Sebelumnya, DailySEO ID telah memberitakan rilisnya SearchGPT yang meramaikan dunia AI search pada artikel “Open AI Merilis SearchGPT, AI Search Semakin Ramai“.

Meskipun akses ke SearchGPT masih bersifat terbatas, baru-baru ini Dan Hinckley dan Chris Long dari GoFish mendapatkan early access dan mereka menceritakan beberapa insight dari SearchGPT.

Tentunya, hal ini menjadi diskursus yang menarik. Pasalnya, dari sudut pandang praktisi SEO, kita bisa melihat peluang untuk mendapatkan trafik hingga konversi dari AI search ini.

Berikut insight dari Dan Hinckley tentang SearchGPT.

1. Interface yang Simpel

SearchGPT memiliki interface yang simpel. 

Sebelum mendapatkan jawaban, terdapat juga kotak besar untuk mengetik prompt (perintah terdapat AI) yang bertuliskan what are you looking for?

Kemudian, dari prompt-nya, Anda akan mendapatkan output berupa tiga kolom, yaitu navigational, tautan, dan informasi. Contohnya ada di gambar berikut:

Sumber: Twitter Chris Long

2. Tidak Ada Iklan

Hingga artikel ini ditulis, SearchGPT belum menampilkan iklan sama sekali. Pengguna bisa menikmati fitur bebas iklan, sehingga hasil pencarian yang diberikan lebih fokus dan tidak terganggu oleh promosi.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika popularitas SearchGPT terus meningkat, advertiser atau sponsor ingin memasang iklan di platform ini dan OpenAI mungkin akan mengizinkannya.

Baca Juga:   Google Voice Search: Optimasi Jitu untuk Menjawab Voice Query dari User

3. Jawaban lebih Mendalam dan Banyak Memberikan Sitasi ke Referensi

Sumber: Twitter Chris Long

Jawaban yang disajikan SearchGPT lebih mendalam daripada ChatGPT.

Bahkan AI search ini tidak segan memberikan banyak sitasi ke berbagai referensi (5 atau lebih), sehingga hal ini menjadi kabar baik untuk pemilik situs yang mengedepankan pembuatan konten berkualitas yang mana berpotensi untuk menjadi referensi dari SearchGPT.

Ditambah lagi, SearchGPT bisa menjawab pertanyaan follow-up dari kueri penelusuran pertama (mirip related search atau people also ask Google), sehingga user bisa mendapatkan jawaban lebih komprehensif.

4. Lokalisasi Hasil

Mirip dengan Google, SearchGPT juga memberikan hasil pencarian yang dilokalisasi.

Contohnya, jika kita memasukkan query “restoran terdekat”, maka SearchGPT akan menampilkan restoran yang ada di sekitar lokasi Anda.

5. Menghindari “Halusinasi” 

Chris Long mengklaim bahwa SearchGPT bisa memberikan jawaban lebih akurat dari Google.

Di luar negeri, pernah ada kasus viral di mana Google AI overview memberikan jawaban untuk kueri penelusuran “how to make cheese stick to pizza” berupa memberikan lem kepada pizzanya.

Tentu saja hal ini berkebalikan dengan tujuan Google, yaitu memberikan search experience terbaik serta memberikan jawaban yang akurat.

Kasus ini bernama halusinasi, yaitu ketika AI memberikan jawaban yang salah.

Nah dalam konteks ini, SearchGPT berhasil memberikan jawaban dari kueri penelusuran “how to make cheese stick to pizza” dengan tepat.

6. Kueri “Site:” hanya akan Memberikan Satu Sumber

Kueri “site:namasitus” biasanya kita pakai untuk mengecek berapa total halaman website yang diindex oleh Google.

Apabila kita menggunakan kueri tersebut di SearchGPT, maka hasilnya hanya akan dari satu sumber saja.

Detailnya, Anda bisa melihat gambar di bawah ini:

Baca Juga:   Apakah Semua Halaman Website Perlu Terindeks di Google?

Sumber: Twitter Chris Long

7. Ketika Mencari Rekomendasi, Tidak Ada Hasil yang Merujuk Product Page

Hal yang menarik adalah ketika kita menggunakan kueri yang bersifat mencaari “rekomendasi”, conohnya “best marketing software“, SearchGPT tidak langsung memberikan jawaban seperti Hubspot, Sproutsocial, dll.

Sebaliknya, AI ini menampilkan artikel listicle yang membahas berbagai opsi.

Tentunya, hal ini jadi peluang emas bagi Anda yang sering membuat artikel review/rekomendasi atau commercial search intent.

Apa yang bisa Praktisi SEO Lakukan untuk Beradaptasi dengan Munculnya SearchGPT?

Meski masih prototype, terlihat bahwa dari insight di atas, SearchGPT cukup menjanjikan, bahkan AI search ini tidak segan untuk memberikan referensi yang banyak pada jawaban yang mereka berikan (5+ situs sebagai referensi).

Lagi-lagi, kita sebagai praktisi SEO harus mengedepankan pembuatan konten yang berkualitas untuk user agar bisa muncul sebagai referensi dari AI search tersebut.

Jadi, tinggalkanlah praktek-praktek konten tidak berkualitas seperti plagiasi, keyword stuffing, scrapped content, dan mulailah untuk membuat konten berkualitas dan original, sehingga situs kita bisa dipercaya oleh AI untuk menjadi referensi terpercaya bagi mereka.

Ada Peluang Emas bagi Praktisi SEO dari Hadirnya SearchGPT

Karena SearchGPT tidak segan memberikan banyak referensi, hal ini jadi kabar baik bagi praktisi SEO yang mengedepankan konten berkualitas. Tentu SearchGPT akan jadi salah satu “pintu” traffic menuju situs kita jika berhasil masuk sebagai referensi.

Akhir kata, yuk buat konten berkualitas agar bisa dijadikan referensi oleh AI search! Jangan melihat AI search sebagai tantangan/hambatan, justru lihatlah hal ini sebagai kesempatan/peluang.

Referensi:

Author

SEO Specialist at sirka.io and currently developing farisyudza.com. I started diving into SEO in early 2022 and eager to learn more!

1 Comment

Write A Comment