Perubahan nama domain sering menjadi pilihan menarik bagi pemilik website yang ingin menyegarkan brand mereka. 

Namun, tahukah teman-teman bahwa keputusan ini dapat berdampak serius pada performa SEO? Peringkat website yang telah Anda bangun dengan tekun berisiko mengalami penurunan signifikan.

Akan tetapi, perubahan domain tidak harus menjadi momok yang menakutkan. Dengan pemahaman yang tepat dan perencanaan yang matang, Anda dapat melakukan migrasi domain sambil mempertahankan, bahkan meningkatkan, peringkat SEO website Anda.

Apakah Mengubah Nama Domain Dapat Memengaruhi Performa SEO?

Perubahan nama domain memiliki dampak signifikan terhadap otoritas website, peringkat di mesin pencari, dan jumlah pengunjung yang datang ke website teman-teman.

Dalam beberapa kasus, langkah ini bisa membuat Anda harus memulai dari awal dalam aspek SEO.

Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah backlink, yaitu tautan dari website lain yang mengarah ke website Anda.

Backlink tidak akan secara otomatis diarahkan ke domain baru, padahal backlink ini  merupakan faktor penting yang diperhitungkan Google.

Ketika teman-teman mengubah nama domain, setiap URL halaman di website Anda akan berubah secara menyeluruh.

Ini berarti semua backlink yang sebelumnya mengarah ke domain lama tidak lagi terhubung dengan domain website yang baru.

Kapan Sebaiknya Mengubah Domain Website?

Mengubah nama domain bisa memberikan dampak yang baik dan buruk tergantung situasinya.

Berikut ini adalah beberapa waktu yang tepat untuk mengubah domain teman-teman:

  • Rebranding atau perubahan nama bisnis: Jika perusahaan menjalani rebranding atau mengubah nama, domain baru yang sesuai akan menjaga konsistensi dan mencegah kebingungan untuk pelanggan
  • Memilih domain tingkat atas yang lebih dikenal: Beralih dari TLD yang kurang umum seperti “.net” ke yang lebih dikenal seperti “.com” dapat meningkatkan kredibilitas dan lebih mudah diingat
  • Memilih domain yang lebih sederhana: Domain yang lebih singkat dan sederhana memudahkan pengunjung untuk mengingat dan mengetik, yang berpotensi meningkatkan lalu lintas langsung
  • Ekspansi ke pasar atau produk baru: Jika bisnis memperluas target pasar atau lini produk, domain baru mungkin lebih mencerminkan penawaran atau audiens baru
  • Menghindari asosiasi negatif: Jika domain lama terkait dengan pemberitaan negatif, menggunakan domain baru bisa memberikan citra segar dan menghilangkan dampak buruk dari persepsi negatif
Baca Juga:   Halaman Web "Sempurna" Ternyata Tidak Efektif, Ini Kata Google!

Jangan Ubah Domain di Waktu Ini

Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya bahwa mengubah nama domain tidak selalu berdampak baik.

Sebaiknya, jangan mengubah nama domain jika bisnis atau website dalam kondisi berikut:

  • Merek sudah dikenal luas: Jika domain lama sudah dikenal dan dikaitkan erat dengan bisnis, mengubahnya dapat menyebabkan kebingungan dan kehilangan pengakuan merek yang telah dibangun
  • Baru saja berinvestasi dalam pemasaran: Jika perusahaan baru saja meluncurkan kampanye pemasaran besar yang mengandalkan domain lama, mengubahnya bisa menyia-nyiakan investasi waktu dan uang tersebut
  • Sedang di periode bisnis puncak: Mengubah domain di tengah musim bisnis tersibuk dapat mengganggu penjualan dan berpotensi mengurangi pendapatan yang sedang memuncak
  • Anggaran tidak mencukupi: Perubahan domain memerlukan biaya tambahan untuk branding ulang, pemasaran baru, dan penyelesaian masalah teknis yang mungkin timbul selama migrasi
  • Tim tidak memiliki keahlian teknis: Mengganti domain mirip dengan migrasi website, tanpa sumber daya pengembangan yang memadai, proses ini bisa menjadi rumit dan berisiko

Panduan Cara Migrasi ke Domain Baru Lengkap

Setelah memahami kapan waktu yang tepat untuk mengubah domain, selanjutnya adalah tutorial cara migrasi ke domain baru.

Untuk teman-teman yang sudah yakin ingin mengubah domain, silakan ikuti cara migrasi domain baru berikut ini:

1. Persiapan awal

Mulailah dengan mengumpulkan data benchmark dan menyusun timeline detail untuk proses migrasi.

Perencanaan yang matang akan membantu menghindari kesalahan dan memastikan proses berjalan lancar.

Lakukan pembelian domain baru dan konfigurasi pengaturan DNS dengan benar. Langkah ini penting untuk memastikan website tetap dapat diakses dan performanya optimal setelah migrasi.

2. Membuat website baru dan membatasi akses

Buatlah salinan website yang ada sebagai staging site untuk melakukan pengujian dan perubahan. Bekerja sama dengan developer berpengalaman akan membantu proses ini berjalan lancar.

Baca Juga:   Google Voice Search: Optimasi Jitu untuk Menjawab Voice Query dari User

Lindungi staging site dengan menambahkan proteksi password dan tag noindex pada setiap halaman. Hal ini mencegah akses prematur dari pengunjung dan crawler mesin pencari.

3. Mempersiapkan website baru

Fokuskan pada perubahan yang benar-benar diperlukan seperti penyesuaian navigasi dan pembaruan logo.

Hindari melakukan perubahan besar yang tidak terkait migrasi domain.

Pertahankan perubahan seminimal mungkin untuk menghindari gangguan dan memudahkan identifikasi masalah.

Dokumentasikan setiap perubahan yang dilakukan untuk referensi ke depan.

4. Memetakan URL lama ke URL baru

Buat daftar lengkap semua halaman website saat ini menggunakan tools audit SEO, baik itu SEMrush, Ahrefs, ScreamingFrog atau yang lainnya.

Pastikan tidak ada halaman yang terlewat dalam proses pemetaan URL.

Implementasikan redirect 301 untuk mengarahkan URL lama ke lokasi baru mereka. Pertimbangkan penggunaan kode status 410 untuk halaman yang tidak akan digunakan.

5. Memperbaru URL di website baru

Lakukan pembaruan menyeluruh terhadap semua tautan internal di website baru. Hindari penggunaan redirect yang tidak perlu untuk menjaga kecepatan loading website.

Pastikan pembaruan mencakup kode website, sitemap XML, dan file robots.txt. Periksa ulang setiap tautan untuk memastikan tidak ada yang terlewat atau salah.

6. Backup website lama

Lakukan backup menyeluruh terhadap website lama sebelum memulai migrasi. Backup berfungsi sebagai jaring pengaman jika terjadi masalah selama proses transfer.

Manfaatkan panel kontrol hosting atau plugin CMS untuk backup. Pertimbangkan juga menggunakan layanan backup pihak ketiga untuk keamanan tambahan.

7. Migrasi website dan menghapus pembatasan

Lakukan migrasi secara bertahap pada waktu traffic rendah untuk meminimalkan risiko. Pindahkan konten satu bagian per satu dan verifikasi hasilnya.

Setelah website baru aktif, hapus proteksi password dan tag noindex. Jalankan audit untuk memastikan tidak ada masalah crawlability yang perlu diselesaikan.

8. Mengaktifkan redirect dan penghapusan halaman

Implementasikan redirect 301 menggunakan plugin yang mendukung URL absolut untuk WordPress. Alternatifnya, gunakan file .htaccess untuk implementasi redirect massal.

Baca Juga:   Apa itu Sitemap? Pelajari Cara Membuat dan Submit ke GSC

Pastikan semua redirect berfungsi dengan baik dan tidak ada rantai redirect. Verifikasi bahwa pengguna dan mesin pencari diarahkan ke halaman yang tepat.

9. Memantau hasil

Lakukan monitoring rutin terhadap performa website baru melalui data analitik. Perhatikan bahwa penurunan traffic organik di awal adalah hal yang wajar.

Bandingkan data website baru dengan benchmark data lama secara berkala. Lakukan audit teknis jika tidak ada peningkatan dalam beberapa minggu.

Contoh Website yang Melakukan Perubahan Domain

Kami menemukan salah satu website yang melakukan perubahan domain, yaitu website dari anak perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura Properti.

Awalnya, website PT Angkasa Pura Properti memiliki domain www.angkasapuraproperti.co.id.

Sekarang, website tersebut sudah di-redirect ke approperti.co.id. Perubahan domain ini dinilai agar terlihat simpel dan pendek dengan menggunakan singkatan perusahaan mereka, AP.

Pentingnya Memahami Dampak Mengubah Domain untuk SEO

Mengubah nama domain bisa jadi keputusan strategis yang dapat berdampak signifikan pada SEO website.

Waktu yang tepat idealnya adalah ketika rebranding, beralih ke TLD yang lebih terkenal, atau saat ekspansi bisnis, namun hindari saat brand sudah dikenal luas.

Untuk meminimalkan dampak negatif, migrasi domain membutuhkan perencanaan matang dan implementasi sistematis.

Mulai dari persiapan awal, pemetaan URL, hingga pemantauan hasil secara berkelanjutan sampai setiap langkah harus dieksekusi dengan cermat untuk mempertahankan performa SEO dan traffic website.

Jika teman-teman ingin memahami lebih tentang apa saja yang bisa mempengaruhi SEO dan tips lainnya berkaitan dengan SEO, gabunglah dengan grup Telegram DailySEO ID. Di sana, Anda bisa bertukar pikiran dan belajar bersama dengan praktisi SEO lainnya.

Untuk pemula yang ingin mendalami dasar-dasar SEO, langsung saja daftarkan diri ke SEO Fundamental Course DailySEO ID dengan mengunjungi halaman ini!

References:

Changing Domain Names & SEO: Tips to Keep Your Rankings


Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

1 Comment

  1. Mengganti nama domain itu merepotkan karena hampir-hampir membangun lagi dari awal. Saat awal mula memilih nama domain sebaiknya dipikirkan matang-matang.

Write A Comment