User-generated content (UGC) adalah salah satu solusi yang terbukti ampuh untuk meningkatkan kepercayaan audiens terhadap produk atau bisnis Anda.

Kalau dibandingkan dengan konten promosi pada umumnya, UGC menawarkan konten yang lebih autentik dan nyata.

Nah, selain memperkuat social proof suatu bisnis, UGC juga mampu membantu memangkas biaya marketing serta meningkatkan performa SEO website teman-teman.

Mengapa bisa demikian? Mari kita bahas lebih dalam di artikel ini.

Apa Itu User-Generated Content (UGC)?

User-generated content (UGC) merupakan konten promosi yang berasal atau dibuat oleh pengguna dan bukan oleh brand.

Konten ini bisa berupa foto, video, review, atau hasil tulisan dari pengguna yang sudah pernah mendapatkan manfaat dari suatu produk/jasa.

UGC dibuat langsung oleh pengguna berdasarkan pengalaman pribadi mereka, sehingga sering kali lebih dipercaya oleh audiens dibandingkan dengan konten iklan yang dibuat brand.

Dikarenakan konten UGC bisa dibuat dengan berbagai format, maka jenis konten ini juga bisa dimanfaatkan untuk banyak platform seperti Instagram, TikTok, Twitter, hingga website.

Manfaat UGC untuk SEO & Bisnis

Ada banyak manfaat yang bisa teman-teman dapat dengan melakukan promosi menggunakan UGC, terutama dalam hal minat audiens terhadap brand atau bisnis hingga konversi.

Ini dia beberapa manfaatnya:

1. Membuat promosi jadi lebih otentik

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, konten yang dihasilkan langsung oleh pengguna cenderung lebih dipercaya dan dianggap lebih otentik oleh audiens dibandingkan konten yang dibuat oleh brand.

Mengutip dari Hootsuite, 82% customer lebih percaya terhadap brand yang sering membagikan konten yang user-generated.

2. Membangun loyalitas customer

Dengan mendukung audiens untuk menghasilkan konten tentang brand Anda, entah itu review produk atau lainnya, secara langsung Anda juga membangun engagement dengan mereka.

Hal tersebut bisa membuat audiens merasa “dekat” dengan komunitas brand Anda dan kemungkinan akan meningkatkan brand loyalty audiens.

Baca Juga:   Kapan Waktu yang Tepat untuk Content Audit?

Brand Nike sempat melakukan hal ini melalui campaign #JustDoIt. Begitu pun dengan brand Apple lewat campaign #ShotOniPhone.

Salah satu ugc brand apple
Dok: Akun Instagram @apple

3. Berpotensi menjadi viral

Salah satu keunggulan UGC yang menarik adalah kemampuannya untuk menyebar secara cepat dan luas.

Konten yang menarik dan relate dengan orang-orang memiliki peluang lebih besar untuk menjadi viral, terutama di media sosial.

Tentunya hal ini dapat meningkatkan brand exposure secara signifikan tanpa perlu mengeluarkan biaya promosi yang besar.

4. UGC bisa jadi social proof

UGC dapat berfungsi sebagai social proof yang sangat kuat dan menunjukkan kepada orang-orang bahwa produk teman-teman telah diterima dengan baik.

Ketika audiens melihat bahwa banyak orang lain telah menggunakan dan memberikan review positif terhadap bisnis Anda, hal ini bisa mempengaruhi keputusan mereka apakah akan membeli produk/jasa Anda atau tidak.

5. Hemat budget marketing

Salah satu keuntungan besar dari pemanfaatan UGC adalah mengurangi biaya pembuatan konten.

Bagaimana tidak? Konten yang dihasilkan berasal dari pengguna, sedangkan brand tidak perlu mengeluarkan anggaran besar untuk menggunakannya.

Ini sangat membantu untuk mendapatkan konten yang relevan dengan audiens tanpa perlu investasi besar dalam produksi konten.

6. Kredibilitas website semakin bagus

Semakin banyak UGC yang dibuat oleh pengguna, maka secara tidak langsung hal ini mendatangkan backlink yang natural dan berkualitas untuk website teman-teman.

Alhasil, hal ini akan membantu meningkatkan kredibilitas website Anda, baik di mata user maupun Google.

Lalu, Apa Saja Jenis UGC?

Jenis UGC bisa dibagi menjadi dua tipe, yaitu yang organik (organic UGC) dan yang berbayar (paid).

1. Organic UGC

Organic UGC adalah konten yang dibuat secara sukarela oleh pengguna tanpa adanya insentif dari brand.

Konten jenis ini sering kali muncul sebagai respon dari pengalaman pengguna terhadap produk atau layanan.

UGC organik juga terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:

Blog post

Postingan blog UGC bisa sangat membantu untuk meningkatkan SEO website.

Penulis blog bisa saja menuliskan hal tentang brand atau mention situs web Anda pada kontennya, baik itu blog pribadi maupun forum komunitas.

Kalau ada yang seperti ini, cobalah share konten tersebut di platform pemasaran teman-teman.

Review & testimoni

Testimoni maupun review dari pelanggan dapat ditemukan di berbagai platform, misalnya Google, marketplace, atau website.

Review dan testimoni bisa menjadi alasan kuat untuk membuktikan produk atau jasa teman-teman itu berkualitas dan bermanfaat.

Baca Juga:   SEO Internasional: Bantu Website Bisnis Anda Jangkau Market Global

Jadi, banyak-banyaklah mengumpulkan testimoni dan review dari customer di berbagai platform yang Anda miliki dengan memberikan produk atau layanan yang terbaik kepada mereka.

Konten media sosial

Jenis UGC ini biasanya muncul dalam bentuk postingan atau stories.

Tidak jarang pengguna juga men-tag akun brand pada konten UGC. Untuk formatnya bisa bermacam-macam, misalnya foto produk, ulasan singkat, atau video unboxing.

2. Paid UGC

Sebenarnya, tipe UGC bentuknya bisa sama saja dengan jenis-jenis UGC organik. Bedanya, ya, untuk tipe ini berbayar dan dibuat oleh UGC creator.

Paid UGC adalah konten yang dibuat oleh pengguna dengan adanya insentif atau kompensasi dari brand, baik itu berupa produk gratis, uang, atau lainnya.

Walau sama-sama berbayar, paid UGC cukup berbeda dengan konten dari influencer.

Memang, UGC creator dibayar untuk membuat konten UGC. Namun, hasilnya akan tetap terlihat autentik dan bisa memengaruhi audiens.

Tips Memaksimalkan UGC untuk Hemat Budget Marketing

Bagaimana cara agar UGC dapat digunakan secara efektif untuk menekan budget marketing? Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Pilih channel/platform yang tepat

Pilih platform yang paling relevan dengan audiens Anda. Misalnya, jika produk Anda sering dibahas di Instagram, fokuslah untuk mendorong lebih banyak UGC di platform tersebut.

Anda juga bisa mencoba media forum, blog, dan website untuk mendorong orang membuat konten UGC secara mandiri.

Namun, untuk memulai hal itu, pastikan produk teman-teman berkualitas ataupun jasa yang ditawarkan memberikan nilai kepuasan lebih kepada customer.

Sebagai contoh, DailySEO mempunyai produk kursus online dengan tema “SEO Fundamental Course”.

Pada saat bersamaan, salah satu peserta SEO Fundamental Course DailySEO Batch 5, Faris Yudza, membuat UGC di blognya

apa itu ugc
Dok. Screenshot

Melalui tulisannya, Faris Yudza menunjukkan kepuasannya terkait SEO Fundamental Course yang diadakan oleh DailySEO ID.

Tidak hanya itu, penulis juga memberikan kelebihan dan kekurangan dari course tersebut sehingga membantu user lain saat hendak mempertimbangkan ikut ke SEO Fundamental Course DailySEO ID.

2. Tentukan tujuan campaign

Setiap kampanye UGC harus memiliki tujuan yang jelas. Apakah Anda ingin meningkatkan brand awareness, menciptakan lebih banyak review, atau memperbanyak engagement di media sosial.

Dengan menentukan tujuan yang jelas, teman-teman dapat mengukur kesuksesan campaign UGC dengan lebih baik.

Baca Juga:   Apakah Heading Tag (H2-H6) Memengaruhi Ranking di Google Search?

3. Minta izin dulu ke creator

Maksudnya, pastikan selalu meminta izin kepada pembuat konten sebelum Anda membagikan atau menggunakan konten mereka untuk keperluan pemasaran bisnis Anda.

Selain untuk menjaga etika, ini juga penting untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

Hal ini juga kami lakukan ketika hendak memakai konten Faris Yudza sebagai contoh UGC di poin sebelumnya.

DailySEO ID meminta izin kepada Faris Yudza terlebih dahulu dan dia membolehkan kami untuk memakai kontennya sebagai contoh UGC di artikel ini.

4. Bebaskan kreativitas creator

Kalau meminta orang untuk membuat konten UGC, baik itu organik maupun paid, jangan sampai teman-teman terlalu mendikte apa yang harus orang tersebut lakukan.

Walau mungkin Anda ingin menyisipkan pesan tertentu dalam UGC yang akan dibuat, tetaplah memberi kebebasan bagi creator untuk mengekspresikan diri mereka terhadap brand Anda.

Hal ini untuk menjaga ke-otentik-an konten agar lebih menarik dan lebih dipercaya oleh audiens.

5. Jangan lupa track brand mention

Pantau setiap mention brand di berbagai platform untuk melihat siapa saja yang membuat UGC tentang produk Anda.

Hal ini bisa membantu Anda mengidentifikasi influencer atau konsumen loyal yang berpotensi untuk diajak kolaborasi.

6. Monitor dan analisis strategi UGC

Terakhir, tentunya melakukan monitoring terhadap efektivitas UGC Anda. Perhatikan jenis konten yang paling berhasil, platform yang paling banyak digunakan, dan audiens yang paling aktif.

Melalui langkah ini, Anda dapat mengoptimalkan strategi UGC untuk ke depannya.

Dengan memanfaatkan UGC secara efektif, Anda bisa menghemat biaya pemasaran sekaligus mendapatkan keuntungan dalam hal engagement bahkan konversi.

Apabila ingin lanjut berdiskusi soal user-generated content, terlebih konten untuk meningkatkan SEO, Anda bisa langsung bergabung ke grup Telegram DailySEO ID.

Selain itu, Anda juga bisa belajar SEO lebih dalam bersama founder DailySEO ID, Ilman Akbar, di “SEO Fundamental Course DailySEO ID Batch 7”.

Klik di sini untuk daftar waiting list-nya, ya! Jangan sampai terlewat!

References:

A Beginner’s Guide to User-Generated Content (Definition, Examples, and Tips)

User-Generated Content (UGC): What It Is + Why It Matters

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

Write A Comment