Saya sempat menghadiri acara SEO Conference yang diadakan Ahrefs Evolve akhir tahun 2024 lalu.
Satu poin besar yang hampir disetujui oleh para speaker pada konferensi tersebut adalah membangun brand itu sangat penting untuk SEO.
Selain itu, ada salah satu komentar yang masuk di konten LinkedIn saya, kurang lebih berbunyi seperti ini
“SEO is over .. Get rid of it. It will not be effective anymore”.
Melalui komentar tersebut, izinkan saya untuk menyampaikan perspektif saya melalui tulisan ini.
Saya merupakan praktisi SEO dengan pengalaman 11+ tahun dan saya bisa mempertanggungjawabkan apa yang saya katakan dari perspektif ini.
Untuk tahu bagaimana pandangan saya mengenai komentar tersebut, teman-teman bisa baca artikelnya sampai selesai, ya!
Daftar Isi
Manfaat Brand Optimization yang Anda Dapatkan untuk Bisnis
Membangun brand bisa membuat bisnis kita berpotensi muncul di AI sekaligus SERP features yang ada Google.
Hal ini juga diamini oleh salah satu praktisi SEO terkemuka di dunia, Andrew Holland. Tim saya, DailySEO ID sempat melakukan liputan di acara SEOCon Bali pada akhir tahun lalu dan salah satu pembicaranya yaitu Andrew Holland.
Melalui presentasinya, Andrew mengatakan bahwa brand SEO menjadi salah satu senjata yang bisa digunakan untuk menghadapi gempuran AI di era sekarang.
Terkait komentar “SEO is over”, berikut pandangan saya mengenai hal itu.
SEO dalam 25 tahun ke belakang adalah mengoptimasi website agar muncul di 10 link biru paling atas hasil pencarian Google atau SERP (Search Engine Result Page).
Akan tetapi, saya percaya bahwa ke depannya SEO tidak hanya sekadar praktik itu saja, melainkan SEO adalah strategi yang dilakukan untuk mengoptimasi brand, bukan cuma website-nya.
Kembali lagi ke komentar yang mengatakan bahwa “SEO is over”. Jika yang ia maksud SEO adalah “optimasi ranking”, saya mengamini perkataan komentar tersebut.
Namun, karena saat ini SEO tidak hanya sekadar mengincar ranking maka bisa dikatakan bahwa SEO is not dead atau akan terus ada ke depannya.
Bukan berarti ranking tidak penting, ya, teman-teman. Opportunity bisnis Anda akan lebih luas lagi di depan target audiens teman-teman, tidak hanya sekadar di SERP, melainkan di beberapa hal seperti:
1. Muncul di luar Google, seperti LLM (Large Language Models) AI
Teman-teman tentu sudah tidak asing lagi atau bahkan sudah mencoba pencarian melalui tools AI seperti Gemini, ChatGPT, Perplexity dan yang terbaru ada SearchGPT.
Dengan munculnya hal tersebut, maka bisa dibilang behaviour user dalam melakukan pencarian perlahan-lahan mengalami perubahan.
Bahkan, saat ini kita juga sudah bisa mengecek traffic yang datang dari AI menggunakan tools Google Analytics.
Oleh karena itu, kita perlu memperkuat brand kita supaya mempunyai kesempatan untuk di-mention oleh AI ketika user melakukan pencarian.
Hal ini sudah coba saya terapkan untuk membangun brand DailySEO ID dengan kuat. Saya coba membuat konten mengenai SEO dari berbagai channel seperti LinkedIn, Instagram, Threads, X, TikTok, hingga YouTube supaya orang semakin mengenal DailySEO ID sebagai brand untuk belajar SEO setiap hari.
Alhasil, website DailySEO ID mendapatkan mention di ChatGPT saat kita mencari website yang dikhususkan untuk belajar SEO dalam bahasa Indonesia.

2. Berkesempatan ada di berbagai SERP features Google
Dengan mengoptimasi brand, teman-teman juga mempunyai kesempatan untuk “mejeng” di berbagai fitur SERP yang ada di Google, mulai dari Google Knowledge Panel, People Also Asked, related searches, hingga Google Discover.


Semakin tinggi visibilitasnya, maka brand Anda akan semakin dikenal oleh banyak orang.
3. Lebih bisa bertahan dari update algoritma Google
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu kendala praktisi SEO yaitu adanya update algoritma yang rutin dilakukan oleh Google.
Industri yang dinamis ini membuat kita harus terus mengikuti perkembangan algoritma Google supaya dapat menyusun strategi yang tepat untuk brand kita.
Namun, mengikuti perkembangan update algoritma saja tidak cukup untuk bisa mempertahankan traffic.
Berbagai praktisi SEO internasional bahkan setuju kalau membangun brand (bukan cuman membangun backlink) itu akan menjadi strategi SEO di masa depan.
Apa Strategi yang Harus Dilakukan untuk Brand SEO?
Jadi, apakah teman-teman setuju kalau brand optimization merupakan masa depan SEO setelah mengetahui opportunity/kesempatan di atas?
Jika setuju, saya mempunyai beberapa strategi atau langkah yang bisa Anda lakukan.
1. Ubah mindset, ini penting!
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, SEO is dead jika hanya terpaku pada ranking saja. Kita perlu mengubah mindset bahwa SEO tidak cuman bisa memberikan website kita menempati ranking tertinggi di Google, melainkan bahwa SEO juga bisa menumbuhkan bisnis kita lewat Google dan channel search lainnya.
Artinya, mulai pikirkan untuk melakukan diversifikasi traffic supaya semakin banyak orang yang mengenali brand teman-teman.
Untuk memperkuat strategi brand SEO, kita juga perlu memberikan sinyal E-E-A-T ke Google. Ibaratnya, kita memberikan sinyal trust ke Google supaya Google juga mempercayai situs web kita sehingga menawarkannya ke user.
Bagaimana caranya? Teman-teman bisa memasang schema markup “Organization” dan sejenisnya. Buat page About Us yang menunjukkan siapa pemilik website dengan nama PT dan alamat yang jelas.
3. Lakukan effort brand marketing
Performance marketing untuk mendapatkan hasil bisnis saat ini memang penting, tetapi brand marketing untuk membangun trust & positioning brand Anda di masa depan juga tidak kalah penting.
Mulai bangun brand marketing secara konsisten melalui berbagai channel yang tersedia seperti media sosial Instagram, TikTok, X, dan lain-lain.
Dengan mulai membuat konten secara rutin, maka hal ini akan membantu teman-teman untuk membangun hubungan yang baik dengan konsumen.
Mereka juga jadi merasa mendapatkan value/ilmu yang bermanfaat dari konten yang Anda sampaikan.
4. Dorong tim SEO Anda untuk berkolaborasi dengan tim lain
Untuk melakukan optimasi brand, tim SEO tidak bisa menjalankannya secara sendiri. Tim SEO harus berkolaborasi dengan tim lain seperti PR, social media, ads, hingga tim bisnis, product, dan IT.
Pasalnya, pekerjaan tim lain punya irisan yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis teman-teman lewat SEO.
Sebagai contoh, Anda bisa membuat press release di website dan dioptimasi secara on-page supaya mudah ditemukan oleh orang-orang melalui mesin pencari.
Dalam hal ini, teman-teman bisa bekerjasama dengan tim PR (Public Relations).
CekResi: Contoh Website yang Kehilangan Traffic Cukup Banyak Karena Tidak Membangun Brand-nya
Teman-teman pasti tahu atau bahkan pernah menggunakan CekResi? Anda mungkin pernah melakukan pencarian dengan keyword “cek resi + [nama ekspedisi]”, lalu website CekResi muncul di peringkat pertama.
Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk sekarang. Pasalnya, ketika Anda mengetikkan keyword di atas, maka website CekResi berada di nomor dua, kalah dengan website ekspedisi, di mana di situ tertera nama brand-nya.

Alhasil, website cekresi.com mengalami penurunan traffic sebanyak 70% dalam 4 tahun. Melalui Ahrefs, SEO traffic mereka di bulan Desember 2024 adalah 3,4 juta/bulan. Hanya ⅓ traffic Desember 2020 yang 10 juta.
Dari pola penurunannya, kecil kemungkinan hal tersebut disebabkan karena adanya update algoritma Google.

Penyebab turunnya traffic website CekResi.com
Menurut saya, salah satu penyebabnya adalah mereka kehilangan ranking di money keywords penting mereka.
Teman-teman coba perhatikan gambar di bawah ini.

- Keyword untuk “cek resi jnt” sekarang ada di posisi 2 membuatnya kehilangan 700K traffic dibandingkan 2 tahun lalu
- Keyword untuk “cek resi jne” sekarang ada di posisi 4, kehilangan 165K traffic dibandingkan 2 tahun lalu
Apakah teman-teman ada yang tahu kenapa terjadi penurunan ranking untuk keywords tersebut?
Yap, hipotesa saya Google mendeteksi intent orang yang mencari “cek resi jne”, mereka sebetulnya ingin mengecek resi ke website resmi JNE, bukan di cekresi.com.
Meski website cekresi.com sudah berada di SERP selama bertahun-tahun, tetapi user tidak mengenal brand itu dan tidak percaya sehingga lebih memilih ke website yang sudah jelas brand-nya dan mereka tahu dengan pasti.
Dalam kasus ini, user lebih kenal dengan JNE, J&T dan ekspedisi lainnya yang secara brand sudah kuat dibandingkan dengan cekresi yang tidak tahu asal muasal brand-nya seperti apa.
Usut punya usut, saya mengenal owner cekresi.com dan beliau mengizinkan saya untuk cerita mengenai hal ini agar bisa dijadikan pelajaran oleh teman-teman.
Beliau berkata bahwa dari dulu cek resmi memang murni hanya melakukan SEO untuk ranking dan traffic semata (ranking di money keywords, traffic tinggi, dapat penghasilan dari Adsense).
Dengan strategi tersebut, ia tidak pernah berpikir untuk melakukan optimasi brand serta memperkenalkan & membuat orang-orang percaya dengan website-nya.
Alhasil, dampaknya baru ia rasakan setelah 6 tahun akibat tidak adanya optimasi brand dalam strategi SEO-nya.
Mulai Bangun Brand dari Sekarang untuk Strategi SEO yang Awet
Kini, SEO tidak hanya berfokus pada ranking semata, melainkan kita harus membangun brand bisnis kita supaya tetap bertahan di SERP ataupun di berbagai channel digital marketing yang lainnya.
Membangun brand tidak hanya sekadar membangun backlink, ya! Pasalnya, kalau kita lihat kasus dari cekresi.com, mereka memang mendapatkan 1,3 juta backlinks dari 859 domain berbeda dari website besar seperti Kompas, Tribun, Tokopedia, dll.

Akan tetapi, backlink berkualitas saja tidak cukup untuk membuat website kita tetap bertahan di SERP.
Inilah pentingnya membangun brand untuk mendukung keberlanjutan SEO bisnis teman-teman. Bagaimana menurut Anda mengenai hubungan brand dengan SEO?
Teman-teman pernah punya pengalaman atau observasi yang serupa? Kalau ada, teman-teman boleh mendiskusikan hal tersebut ke berbagai praktisi SEO di Indonesia di grup Telegram DailySEO ID, ya!
Selain itu, bagi teman-teman yang mungkin masih awam dengan dunia SEO dan ingin terjun di dalamnya, Anda bisa mulai belajar SEO dari nol terlebih dahulu di SEO Fundamental Course DailySEO ID batch 8.
Materinya akan saya bawakan langsung dari basic hingga advance sehingga teman-teman mudah untuk mengikuti pembelajarannya.
3 Comments
Tulisan yang menarikas Ilman.
Mas, berdasarkan pengalaman mas. Untuk mbangun branding yang kuat, perlu modal dan waktu berapa lama kah? Katalanlah saya tidak ada budget untuk iklan awarness, apa prioritas yg harus dilakukan?
Thanks sudah baca bro.
Membangun brand itu memakan waktu selamanya. Brand itu seperti nama baik/reputasi, perlu dibangun dan perlu dijaga. Dan reputasi itu dibangun & dijaga selamanya, iya kan?
Terkait budget, itu bukan syarat wajib. Budget (yang bisa digunakan untuk ads, endorsement, dan paid marketing lainnya) akan mempercepat proses membangun brand, tapi bukan syarat utama untuk bisa membangun brand.
Kalau memang tidak ada budget (seperti kami di DailySEO ID yang tidak punya budget khusus untuk awareness), bisa fokus membangun konten lewat channel organik, yaitu lewat konten. Konsistenlah membuat konten di channel (website atau social media) yang banyak digunakan oleh target audiens Anda, dan pelan-pelan brand Anda akan terbangun.
Terima kasih mas Ilman, artikelnya bermanfaat sekali buat saya. Sejak lama saya bertanya2 tentang hal ini, dan terjawab sudah.