Di tengah persaingan yang semakin sengit untuk menempati posisi teratas dalam hasil pencarian Google, hanya mengandalkan update dan optimize artikel saja rasanya tidak cukup.
Teman-teman juga perlu mengatur strategi supaya konten-konten yang sudah ada bisa lebih mudah dicari, baik oleh pengguna maupun search engine.
Salah satu strategi yang efektif untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membangun content hub.
Apa itu content hub?
Di artikel ini, DailySEO akan bahas lebih dalam seputar content hub, mulai dari pengertian, jenis-jenis, sampai tips untuk membuatnya.
Daftar Isi
Apa Itu Content Hub?
Content hub adalah kumpulan konten yang diatur sedemikian rupa sehingga semuanya terhubung dengan satu topik utama atau yang sering disebut sebagai content pillar.
Gampangnya, itu adalah cara jitu untuk mengorganisir konten di website agar lebih rapi, mudah diakses, dan tentunya bisa mendongkrak performa SEO.
Jadi, tidak hanya membantu dalam mengatur konten agar lebih terstruktur. Content hub juga bisa meningkatkan peringkat situs web Anda di SERP.
Melalui strategi ini, teman-teman juga bisa meningkatkan user experience di website Anda.
Bagaimana tidak, navigasi yang rapi jadi memudahkan user dalam menjelajahi segala jenis konten yang ada di website teman-teman.
Perlu diketahui bahwa content hub tidak hanya terbatas dalam menyusun navigasi konten dalam format artikel.
Teman-teman juga bisa mengelompokkan konten yang relevan dengan berbagai format seperti infografis, video, polling, dan lain-lain.
Mengapa Content Hub Penting untuk SEO?
Content hub merupakan strategi yang efektif untuk menunjukkan kepada search engine kalau situs web Anda memiliki otoritas dalam menyajikan topik tertentu.
Strategi ini juga memiliki berbagai manfaat untuk optimalisasi situs web teman-teman, yaitu:
1. Memudahkan search engine mengindeks konten Anda
Selain dapat menunjukkan kepada search engine bahwa situs web Anda memiliki otoritas terhadap topik tertentu, content hub juga akan mengelompokkan semua konten dengan topik yang relevan ke dalam satu wadah.
Hal tersebut memudahkan search engine dalam mencari dan mengindeks konten di situs web Anda.
Content hub akan memudahkan pengunjung dalam menemukan apa yang mereka cari. Sebab, navigasi yang ditampilkan oleh website sudah sangat jelas untuk membimbing user mengeksplor isi konten.
Tentunya, ini tidak hanya membuat mereka lebih betah berlama-lama di website Anda, tetapi juga bisa meningkatkan dwell time website.
3. Mengoptimalkan pemantauan dan perbaikan konten
Apabila konten-konten di situs web teratur susunannya, tentu itu akan mempermudah teman-teman ketika memantau performa setiap konten tersebut.
Anda juga akan lebih mudah dalam menyaring topik konten apa saja yang sudah dimiliki dan mana yang belum. Secara tidak langsung, ini juga membantu Anda dalam membuat content mapping.
Pada akhirnya, hal tersebut akan membuat lebih efisien ketika ingin melakukan optimasi yang diperlukan terhadap konten-konten di situs web Anda.
Jenis-jenis Content Hub yang Umum Digunakan
Nah, content hub ada beberapa jenis. Masing-masing jenisnya pun memiliki keunggulannya tersendiri.
Ini dia beberapa jenisnya yang cukup sering ditemui:
1. Hub and spoke
Model hub and spoke bisa dibilang yang paling populer. Di content hub jenis ini, ada konten utama yang jadi pusat dan konten-konten pendukung (cluster) yang terhubung dengan konten utama.
Contohnya, artikel utama tentang digital marketing yang menyambung ke artikel-artikel pendukung seperti SEO, content marketing, tools marketing, dan lain sebagainya.
2. Content library
Content library adalah kumpulan konten yang diatur berdasarkan berbagai topik yang lebih luas ketimbang hub and spoke.
Biasanya, jenis ini mencakup berbagai tema yang kemudian tema tersebut memiliki serangkaian topiknya sendiri.
Misalnya, situs web kesehatan bisa memiliki content library yang isinya artikel tentang diet, kardio, dan lainnya.
Nah, masing-masing sub topik ini nantinya akan memiliki konten lain yang berkaitan.
3. Topic gateaway
Topic gateway adalah semacam gerbang yang mengarahkan pengunjung ke satu topik, kemudian menyajikan berbagai konten terkait yang akan membahas lebih dalam tentang topik tersebut.
Contohnya, halaman tentang SEO yang di dalamnya terdapat link yang mengarahkan pengunjung ke artikel tentang on-page SEO, off-page SEO, dan lainnya.
4. Content database
Content database adalah jenis content hub yang mengelompokkan konten secara luas dan memungkinkan pengguna melakukan pencarian atau filter berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya, sebuah situs e-learning mungkin memiliki database yang berisi berbagai artikel, video, dan tutorial yang bisa difilter berdasarkan tingkatan kelas, topik, atau formatnya.
Bagaimana Cara Membuat Content Hub yang Menarik?
Membuat content hub yang efektif memerlukan perencanaan dan eksekusi yang matang.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:
Hal ini cukup penting Anda lakukan. Pastikan navigasi di website Anda memudahkan pengunjung maupun mesin pencari untuk menemukan content hub Anda.
Teman-teman bisa coba taruh content hub di navigasi utama pada situs web. Jika terdapat beragam jenis topik, Anda juga bisa coba buat beragam content hub pada situs web.
Contohnya seperti yang sudah kami lakukan di website DailySEO ID.
Pada navigasi utama website DailySEO ID, Anda bisa menemukan menu “Kategori Konten” yang kemudian menyimpan berbagai topik bahasan, mulai dari keyword research, content optimization hingga opini.
Navigasi ini yang nantinya jadi pedoman buat user untuk mengeksplorasi konten yang ada di dalam website teman-teman.
2. Tentukan topik utama
Pilih topik utama yang relevan dengan situs web Anda. Saat memikirkan topik utama, pastikan ada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Apakah topik ini mampu menjawab masalah dari user?
- Seberapa relevan topik ini dengan industri bisnis saat ini?
- Apa saja topik yang dimiliki oleh kompetitor yang serupa?
Topik ini akan menjadi pondasi content hub. Maka dari itu, pastikan topik ini cukup luas untuk mendukung berbagai subtopik dan konten pendukung.
Sebagai contoh, DailySEO ID merupakan sebuah media yang membicarakan seputar SEO.
Dengan begitu, maka topik yang luas dan nantinya bakal didukung subtopik yang banyak sudah pasti yaitu SEO.
Content hub “SEO” bisa didukung oleh berbagai macam subtopik seperti “on page”, “off-page”, “technical”, dll.
3. Buat subtopik yang relevan
Setelah ada topik utama, langkah berikutnya adalah membuat subtopik. Subtopik harus relevan dengan topik utama dan memberikan informasi lebih mendalam atau spesifik.
Untuk mencari subtopik, teman-teman bisa menggunakan tools AI, keyword research ataupun melalui diskusi tim.
4. Memilah konten yang sudah ada
Sebelum bikin konten baru, Anda bisa lakukan audit konten untuk mengecek konten mana yang bisa dioptimalkan atau diperbarui, lalu dikaitkan dengan content hub yang akan dibuat.
Langkah ini juga akan membantu dalam menemukan kekurangan informasi pada content hub, sehingga Anda bisa fokus untuk mengisi kekurangan tersebut dengan konten baru.
5. Bangun internal link dengan teratur
Pastikan Anda bangun internal link antar halaman saat memasukkan konten atau artikel ke dalam content hub.
Buatlah link antar halaman yang relevan agar pengunjung lebih mudah menjelajah situs web Anda.
Pastikan juga setiap halaman utama memiliki link yang jelas ke halaman pendukung, begitu pun sebaliknya.
6. Tracking/monitor performa konten
Ini langkah yang jangan sampai Anda lupakan.
Pantau performa content hub yang sudah dibuat. Anda bisa pakai tool Google Analytics atau Google Search Console untuk melacak pageview, konversi, dan peringkat SEO content hub.
Intinya, content hub perlu dipantau secara berkala untuk mengatur strategi konten yang tepat. Sebab, kita perlu melakukan optimasi dan produksi konten baru yang berkualitas dengan rutin.
Kesimpulan
Membangun content hub bisa menjadi cara yang efektif buat meningkatkan SEO dan user experience di situs web Anda.
Dengan langkah-langkah yang kita bahas tadi, Anda bisa menciptakan struktur konten yang terorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan. Jangan lupa, terus pantau dan optimalkan content hub Anda agar hasilnya maksimal.
Kalau Anda ingin cari tahu lebih dalam soal content hub, langsung gabung aja di grup Telegram DailySEO ID. Di sana, kita bisa berdiskusi soal SEO maupun bidang digital marketing lainnya.
Buat teman-teman yang ingin ikut kelas intermediate SEO, bisa langsung daftar di sini, ya!
Oh, iya, buat teman-teman yang ingin daftar waiting list SEO Fundamental Course DailySEO ID bisa menuju halaman ini!
References:
How to Create an In-Depth Content Hub
What a Content Hub Is & How to Create One (+ Examples)