Traffic merupakan aspek yang tidak boleh ketinggalan ketika teman-teman sedang mengelola website.

Akan tetapi, traffic sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, di mana tiap jenisnya pun juga memiliki sumber yang berbeda pula.

Dalam menjalankan SEO campaign, Anda perlu mengetahui dari mana datangnya traffic tersebut supaya dapat membuat SEO report yang lebih matang lagi, baik untuk perusahaan atau klien.

Untuk itu, mari mengenal lebih lanjut pengertian traffic pada website dan jenis-jenisnya!

Apa Itu Traffic?

Sederhananya, traffic adalah istilah yang merujuk pada jumlah pengunjung yang datang ke sebuah website. 

Traffic dijadikan sebagai indikator penting untuk memahami seberapa banyak orang yang mengakses konten Anda dan seberapa luas jangkauannya.

Semakin tinggi traffic, semakin besar pula peluang website Anda dilihat oleh audiens yang lebih luas. 

Lebih dari itu, peningkatan traffic juga membuka peluang yang lebih besar untuk menghasilkan leads atau konversi, baik dalam bentuk pembelian, pendaftaran, atau tindakan lainnya yang diinginkan.

Jenis Website Traffic

1. Organic traffic

Organic traffic adalah jenis traffic yang didapatkan ketika pengunjung yang datang ke website melalui hasil pencarian secara langsung di search engine.

Jenis traffic ini sangat krusial karena mencerminkan relevansi website terhadap pencarian pengguna. 

Pengunjung yang masuk lewat organic traffic biasanya mencari informasi yang relevan dengan konten yang ada di website Anda. 

Memang, organic traffic hasilnya tidak instan karena SEO butuh waktu untuk menjalankan campaign-nya supaya hasilnya terlihat.

Baca Juga:   Konten Evergreen Vs Trending, Mana yang Harus Diprioritaskan untuk SEO Content?

Meski begitu, hal ini cukup sepadan. Mengingat traffic yang dihasilkan dari strategi organik bersifat jangka panjang. 

Selama konten masih dimuat pada website, maka traffic akan selalu masuk lewat konten tersebut.

Cara meningkatkan organic traffic dapat dilakukan dengan dengan mengoptimalkan search engine optimization (SEO) supaya website Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian saat user mencari informasi tertentu.

2. Direct traffic

Jenis traffic berikutnya adalah direct traffic yang terjadi ketika pengguna mengetik langsung URL website di browser atau mengaksesnya dari bookmark.

Direct traffic menunjukkan bahwa pengguna sudah memiliki pengetahuan tentang brand atau website Anda sebelumnya. 

Sebenarnya, untuk mendulang traffic dari sumber yang satu ini teman-teman bisa mulai mempertimbangkan untuk strategi branded keyword.

Tak hanya itu, direct traffic bisa pula berasal dari dokumen offline seperti portable document format (PDF) atau materi presentasi yang berisi tautan ke website Anda.

3. Referral traffic

Referral traffic datang dari pengunjung yang mengklik tautan ke website dari situs lain. Misalnya, website teman-teman disebut dalam artikel blog di website lain. 

Referral sangat membantu meningkatkan otoritas domain Anda, sebab sistem di mesin pencari akan melihatnya sebagai backlink yang secara tidak langsung menandakan bahwa situs yang Anda kelola adalah situs terpercaya.

4. Social traffic

Pada dasarnya, media sosial menjadi salah satu sumber traffic yang sangat penting. Social traffic adalah traffic yang berasal dari media sosial seperti Facebook, Instagram, X, atau LinkedIn. 

Pengunjung sebelumnya mengakses konten di media sosial Anda terlebih dahulu, barulah mengakses website yang tertera di bio media sosial. 

Untuk memaksimalkan social traffic, penting untuk menciptakan konten yang menarik, interaktif, dan selaras dengan kebutuhan target audiens. 

Baca Juga:   Google: Jangan Khawatirkan Negative SEO, Praktisi SEO: Masih Ada!

5. Paid traffic

Paid traffic adalah traffic yang datang dari iklan berbayar. Contoh iklan berbayar yang paling populer digunakan adalah Google Ads.

Teman-teman perlu membayar untuk mendapatkan traffic ini, tetapi hasilnya bisa sangat cepat dan mudah untuk terukur. 

Paid traffic umum digunakan untuk kampanye jangka pendek yang bertujuan meningkatkan awareness, leads, atau penjualan.

Salah satu keuntungan paid traffic adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens spesifik berdasarkan demografi, lokasi, minat, dan customer behaviour.

6. Email traffic

Email traffic datang dari pengguna yang mengklik tautan di email yang dikirim melalui kampanye email marketing.

Jenis traffic yang satu ini cenderung menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi karena komunikasi yang bersifat personal dan langsung.

Untuk meningkatkan email traffic, penting untuk mengelola database email dengan baik, membuat konten email yang engaging, serta menggunakan call-to-action yang jelas.

7. Bot traffic

Jenis traffic yang terakhir adalah bot traffic. Dari namanya, sudah terlihat jelas bahwa traffic ini datang bukan dari manusia, melainkan dari program otomatis (bot) yang mengunjungi website. Bot bisa datang dari sumber yang baik maupun buruk.

Bot baik biasanya digunakan oleh mesin pencari seperti Google untuk mengindeks website Anda agar dapat muncul di hasil pencarian. Bot jenis ini dikenal sebagai “crawler”. 

Namun, ada juga bot jahat yang dapat membebani server, memakan bandwidth, atau bahkan berpotensi meretas website Anda.

Bot traffic yang tidak diinginkan dapat memberikan pengaruh buruk terhadap performa website dan data analitik.

Jika jumlah bot traffic terlalu besar, data pengunjung bisa menjadi tidak akurat, sehingga Anda sulit menganalisis perilaku pengunjung manusia secara benar. 

Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, teman-teman bisa memperkuat keamanan website dengan firewall atau CAPTCHA.

Baca Juga:   Belajar Optimasi, Strategi, & Performa Marketing di SEOCon Jakarta 2023 Hari Ke-2

Bagaimana Cara Melihat Traffic-traffic Tersebut?

Mudah saja, teman-teman hanya memerlukan tools Google Analytics untuk melihat dari mana datangnya traffic yang masuk ke halaman-halaman yang ada di website Anda.

  • Buka Google Analytics terlebih dahulu
  • Pilih “Reports”, kemudian cari “Traffic Acquisition”
cara melihat jenis-jenis traffic di GA
Dok. Screenshot
  • Jika ingin mengetahui datang dari mana untuk masing-masing jenis traffic, teman-teman tinggal klik “+”, pilih “Traffic Source”, kemudian klik “Session Source / Medium”. Nanti, akan muncul hasil seperti ini
Dok. Screenshot

Itulah ulasan singkat tentang apa itu traffic dan jenis-jenisnya. Semoga penjelasan di atas dapat meningkatkan wawasan Anda, ya! Jangan ragu untuk tinggalkan opini atau menambahkan informasi di kolom komentar. 

Bagi teman-teman yang ingin memperdalam pengetahuan tentang SEO, bergabunglah dengan grup Telegram DailySEO untuk berdiskusi bersama praktisi dan penggemar SEO lainnya mengenai tren dan strategi terkini. 

Selain itu, tersedia juga kelas SEO Fundamental Course DailySEO Batch 7 yang dirancang untuk membantu Anda memahami SEO dari dasar hingga tingkat lanjut.

References:

Bot Traffic: Definition, Types, and Best Practices for Prevention

6 Types of Website Traffic and its impact on Conversions

Types of Traffic – Internet Traffic

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

Write A Comment