Schema markup (markup skema) adalah jenis microdata yang membuat penyempurnaan deskripsi yang mungkin digunakan Google dalam hasil penelusuran sebagai rich snippet (cuplikan kaya).

Intinya, schema markup adalah suatu istilah yang membantu search engine seperti Google, Bing, dan Yandex untuk lebih memahami konten lebih dalam dari sebuah halaman di dalam website.

Akan tetapi, apakah schema markup benar-benar salah satu dari sekian banyak ranking faktor?

Mari kita mulai dari pembahasan klaim yang ada!

Klaim: Schema Markup Memengaruhi Ranking di Google Search

Pada awal tahun 2018, Roger Montti menulis sebuah artikel tentang “Does Structured Data Markup Indirectly Help Rankings?”.

Di sana tertulis:

Halaman pengembang Data Terstruktur Google berubah dari ini:

“mesin pencari dapat lebih mudah mengatur dan menampilkannya dengan cara yang kreatif.”

Menjadi versi terbaru berikut ini:

“Google Penelusuran bekerja keras untuk memahami konten di suatu halaman. Namun, Anda dapat memberikan petunjuk eksplisit tentang arti suatu halaman pada Google dengan menyertakan data terstruktur pada halaman tersebut.”

Inti dari pernyataan terbaru adalah bahwa Google mengatakan “Ya! Anda dapat membantu kami” dengan menggunakan structured data (data terstruktur).

Oleh karena itu, dianggaplah schema markup sebagai sebuah sinyal pertimbangan untuk ranking dari sebuah website.

Bukti: Apakah Schema Markup Merupakan Salah Satu Faktor yang Memengaruhi Ranking di Google Search

Schema.org menjelaskan mengapa schema markup itu penting bagi search engine:

Halaman web Anda memiliki makna mendasar yang dipahami orang ketika mereka membaca halaman web. Namun mesin pencari memiliki pemahaman terbatas tentang apa yang dibahas di halaman tersebut.

Dengan menambahkan tag tambahan ke HTML halaman web Anda, tag yang “seolah-olah” menyatakan, ‘Hai mesin pencari, informasi ini mendeskripsikan film, atau tempat, orang, atau video tertentu’, Anda dapat membantu mesin pencari dan aplikasi lain untuk lebih memahami konten Anda dan menampilkannya dengan cara yang bermanfaat dan relevan.

Sebuah studi kasus yang dipublikasikan oleh Google membagikan kisah sukses schema markup dari Rakuten, yang traffic-nya di search engine meningkat sebesar 2,7 kali lipat setelah “berkolaborasi dengan Google Search pada tahun 2017 untuk membuat structured data mereka menjadi lebih berguna.”

Baca Juga:   Template/Theme yang Sama, Aman Kok Dipakai Di Berbagai Website, Kata Google

Google juga mencatat bahwa time on page (waktu di halaman) meningkat sebanyak 1,5 kali lipat.

Baru-baru ini, eksperimen yang dilakukan oleh Dixon Jones di tahun 2020 menemukan bahwa dalam sebulan, website yang menerapkan schema markup memperoleh ranking dua kali lebih banyak ketimbang ranking-nya turun.

Bukti Sanggahan: Schema Markup Bukan Faktor yang Memengaruhi Ranking

Di artikel yang ditulis Roger Montti, ia mencatat beberapa hal yang dikatakan Gary Illyes di Pubcon 2017:

…tambahkan structured data ke halaman Anda karena selama pengindeksan, kami akan dapat lebih memahami tentang website Anda.

Kemudian:

Ini (structured data) akan membantu kami memahami halaman Anda dengan lebih baik, dan secara tidak langsung, ini mengarah pada ranking yang lebih baik, karena kami dapat menentukan ranking dengan lebih mudah.

Gary Illyes menjelaskan dengan jelas bahwa schema markup memberikan benefit secara tidak langsung terhadap ranking dari sebuah halaman website.

John Mueller juga “mengonfirmasi” hal yang sama bahwa schema markup bukanlah faktor ranking.

Dok. Search Engine Journal

Jadi sederhananya, penggunaan schema markup tidak akan mendongkrak ranking website secara tiba-tiba dan cuma-cuma.

Pada tahun 2020, Danny Sullivan mengatakan jika structured data bersifat opsional, dan menambahkan bahwa data tersebut “tidak berdampak pada peringkat di hasil pencarian web”.

Kesimpulan: SCHEMA MARKUP TIDAK DAPAT MEMENGARUHI RANKING

Beberapa benefit dari penerapan schema markup:

  • Meningkatkan tampilan hasil pencarian halaman web dengan rich snippet.
  • Memungkinkan website Anda muncul untuk kueri relevan lainnya yang mungkin tidak Anda miliki, ini terjadi seandainya Google tidak memahami relevansi halaman Anda.

Intinya, lakukanlah hal apapun untuk membantu Google lebih memahami konten website teman-teman selama itu tidak spammy atau melanggar ketentuan Google.

Baca Juga:   Kapan Menggunakan Noindex & Disallow di Robots.txt? Ini Kata Google

Salah satu caranya adalah dengan menerapkan schema markup ini.

Demikianlah tulisan mengenai apakah schema markup memengaruhi ranking di Google Search ini, jika Anda memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.

Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!

References:

Introduction to structured data markup in Google Search

Schema Markup: Is It A Google Ranking Factor?

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

I began my SEO journey in 2017 and deepened my expertise in 2019. Since then, I’ve managed SEO for Farmaku.com, DokterSehat.com, and Impulse Digital Agency, while also contributing to DailySEO ID. Now, as a full-time freelancer, I focus on helping B2B companies improve their search visibility and achieve their goals.

Write A Comment