Experience) sebagai bagian dari Search Labs (fitur eksperimen) pada Mei 2023. Pengguna Indonesia mulai kebagian mencicipi ini pada November 2023.
Google kemudian merilis ini secara terbatas kepada publik pada Maret 2024.
Pengguna SGE di Indonesia Sudah “Mendapat” AI Overviews
Tampilan SGE di komputer saya sudah berjudul “AI Overview”, walaupun masih ada ikon gelas lab yang menunjukkan bahwa ini masih bagian dari Search Labs di Indonesia.

AI Overviews Tidak Muncul di Semua Keywords
Google menyatakan bahwa AI Overviews ini tidak akan muncul di semua jenis queries/keywords yang kita masukkan ke Google.
Fitur ini dirancang untuk menampilkan ringkasan jawaban hanya pada pertanyaan yang lebih kompleks dan dapat memberikan nilai lebih kepada users.
Google mungkin saja menampilkan AI Overview di queries terkait YMYL (your money, your life) seperti kesehatan & keuangan.
Saat ditanya oleh Search Engine Land, Google tidak memberikan rincian eksplisit mengenai persentase query yang akan menampilkan AI Overviews.
Hal ini menunjukkan bahwa penampilan AI Overviews mungkin bervariasi tergantung pada jenis query dan relevansinya.
AI Overview dan Google Ads
Search Engine Land juga bertanya, apakah AI Overview hanya ditampilkan saat tidak ada Google Ads di hasil pencarian? Google menjelaskan dan menyatakan bahwa kedua hal ini tidak ada hubungannya.
Herna Budaraju, Senior Director of Product – Search Generative Experience di Google, menyatakan bahwa AI Overview tidak berhubungan dengan iklan, dan lebih berhubungan dengan memberikan manfaat melalui hasil pencarian.
“Seperti biasa, iklan Google akan ditampilkan di posisi yang tersendiri di SERP, dengan label yang jelas membedakan antara hasil organic dengan sponsored,” jelas Budaraju.

Mengukur Performa AI Overviews
Budaraju menyatakan bahwa CTR (click through rate) dari AI Overviews lebih tinggi dari hasil yang biasanya, serupa dengan performa featured snippets.
Performa clicks, impressions, dan CTR dari AI Overviews akan dapat segera dilihat di laporan Google Search Console.
Sayangnya data ini akan “bercampur” dengan data hasil pencarian normatif di Google Search Console, tidak akan ada menu atau fitur laporan khusus untuk AI Overviews.
Ini persis seperti featured snippets yang tidak ada laporannya di GSC, hanya lewat tools SEO pihak ketiga. Semoga tools tersebut segera dapat membedakan performa AI Overviews di laporan mereka.
Featured Snippets Masih Ada
Sebelumnya, sebagian praktisi SEO berspekulasi bahwa featured snippets akan digantikan oleh AI Overviews.
Namun ternyata featured snippets tidak pergi kemana-mana, bahkan dapat muncul berbarengan dengan AI Overviews.

Dampak dari AI Overviews pada SEO
Setiap fitur yang dirilis oleh Google pasti memberikan dampak, positif atau negatif, bagi SEO & pemilik website.
Eli Schwartz, seorang praktisi SEO internasional memberikan opininya mengenai beberapa jenis website yang akan mendapatkan dampak dari AI Overviews.
Pertama, situs product reviews/affiliate (di Indonesia misalnya my-best.com). AI Overviews akan menampilkan rekomendasi produk langsung di SERP.
Hal ini dikhawatirkan akan membuat pengguna tidak lagi masuk ke situs-situs yang memberikan rekomendasi produk (biasanya disertai link affiliate). Publisher akan menghadapi potensi kehilangan traffic & komisi affiliate karena fitur ini.

Kedua, situs informasi kesehatan (seperti Halodoc, Alodokter, Siloam Hospital, dll). Walaupun konten-kontennya sudah di-review oleh dokter/tenaga kesehatan, tapi berbagai website ini tidak ada hal yang secara substansial unik.
Berbagai situs itu memiliki bisnis model seperti konsultasi online, penjualan produk, layanan rumah sakit. Model ini dikhawatirkan akan terganggu oleh AI Overviews karena traffic tidak lagi masuk ke website kesehatan ini.

Penutup
Praktisi SEO harus mempersiapkan kedatangan SGE di Indonesia. Kami pernah menulis sekilas tentang potensi dari dampak SGE sebelumnya.
Intinya, praktisi SEO Indonesia tidak boleh lagi hanya bertumpu pada cara-cara SEO lama yang sudah 5, bahkan 10 tahun lalu dijalankan. Karena sebagaian besar cara itu sudah tidak relevan lagi untuk optimasi zaman AI ini.
Jika teman-teman ingin memahami SEO dari awal, kami memiliki program SEO Fundamental Course. Sedangkan bagi teman-teman praktisi SEO yang ingin naik level dalam memahami SEO agar bisa memberikan dampak untuk bisnis, kami memiliki program 2-Day Intermediate SEO Masterclass.
Selamat datang, era SEO dengan AI!
Sumber:
3 Comments
AI memang semakin keren ya. Tetapi, jujur saja, ada rasa takut tersendiri terhadap fitur AI Overviews ini. Apakah ini malah akan memperbesar terjadinya Zero Click?. Tak ada cara lain untuk kita, selain terus berkembang dan menghasilkan konten berkualitas dan masuk ke overviews ini.
Pingback: Liputan Google SCL Jakarta 2024: AI Overview, Featured Snippet 2.0? - DailySEO ID
Pingback: Ringkasan AI (AI Overview) Sudah Resmi Diluncurkan secara Publik dan Mendukung Bahasa Indonesia - DailySEO ID