Subdomain dan subdirektori memungkinkan kita untuk mengatur jenis konten tertentu di dalam website.

Namun apakah penggunaan subdomain dan subdirektori ini benar-benar dapat memengaruhi ranking di Google Search? Mari kita mulai dari klaim yang ada.

Klaim: Penggunaan Subdomain & Subdirectory Memengaruhi Ranking di Google Search

Apa itu subdomain? Secara garis besar subdomain adalah bagian dari situs web Anda.

Contoh subdomain seperti: blog.dailyseo.id, career.dailyseo.id.

Lalu, apa itu subdirektori?

Subdirektori adalah folder yang ada di domain Anda. Teman-teman dapat memiliki subdirektori di domain utama dan juga di subdomain.

Contohnya subdirektori seperti: dailyseo.id/on-page, dailyseo.id/technical.

Bukti: Apakah Penggunaan Subdomain & Subdirectory Merupakan Salah Satu Faktor yang Memengaruhi Ranking di Google Search

Pada tahun 2007, Matt Cutts, menulis postingan blog tentang subdomain dan subdirektori.

Di blog tersebut, ia menyatakan,

Subdomain berguna untuk memisahkan konten yang berbeda-beda.

Kemudian pada tahun 2011, sebagai tanggapan dari adanya Google Panda update, HubPages memindahkan user-generated content (UGC) mereka ke subdomain.

Seperti yang dikutip oleh WSJ (The Wall Street Journal) dan Search Engine Watch, bahwa HubPages:

…telah kembali ke tingkat [lalu lintas] pra-Panda dalam tiga minggu pertama sejak dia mengaktifkan subdomain di websitenya dan untuk beberapa penulis lainnya. Penulis lain melihat pemulihan lalu lintas web yang signifikan, meski tidak sepenuhnya.

Bukti Sanggahan: Penggunaan Subdomain & Subdirectory Bukan Faktor yang Memengaruhi Ranking

Google telah mengkonfirmasi tentang bagaimana cara mereka menangani subdomain dan subdirektori dalam beberapa kesempatan.

Baca Juga:   Cara Install & Setting WP Super Cache untuk Mempercepat Loading Speed Website WordPress

Dalam dokumentasi Google Search Central Support, teman-teman akan menemukan hal berikut:

Lebih baik pakai subfolder atau subdomain?

Anda harus memilih mana yang paling mudah untuk Anda atur dan kelola. Dari perspektif pengindeksan dan pemeringkatan, Google tidak memiliki preferensi.

Pada tahun 2013, Matt Cutts menjawab pertanyaan yang sama tentang cara Google memandang subdomain dan subdirektori:

(Keduanya levelnya) setara. Pada dasarnya saya akan menyarankan mana saja yang lebih mudah bagi Anda dalam hal konfigurasi, CMS [sistem manajemen konten]… dan sebagainya.

Matt Cutts mencontohkan hal ini, menggunakan website yang ingin menggunakan CMS yang berbeda (seperti WordPress VIP atau Tumblr) untuk menjalankan blognya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa secara historis, Google akan menampilkan keduanya.

Hal ini memungkinkan webmaster menyalahgunakan subdomain, sehingga berpotensi untuk memanipulasi SERP (Search Engine Results Page).

Google memperbarui algoritmanya untuk hanya menampilkan satu atau dua hasil per domain, sehingga “mempersulit” subdomain untuk tampil di hasil penelusuran.

Pada tahun 2018, John Mueller sebagai Google Search Advocate, dengan jelas memberikan tanggapannya mengenai mana yang terbaik untuk SEO terkait subdomain atau subdirektori:

Google Search tidak masalah jika (Anda) menggunakan subdomain atau subdirektori.

Dia melanjutkan dengan membahas perbedaan pemrosesan antara subdomain dan subdirektori:

Beberapa server mempermudah pengaturan bagian-bagian website sebagai subdirektori. Hal ini membantu kami melakukan crawling, karena kami memahami semuanya ada di dalam satu server yang sama dan dapat meng-crawl dengan cara yang sama.

Terkait subdomain, Mueller berkata:

Anda harus memverifikasi subdomain secara terpisah di Search Console, melakukan perubahan apa pun di setting-annya, dan melacak kinerja keseluruhan per subdomain. Kami memang harus mempelajari cara merayapinya secara terpisah, tetapi sebagian besar itu hanya formalitas dan terjadi dalam beberapa hari pertama saja.

Itu artinya setelah beberapa hari pertama, bagaimana cara Google melakukan crawl akan sama dan tidak membuat si Googlebot-nya bingung atau kesulitan.

Baca Juga:   7 Faktor Ranking YMYL (Your Money Your Life) Niche Kesehatan (Analisis 16 Website)

Kesimpulan: PENGGUNAAN SUBDOMAIN DAN SUBDIRECTORY TIDAK DAPAT MEMENGARUHI RANKING

Dikarenakan Anda harus memverifikasi subdomain secara terpisah di Search Console, tetapi bukan subdirektori, maka dapat diasumsikan bahwa Google memperlakukan subdomain sebagai website yang berbeda atau terpisah.

Ini tidak berarti penggunaan subdomain atau subdirektori merupakan salah satu faktor ranking yang Google pertimbangkan. Pasalnya, keduanya berada di “level” yang sama.

Demikianlah tulisan mengenai apakah penggunaan subdomain dan subdirectory memengaruhi ranking di Google Search ini, jika Anda memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.

Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!

References:

https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/subdomain-subdirectory

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

I began my SEO journey in 2017 and deepened my expertise in 2019. Since then, I’ve managed SEO for Farmaku.com, DokterSehat.com, and Impulse Digital Agency, while also contributing to DailySEO ID. Now, as a full-time freelancer, I focus on helping B2B companies improve their search visibility and achieve their goals.

Write A Comment