John Mueller, Search Advocate Google menggunakan AI-generated image (gambar yang dibuat oleh AI) untuk mengilustrasikan pendapatnya tentang cara membuat konten yang berkualitas (terlihat bagus) tanpa harus berupaya lebih.

How common is it in non-SEO circles that "technical" / "expert" articles use AI-generated images? I totally love seeing them [*]. .[*] Because I know I can ignore the article that they ignored while writing. And, why not should block them on social too.

John Mueller (@johnmu.com) 2025-02-28T09:30:14.778Z

Pendapat dari John Mueller ini menepis gagasan bahwa konten low-effort (yang tidak memerlukan banyak upaya) dapat diterima hanya karena konten tersebut terlihat kompeten.

Salah satu hal yang membuat John Mueller sadar bahwa sebuah artikel memiliki kualitas rendah adalah ketika artikel tersebut menyematkan featured image (gambar unggulan) yang dibuat oleh AI (Artificial Intelligence) tanpa konteks yang benar.

John Mueller tidak menyatakan bahwa gambar yang dihasilkan oleh AI merupakan sinyal langsung dari konten berkualitas rendah.

Namun, ia menyampaikan persepsinya sendiri bahwa “Anda akan mengetahuinya (berkualitas atau tidak) saat melihatnya (hasilnya)”.

Perbandingan Dengan Expertise (Keahlian) Aktual

Komentar John Mueller mengutip pembuatan konten yang dilakukan oleh para expert (ahli) yang sesungguhnya.

John Mueller menyampaikan:

Seberapa umumkah di kalangan (orang) non-SEO bahwa artikel “technical”/”expert” menggunakan gambar yang dihasilkan AI? Saya sangat suka melihatnya [*].

[*] Karena saya tahu saya dapat mengabaikan artikel yang mereka tulis secara asal. Dan, mengapa tidak memblokir mereka di media sosial juga.

Tanggapan John Mueller Terkait Konten yang Dibuat dengan Minim Upaya

Selanjutnya, John Mueller menyinggung tentang pekerjaan minim upaya untuk menghasilkan konten yang “terlihat bagus.”

Baca Juga:   "Video Indexing Report" Fitur Baru di Google Search Console, Kabar Baik bagi Content Creators!

John Mueller menyatakan:

Saya kurang memahami pernyataan “tetapi pekerjaan minim upaya kami sebenarnya terlihat bagus”. Secara realistis, murah & cepat akan menjadi pilihan utama dalam hal produksi konten dalam jumlah banyak, jadi tindakan ini tidak akan hilang dalam waktu dekat, mungkin tidak akan pernah (hilang). “Minim upaya, tetapi hasilnya bagus” tetaplah tidak memerlukan banyak usaha.

Ini Bukan Tentang Gambar yang Dihasilkan AI

Postingan John Mueller bukan tentang gambar AI, melainkan tentang konten yang tidak memerlukan banyak upaya namun dibuat “terlihat bagus”, padahal sebenarnya sama sekali tidak.

Berikut ini adalah sebuah anekdot untuk menggambarkan apa yang dimaksud oleh John Mueller.

Ada seorang SEO di Facebook membanggakan betapa bagusnya konten yang dihasilkan AI.

Kemudian dilempar sebuah pertanyaan:

Apakah mereka memercayainya (menggunakannya) untuk membuat local SEO konten?

Jawaban mereka adalah:

Tidak, tidak, tidak, tidak,

Kemudian, dilanjutkan dengan komentar tentang betapa buruk dan tidak dapat dipercayanya konten (yang dibuat oleh AI) untuk topik tersebut.

Mereka juga tidak menjelaskan mengapa mereka bisa memercayai konten lain yang dibuat oleh AI sehingga memunculkan asumsi bahwa mereka tidak memastikan bahwa konten tersebut telah diperiksa oleh expert yang sesungguhnya.

Haruskah Standar Kualitas Ditingkatkan?

Jawabannya adalah ya, harus.

Pasalnya kita harus memberikan jawaban atau informasi yang faktual bagi user.

Dan juga karena ChatGPT sendiri telah mengingatkan kita untuk tidak mentah-mentah memercayai konten yang ia hasilkan, artinya kita harus melakukan pengecekan ulang, jika perlu dikonsultasikan ke expert yang sebenarnya.

ChatGPT Disclaimer
Dok. Search Engine Journal

Chat GPT (Dan AI Lainnya) Merekomendasikan Kita untuk Melakukan Pengecekan Ulang

Inti dari tanggapan John Mueller adalah mungkin sulit bagi seorang awam untuk membedakan antara konten yang dibuat oleh seorang expert dengan konten yang seolah-olah dibuat oleh expert.

Konten yang dihasilkan AI adalah konten yang terkesan dibuat oleh expert dalam hal tampilan, berdasarkan desain.

Baca Juga:   Tahun 2025, Traffic dari Google Bakal Berkurang Drastis? Apa Strategi yang Perlu Disiapkan?

Cek garis bawah merah ChatGPT di atas, ChatGPT sendiri merekomendasikan kita untuk memeriksa apa yang dihasilkannya, akan lebih baik jika kita meminta bantuan expert yang berkompeten untuk meninjau konten-konten tersebut sebelum mempublikasikannya ke publik.

Demikianlah tulisan mengenai tanggapan Google tentang membuat konten minim upaya yang terlihat bagus ini, jika Anda memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.

Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!

References:

Google On Low-Effort Content That Looks Good

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

I began my SEO journey in 2017 and deepened my expertise in 2019. Since then, I’ve managed SEO for Farmaku.com, DokterSehat.com, and Impulse Digital Agency, while also contributing to DailySEO ID. Now, as a full-time freelancer, I focus on helping B2B companies improve their search visibility and achieve their goals.

Write A Comment