Di sesi kedua SEO Show di Bandung, 13 Januari 2024, Ridho Putradi S’Gara (Founder Search Agency), membuka diskusi dengan brainstorming sederhana namun sangat penting dan menarik.
“Apa Musuh Utama Google?”
Banyak peserta, termasuk saya berpikir bahwa musuh atau tantangan atau bahkan kekhawatiran terbesar Google adalah ditinggalkan oleh penggunanya.
Namun, semua terbantahkan ketika Ridho menyebut bahwa the biggest enemy of Google is Misinformation.
Ridho memaparkan bagaimana Google berupaya keras untuk menyaring dan menekan penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan dalam hasil pencariannya.
Dia menekankan bahwa di era digital ini, di mana volume informasi yang tersedia sangat besar, kredibilitas dan keakuratan informasi menjadi sangat penting.
Tantangan ini, menurut Ridho, bukan hanya relevan bagi Google sebagai mesin pencari, tetapi juga memberikan implikasi yang signifikan bagi pemilik website dan praktisi SEO.
Kesadaran ini menjadi landasan bagi Ridho dalam membahas strategi-strategi khusus untuk membangun kepercayaan website.
Daftar Isi
Sumber Terpercaya (Di Mata Google)
Untuk mengawali diskusi, Ridho memulai dengan fenomena yang terjadi di hasil pencarian saat ini. Dimana ada beberapa jenis situs atau website yang menjadi sumber terpercaya untuk Google.
Ridho menyampaikan tentang “entitas” yang Google pandang sebagai sumber informasi yang kredibel dan terpercaya.
Dia menjelaskan bahwa institusi formal seperti universitas, situs pemerintahan, brand-brand besar, dan media yang telah terverifikasi secara konsisten mendapatkan peringkat yang lebih tinggi dalam hasil pencarian Google.
Ridho menguraikan bahwa perubahan algoritma pencarian Google dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan preferensi yang lebih besar terhadap situs-situs yang berasal dari sumber-sumber terpercaya ini.
Hal ini dibuktikan dengan kenaikan visibilitas situs pemerintahan, situs universitas, media nasional, dan berbagai brand besar di halaman hasil pencarian Google.
Perubahan ini, menurut Ridho, mencerminkan upaya Google untuk memastikan bahwa pengguna mendapatkan informasi yang tidak hanya relevan tetapi juga akurat dan dapat dipercaya.
Pembahasan ini memberikan wawasan penting bagi pemilik website dan praktisi SEO tentang pentingnya membangun kredibilitas dan kepercayaan dalam konten mereka.
Bagaimana dengan (nasib) Website Lain?
Masih dalam konteks pembahasan yang sama, Ridho melanjutkan dengan menyoroti tantangan tambahan yang dihadapi oleh website yang tidak termasuk dalam kategori institusi formal, situs pemerintahan, brand besar, atau media terverifikasi.
Dia menjelaskan bahwa untuk website yang berada di luar kelompok ini, diperlukan usaha ekstra untuk mengirimkan “sinyal” untuk membangun kepercayaan yang lebih kuat.
Ridho menekankan bahwa website-website ini perlu mengimplementasikan strategi SEO yang lebih komprehensif.
Hal ini termasuk memastikan bahwa konten mereka berkualitas tinggi, relevan, dan memberikan nilai tambah bagi pengguna.
Pembahasan ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan tambahan, masih banyak peluang bagi website yang bukan bagian dari kelompok “sumber terpercaya” asal mereka bisa menunjukkan kualitas dan keahlian melalui konten dan strategi SEO mereka.
Ridho memberikan perspektif yang memberi harapan bagi pemilik website kecil dan menengah bahwa dengan strategi yang tepat, mereka juga dapat bersaing di hasil pencarian dan membangun kepercayaan di mata Google serta user.
Usaha Google Untuk Membangun “Trust” Kepada Pengguna
Dengan menyoroti evolusi dan perkembangan algoritma Google dan bagaimana ini memengaruhi kepercayaan dalam hasil pencarian.
Ridho memulai dengan membahas kegagalan awal Algoritma PageRank Google, yang pada awalnya merupakan fondasi utama dalam menentukan peringkat halaman web.
Dia mengungkapkan bahwa sistem ini rentan terhadap manipulasi oleh spammer, yang sering kali menggunakan taktik black-hat SEO untuk meningkatkan peringkat mereka.
Penguin Algorithm: “Sang Penyelamat”
Seolah menjadi jawaban dari isu dan masalah yang lahir dari Algoritma PageRank, algoritma Penguin hadir sebagai “penyelamat”.
Yang mana kita tahu bahwa, algoritma Penguin dirancang untuk mengidentifikasi situs website yang terlibat dalam praktek pembuatan backlink yang manipulatif.
Menurut Ridho, rilis Penguin merupakan titik balik penting dalam upaya Google untuk menghasilkan hasil pencarian yang lebih relevan dan dapat dipercaya.
Dia menjelaskan bahwa, dengan adanya Penguin, Google secara efektif memerangi praktik SEO yang tidak etis dan memberi peringkat lebih tinggi kepada situs-situs yang menawarkan konten berkualitas tinggi.
Ini menjadi titik awal dan menandai pergeseran penting dalam algoritma pencarian, di mana Google mulai lebih mementingkan relevansi dan kepercayaan daripada hanya jumlah backlink.
Pembahasan ini menggarisbawahi betapa pentingnya memahami perubahan dalam algoritma Google dan menyesuaikan strategi SEO untuk memenuhi standar yang ditetapkan.
Ridho menegaskan bahwa ini menjadi landasan penting bagi website dan pemilik bisnis untuk membangun kepercayaan tidak hanya dengan mesin pencari, tetapi juga dengan pengguna.
E-E-A-T: Konsep Kepercayaan Google
Dalam diskursus mengenai E-E-A-T, Ridho menggarisbawahi pentingnya konsep ini dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas website.
E-E-A-T, yang merupakan singkatan dari Expertise, Experience, Authoritativeness, dan Trustworthiness, merupakan konsep yang digunakan oleh Google untuk menilai kualitas dan “keahlian” dari sebuah website atau konten.
Ridho menekankan bahwa E-E-A-T bukanlah ranking factor secara langsung dalam algoritma Google, melainkan lebih kepada pendekatan atau metode taktis untuk menyajikan konten yang terpercaya dan kredibel.
Ini berarti bahwa website yang ingin dilihat sebagai sumber yang terpercaya perlu menunjukkan keahlian, pengalaman, otoritas, dan keahlian dalam konten yang disajikan.
Selanjutnya, Ridho memberi penekanan khusus pada aspek “Experience” dalam E-E-A-T, khususnya pentingnya sudut pandang orang pertama (first-person point of view).
Menurut Ridho, pengalaman pribadi dan pandangan subjektif yang disampaikan melalui sudut pandang orang pertama dapat meningkatkan kepercayaan pembaca, karena menyajikan konten yang lebih otentik dan personal.
Hal ini akan berkontribusi pada penilaian Google terhadap kualitas dan kredibilitas suatu website, terutama dalam topik-topik yang sangat bergantung pada pengalaman pribadi dan keahlian subyektif.
Pembahasan ini memberikan wawasan bahwa dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata Google, website harus menunjukkan lebih dari sekadar fakta dan data, tetapi juga keahlian, pengalaman, dan sudut pandang yang “kaya” yang dapat meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan pengguna.
Langkah dan Strategi Membangun “Trust”
Dalam proses membangun “trust” website, Ridho menekankan bahwa elemen seperti brand stories, engagement, experience, dan expertise adalah kunci penting.
Dalam sesi ini, ia menyampaikan bahwa pembangunan trust tidak hanya terletak pada aspek teknis SEO, tetapi juga pada bagaimana sebuah brand berkomunikasi dan berinteraksi dengan audiensnya.
Ridho menegaskan bahwa pendekatan “user first” harus menjadi prioritas – dengan memahami dan memenuhi kebutuhan pengguna, keberhasilan SEO akan mengikuti secara alami.
#1 Kenali Audience Kita (Pahami dan Atasi Keraguan Mereka)
Dalam proses membangun trust (kepercayaan), yaitu memahami audiens secara mendalam. Ridho menyoroti pentingnya memahami kebutuhan yang dimiliki oleh audiens kita.
Bahwa dengan memahami audiens lebih baik, kita dapat merancang konten dan message yang lebih relevan dan bermakna. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas konten kita, tetapi juga membantu dalam mengatasi keraguan atau kekhawatiran yang mungkin dimiliki audiens.
Dengan menghadirkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, kita dapat membangun kepercayaan yang lebih kuat.
Dengan memahami audiens secara lebih mendalam, kita dapat membentuk konten yang lebih relevan dan strategi komunikasi yang lebih efektif, yang pada gilirannya akan memperkuat kepercayaan dan kredibilitas website kita.
#2 Bantu Audience Mencapai Tujuan Mereka
Sekali lagi, Ridho menekankan pentingnya membantu audiens mencapai tujuan mereka melalui konten dan engagement.
Ridho menyoroti bahwa website harus menjadi sumber informasi yang terpercaya dan berguna bagi audiens. Ini bisa mencakup informasi yang membantu audiens mencapai tujuan atau memecahkan masalah mereka.
Dengan memberikan nilai tambah ini, website dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiensnya, dengan membantu audiens mencapai tujuan mereka, website dapat membangun hubungan yang lebih erat dan memperkuat kepercayaan yang pada akhirnya akan menguntungkan dalam jangka panjang.
#3 Bagikan Cerita dan Pengalaman: Tell Story that People Care
Ridho memahami bahwa manusia secara alami tertarik pada cerita, dan cerita yang menarik dapat menciptakan hubungan emosional dan meningkatkan engagement.
Ridho menyarankan bahwa website harus mampu menceritakan cerita yang relevan dengan audiensnya, yang memecahkan masalah, menginspirasi, atau menghibur mereka.
Cerita-cerita ini harus memiliki pesan yang kuat dan sesuai dengan value brand atau tujuan konten. Dengan bercerita, website dapat menciptakan ikatan emosional dengan audiens dan membangun keterlibatan yang lebih dalam.
Selain itu, Ridho juga menyoroti pentingnya berbagi pengalaman yang dapat dipahami dan dirasakan oleh audiens.
Sebagai contoh, jika sebuah UMKM yang memproduksi dan menjual produk jaket kulit, lebih menarik jika konten yang disajikan adalah cerita-cerita inspiratif bagaimana UMKM tersebut meningkatkan, menyelamatkan, dan memajukan kehidupan pengrajin kulit, alih-alih membuat konten tentang “jaket kulit murah”.
Dengan begitu, selain bercerita tentang hal-hal yang mana banyak orang peduli tentang itu, secara teknis strategi tersebut akan lebih sesuai untuk sebuah UMKM, pasalnya beberapa topik atau kata kunci yang general tentu sudah didominasi oleh para marketplace besar.
#4 Perlihatkan Pengalaman Anda: Siapa Creator-nya?
Apakah author-box bisa berpengaruh ke ranking? Pertanyaan ini masih sering dipertanyakan kepada Ridho, hal ini Dia sampaikan saat melanjutkan ke sesi tentang Showcase your experience.
Ridho menjelaskan pentingnya menyajikan informasi tentang penulis atau creator dan bahkan reviewer, meskipun itu bukanlah ranking factor secara langsung.
Secara teknis, author-box bukan menjadi ranking factor secara langsungs. Namun, Ridho menyoroti bahwa informasi tentang cretor dapat menjadi nilai tambah dalam membangun rasa percaya audiens terhadap konten yang disajikan.
Ini terutama penting dalam kasus konten yang bersifat informatif, otoritatif, atau bersifat opini. Dengan menampilkan informasi tentang latar belakang, pengalaman, atau kredibilitas penulis, website dapat memberikan konteks dan kepercayaan tambahan kepada audiens.
#5 Drive the Engagement: Kualitas Konten
Kualitas konten dapat diukur dan diupayakan melalui beberapa indikator yang penting. Ridho merinci empat faktor utama yang dapat digunakan untuk membangun dan menilai kualitas konten:
Well Researched: Ridho menekankan pentingnya melakukan research yang mendalam sebelum membuat konten.
Ini mencakup penelitian tentang topik, search queries, dan pemahaman yang mendalam tentang audiens target. Teknik seperti taxonomy research dapat digunakan untuk mengorganisasi dan mengelompokkan konten dengan baik.
Readability: Struktur dan format konten sangat penting dalam memastikan keterbacaan yang baik. Konten yang mudah dipahami dan disusun dengan baik akan lebih menarik bagi audiens.
Content Depth: Kedalaman konten bisa diartikan sejauh mana konten menjelaskan dan mengeksplor topik atau subjek tertentu.
Konten yang dalam cenderung memberikan informasi yang lebih berharga dan berguna bagi audiens. Ini memerlukan pengembangan ide dan topik dengan rinci.
Unique Point of View: Ridho menggarisbawahi pentingnya memiliki sudut pandang yang unik atau berbeda dalam konten.
Ini bisa mencakup pandangan atau pendekatan yang belum banyak dijelajahi oleh orang lain. Sudut pandang yang unik dapat membuat konten menjadi lebih menarik dan membedakan dari competitor.
Sehingga dengan sudut pandang yang unik, tentunya bisa memberikan nilai tambah atau unique value dari konten yang kita sajikan.
Sesi ini kembali mengingatkan praktisi SEO dan content writer bahwa kualitas adalah kunci dalam membangun kepercayaan audiens.
Dengan memastikan konten well researched, mudah dibaca, dalam, dan memiliki sudut pandang yang unik, website dapat meningkatkan kualitas konten mereka dan, pada gilirannya, memperkuat kepercayaan dan kredibilitas di mata audiens dan mesin pencari.
Kesimpulan
Sesi kedua oleh Ridho Putradi S’Gara memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan strategi SEO kontemporer.
Menariknya, Ridho menekankan bahwa musuh utama Google adalah misinformation, dan bagaimana Google berjuang melawan informasi yang salah untuk menjaga kredibilitas hasil pencariannya.
Dengan tantangan tersebut kemudian Google telah banyak melakukan dan meningkatkan perubahan demi kepentingan penggunanya.
Apa yang saya peroleh dari sesi ini adalah sudut pandang dan mindset yang menarik. Dan beliau tak juga luput untuk berbagi langkah taktis dan strategi untuk kita bagaimana membangun “trust” untuk website yang kita kelola.
Mulai dari bagaimana kita mengenali audiens, membantu mereka, menceritakan kisah yang menarik, menampilkan pengalaman, dan menekankan pentingnya konten berkualitas.
Sesi ini memberi saya pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam SEO, yang tidak hanya penting untuk ranking, tetapi juga untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.
Tentang The SEO Show
The SEO Show adalah acara yang diadakan oleh Search Agency, salah satu agensi penyedia layanan SEO di Indonesia.
Di tahun-tahun sebelumnya The SEO Show adalah program ngobrol-ngobrol yang diadakan melalui YouTube Search Agency, namun mulai 2024 membuat format baru, yaitu roadshow ke berbagai kota di Indonesia.
The SEO Show Januari 2024 diadakan di Bandung, bekerjasama dengan Apookat, penyedia layanan digital dari website, social media, paid ads, dan, tentu saja, SEO.