Apakah di lingkungan teman-teman bekerja masih ada yang mempertanyakan hal-hal seperti ini?

  • “Ini skor Yoast di WordPress harus hijau ya supaya ranking-nya bagus?”
  • “Backlink banyak nanti bisa menaikkan ranking di Google, kan?”
  • “Domain authority yang tinggi bisa mengalahkan domain authority website yang rendah?”

Sebenarnya, pertanyaan-pertanyaan di atas sangat wajar dan sering kali disampaikan oleh orang-orang yang baru “terjun” di dunia SEO.

Pasalnya, para pemula ini meyakini bahwa skor atau metrik dari berbagai tools SEO dapat memengaruhi ranking website mereka di hasil pencarian Google.

Mereka sering kali merasa kurang percaya diri ketika ada skor yang tidak memenuhi standar tools yang mereka pakai (Yoast, RankMath, dll). 

Di sisi lain, mereka juga belum punya jam terbang tinggi, sehingga bisa dibilang hanya mengandalkan pada tools yang tersedia saja untuk mengukur keberhasilan mereka.

Melihat fenomena ini, saya mencoba untuk melakukan observasi dengan mempertanyakan “kenapa kebanyakan orang yang awam SEO terpaku pada score tools SEO?”.

Faktanya Skor-skor yang Ada di Tools Bukan Berasal dari Google

Bagi teman-teman yang mungkin belum tahu, tools/plugin seperti Yoast, RankMath, Domain Authority Checker dari Moz ataupun yang lainnya itu bukan resmi dari Google.

Hal ini bukan saya yang bilang, melainkan sudah dikonfirmasi langsung oleh yang bersangkutan.

Moz melalui blog-nya menuliskan bahwa domain authority merupakan metrik yang dikembangkan oleh Moz dan bukan faktor ranking yang digunakan oleh Google.

Sementara itu, Yoast juga mengungkapkan hal yang sama bahwa indikator yang ada pada plugin Yoast di WordPress tidak harus semuanya hijau karena itu tidak memengaruhi faktor ranking Google.

Baca Juga:   Tips Belajar SEO untuk Pemula dari Praktisi Berpengalaman Lebih dari Satu Dekade

Oleh karena itu, kita tidak harus serta merta menyempurnakan skor untuk mendapatkan ranking terbaik di Google.

Di sisi lain, buat Anda yang sudah berpengalaman di SEO selama bertahun-tahun pasti sudah paham bahwa skor yang ditampilkan oleh plugin tersebut tidak dirilis resmi oleh Google dan juga tidak termasuk dalam algoritma Google.

Sederhananya, algoritma ranking tidak ditentukan oleh seberapa tinggi/hijau skor Anda berdasarkan tools/plugin yang dipakai, melainkan dipengaruhi oleh relevansi keywords yang sedang dicari oleh user dengan website, search intent, konten yang dimiliki, kemudahan crawlability konten hingga tingkat popularitas website.

Di sisi lain, peran SEO adalah untuk menunjukkan sinyal relevansi ini kepada users & search engine lewat strategi-strategi seperti keyword research, create & content optimization, optimasi technical hingga optimasi off-page.

Balik lagi ke awal, skor atau metrik itu bukan berasal dari Google karena Google tidak memberikan skor yang menunjukkan bahwa konten/website kita sudah relevan dengan user dan dapat jaminan ranking bagus di SERP.

Kalau Anda ingin mendapatkan ranking bagus di SERP, Google sebenarnya sudah memberikan panduan umumnya melalui Google Search Central.

Akan tetapi, panduannya pun bisa dibilang masih multitafsir sehingga kita perlu melakukan a/b testing ataupun diskusi kepada para praktisi SEO.

Nah, buat teman-teman yang ingin diskusi mengenai pembahasan ini bisa langsung join ke grup Telegram DailySEO ID, ya!

Mengapa Pemula di SEO Cenderung Terpaku pada Skor?

Dari penjelasan di atas, kita sama-sama sepakat bahwa Google sama sekali tidak memberikan skor untuk orang yang ingin ranking di SERP.

Lalu, pertanyaannya kenapa orang-orang masih saja ada yang menggunakan skor di tools pihak ketiga sebagai landasan utama SEO?

Saya mencoba menganalisisnya dengan mencari landasan ilmiah melalui platform Consensus.app.

Melalui platform tersebut, saya mengajukan pertanyaan Why does student rely on metrics score to assess their learning progress?.

Dok. Consensus.app

Pada pertanyaan tersebut, saya mengambil analogi bahwa murid yang belajar itu sama dengan para pemula SEO yang sedang dalam tahap pembelajaran.

Baca Juga:   Ini yang Kamu Dapatkan Jika Bergabung di Komunitas SEO

Ternyata, jawabannya adalah di dunia pendidikan skor/angka merupakan elemen penting untuk mengetahui performa belajar dan memprediksi hasil di masa depan.

Tidak hanya itu, skor menjadi tolak ukur seseorang untuk mengevaluasi kecerdasan/kinerjanya dalam satu periode ke periode lainnya.

Inilah yang mungkin menjadi alasan terbesar mengapa sebagian besar yang baru belajar SEO menganggap bahwa skor menjadi suatu hal yang penting.

Pasalnya, dari skor tersebut mereka bisa menjadikannya sebagai tolak ukur untuk menentukan kesuksesan kinerja/proses SEO-nya.

Kenyataannya, SEO tidak selinear itu. Meskipun skor core web vitals Anda bagus serta indikator Yoast menunjukkan warna hijau, bukan berarti teman-teman bisa menjadi “penguasa” di SERP (Search Engine Result Page)

Skor bagus di tools SEO tidak menandakan bahwa Anda paham akan SEO. Sebab, SEO merupakan industri yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Tidak seperti Matematika yang sudah pasti ada rumusnya.

SEO penuh tantangan sehingga kita sebagai seseorang yang terjun di dalamnya harus terus belajar akan tetap relevan dengan industri ini, sekarang dan seterusnya.

Apa yang Harus Dilakukan Agar Tidak Terpaku pada Skor Melulu?

Saya mempunyai saran/rekomendasi yang bisa diaplikasikan oleh Anda yang sudah lama terjun di dunia SEO dan baru belajar atau terjun di industri ini.

Bagi yang sudah lama di dunia SEO

Saat saya menjabat sebagai Head of SEO di Traveloka, hampir sebagian energi saya kerahkan untuk memberikan edukasi seputar SEO ke tim bisnis, produk, dan engineering.

Oleh karena itu, bagi teman-teman yang saat ini sedang bekerja sebagai SEO di suatu perusahaan, jangan pernah lelah untuk memberikan edukasi mengenai SEO ke sesama rekan kerja, atasan ataupun stakeholder. 

Beri pemahaman bahwa dunia SEO merupakan dunia yang dinamis dan tidak bisa hanya terpaku pada metrik skor tools saja.

Baca Juga:   Apakah Terlalu Banyak Plugin bisa Memengaruhi Performa SEO?

Jika memungkinkan, beri analogi sederhana saat menjelaskan SEO supaya dapat diterima dengan mudah oleh orang lain.

Bagi yang masih/baru belajar SEO

Skor dari berbagai tools SEO bisa dijadikan sebagai alat bantu teman-teman dalam proses pembelajaran SEO.

Akan tetapi, tetap ingat bahwa tools itu tidak datang dari Google alias third party atau tools pihak ketiga.

Jadi, hal itu tidak bisa menjadi acuan untuk membuat ranking website Anda berada di peringkat teratas pada SERP.

Tetap tanamkan di dalam pikiran bahwa SEO itu merupakan strategi yang dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan relevansi antara user dan konten website kita.

SEO tidak bisa diukur dengan hanya skor semata. SEO tetap harus dijalankan dengan strategi terbaik supaya dapat memberikan manfaat yang bagus juga buat user.

Kira-kira seperti ini opini saya perihal para pemula yang masih fokus pada skor tools saat belajar SEO.

Kalau dari teman-teman sendiri bagaimana? Apakah masih menjadikan skor itu sebagai indikator utama?

Jika iya, mungkin teman-teman perlu mengubah mindset Anda dan mulai mengoptimasi SEO yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada user serta membangun branding yang kuat.

Bagi teman-teman yang mungkin masih awam di dunia SEO dan ingin mempelajarinya dari nol, Anda bisa langsung mengikuti SEO Fundamental Course DailySEO ID batch 8.

Materi yang akan dibawakan mulai dari fundamental hingga advance dan dibawakan langsung oleh Muhammad Ilman Akbar, Founder DailySEO ID.

References:

Consensus.app Answer

Domain Authority: What is it and how is it calculated

Allure of the green traffic light in Yoast SEO: Pitfalls to avoid

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

Founder, DailySEO ID | SEO Instructor & Curriculum Creator at RevoU | Former Digital Marketing Lead at Glints | Former Head of SEO & Product Manager at Traveloka | Father of 3

Write A Comment