Google secara resmi telah menyelesaikan update algoritma yang disebut core update Maret 2023 tepat pada tanggal 29 Maret lalu. 

Ketika terjadi core update dari Google, Anda mungkin merasakan penurunan traffic yang terjadi pada website teman-teman. Padahal, teman-teman yakin tidak ada yang salah pada website Anda.

Melihat hal tersebut, lantas apa yang sebaiknya kita lakukan supaya tetap bertahan atau bahkan bisa berkembang saat terjadinya Google core update

Untuk menjawab pertanyaan itu, teman-teman bisa menyimak artikel ini sampai selesai!

Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Google Core Update?

Google pernah mengatakan, bahwa tidak ada yang salah dengan website yang mengalami penurunan traffic saat terjadi core update.

Penurunan performa halaman di penelusuran selama pembaruan inti berlangsung bukanlah suatu masalah. Penurunan ini tidak melanggar pedoman webmaster kami maupun dianggap sebagai tindakan manual atau algoritme, seperti yang dapat terjadi pada halaman yang memang melanggar pedoman tersebut.

Bahkan, proses core update sama sekali tidak menargetkan halaman atau situs tertentu. Perubahan tersebut justru mengoptimalkan cara sistem menilai konten secara keseluruhan. Perubahan ini dapat meningkatkan performa beberapa halaman yang sebelumnya tidak mendapatkan peringkat yang cukup baik.

Saat Google melakukan core update, traffic Anda turun, tapi tidak ada yang salah di website kita (setidaknya menurut Google), sehingga tidak ada yang perlu “diperbaiki”.

Kalau tidak ada yang salah, tapi kenapa traffic kita jadi turun?

Salah satu jawaban termudahnya adalah karena kompetitor teman-teman melakukan praktik SEO yang lebih baik, sehingga saat Google merilis update algoritma core update, mereka terlihat lebih unggul dari Anda.

Baca Juga:   4 Langkah Awal Mencari Tahu Penyebab Turunnya Traffic Website

Jadi, praktik terbaik dalam menyikapi Google core update yaitu mengoptimalkan website dengan praktik SEO terbaik yang Anda ketahui.

Akan tetapi, terkadang kita sudah melakukan optimasi situs web dengan praktik SEO terbaik, tetapi masih kalah saing dengan kompetitor. Apa yang harus dilakukan?

Kemungkinan besar karena kompetitor melakukan hal yang “lebih terbaik”, yang mendapat apresiasi dari Google.

Sebaiknya, kita harus tetap fokus pada hal-hal positif dan sejalan dengan panduan kualitas Google.

Cara Meningkatkan Performa Situs Web agar Bertahan Saat Adanya Google Core Update

Beruntungnya, kita bisa meningkatkan performa situs web dengan maksimal melalui empat cara di bawah ini untuk mengantisipasi saat terjadi Google core update berikutnya.

  • Memproduksi konten yang berkualitas
  • Mempraktikkan strategi silo pada website Anda
  • Memvalidasi internal link
  • Melakukan SEO audit

Untuk memahaminya lebih dalam lagi, mari kita bahas satu per satu.

1. Membuat konten yang berkualitas

Seringkali Google menyarankan kepada pemilik website setelah core update untuk selalu fokus meningkatkan kualitas konten jika ingin mendapatkan ranking terbaik. 

Menanggapi hal tersebut, teman-teman harus menggarisbawahi saat hendak memproduksi dan mempublikasikan konten-konten.

Tanyakan terlebih dahulu sebelum membuat konten, apakah konten yang akan dibuat mampu memuaskan para pengunjung? Apakah konten yang dibuat benar-benar in-depth sehingga banyak sekali informasi yang bisa digali?

Jika diperlukan, Anda bisa meminta bantuan kepada seorang ahli dalam pembuatan konten supaya konten jadi makin berisi. Sebagai contoh, Anda ingin menuliskan perihal content marketing. 

Untuk menghasilkan konten yang maksimal, Anda bisa mengajak kerja sama seorang ahli content marketing untuk membuat konten yang berkualitas.

Dengan kata lain, dalam pembuatan konten Anda harus memperhatikan istilah E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness).

Baca Juga:   Mau Jadi SEO Specialist? Ini Langkah-langkah untuk Menguasai Berbagai Skills-nya!

Selain itu, perhatikan aspek on page lainnya seperti penambahan image, keyword, meta title dan description, dan lain-lain.

Google sendiri sudah memiliki panduan bagaimana cara membuat konten yang bermanfaat dan mengutamakan users.

2. Lakukan Silo pada website

Bagi yang belum tahu, Silo merupakan aktivitas dalam mengelompokkan konten berdasarkan kategori supaya pengunjung mendapatkan navigasi yang tepat saat berada dalam suatu website.

Langkah ini sangat direkomendasikan oleh Google karena kita mempermudah pengunjung dalam menelusuri isi keseluruhan website kita.

Dengan demikian, maka pengunjung akan betah berlama-lama di situ web dan bisa mengurangi bounce rate pada website.

Selain memudahkan navigasi user, Silo website juga memudahkan Googlebot dalam mengindeks konten-konten yang ada pada website kita.

Jadi, kategorikan konten-konten yang ada di dalam website teman-teman dengan rapi.

Sebagai contoh, konten yang berhubungan dengan SEO bisa dibuatkan kategori payung SEO, begitu juga konten-konten yang berkaitan dengan Content Marketing bisa dibuatkan kategori payung Content Marketing.

3. Mengelola internal link

Selain membuat kategori konten yang rapi, teman-teman juga perlu mengelola internal link dengan baik supaya antar halaman saling terhubung satu sama lain.

Sebagai bahan pertimbangan Anda dalam mengelola internal link, berikut beberapa praktik terbaik yang bisa teman-teman aplikasikan:

  • Lakukan audit link, temukan broken link, isu nofollow, link yang tidak penting, halaman tanpa link, dan lain-lain
  • Menggunakan breadcrumb link
  • Memiliki sitemap HTML dan XML
  • Mengelola halaman 404
  • Menggunakan anchor text yang tepat sesuai keyword yang dituju saat hendak menanamkan hyperlink

4. SEO audit

Untuk bisa menerapkan strategi SEO yang lebih baik dari kompetitor, maka Anda perlu melakukan SEO audit. Audit segala aspek SEO, mulai dari technical, off page, on page, dan lain-lain. Kami memiliki konten mengenai 5 menit audit untuk memulainya.

Baca Juga:   Mengenal Perbedaan Google dan Bing SEO, Praktisi SEO Harus Tahu!

Namun, SEO audit tidak hanya terpaku pada website Anda, melainkan website kompetitor. Selain melakukan SEO audit untuk website sendiri, Anda bisa melakukan audit website kompetitor.

Dari sana, Anda akan mendapatkan hal-hal menarik yang mungkin belum Anda lakukan, tetapi sudah dilakukan oleh kompetitor sehingga membuat mereka berhasil mendapatkan peringkat terbaik.

Melalui strategi ini, Anda bisa mengetahui strategi SEO kompetitor dan mengalahkannya lewat strategi terbaik yang sudah Anda bangun dari cara-cara di atas.

Penutup

Pada dasarnya, Google core update bisa saja membuat Anda kehilangan traffic dalam jumlah yang banyak. Meski demikian, teman-teman dapat mempersiapkannya dengan baik melalui praktik-praktik di atas.

Bagi siapa saja yang menerapkan strategi dan melakukan eksekusi SEO terbaik, saat core update terjadi, besar kemungkinan mereka akan mendapatkan peringkat terbaik di SERP dan mengalahkan para kompetitor.

Jadi, pastikan teman-teman terus memantau core update yang selalu dihadirkan oleh Google dan pelajari strategi SEO terbaik dalam mengantisipasinya.

Teman-teman juga bisa melakukan diskusi perihal Google core update yang terjadi tiap tahunnya melalui grup Telegram DailySEO. Di sana, ada banyak sekali pakar SEO yang siap diajak diskusi perihal apapun tentang SEO, termasuk mengenai core update dan praktik terbaik dalam menghadapinya.

Selain itu, teman-teman juga bisa belajar strategi SEO terbaik langsung dari pakarnya, yaitu Ilman Akbar, founder DailySEO ID. Mas Ilman akan membagikan ilmunya perihal SEO lewat webinar, lho! Untuk mengikutinya, teman-teman bisa langsung daftar dengan klik link ini! Selain bisa ikut live webinar, di sana juga ada kelas yang bisa langsung kamu beli untuk belajar SEO

Sumber: https://searchengineland.com/survive-google-core-update-394851

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

Write A Comment