Traffic dan impression website Anda mengalami penurunan? Mungkin saja website teman-teman mengalami yang namanya deindex dari Google.

Deindex merupakan momok yang menakutkan bagi para website owner dan tentunya para praktisi SEO.

Dampak langsung dari deindex Google adalah performa SEO website yang menurun atau bahkan menghilang secara signifikan.

Mau tau apa itu deindex Google, penyebab, hingga cara mengatasinya? Yuk pelajari bersama-sama di tulisan ini.

Apa itu Deindex Google?

Ketika website Anda terkena deindex oleh Google, maka website yang tadinya memiliki performa bagus bisa terjun bebas, baik dari sisi impression, traffic, bahkan hingga conversion.

Lalu apa itu deindex Google?

Deindex Google adalah serangkaian proses yang dilakukan Google untuk menghentikan sebuah website untuk tampil di Search Engine Results Page (SERP), baik untuk sementara maupun selamanya.

Sangat mengkhawatirkan dan merugikan bukan? Maka dari itu teman-teman harus tahu kemungkinan apa saja yang menyebabkan hal ini terjadi.

Penyebab Terjadinya Deindex Google dan Tips Mengatasinya

Penyebab deindex Google secara umum terjadi karena dua hal, yaitu:

Apabila terkena manual action, teman-teman pasti akan mendapatkan notifikasi di Google Search Console (GSC).

Untuk penyebab lebih detail, berikut adalah beberapa hal yang mungkin menjadi pemantik website Anda terkena deindex Google:

1. Link yang Tidak Natural

Penyebab deindex Google yang pertama adalah adanya link yang tidak natural di dalam website Anda, baik itu external link (outbound link) maupun backlink (inbound link).

Baca Juga:   Cara Install & Setting WP Super Cache untuk Mempercepat Loading Speed Website WordPress

Misalnya seperti:

  • Guest posting yang tidak berkualitas atau dari website yang tidak relevan.
  • Terlalu sering menyematkan backlink dengan cara yang tidak alami seperti di kolom komentar hingga forum-forum.
  • Melakukan link exchange (tukar-menukar link).

Cara Mengatasinya:

Lakukan audit backlink menggunakan bantuan tool seperti Semrush. Identifikasi mana link yang relevan dan berkualitas dengan mana yang tidak.

Setelah itu kumpulkan link-link tersebut di dalam notepad untuk di-submit atau dimasukkan ke dalam proses disavow link di GSC.

2. Konten yang Tidak Berkualitas

Konten hasil spinner, hasil scrape, spam, dan thin content (konten tipis/singkat) semuanya tergolong ke dalam konten yang tidak berkualitas.

Penggunaan tata bahasa dan ejaan yang buruk juga dapat berdampak negatif pada website teman-teman.

Cara Mengatasinya:

Pertama, hapus total semua konten yang tidak berkualitas tersebut.

Kedua, jika memungkinkan perbarui konten-konten tersebut dengan tulisan yang lebih informatif, enak dibaca, dan relevan untuk audiens Anda.

Setelah diperbarui, lakukanlah URL Inspection di GSC untuk memberitahu Google agar Googlebot melakukan crawling (perayapan) secepat mungkin.

3. Cloaking (Penyelubungan)

Penyebab deindex Google selanjutnya adalah website Anda terdeteksi melakukan cloaking, baik itu dilakukan secara sengaja atau tidak.

Contoh cloaking adalah apa yang website teman-teman tampilkan untuk audiens dan Googlebot berbeda, atau dalam kata lain memiliki dua versi yang berbeda.

cloaking di seo

Cara Mengatasinya:

Lakukan audit menggunakan GSC, Semrush, atau Ahrefs, kemudian analisis dan temukan elemen cloaking di dalam website teman-teman.

Setelah ketemu, lakukanlah perbaikan secara menyeluruh. Umumnya kesalahan berada pada sisi kode, sehingga Anda mungkin memerlukan bantuan dari tim developer.

Anda juga bisa menggunakan tool seperti Sucuri untuk mendeteksi adanya hacking atau masalah keamanan di dalam website teman-teman.

4. Manipulasi Structure Data

Google memiliki panduan umum terkait structure data (data terstruktur).

Kegagalan atau kesalahan dalam mengikuti pedoman tersebut tentunya dapat mengakibatkan manual action dan kemungkinan deindex website dari Google.

Baca Juga:   Cumulative Layout Shift (CLS): Elemen Penting untuk Tingkatkan Kenyamanan User

Cara Mengatasinya:

Jika terdapat kesalahan ini, mungkin Anda akan mendapatkan notifikasi manual action di GSC. Silakan buka bagian manual action untuk mengetahuinya secara detail.

Perbaiki dan tingkatkanlah kode structure data tersebut.

Setelah itu, lakukanlah pengetesan structure data menggunakan Schema Markup Testing Tool dari Google atau Schema Markup Validator dari Schema.org.

5. Tidak Sengaja Memasang Tag Noindex

Jika teman-teman secara tidak sengaja menggunakan tag noindex di halaman website Anda, maka secara otomatis Google tidak akan mengindeksnya.

Anda dapat memeriksanya dengan melihat tag <head> pada setiap halaman di situs Anda.

Contoh tag noindex akan terlihat seperti gambar di bawah ini:

contoh tag noindex

Cara Mengatasinya:

Caranya sederhana, yaitu cukup menghapus kode tersebut menjadi:

<meta name=”robots” content=”(kosongkan)”/>

Akan lebih mudah jika Anda menggunakan CMS WordPress, teman-teman hanya perlu merubah pengaturan noindex ini di bagian Reading:

pengaturan noindex WordPress

Atau bisa dari dalam masing-masing plugin SEO yang Anda gunakan, entah itu Rank Math, Yoast, All in One SEO, atau yang lainnya.

6. Domain Kedaluwarsa

Jika masa berlaku domain habis dan teman-teman lupa untuk memperbaruinya, maka website Anda sudah pasti akan hilang dari hasil Google.

Cara Mengatasinya:

Siapkan pengingat pada kalender device Anda, setidaknya satu bulan sebelum domain kedaluwarsa.

Biasanya pihak hosting juga akan memberikan pemberitahuan berkala melalui email.

Jika sudah terlanjur kedaluwarsa, cobalah untuk menghubungi pihak layanan hosting Anda, tanyakan apakah domain tersebut masih mungkin untuk diperpanjang atau tidak.

7. Server Hosting yang Buruk

Jika hosting website Anda down (tidak dapat diakses) dalam waktu yang cukup lama, kemungkinan besar website tersebut akan hilang dari indeks Google.

Cara Mengatasinya:

Cek layanan hosting Anda, karena mungkin saja layanannya sedang mengalami kendala dari sisi teknis maupun non-teknis.

Hubungi customer service atau technical support mereka untuk mendapatkan informasi lebih lanjut beserta solusinya.

Baca Juga:   Google: Status Discovered – Currently Not Indexed (Ditemukan - saat ini tidak diindeks) di Search Console bisa Bertahan Selamanya!

Sebagai saran, mencegah itu lebih baik daripada mengobati.

Maka penting bagi teman-teman untuk memilih layanan hosting yang benar-benar berkualitas dengan rata-rata uptime yang tinggi dan customer service yang cepat tanggap.

8. Adanya Update Algoritma Google

Jika Google baru saja merilis algoritma update, mungkin saja hal ini ada hubungannya dengan masalah deindex website teman-teman.

Cara Mengatasinya:

Memeriksa apakah update tersebut memiliki panduan/aturan terbaru, karena mungkin saja website teman-teman dianggap tidak memenuhi panduan/aturan tadi.

Jika memang ada, cobalah untuk memperbaiki website Anda agar sesuai dengan panduan dari update algoritma terbaru Google.

Contoh:

Update algoritma terbaru Google adalah tentang sitespeed, dan sitespeed website Anda sendiri terbilang buruk.

Dari sini solusinya sudah jelas, yaitu Anda harus memperbaiki masalah deindex website ini dengan cara meningkatkan sitespeed-nya.

Kesimpulan

Di-deindex oleh Google adalah hal yang mengecewakan, bahkan menyebalkan, namun hal ini bukanlah akhir dari proses SEO teman-teman.

Tetap tenang, identifikasi masalahnya, lakukan tindakan perbaikan dengan cepat dan cermat, kemudian minta Google untuk mengindex ulang website Anda, lalu tunggu.

Selagi menunggu, teman-teman bisa melakukan optimasi SEO pada aspek lainnya untuk mendukung proses recovery website Anda.

Demikianlah artikel mengenai penyebab website teman-teman mengalami deindex oleh Google beserta tips mengatasinya ini, jika Anda memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.

Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!

Sumber:

https://www.searchenginejournal.com/deindexed-by-google-how-to-recover/257921

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

I began my SEO journey in 2017 and deepened my expertise in 2019. Since then, I’ve managed SEO for Farmaku.com, DokterSehat.com, and Impulse Digital Agency, while also contributing to DailySEO ID. Now, as a full-time freelancer, I focus on helping B2B companies improve their search visibility and achieve their goals.

7 Comments

  1. Dulu pernah bikin web AGC dan kena deindex, tapi kalau web manual belum pernah sampai deindex hanya kena badai algo saja 🙁

    • Apri Reply

      Pengalaman yang sangat menarik, bisa jadi pelajaran berharga ya.

  2. URL ada di Google, namun memiliki masalah
    URL dapat muncul di hasil Google Penelusuran (jika tidak dikenakan tindakan manual atau permintaan penghapusan). Namun, beberapa masalah membuatnya tidak memenuhi syarat untuk semua penyempurnaan. <<<< saya mengalami masalah seperti disaat melakukan uji url aktif apakah itu tidak masalah dan bisa tetap terindex oleh mesin google atau kendala apa yg harus saya perbaiki?? mohon panduan ny terima kasih

  3. Hey there, I appreciate you posting great content covering that topic with full attention to details and providing updated data. I believe it is my turn to give back, check out my website Seoranko for additional resources about Memes.

Write A Comment