Apa itu link stability (kestabilan tautan)? Benarkah link stability memengaruhi ranking di Google Search?
Lalu, apakah kita tidak boleh mengubah link di halaman website kita terlalu sering? Yuk, simak selengkapnya sampai akhir!
Daftar Isi
Apa itu Link Stability?
Link stability adalah sebuah link (tautan) yang tetap berada di halaman website untuk jangka waktu lama tanpa perubahan apa pun.
Contoh link yang paling stabil yang kita miliki adalah halaman “contact” dan “about us”.
Sedangkan contoh yang paling sering berubah adalah link yang menyertakan angka di dalam URL-nya, seperti https:dailyseo.id/belajar-seo-2024/ lalu berganti menjadi https:dailyseo.id/belajar-seo-2025/ dan begitu seterusnya.
Klaim: Link Stability Memengaruhi Ranking di Google Search
Seperti yang telah dijelaskan di atas, link stability merupakan link yang tidak berubah dan berada di dalaman halaman website dalam waktu lama.
Hal-hal yang dinyatakan mengubah link stability antara lain:
- Mengubah susunan URL.
- Merubah anchor text terlalu sering, mungkin dianggap (over optimize).
Website dapat dikatakan memiliki link churn (perubahan link) yang tinggi ketika terlalu sering mengubah link yang ada di dalamnya.
Google mengisi patennya pada tahun 2005 yang menjelaskan kemungkinan algorithm update pencariannya di mana link churn akan mengambil peran sebagai faktor ranking.
Berikut rangkuman dari paten yang dibuat pada tahun 2005 tersebut:
- Metode klaim 54 yang terdiri dari: menentukan indikasi link churn untuk link dokumen yang menyediakan data; dan berdasarkan link churn, menyesuaikan ranking link dokumen terkait
- Metode klaim 61, di mana indikasi link churn dihitung sebagai fungsi sejauh mana satu atau beberapa link yang disediakan oleh link dokumen berubah dalam rentang waktu tertentu
- Metode klaim 62, di mana penyesuaian ranking termasuk memberikan penalti pada ranking website jika siklus link churn berada di atas ambang batas
Secara sederhana:
- Algorithm update akan mengevaluasi link churn pada sebuah website. Evaluasi tersebut akan digunakan untuk menyesuaikan besaran bobot yang diberikan pada outbound link (tautan yang mengarah keluar website)
- Link churn dihitung berdasarkan seberapa sering link dan/atau anchor text berubah pada suatu website
- Google dapat memberikan penalti kepada halaman website jika link churn melebihi ambang batas tertentu
Sejak paten ini muncul pertama kali, terdapat klaim bahwa menjaga link stability merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan ranking yang baik Google Search.
Berdasarkan klaim di atas, apakah teman-teman menjadi ragu untuk menyesuaikan link karena khawatir akan berdampak negatif pada website Anda?
Jangan khawatir dulu, mari kita cek faktanya di bawah.
Bukti: Apakah Link Stability Merupakan Salah Satu Faktor yang Memengaruhi Ranking di Google Search?
Penghentian referensi paten Google mengenai link churn sudah diajukan pada tahun 2005.
Teman-teman dapat melihat postingan arsipnya di sini, walaupun datanya sudah direvisi berkali-kali.
Versi paten yang ada saat ini tidak mengacu pada link churn maupun hal serupa dengannya.
Hal ini menjadi indikator kuat bahwa link stability pernah menjadi faktor ranking sehingga saat ini hal tersebut sudah tidak relevan jika diterapkan lagi.
Lagipula, paten hanyalah paten. Banyak perusahaan mengajukan paten ini dan itu, tetapi sayangnya tidak pernah sampai ke telinga konsumen atau audiens.
Kesimpulan: LINK STABILITY TIDAK DAPAT MEMENGARUHI RANKING
Meskipun paten tentang link churn memberikan bukti secara tidak langsung bahwa link stability itu penting, namun kurangnya informasi dari Google secara langsung menghadirkan rasa ragu akan relevansinya, khususnya untuk saat ini.
Google belum memberikan panduan atau pernyataan resmi yang menyatakan bahwa link stabilitas atau link churn adalah bagian dari core algorithm (algoritma inti) nya.
Kita sudah sama-sama tahu bahwa Google cukup transparan dalam menyatakan faktor ranking yang mereka punya melalui postingan blog, komentar, dokumentasi, hingga pernyataan di dalam video webmaster.
Namun, Google telah bergeming selama lebih dari 15 tahun tentang penggunaan link stability, apakah ia masuk ke dalam ranking faktor atau tidak.
Semakin jelas, karena referensi paten link churn telah direvisi beberapa kali untuk menghilangkan tentang adanya konsep ini, sehingga kesimpulannya adalah bahwa link stability bukanlah bagian dari faktor ranking Google.
Kita bisa cek, mulai dari website kecil hingga besar secara rutin memperbarui link-nya tanpa mendapati penalti, apa pun jenisnya.
Jadi, teman-teman jangan ragu lagi untuk mengedit link yang ada di dalam website sesuai kebutuhan tanpa mengkhawatirkan dampak negatif dari link stability.
Demikianlah tulisan mengenai apakah link stability memengaruhi ranking di Google Search atau tidak.
Jika Anda memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.
Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!
Reference: