Dalam dunia SEO dan optimasi website, istilah dwell time semakin banyak dibicarakan karena berhubungan dengan pengalaman pengguna di halaman website.

Dwell time merujuk pada waktu yang dihabiskan pengguna di halaman web sebelum kembali ke halaman hasil pencarian (SERP).

Semakin lama pengguna tinggal di halaman tersebut, semakin tinggi kemungkinan bahwa konten yang disajikan relevan dan bermanfaat bagi mereka.

Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan secara detail tentang apa itu dwell time, cara menghitung serta strategi untuk meningkatkannya.

Apa Itu Dwell Time?

Dwell time adalah durasi waktu antara saat user mengklik hasil pencarian dan saat mereka kembali ke hasil pencarian (SERP).

Secara umum, dwell time yang lebih panjang dianggap positif, karena menunjukkan bahwa user menemukan konten di website tersebut relevan dan bermanfaat.

Dwell time yang singkat, misalnya hanya beberapa detik, bisa mengindikasikan bahwa user tidak menemukan apa yang mereka harapkan, sedangkan waktu beberapa menit menunjukkan bahwa konten cukup berguna.

Ada berbagai macam faktor kenapa user langsung meninggalkan halaman website. Pertama, bisa jadi karena isi konten kita tidak sesuai dengan apa yang dicari oleh user.

Kedua, bisa jadi karena tampilan website kita kurang menarik bagi user serta loading-nya terkesan lama.

Alhasil, mereka memutuskan untuk close halaman kita dan beralih ke halaman website lain untuk menemukan informasi yang mereka cari.

Apakah Dwell Time Merupakan Faktor Ranking?

Meskipun Google belum secara resmi mengonfirmasi bahwa dwell time adalah faktor langsung dalam peringkat pencarian, banyak pakar SEO percaya bahwa dwell time memiliki dampak tidak langsung pada ranking.

Dwell time, atau durasi waktu yang dihabiskan pengguna di sebuah halaman sebelum kembali ke halaman hasil pencarian (SERP) dianggap sebagai indikator kuat tentang seberapa relevan dan bernilai sebuah konten bagi pengguna.

Jadi, walaupun dwell time bukanlah faktor peringkat yang eksplisit, semakin tinggi dwell time cenderung memperlihatkan bahwa konten teman-teman memenuhi kebutuhan pengguna.

Dengan demikian, maka hal tersebut bisa memberikan sinyal positif kepada search engine tentang kualitas dan relevansi konten tersebut.

Perbedaan Dwell Time, Time On Page, dan Bounce Rate

Dwell Time, Bounce Rate dan Time On Page seringkali disamakan karena memang saling berhubungan. Namun perlu kamu ketahui bahwa ketiga hal ini memiliki perbedaan. Berikut perbedaan Dwell Time, Bounce Rate & Time On Page:

  • Dwell Time: waktu yang dihabiskan pengunjung di halaman setelah mereka mengklik dari hasil pencarian, sebelum kembali ke halaman hasil pencarian. Dwell time seringkali dianggap sebagai indikator kualitas konten karena user betah menghabiskan waktu di halaman tersebut
  • Bounce Rate: bounce rate mengukur persentase pengunjung yang meninggalkan website setelah melihat hanya satu halaman tanpa berinteraksi lebih lanjut. Bounce rate yang tinggi bisa berarti konten tidak menarik atau website tersebut tidak memenuhi harapan pengunjung.
  • Time on Page: ini adalah metrik yang menghitung rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna di halaman tertentu. Time on page berguna untuk melihat seberapa lama pengunjung terlibat dengan konten tertentu, tetapi tidak mencakup apakah pengunjung langsung kembali ke hasil pencarian seperti yang diukur oleh dwell time​

Cara Menghitung Dwell Time

Untuk menghitung dwell time, Anda perlu memperhatikan beberapa metrik, meskipun Google Analytics tidak secara langsung menyediakan analisis dwell time.

Berikut cara menghitung dan memperkirakan dwell time berdasarkan metrik yang ada:

  • Bounce Rate: Semakin rendah bounce rate, semakin baik karena menunjukkan bahwa pengunjung menghabiskan lebih banyak waktu di website kamu sebelum keluar.
  • Average Time on Page: Semakin tinggi rata-rata waktu yang dihabiskan, semakin baik pula indikasi dwell time. Pengunjung yang tinggal lebih lama di halaman kemungkinan menemukan konten yang relevan.
Baca Juga:   Apakah "Code to Text Ratio" Memengaruhi Ranking di Google Search?

Sangat disayangkan, dwell time yang sebenarnya tidak bisa dilacak langsung melalui Google Analytics ataupun tools analitik yang lain.

Hal ini karena terkait dengan tindakan pengguna yang kembali ke halaman hasil pencarian, sesuatu yang tidak selalu bisa diamati secara langsung​.

Cara Meningkatkan Persentase Dwell Time

Meningkatkan dwell time sangat penting dalam SEO karena semakin lama pengunjung berada di halaman, semakin besar kemungkinan mereka mengkonsumsi konten secara mendalam.

Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memperpanjang dwell time:

1. Pakai formula “PAS” atau “PPT”

Formula PAS (Problem-Agitate-Solution)

Formula PAS digunakan untuk menarik perhatian pengunjung dengan cara menyajikan masalah yang mereka alami, memperburuk dampak dari masalah tersebut, lalu menawarkan solusi.

  • Problem: Awali dengan menyebutkan masalah yang sering dihadapi audiens. Misalnya, “ Anda sering frustasi karena website memiliki bounce rate yang tinggi?”
  • Agitate: Tekankan dampak dari masalah tersebut. “Setiap kali pengunjung keluar dari website dalam beberapa detik saja, Anda kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan dengan mereka dan kehilangan client yang berpotensi pada penjualan.”
  • Solution: Berikan solusi yang jelas. “Kami memiliki strategi untuk meningkatkan time on page di website Anda sampai dengan 2x lipat.”

Contoh: Seorang pemilik toko online yang kesulitan mempertahankan pengunjung dapat menggunakan PAS dengan menulis artikel yang menjelaskan bagaimana bounce rate yang tinggi merugikan bisnisnya, dan menyarankan optimasi pengalaman pengguna (UX) serta peningkatan kualitas konten.

Formula PPT (Preview-Proof-Transition)

Selain formula PAS, kamu juga bisa menggunakan Formula PPT. Formula ini memandu audiens melalui sebuah perjalanan logis dengan memberikan pkamungan awal, bukti yang mendukung klaim, dan transisi ke langkah selanjutnya.

  • Preview: Berikan gambaran singkat tentang apa yang akan mereka dapatkan. “Dalam artikel ini, Anda akan belajar cara meningkatkan performa website secara signifikan.”
  • Proof: Tunjukkan bukti nyata atau data pendukung. “Contoh kasus: sebuah website berita mampu meningkatkan dwell time sebesar 50% setelah menerapkan tips-tips berikut.”
  • Transition: Arahkan mereka ke langkah selanjutnya. “Sekarang, mari kita lihat lebih dalam pada strategi optimasi konten yang dapat Anda terapkan.”
Baca Juga:   Mengenal Semantic HTML dan Pengaruhnya Terhadap SEO

Contoh: Sebuah artikel tentang strategi SEO bisa menggunakan PPT untuk menggiring pembaca dari pengantar singkat, menunjukkan bukti peningkatan performa website dari klien sebelumnya, lalu mengarahkan mereka untuk mengimplementasikan langkah-langkah SEO di website mereka sendiri.

2. Sesuaikan dengan search intent

Salah satu cara ampuh untuk meningkatkan dwell time adalah memastikan konten relevan dengan niat pencarian pengguna (search intent).

User yang merasa kontennya sesuai dengan yang mereka cari akan lebih cenderung tinggal lebih lama di halaman website.

Oleh karena itu, penting untuk memahami tujuan pencarian pengguna, apakah itu mencari informasi, melakukan pembelian, atau sekadar hiburan, kemudian menyesuaikan konten dengan kebutuhan pengguna tersebut.

Misalnya, jika pengguna mencari ‘cara memperbaiki mesin mobil,’ mereka mengharapkan panduan praktis dan langkah-langkah yang jelas, bukan deskripsi umum.

Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki search intent informational, yaitu mencari informasi atau solusi untuk masalah yang mereka hadapi.

Sebaliknya, jika seseorang mencari ‘beli handphone Samsung Galaxy A54,’ ini adalah contoh search intent transactional.

Pengguna ini sudah siap melakukan transaksi dan hanya ingin langsung membeli produk tanpa perlu membaca ulasan atau membandingkan opsi lain karena mereka sudah menentukan pilihan.

3. Buat konten yang berkualitas dan bermanfaat buat user

Konten yang berkualitas tinggi tidak hanya membuat pengunjung tertarik, tetapi juga memberikan mereka alasan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di halaman website.

Konten yang bermanfaat harus memberikan solusi konkrit terhadap masalah pengguna atau menjawab pertanyaan mereka secara mendalam.

Pastikan konten disusun dengan baik, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dan memiliki struktur yang jelas, seperti judul dan subjudul yang membantu navigasi pengguna ketika membaca konten tersebut.

Selain itu, beri value lebih pada konten supaya user merasa mendapatkan sesuatu ketika mengunjungi halaman Anda.

4. Tambahkan internal link yang relevan

Cara meningkatkan dwell time yang berikutnya adalah dengan menambahkan internal link yang relevan.

Baca Juga:   Panduan Praktis Memahami dan Mengoptimalkan JavaScript SEO

Internal link yang relevan dapat mengarahkan pengguna untuk menjelajahi lebih banyak halaman di website teman-teman sehingga berpotensi meningkatkan dwell time secara keseluruhan.

Misalnya, setelah membaca artikel tentang cara membuat konten SEO, Anda dapat menautkan ke artikel lain yang membahas teknik optimasi on-page yang lebih spesifik, strategi off-page, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan SEO.

Internal link yang baik membantu pengunjung menemukan lebih banyak informasi yang mereka butuhkan, sehingga memperpanjang waktu mereka di website Anda.

5. Sematkan video dalam artikel

Teman-teman bisa menambahkan video di website. Video merupakan media yang sangat efektif untuk meningkatkan dwell time.

Video yang menarik dan relevan dengan topik konten dapat membuat pengunjung tetap berada di halaman lebih lama.

Misalnya, jika Anda menulis artikel tentang cara mengoptimalkan SEO, teman-teman bisa menambahkan video yang menunjukkan tutorial praktis.

Ini memberikan variasi dalam cara penyajian informasi dan membuat konten lebih interaktif.

6. Sisipkan infografis atau visual menarik lainnya

Tidak cuman video, teman-teman juga bisa memanfaatkan infografis untuk membuat user tetap betah berada di halaman website.

Selain itu, infografis juga membantu user lebih mudah dan cepat memahami isi konten yang Anda tulis.

Dengan begitu, maka website Anda berpotensi dianggap sangat bermanfaat oleh user.

Buat Konten Relevan Untuk Meningkatkan Dwell Time

Nah, itulah tadi penjelasan tentang apa itu dwell time beserta perbedaannya dengan bounce rate dan time on page.

Secara keseluruhan, dwell time merupakan salah satu metrik yang dapat memberikan gambaran tentang seberapa relevan dan menarik konten di website teman-teman.

Meskipun tidak selalu menjadi faktor utama dalam peringkat mesin pencari, peningkatan dwell time dapat menunjukkan bahwa pengguna menemukan apa yang mereka cari dan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat di website.

Ingin tahu lebih dalam soal dwell time dan bagaimana memaksimalkannya untuk SEO? Yuk, gabung grup Telegram DailySEO ID! Di sana, Anda bisa berdiskusi tentang strategi meningkatkan dwell time serta topik menarik seputar digital marketing.

Kalau teman-teman mau ikut kelas intermediate SEO, langsung daftar di sini, ya! Buat yang ingin masuk waiting list untuk SEO Fundamental Course DailySEO ID, bisa langsung menuju halaman ini.

References:

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

Write A Comment