Konten baru? Apa maksudnya? Maksudnya adalah konten (artikel) yang baru saja dibuat dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Sebagai orang yang menekuni SEO, kita lebih mengenal “konten baru” ini dengan sebutan Fresh Content.
Nah, beberapa orang menganggap fresh content ini sebagai salah cara untuk mendongkrak ranking website di Search Engine Results Page (SERP) Google.
Namun, apakah anggapan di atas itu benar, fakta, atau malah hanya asumsi saja?
Mari kita kupas jawabannya bersama-sama.
Daftar Isi
Klaim: Konten Baru Merupakan Faktor yang Memengaruhi Ranking di Google Search
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, konten baru adalah konten yang baru saja dibuat.
Namun tidak berhenti sampai artikel baru saja dibuat, kita juga harus menelaah lebih jauh tentang “konten baru” ini.
Karena jika dilihat dari tanggal penulisan saja tidak cukup, kita juga harus melihat konteks atau topiknya.
Jika topik atau konteksnya adalah tentang hal yang sudah lama diperbincangkan banyak orang (contoh: cara merebus telur), bisa jadi artikel tersebut hanya dianggap “konten baru” bagi website yang baru saja mempublikasikannya, tapi tidak benar-benar baru di SERP.
Sehingga muncullah kesalahpahaman tentang konten baru ini dan bagaimana dampaknya terhadap ranking.
Agar tidak bingung, mari kita lihat sejumlah fakta tentang konten baru di bawah ini.
Bukti: Apakah Konten Baru Merupakan Salah Satu Faktor yang Memengaruhi Ranking?
Pada tanggal 3 November tahun 2011, Google mengumumkan tentang algoritmanya yang ditingkatkan.
Google menyatakan bahwa algoritma ini dapat menentukan kapan harus menyajikan konten terbaru dan relevan dengan lebih baik sesuai dengan tingkat pembaruan (freshness) kontennya.
Google menggunakan Query Deserves Freshness (QDF) untuk menentukan kapan menyajikan informasi terbaru atau tidak kepada user.
Pada tahun 2011, Google mengelompokkan “konten baru” ke dalam tiga kategori, antara lain:
- Recent events or hot topics (Kejadian terbaru atau topik terhangat)
- Regularly recurring events (Acara yang rutin dilakukan)
- Frequent updates (Sering diperbarui)
Sebagai tambahan, pada sesi ke 18 yang ada di Google Search Quality Rating Guidelines (Edisi 14 Oktober 2020) mengelompokkan jenis-jenis query yang masuk ke dalam informasi “fresh”, antara lain:
- “Breaking news” queries (query berita terkini)
- Recurring event queries (query acara yang rutin dilakukan) (Contoh: pemilihan umum, piala dunia, acara TV, dan seterusnya)
- Current information queries (query informasi terkini)
- Product queries (query mengenai produk)
Sejumlah search query masuk ke dalam kategori “Konten Baru”, sementara query lainnya bisa ditampilkan bersamaan dengan “konten lama” di SERP.
Misalnya, Google patent related to freshness pernah menyatakan:
Untuk beberapa query, konten yang lebih lama mungkin lebih difavoritkan ketimbang konten yang lebih baru. Hasilnya, hal ini mungkin bermanfaat dalam menyesuaikan skor dokumen berdasarkan perbedaan (usia) dari usia rata-rata sekumpulan hasil (Di SERP).
Mungkinkah Memperbarui Konten yang Lama Mendongkrak Ranking di SERP?
Jawabannya: Ya!

Danny Goodwin, Executive Editor Search Engine Journal, memulai project pembaruan “Konten Lama” di tahun 2017 dan menghasilkan pageview 2x lebih banyak dalam setahun.
Cukup lumayan bukan?
Pembaruan Konten Seperti Apa yang Dapat Meningkatkan Performa Konten di SERP?
Jumlah dan porsi konten yang Anda perbarui sebenarnya memang memengaruhi ranking.
Namun tidak akan berdampak apa-apa jika teman-teman hanya merubah title dari “Cara Menabung di 2021” menjadi “Cara Menabung di 2022” tanpa memperbarui isi artikel dan konteks dari artikel tersebut.
Terkait frekuensi pembaruan konten, Google pernah menyatakan:
Juga, sebuah dokumen (konten) yang rutin diperbarui dalam jumlah besar mungkin akan dinilai secara berbeda ketimbang dokumen yang diperbarui dalam jumlah yang sedikit.
Jadi pada dasarnya, konten yang rutin diperbarui dalam porsi besar memiliki frekuensi crawling yang lebih tinggi dan juga ranking keyword yang lebih banyak.
Kesimpulan: Konten Baru DAPAT MEMENGARUHI RANKING
Intinya, fresh content (konten baru) adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi ranking di Google Search.
DailySEO ID sekali lagi mengingatkan teman-teman, Konten Baru memang memengaruhi ranking, namun Konten Baru ini sebenarnya jauh lebih dari sekedar menulis artikel tentang breaking news, acara terkini, atau fashion terkini saja.
Tetapi juga ada beberapa kategori yang dikelompokkan ke dalam fresh content seperti yang sudah kami singgung di atas.
Seandainya fresh content ini bukanlah sebuah faktor ranking, memperbarui konten yang ada di website adalah salah satu best practice agar konten yang Anda miliki tetap relevan, valuable, dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan bagi user.
Harap diingat juga, fresh content bukan satu-satunya faktor yang dapat mendongkrak ranking, Anda juga harus memperhatikan hal lainnya seperti: Core Web Vitals, On-Page (Konten), Off-Page SEO, hingga Teknikal SEO.
Usahakan tetaplah fokus pada kualitas dibanding kuantitas, dan akan lebih baik jika menggabungkan keduanya.
Bagaimana? Apakah teman-teman sudah rutin memperbarui konten pada website teman-teman?
Silakan tuliskan tanggapan Anda mengenai fresh content pada kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram Daily SEO di sini dan berkenalan dengan praktisi SEO di Indonesia lainnya.
Sumber:
https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/fresh-content/
4 Comments
Wah keren nih tulisan. Saya jadi tahu tentang kategori konten baru. Selain itu saya juga jadi tahu bahwa konten lama yang sudah jarang di cari bisa dipotimasi lagi agar kembali ramai dibaca pengunjung. Nice info nih.
Terimakasih, semoga tulisan ini membantu ya!
ya mempengaruhi
salam
Makasih