Teknik optimasi SEO (Search Engine Optimization) itu cukup beragam, mulai dari on-page/content, off-page, hingga technical. Salah satu yang sering disebut dalam optimasi SEO adalah mengenai breadcrumbs (secara harfiah berarti remah roti).
Secara view, breadcrumbs ini bagian dari on-page SEO, namun dari sisi penerapan bisa dibilang ia termasuk bagian dari technical SEO. Nah, untuk teman-teman yang ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu breadcrumbs, silakan baca artikel ini hingga usai.
Daftar Isi
Pernah melihat teks di dalam kotak merah seperti di bawah ini ketika mengunjungi sebuah website?
Itulah yang disebut dengan breadcrumbs.
Breadcrumbs adalah sebuah teks yang menampilkan alur dari sebuah webpage (halaman website), dari halaman depan (home) hingga halaman yang sedang Anda buka saat ini.
Selain itu, breadcrumbs juga berfungsi untuk memberitahu posisi user (pengguna) di dalam website. Karena fungsinya tersebut, breadcrumbs juga sering disebut sebagai breadcrumbs navigation.
Ada beberapa kelebihan yang bisa teman-teman dapatkan ketika menerapkan breadcrumbs navigation di dalam website.
Manfaat breadcrumbs antara lain:
Meningkatkan User Experience (UX)
Seperti yang sudah dituliskan di atas, breadcrumbs berfungsi agar user tahu posisi mereka di dalam website.
Selain mengetahui letak di mana mereka berada, user juga akan lebih mudah untuk melakukan navigasi ke path (jalur) di atasnya atau sebelumnya.
Seperti breadcrumbs milik Yoast di atas, user akan dengan mudah untuk melakukan navigasi dari halaman yang sedang mereka kunjungi, lalu mundur ke kategori artikel itu berada yaitu Content SEO, lalu mundur ke SEO blog, hingga kembali ke homepage.
Nah, ketika user merasa terbantu, maka mereka akan senang, ketika mereka senang, maka user experience (pengalaman pengguna) yang baik tercipta.
Ingat, berbicara SEO itu berarti juga berbicara tentang user experience.
Dapat Meningkatkan Ranking Website
Google loves breadcrumbs, ya Google menyukainya.
Selain meningkatkan UX, penerapan breadcrumbs juga berpotensi meningkatkan ranking website Anda.
Google menggunakan breadcrumbs untuk membantunya dalam mengkategorikan dan mengetahui kontekstual konten.
Ketika Google lebih memahami konten yang teman-teman miliki, maka potensi mendapat ranking tinggi pun meningkat.
Hal ini juga dibuktikan oleh studi yang dibagikan oleh localvisibilitysystem.
Harap diingat, menerapkan breadcrumbs bukan berarti ranking website Anda otomatis tinggi, kenapa? Karena masih ada faktor ranking lain yang memengaruhinya.
Siapa yang ingin user berlama-lama mengonsumsi konten di website Anda? Itulah yang disebut bounce rate yang rendah.
Semakin rendah bounce rate, itu tandanya mereka menghabiskan waktu lebih panjang di dalam website.
Bounce rate mungkin bukanlah faktor ranking secara direct (langsung), namun persentasenya yang bagus dapat mengindikasikan performa SEO Anda.
Ketika user tidak menemukan apa yang mereka cari, breadcrumbs bisa menjadi pemantik agar mereka tidak langsung keluar/pergi dari website Anda.
Namun mereka akan mencoba menyelami website Anda melalui perantara breadcrumbs, hal ini senada dengan fungsi dari 404 page.
Setidaknya terdapat tiga jenis breadcrumbs dengan tujuannya masing-masing, yaitu:
Jenis breadcrumbs yang satu ini adalah jenis yang paling umum, dan banyak website menggunakannya.
Breadcrumbs ini memberi tahu di mana lokasi Anda berada di dalam struktur website dan berapa banyak langkah yang diperlukan untuk kembali ke homepage.
Contohnya: Beranda > Blog > Kategori > Judul artikel.
Jenis breadcrumbs berbasis atribut adalah yang paling umum ketika kita mengunjungi website e-commerce.
Jalurnya tersusun dari atribut produk-produk yang ada, contohnya: Beranda > Kategori produk > Jenis Produk > Ukuran > Warna.
Selanjut ada jenis breadcrumbs berbasis histori, breadcrumbs yang satu ini bekerja sesuai dengan apa yang telah Anda lakukan di dalam website.
Breadcrumbs berbasis histori ini bekerja mirip seperti histori browser Anda, contohnya: Beranda > Halaman sebelumnya > Halaman sebelumnya > Halaman sebelumnya > Halaman saat ini.
Ada dua cara untuk menerapkan breadcrumbs ke dalam website Anda.
Pertama, jika Anda menggunakan CMS WordPress, maka teman-teman bisa menggunakan plugin-plugin di bawah ini:
- Yoast SEO
- All In One SEO
- RankMath
- Breadcrumb NavXT
- Flexy Breadcrumb
- WooCommerce Breadcrumb
Kedua, jika website Anda menggunakan CMS selain WordPress atau native coding, maka Anda harus membuat kodenya sendiri.
Setiap kode yang dibuat tergantung dengan bahasa pemrograman yang digunakan di dalam website.
Jika Anda tidak memiliki kemampuan coding, Anda bisa mengkomunikasikan ke tim developer terkait untuk dapat menerapkan breadcrumbs ke dalam website.
Demikianlah artikel mengenai pengertian breadcrumbs, fungsi, dan jenis-jenisnya ini, jika Anda memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini. Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar mulai dari Rp. 50 ribu saja di webinar DailySEO ID!
Sumber: