Teman-teman mungkin pernah menjalankan SEO campaign yang tidak scalable sehingga membuat target KPI dari perusahaan tidak terpenuhi dengan maksimal.
Pada dasarnya, manajemen SEO campaign perlu dijalankan lewat strategi terbaik serta mapping yang tepat dari berbagai aspek, mulai dari resource tim hingga budgeting.
Beruntungnya, strategi tersebut bisa Anda serap dengan baik lewat perbincangan dari Joe Handaya, Interim Digital Marketing Manager Ruangguru, dengan Ridho Putradi S’Gara, Founder Search Agency di The SEO Show eps 35.
Lewat Live YouTube The SEO Show 35 dari Search Agency, kedua orang tersebut mengupas tuntas perihal manajemen SEO campaign agar lebih scalable.
Penasaran seperti apa isi dari perbincangan tersebut? Tim DailySEO ID akan coba merangkumnya dalam artikel ini!
Daftar Isi
Mindset yang Perlu Ditanamkan Praktisi SEO agar Campaign Lebih Scalable
Kalau teman-teman hendak menjalankan SEO campaign, maka mindset yang perlu diperhatikan yaitu seberapa besar aset yang dimiliki oleh perusahaan di tempat Anda bekerja.
Hal ini dijelaskan panjang lebar oleh Joe tentang bagaimana mengerti aset yang dipunya itu penting agar SEO campaign lebih scalable.
Aset yang dimaksud yaitu website, tetapi website mempunyai berbagai macam kategori yang perlu dipegang juga oleh SEO.
Sebagai contoh, website marketplace sudah pasti mempunyai produk kategori, brand kategori, hingga konten untuk website.
Dari memahami aset yang dimiliki, maka kita akan menyadari seberapa besar resource tim yang dibutuhkan atau yang sudah dimiliki untuk menjalankan SEO campaign.
Joe juga menyebutkan bahwa set up goals di awal penting dalam menjalankan SEO campaign.
Dari semua aset yang dimiliki, mulai dari kategori A, B, C, D, dan E, kita bisa melihat seberapa besar opportunity dari niche masing-masing kategori tersebut untuk mendapatkan traffic dalam jumlah tertentu.
Memperhatikan Human Resource dalam Menjalankan SEO Campaign
Hal terpenting lainnya yang harus diperhatikan yaitu resource atau tim. Menurut Joe, apabila perusahaan ingin menargetkan traffic dalam jumlah yang besar, maka kita perlu melihat terlebih dahulu resource yang ada.
Apakah resource yang sudah dimiliki mampu menjalankan SEO campaign sesuai dengan target yang ditanamkan oleh perusahaan?
Sebagai contoh, perusahaan news portal membuat target 500.000 traffic dalam sehari. Dari situ, kita perlu memperhatikan berapa content writer dan content editor yang ada dalam tim serta berapa banyak konten yang bisa kita publish dalam sehari.
Apabila tidak punya internal resource yang memadai, otomatis kita harus menyewa jasa dari luar, seperti freelance maupun agensi untuk membuat konten yang memadai agar mencapai target tersebut.
Dengan kasus seperti itu, otomatis perusahaan perlu mempertimbangkan budgeting lagi apabila ingin membayar jasa dari freelance atau agensi.
Percakapan dalam topik ini juga semakin seru ketika Joe ditanya perihal internal resource oleh Ridho.
Ridho bertanya, kira-kira bagaimana tips dari Joe dalam merekrut new talent supaya mampu mengikuti alur target yang ingin dicapai oleh Joe?
1. Pastikan brand yang kita handle butuh resource baru
Setiap head count yang masuk ke dalam perusahaan akan dihitung benar oleh HR.
Jadi, Anda tidak bisa sembarangan merekrut orang begitu saja untuk gabung ke dalam SEO campaign.
Teman-teman harus mempunyai alasan yang kuat kenapa harus membutuhkan resource baru untuk menjalankan SEO campaign yang sedang dicanangkan.
Oleh karena itu, Anda harus meyakinkan terlebih dahulu apa alasan di balik merekrut orang baru ke dalam perusahaan.
2. Cari orang sesuai dengan kebutuhan
Menurut Joe, orang yang jago dan orang yang kita butuhkan untuk masuk ke dalam perusahaan itu sangat berbeda.
Jadi, kita tidak boleh sembarangan merekrut orang untuk bisa masuk ke dalam SEO campaign yang akan kita buat.
Sebagai contoh, dalam proses SEO campaign, kita sedang membutuhkan seseorang yang ahli di bidang konten.
Maka, kita perlu cari orang-orang yang ahli di bidangnya secara spesifik, bukan hanya sekadar SEO technical atau strategi saja.
Kendati demikian, hal ini cukup berbeda dengan pendapat yang disampaikan oleh Ridho.
Menurutnya, ia bisa merekrut orang yang paham SEO secara keseluruhan atau full-stack, lalu mencari tahu di mana skill yang menonjol dari orang tersebut, kemudian ia coba untuk pertajam skill itu dengan baik.
3. Beri pemahaman tentang product knowledge
Ketika sudah menemukan orang yang tepat, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan menurut Joe yaitu memberikan pemahaman terkait product knowledge.
Setelah orang itu melakukan onboarding, kita bisa memberi tahu tentang product knowledge minimal dalam waktu dua minggu.
Dengan langkah seperti ini, orang tersebut jadi lebih mudah untuk bisa keep up ke dalam SEO campaign yang sedang berjalan.
Cara Komunikasi dengan Divisi Lain dalam Menjalankan SEO Campaign
Ridho bertanya kepada Joe bahwa salah satu challenge dalam menjalankan SEO campaign yaitu komunikasi dengan divisi-divisi lain yang bersinggungan dengan SEO.
Lewat pertanyaan tersebut, Joe memberikan solusi yang tepat yaitu dengan menggunakan tracker.
Tracker di sini nantinya akan berisi perihal proyek-proyek yang sedang dijalani serta blocker yang sedang dihadapi.
Setelah semua ke-track dengan baik, maka kita sebagai SEO bisa melakukan meeting per hari atau per minggu untuk menjelaskan apa saja yang sudah dijalankan.
Kemudian, hal yang perlu digaris bawahi yaitu kita harus memberikan alasan yang kuat jika ingin menambahkan aset seperti landing page atau aset lainnya kepada divisi lain.
Jangan sampai kita hanya memberikan alasan yang receh seperti “berdasarkan search volume yang tinggi” kepada divisi lain. Sebab, divisi lain juga mempunyai kepentingannya sendiri.
Jelaskan secara runut dari hulu ke hilir perihal hal yang ingin Anda jalankan kepada divisi lain.
Ketika mereka sudah memahaminya dengan baik, maka teman-teman dapat menjalankan SEO campaign dengan baik.
Menanamkan Growth Mindset yang Sama Kepada Tim agar Campaign Lebih Scale Up
Dalam hal ini, Joe lebih memberikan motivasi kepada tim-timnya bahwa yang kita lakukan sekarang ini bukan untuk perusahaan saja, melainkan untuk diri kita sendiri.
Saat kita melakukannya dengan sepenuh hati, maka hasil yang didapatkan akan maksimal. Joe juga mempunyai kebiasaan bahwa ia selalu memamerkan kepada tim-tim lain mengenai hasil yang didapatkan itu bukan hasil kerjanya, melainkan timnya itu sendiri.
Hal tersebut membuat Joe bangga kepada kinerja dari timnya yang berhasil meraih target yang diinginkan oleh perusahaan.
Bahkan, Joe bilang kalau ia tidak pernah ikut campur eksekusi di dalam timnya. Ia hanya memberikan coaching ataupun motivasi kepada mereka supaya bisa mengerjakan dengan all out.
Lewat cara inilah Joe mampu mengembangkan SEO campaign supaya lebih scale up lagi.
Tentang Penggunaan Tools SEO
Dalam obrolan yang seru mengenai SEO campaign antara Joe dan Ridho, Ridho menanyakan hal yang menarik kepada Joe perihal penggunaan tools berbayar.
Kira-kira, seberapa besar peran tools dalam memaksimalkan SEO campaign?
Dari pertanyaan tersebut, menurut Joe tidak apa-apa memakai tools gratis seperti Ubersuggest, Google Search Console, Google Analytics, ataupun Google Keyword Planner ketika tidak mempunyai budget.
Bahkan, menurut Joe ia bisa untuk menjalankan SEO tanpa perlu tools berbayar. Jadi, bisa dibilang teman-teman tak perlu khawatir jika tidak memakai tools berbayar seperti Ahrefs, SEMrush, dll.
Penutup
Kira-kira seperti itulah rangkuman mengenai perbincangan antara Joe dan Ridho perihal How To manage A Scalable SEO Campaign.
Sesudah obrolan kedua orang tersebut selesai, ada berbagai pertanyaan yang dilontarkan kepada audiens perihal SEO campaign maupun SEO secara keseluruhan.
Teman-teman bisa langsung menyimaknya pada sesi rekaman ulang Live The SEO Show 35 lewat akun YouTube Search Agency.
Bagaimana menurut teman-teman? Kira-kira Anda mempunyai pendapat lain atau pertanyaan yang ingin disampaikan perihal SEO campaign?
Kalau ada, Anda bisa langsung bergabung ke grup telegram DailySEO. Di sana, ada banyak sekali praktisi SEO yang siap diajak untuk diskusi mengenai SEO secara keseluruhan.
Jadi, jangan lupa untuk bergabung sekarang juga!