Return on Investment (ROI) sering menjadi momok yang menakutkan bagi para digital marketing, termasuk di dalamnya para praktisi search engine optimization (SEO).
Mengapa bisa menjadi momok yang menakutkan?
Tentu karena mereka diminta untuk menganalisis, memprediksi, hingga menghitung biaya investasi yang akan dikeluarkan dan dibarengi dengan proyeksi profit yang akan didapatkan.
Maka dari itu, teman-teman perlu mempelajari ROI ini secara menyeluruh agar aktivitas digital marketing maupun SEO menjadi terukur dan terarah.
Daftar Isi
Pengertian ROI
Sederhananya, Return on Investment (Pengembalian Investasi) adalah proses menghitung atau membandingkan total dana yang teman-teman keluarkan dalam suatu campaign (kampanye) marketing dengan total keuntungan yang akan atau dihasilkannya.
Hasil dari perhitungan ROI dapat kita gunakan untuk memprediksi potensi keuntungan dari investasi yang akan dilakukan.
Pentingnya ROI di dalam Marketing
Menghitung ROI dapat membantu teman-teman dalam memahami bagaimana sebuah investasi di dalam suatu campaign berkontribusi terhadap bisnis.
Aktivitas ini sangat bermanfaat ketika Anda melakukan evaluasi campaign bisnis sebelumnya, apakah sudah sesuai atau tidak, dan untuk menyiapkan strategi selanjutnya.
Anda juga bisa menggunakan informasi yang didapat dari perhitungan ROI ini untuk menganalisis peluang bisnis terbaru dan memutuskan bagian mana yang harus dioptimalkan.
Kaitan SEO Terhadap ROI Bisnis
ROI tidak hanya dikerjakan pada marketing konvensional maupun digital marketing, namun juga dikerjakan di SEO.
Jika SEO tidak melakukan perhitungan ROI, maka berat bagi perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah dana apabila hasil atau targetnya tidak jelas. ”Show me the money!”, itulah yang akan mereka katakan kepada Anda sebagai seorang SEO.
SEO sendiri merupakan channel (kanal) digital marketing dengan cost per lead (biaya per prospek) yang rendah.
Meskipun cost per lead-nya rendah, SEO tidak akan ada artinya jika teman-teman tidak mampu menunjukkan ROI SEO kepada bos atau klien Anda.
Harap diingat, di dalam bisnis, mereka butuh data atau bukti yang meyakinkan, bukan asumsi yang dapat menjerumuskan keberlangsungan bisnis.
Cara Mengukur ROI di SEO
Menurut Carlos Silva, Senior Content Writer Semrush, formula ROI di SEO cukup sederhana, sama seperti jenis investasi lainnya.
Intinya, profit SEO dibagi dengan biaya investasi SEO yang dikeluarkan.
Berikut adalah formulanya:
ROI SEO= (value of conversions – cost of investment) / cost of investment.
Sekarang kita coba kupas ROI SEO dengan lebih rinci.
Menghitung Investasi SEO Anda
Hal pertama yang harus teman-teman lakukan adalah menghitung total biaya investasi SEO Anda.
Masukkan semua biaya yang berkaitan dengan aktivitas SEO Anda. Biaya-biaya yang biasa dimasukkan antara lain:
In-House SEO
In-House SEO merupakan karyawan yang bekerja sebagai SEO di perusahaan secara full time.
Sementara beberapa peran seperti copywriter hingga developer mungkin tidak 100% mengerjakan SEO, dalam kata lain hanya sesekali saja, Anda bisa menghitung biaya tersebut dalam bentuk harian atau per jam.
Kemudian lacak waktu kerja mereka, lalu masukkan hal tersebut ke dalam perhitungan biaya investasi SEO Anda.
Freelancer atau Agensi
Jika teman-teman menggunakan freelancer atau agensi, maka akan sangat mudah untuk melacak biaya investasi SEO-nya, karena biasanya kontrak mereka menggunakan sistem biaya bulanan tetap.
Tambahkan biaya agensi atau freelancer tersebut ke dalam perhitungan investasi SEO Anda.
Tool yang Digunakan
Biaya penggunaan tool SEO juga harus dimasukkan ke dalam perhitungan investasi SEO teman-teman.
Melacaknya juga cukup mudah, karena tool SEO tersebut biasanya menggunakan skema berlangganan bulanan atau tahunan.
Melacak dan Menganalisis Conversion
Selanjutnya, hal yang harus teman-teman DailySEO ID lakukan adalah melacak dan mengukur masing-masing conversion value (nilai konversi).
Tool yang bisa Anda gunakan untuk aktivitas ini adalah Google Analytics (GA) atau yang semisalnya.
GA akan membantu Anda dalam mengukur revenue (pendapatan) perusahaan dari organic search dengan mudah dan cepat.
Pastikan juga untuk menentukan type of conversion (tipe konversi) beserta value yang sesuai dengan bisnis teman-teman, karena setiap bisnis memiliki patokan yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, website ecommerce (e-niaga) bisa menggunakan data penjualan dari transaksi yang terjadi di dalam website, dan kemudian menghitung revenue-nya.
Tetapi berbeda untuk bisnis dengan target lead generation (perolehan prospek), mereka mungkin akan melacak konversi form submission (pengiriman formulir) seperti formulir kontak, berlangganan premium, hingga register akun.
Cara Melacak Ecommerce Conversion Value (Nilai Konversi E-Niaga)
Untuk mulai mengumpulkan data ecommerce conversion, tambahkan ecommerce event website Anda ke Google Tag Manager.
Apabila Anda belum melakukannya, teman-teman bisa ikuti panduan Google berikut ini.
Untuk melacak ecommerce conversion value, silakan buka Google Analytics, lalu pilih “Reports” -> “Monetization” -> “Ecommerce purchases”.

Kemudian, klik “Add filter”, pilih Dimension: “Source Medium” dan Dimension values: “Google / organice”.
Lalu klik “Apply”.

Detail informasi yang ditampilkan GA sangat jelas, namun kita hanya akan fokus terhadap “conversion value“.
Untuk melihatnya, silakan klik ikon “Insights” yang berada di kanan atas dan jangan lupa untuk memilih rentang waktunya.

Data yang tampil adalah total dari value conversion website Anda.
Cara Melacak Lead Generation Conversion Value (Nilai Konversi Perolehan Prospek)
Untuk melacak lead generation conversion value caranya adalah dengan mengeklik “Admin” -> “Events”.

Kemudian klik “Create event”.

Lalu buatlah event untuk masing-masing conversion.
Event/conversion yang dimaksud adalah setiap tindakan audiens yang berkontribusi terhadap kesuksesan bisnis Anda seperti form submission, pendaftaran free trial, atau bahkan premium subscription.
Sebagai contoh, kita akan membuat event untuk form submission.
Pertama-tama masukkan event name, lalu pilih “Parameter”, “Operator”, dan “Value”.

Jika berhasil, Anda akan melihat event conversion yang baru saja dibuat tampil di bawah tab “Existing events”, lalu klik tombol switch di bawah “Mark as conversion”.

Hasilnya, Anda akan melihat event conversion tersebut tampil di dalam tab “Conversion”.

Apakah sudah selesai? Belum, karena kita harus menetapkan nilai uang pada setiap conversion yang dibuat.
Untuk menerapkannya, buka event Anda, lalu pada bagian “Parameter configuration” klik “Add modification”.
Kemudian pada bidang “Parameter”, masukkan jenis mata uang yang Anda gunakan (contoh: EUR) dan masukkan nilainya (contoh: “50” untuk 50 Euros).
Catatan: EUR bisa Anda ganti dengan IDR (Rupiah). dan angka 50 bisa Anda ganti menjadi 50000 untuk 50.000 Rupiah.

Lalu klik “Save”, selesai!
Menghitung Return on Investment SEO Anda
Setelah Anda memiliki angka yang dibutuhkan, menghitung ROI SEO kini menjadi lebih mudah.
Gunakan rumus yang sudah dijelaskan di atas:
ROI SEO= (value of conversions – cost of investment) / cost of investment.
Agar lebih mudah, katakanlah dalam satu bulan terakhir aktivitas SEO teman-teman berhasil menghasilkan revenue sebesar Rp100.000.000, dan biaya investasinya adalah Rp25.000.000.
Silakan masukkan angka tersebut ke dalam formula.
(Rp100.000.000 – Rp25.000.000) / Rp25.000.000 = 3
Artinya setiap Rp1 yang Anda keluarkan di SEO, Anda menghasilkan RP3.
Dalam kata lain, ROI SEO Anda adalah 300% (3 x 100 untuk mendapatkan persentasenya).
Dan itulah hasil perhitungan ROI dari SEO Anda.
Demikianlah artikel mengenai Return on Investment SEO dan cara menghitungnya ini, jika teman-teman memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini. Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar mulai dari Rp. 50 ribu saja di webinar DailySEO ID!
Sumber:
https://blog.hubspot.com/marketing/measure-content-marketing-roi
https://www.searchenginejournal.com/calculate-roi-seo-strategy-semify-spa/481035/
https://www.semrush.com/blog/seo-roi/#how-to-measure-the-roi-of-seo
1 Comment
Pingback: Cara Mengukur Keberhasilan SEO: Menentukan KPI dan Metriknya - DailySEO ID