Migrasi website menjadi salah satu aktivitas teknis yang cukup sering dilakukan oleh para pemilik website atau pelaku bisnis.
Dalam konteks SEO, terkadang aktivitas ini menjadi momok yang membuat para praktisi SEO cukup khawatir.
Pasalnya, dalam proses migrasi website ada berbagai kemungkinan yang terjadi dan berdampak pada performa SEO, salah satu contohnya adalah penurunan trafik.
Jika teman-teman akan atau sedang melakukan proses migrasi website, Anda harus berhati-hati, teliti dan mempersiapkannya dengan baik supaya website yang Anda kelola tetap optimal.
Ingin tahu bagaimana langkah-langkah migrasi website yang aman? Mari baca artikel ini hingga selesai!
Daftar Isi
- Apa itu Migrasi Website?
- Persiapan Sebelum Proses Migrasi Website
- Langkah-langkah Migrasi Website
- #1 Mempersiapkan Hosting, DNS, CDN, Email
- #2 Membuat Daftar Redirect (Pengalihan)
- #3 Menganalisis Struktur Website
- #4 Lakukan Tes Benchmark (Tolak Ukur)
- #5 Menganalisis Money Pages/Commercial Pages
- #6 Melakukan Audit Website
- #7 Daftarkan Website di Webmaster Tool
- #8 Lakukan Usability Test
- #9 Pantau dan Lakukan Perbaikan
Apa itu Migrasi Website?
Website migration (migrasi situs web) adalah tindakan memindahkan seluruh aset website dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Lokasi yang dimaksud di sini bisa berupa migrasi dari hosting A ke hosting B, dari domain A ke domain B, perubahan URL, hingga perubahan dari HTTP ke HTTPS yang berpotensi memengaruhi performa website di SERP (Search Engine Results Page).
Jika dianalogikan, migrasi website mirip dengan perpindahan bisnis secara fisik dari satu tempat ke tempat yang lain, hanya saja migrasi website ini dilakukan secara online (daring).
Bisa dibilang. migrasi website merupakan aktivitas yang kompleks dan tricky, akan ada banyak divisi yang terlibat dan aspek yang harus diperhatikan, apalagi jika websitenya cukup besar.
Lalu, bagaimana cara melakukan migrasi website yang efektif agar performa tetap terjaga? Kita mulai dari langkah persiapan.
Persiapan Sebelum Proses Migrasi Website
Dalam migrasi website, teman-teman harus tahu bagian apa saja yang perlu diubah dan siapa saja yang terlibat dalam proses ini.
Maka sangat disarankan untuk menggunakan wadah kolaborasi seperti Slack, Microsoft Teams, Chanty, atau Clickup untuk melacak siapa saja orang yang terlibat, apa saja tugasnya, kapan deadline-nya, hingga memantau progresnya.
Anda juga harus merencanakan proses rollback (mengembalikan) aset website yang berubah sebagai langkah preventif jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Jadi, jangan lupa untuk membuat file backup ya!
Kemudian, pastikan juga untuk memiliki akses Google Search Console (GSC) dan Google Analytics (GA) pada website lama dan baru.
Hal ini dilakukan agar Anda dapat mengecek apa saja dampak yang terjadi di antara keduanya, sehingga bisa menentukan langkah selanjutnya apabila terjadi masalah.
Terakhir, pastikan bahwa akses ke staging website (website yang sedang dikembangkan) telah dibatasi (salah satunya dengan meta robots noindex) agar website tersebut tidak ter-index oleh search engine atau bisa dikunjungi oleh orang lain di luar tim Anda.
Langkah-langkah Migrasi Website
Langkah-langkah migrasi website ini merupakan panduan yang sifatnya sangat luas dan tidak baku.
Karena dalam prosesnya, mungkin teman-teman akan menemukan hal-hal yang tidak atau belum ditemui oleh orang lain.
Kita mulai dari yang pertama:
#1 Mempersiapkan Hosting, DNS, CDN, Email
Migrasi website memiliki banyak proses yang harus dilakukan. Pertama-tama, pastikan Anda membuat backup (cadangan) website dan database.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, backup ini akan menjadi “saviour” ketika proses migrasi mengalami kendala yang membuatnya berhenti total.
Tidak lupa kami ingatkan untuk membuat versi staging-nya agar Anda bisa dengan bebas melakukan perubahan dan pengetesan tanpa khawatir mengganggu versi live site-nya.
Apabila versi staging sudah rampung, maka Anda bisa mulai melakukan hal-hal di bawah ini:
- Mempersiapkan hosting dan memindahkan semua file ke dalamnya
- Setup DNS information (informasi DNS)
- Menyesuaikan data-data CDN
- Mengganti parameter email
Setelah selesai, kita akan masuk ke proses redirecting.
Tidak kalah penting, mempertimbangkan penggunaan layanan hosting ini dapat memperkuat keamanan dan performa website Anda selama dan setelah proses migrasi.
DewaWeb sebagai penyedia layanan hosting menjadi salah satu yang kami rekomendasikan, pasalnya mereka menawarkan uptime yang tinggi dan dukungan teknis 24/7, memastikan bahwa website Anda selalu online dan mendapatkan bantuan kapan saja diperlukan.
#2 Membuat Daftar Redirect (Pengalihan)
Apakah migrasi website ini mengharuskan Anda melakukan perubahan URL?
Jika ya, maka buatlah daftar redirect URL secara menyeluruh dan mengaplikasikannya pada website agar semua halaman Anda tetap bisa diakses oleh audiens dan search engine.
Anda bisa menerapkan redirect ini melalui file .htaccess.
Contoh:
<IfModule mod_rewrite.c>
RewriteEngine On
Redirect 301 /halaman-lama/ https://www.example.com/halaman-baru/
</IfModule>
Redirect tidak perlu dilakukan jika domain website dan struktur URL Anda tidak berubah.
*) Catatan: Dalam proses redirection, ada banyak case yang bisa terjadi dan tergantung dari struktur URL yang Anda miliki, contoh di atas adalah salah satu contoh sederhana terkait implementasi redirection menggunakan .htaccess.
#3 Menganalisis Struktur Website
Hal selanjutnya yang perlu teman-teman perhatikan adalah aspek/elemen fundamental SEO (Search Engine Optimization).
Analisis hal-hal di bawah ini agar migrasi website Anda berjalan dengan baik dan benar:
- Crawlability
- Custom URL
- Alt text
- Canonical tags
- Robots.txt
- Sitemaps
- Internal links
- Hreflang
- Structured data
- URL structure
- Mobile setup
- Pagination
Analisis struktur SEO website yang ada saat ini, agar Anda dapat memeriksanya kembali ketika migrasi telah selesai dan memperbaikinya jika terdapat kesalahan.
#4 Lakukan Tes Benchmark (Tolak Ukur)
Benchmarking akan memberitahu Anda banyak hal mengenai hasil migrasi website Anda.
Dari sudut pandang technical (teknis), Anda perlu memerhatikan poin-poin berikut ini:
- Page load speed
- Page indexing rates
- Crawl errors
- Keyword rankings
Lakukan pengecekan, apakah ada poin-poin yang performa-nya menurun dan justru memburuk.
Jika ada, sebaiknya audit website Anda lebih lanjut untuk mengetahui penyebab masalahnya.
Setelah penyebab masalahnya ketemu, maka lakukanlah perbaikan mulai dari yang paling urgent (urgen).
Jika Anda memiliki data ini, Anda juga bisa menunjukkannya kepada atasan maupun klien sebagai bahan pertimbangan selanjutnya.
#5 Menganalisis Money Pages/Commercial Pages
Money pages adalah sejumlah halaman yang memiliki kontribusi tinggi terhadap bisnis Anda.
Kontribusinya bermacam-macam, seperti:
- Mendatangkan Revenue
- Mendatangkan Leads
- Keyword ranking yang tinggi
- Engagement yang baik
Oleh karena itu, halaman-halaman ini harus menjadi halaman yang paling Anda prioritaskan.
Analisis halaman-halaman tersebut untuk memastikannya tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang Anda harapkan.
Jika Anda memiliki 1.000 halaman atau lebih, pilih 5% halaman teratas dan cek secara komprehensif satu per satu.
#6 Melakukan Audit Website
Audit website bisa kita lakukan dengan bantuan tool SEO dengan site crawler-nya.
Site crawler atau web crawler sendiri adalah sebuah software (perangkat lunak) untuk merayapi atau menjelajahi sebuah website dan menjaring informasi di dalamnya.
Proses audit website yang baru saja dimigrasi adalah langkah yang tidak boleh teman-teman abaikan.
Karena melakukan audit website memiliki tujuan untuk memeriksa hal-hal berikut ini:
- Internal link dan external link yang rusak (404)
- Redirect link (301, 302, dst)
- Meta title dan description
- Waktu respon server
- Informasi noindex/index
- Sitemap
- Masalah canonical
- Site speed (kecepatan website)
- Hingga orphan page
Setelah audit selesai, lakukanlah perbandingan untuk memastikan bahwa migrasi website Anda benar-benar dilakukan dengan tepat.
Teman-teman juga bisa membuat file robots.txt baru untuk memastikan money page Anda berjalan dengan baik.
#7 Daftarkan Website di Webmaster Tool
Jika teman-teman melakukan perubahan domain, maka pastikan Anda menambahkan domain website tersebut ke Google Search Console dan Google Analytics.
Google Search Console sendiri memiliki fitur untuk merubah domain website Anda, caranya klik bagian Settings (ikon gear) lalu pilih Change of address.
Change of address di Search Console memungkinkan Anda untuk memberitahu Google bahwa domain website Anda telah berubah.
Namun, Anda perlu memverifikasi bahwa Anda adalah pemilik kedua website tersebut sebelum mengirimkan permintaan perubahan alamat domain.
#8 Lakukan Usability Test
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah usability test.
Usability test merupakan pengetesan terhadap sejumlah fungsi fitur website, apakah berjalan dengan baik atau tidak.
Karena website Anda mungkin saja ranking dan trafiknya terjaga dengan baik, namun Anda akan kehilangan potensi revenue jika fitur-fiturnya rusak.
Lakukan tes pada fitur-fitur utama website Anda secara manual, baik untuk versi perangkat seluler maupun versi desktop.
Periksa area-area berikut ini untuk memastikannya berfungsi dengan baik:
- Navigasi website
- Contact form (formulir kontak)
- Form berlangganan
- Tombol CTA (Call to action)
- Fungsi live chat
- Downloadable content
- Fungsi proses checkout, beli, wishlist, hingga pembayaran
- Hingga fungsi register, login, dan lupa password
Pastikan bahwa semua fitur website Anda berjalan dengan baik, dan jika teman-teman menemukan masalah, maka segeralah perbaiki.
#9 Pantau dan Lakukan Perbaikan
Di SEO, Anda tidak akan pernah sampai final, akan selalu ada hal perlu Anda lakukan.
Oleh sebab itu jangan sekali-kali mengabaikan website Anda.
Setelah migrasi, lakukanlah monitoring (pemantauan) secara berkala, analisis setiap perubahan yang terjadi, dan jika ada yang salah, perbaiki (dioptimasi).
Buka dan cek secara berkala dashboard Google Search Console Anda untuk melihat apakah ada Error atau Warning.
Mungkin teman-teman juga ingin tahu apakah ada halaman yang mengalami penurunan performa.
Seperti trafik yang turun, engagement yang rendah atau bounce rate yang tinggi, hingga conversion yang berjalan tidak sesuai harapan.
Silakan buka akun Google Analytics Anda secara rutin untuk melihat hal-hal tersebut.
Demikianlah artikel mengenai panduan migrasi website ini, jika Anda memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.
Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!
Sumber:
https://searchengineland.com/website-migration-checklist-383201
https://developers.google.com/search/docs/crawling-indexing/301-redirects
2 Comments
Gan, saya pakai CDN Cloudflare dan vps saya di DO (DigitalOcean) dengan lokasi di singapore, kalau saya migrasi ke ISP lain dengan lokasi misalnya di Jerman apakah akan berpengaruh negatif?
Pingback: Kapan Sebaiknya Mengubah Nama Domain Supaya Tidak Mengganggu SEO? - DailySEO ID