Dalam acara SEOCON Jakarta 2024, founder DailySEO ID, Ilman Akbar, berkesempatan mewawancarai Eli Schwartz, penulis buku best-seller Amazon, Product-Led SEO, sekaligus pembicara di acara tersebut.

Wawancara ini mengupas berbagai topik menarik yang dapat memberikan wawasan berharga bagi praktisi SEO.

Berikut adalah insight dari wawancara tersebut:

Product-Led SEO dengan Programmatic SEO Itu Berbeda

Pada dasarnya, Product-Led SEO akan berfokus pada pengalaman produk yang relevan dengan pengguna pencarian (search user).

Jika Anda tidak memiliki pengguna yang mencari produk atau layanan Anda, maka upaya SEO tidak akan memberikan hasil yang signifikan dan hanya membuang waktu.

Pendekatan ini mengoptimalkan pengalaman produk berdasarkan apa yang dicari oleh pengguna, baik itu konten tulisan, gambar, video, atau jenis konten lainnya.

Di sisi lain, programmatic SEO adalah metode atau tools yang dapat membantu mencapai tujuan dari Product-Led SEO, tetapi bukan yang utama.

Penggunaan programmatic SEO harus dilakukan dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan penalti (berpotensi spam) jika secara tidak sengaja menciptakan halaman yang tidak bermanfaat.

Dengan demikian, Product-Led SEO dan programmatic SEO memiliki perbedaan yang mendasar dalam pendekatan dan penerapannya.

Product-Led SEO Membutuhkan Bantuan berbagai Elemen di Perusahaan

Product-Led SEO tidak hanya melibatkan tim produk dan engineer/developer, tetapi juga memerlukan kontribusi dari berbagai bagian lain dalam perusahaan.

Baca Juga:   Natural Language Processing (NLP): Cara Kerjanya dan Bagaimana Optimasinya untuk Konten Website

Kolaborasi yang efektif antara tim sangat penting untuk keberhasilan dari strategi ini.

Sebagai contoh, eksekutif ataupun direksi memiliki peran krusial untuk memastikan kelancaran proses dari Product-led SEO.

Dengan dukungan dari tingkat atas dapat membantu mengatasi hambatan yang mungkin muncul ketika tim SEO meminta bantuan dari tim lain, seperti tim desain, yang mungkin memiliki prioritas lain yang lebih mendesak.

Selain itu, tim SEO juga membutuhkan dukungan dari tim IT untuk membangun dan mengelola CMS (content management system). Tanpa kolaborasi antar bagian ini, implementasi Product-Led SEO dapat terhambat.

Penting untuk Mengetahui Apa yang Direksi paling Pedulikan untuk Keberhasilan Product-Led SEO

Dalam menjalankan Product-Led SEO, sangat penting untuk memahami apa yang paling dipedulikan oleh direksi.

Daripada hanya fokus pada tujuan seperti “kita harus ranking”, lebih efektif jika Anda mengkomunikasikan dampak terhadap revenue dengan menyatakan “kita harus mendapatkan potensi keuntungan ini”.

Gunakanlah bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam dan para pelaku bisnis, bukan jargon SEO yang teknis. Pendekatan ini akan lebih meyakinkan direksi dan memastikan dukungan mereka terhadap inisiatif SEO yang diusulkan.

Mulailah Membangun Brand

Banyak klaim yang menyatakan bahwa Google lebih memprioritaskan situs brand untuk ranking. Tentunya hal ini merugikan media kecil dan blogger.

Menurut Eli Schwartz, hal ini karena user yang memakai Google lebih menyukai brand yang dikenal. Mirip dengan saat berkunjung ke supermarket, pastinya kita lebih senang memilih barang dari brand terpercaya. 

Contoh lainnya, ketika mencari artikel atau insight tentang kesehatan, kita lebih memilih jawaban dari situs rumah sakit resmi daripada dari seseorang yang memberikan nasihat pribadi.

Lalu, apa solusi bagi media kecil dan blogger? Jawabannya adalah membangun brand.

Baca Juga:   6 Tips dari Google untuk Optimasi Website E-commerce

Membangun brand ini bisa dilakukan melalui media sosial, brand mention, beriklan, dll. Namun hal ini bukan dalam konteks meningkatkan metrik domain authority.

Contoh indikator brand building yang berhasil adalah kenaikan search volume dari brand-nya.

Brand building ini harus dilakukan di luar SEO karena SEO berfungsi untuk menangkap demand, bukan menciptakannya.

Soft Skill Itu Penting untuk Product-Led SEO

Dalam wawancara tersebut, Eli Schwartz juga menekankan pentingnya soft-skill ketika merekrut seorang praktisi SEO.

Menurutnya, beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah:

  1. Soft skill
  2. Kemampuan berkomunikasi
  3. Empati kepada customer
  4. Kemampuan untuk meyakinkan

Eli Schwartz berpendapat bahwa seorang praktisi SEO dengan hard skill yang biasa saja tetapi mampu meyakinkan orang lain untuk mengeksekusi ide-idenya, lebih berharga dibandingkan praktisi SEO dengan hard skill yang bagus namun kurang dalam soft skill.

SEO Itu Seni tanpa Adanya Aturan Baku

Menurut Eli Schwartz, SEO adalah seni tanpa adanya aturan baku. Hal ini dijelaskannya dalam penutup bukunya, Product-Led SEO.

Latar belakangnya adalah kompleksitas aturan dalam machine learning yang dimiliki Google, yang bahkan teman-teman engineer Eli di Google tidak sepenuhnya memahami.

Public figure dari Google seperti John Mueller dan Gary Ilyes tidak bisa memberikan prediksi pasti tentang apa yang akan terjadi, karena banyaknya kombinasi aturan yang digunakan oleh algoritma Google.

Inilah yang membuat SEO tidak memiliki aturan yang terdefinisi atau eksak. Tidak sesederhana “jika saya melakukan A, maka hasilnya adalah B”.

Aturan demi aturan inilah yang membuat Eli Schwartz mengatakan bahwa SEO adalah seni. Berempati dengan user, membuat suatu skenario karena user akan mencarinya, dengan demikian Google akan mengerti maksudnya.

Baca Juga:   Mengenal Sitemap.xml dan Satu Contoh Mengapa Sitemap Penting dalam SEO

Google Menggunakan AI Overview agar Tidak Tertinggal

Menurut Eli Schwartz, Google merilis AI overview agar mereka tidak tertinggal dari kompetitor dan tetap relevan dengan perkembangan zaman, dan bagi mereka, yang terpenting adalah kepuasan pemegang saham.

Sebagai praktisi SEO, kita harus berhati-hati terhadap perubahan yang dilakukan Google, karena AI overview dapat mengurangi jumlah klik ke website.

Eli juga memprediksi bahwa Google kemungkinan akan merilis AI overview di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengikuti perkembangan dan beradaptasi dengan perubahan yang ada.

Apakah Anda Tertarik untuk Menerapkan Product-Led SEO?

Dari wawancara ini, terlihat jelas bahwa Product-Led SEO memiliki potensi untuk memenuhi tujuan bisnis Anda.

Bagaimana menurut teman-teman? Apakah tertarik untuk menerapkan Product-Led SEO?

Jika Anda ingin terus mendapatkan insight dan berbagi pengalaman seputar SEO, bergabunglah dengan Komunitas Telegram DailySEO ID.

Di sana, Anda dapat berdiskusi dengan praktisi SEO lainnya, mendapatkan kabarterbaru, serta memperluas networking Anda.

Jangan lupa juga untuk terus meng-update skill dan pemahaman kita tentang SEO, kabar baiknya, DailySEO ID telah membuka pendaftaran SEO Fundamental Course Batch 6, jangan sampai terlewat, langsung amankan kursi Anda sekarang!

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Specialist at sirka.io and currently developing farisyudza.com. I started diving into SEO in early 2022 and eager to learn more!

1 Comment

  1. Artikel mahal nih 🔥

    Saya juga ngerasain banget; ngerti technical doang ga cukup, kita juga harus bikin orang lain juga ngerti.

    Makanya komunikasi dan empati itu penting. At the end of the day; SEO itu “marketer”, and we serve both human and bots.

Write A Comment