Reporting SEO, sebuah aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang praktisi SEO terhadap segala aktivitas dan performa website yang di-handle.
Contoh nyata yang sering kita temui adalah hubungan SEO Agency dengan klien-nya, dimana SEO Agency harus menyediakan report SEO kepada klien.
Nah, aktivitas reporting ini akan dilakukan dengan frekuensi waktu yang ditentukan antara pihak agency dan kliennya itu sendiri.
Sebagai pihak yang menggunakan jasa SEO, klien tentu mengharapkan hasil reporting yang memuaskan dari SEO agency dengan beragam insight menarik di dalamnya.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para SEO agency saat ini.
Pasalnya, apabila isi dari reporting-nya itu-itu saja, seperti hanya menampilkan hasil screenshot data dari Google Analytics dan Google Search Console, besar kemungkinan klien akan merasa bosan.
Oleh karena itu, tim DailySEO menemukan konten menarik di Twitter a.k.a X yang disampaikan oleh CEO & Founder Search Agency, Ridho Putradi S’Gara.
Ridho menjelaskan perihal cara reporting dengan insight yang luas serta kaya informasi sehingga menarik perhatian klien.
Mari kita bahas poinnya satu per satu. Let’s check it out!
Daftar Isi
Informasi Tambahan dari Ridho untuk Client Reporting
1. Competitive analysis
Dalam SEO reporting, Ridho menyarankan untuk menambahkan komponen ini untuk membuat report terlihat menarik di mata klien.
Secara garis besar, menurut Semrush, competitive analysis adalah proses mengidentifikasi kompetitor teman-teman dengan meneliti kelebihan, kelemahan, produk, serta strategi marketing mereka dengan tujuan mencari potensi besar untuk mengembangkan bisnis kita.
Saat melakukan competitive analysis, ada berbagai cara yang bisa dilakukan, mulai dari memahami industri kompetitor, memahami pasar dan audiens hingga melakukan evaluasi terhadap strategi marketing bisnis teman-teman saat ini.
Lebih lanjut lagi, Ridho menuliskan di X bahwa sebaiknya dalam melakukan competitive analysis kita harus menyoroti apa saja strategi yang sudah dilakukan oleh kompetitor selama periode campaign yang berkaitan dengan bisnis klien kita.
Cari tahu apa saja yang baru dari kompetitor seperti konten, fitur, atau campaign baru yang menarik dan bisa dikulik lebih dalam lagi untuk didiskusikan dengan klien.
Langkah tersebut dilakukan guna memperbarui atau mengevaluasi strategi campaign SEO untuk klien.
Bisa jadi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh kompetitor memberikan pengaruh terhadap bisnis klien teman-teman.
Sebagai contoh, teman-teman sedang bekerja di industri jual beli mobil bekas. Identifikasi semua kompetitor yang bergerak di industri yang berkaitan.
Jika semuanya sudah terkumpul, pelajari masing-masing titik kelebihan dan kelemahan dari produk serta strategi marketing mereka.
Dari situ, teman-teman akan menemukan celah atau peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan strategi dari SEO untuk klien.
Bisa juga membuat performance analysis dari klien dibandingkan dengan kompetitor, misalnya dalam hal traffic SEO-nya. Berikut adalah contohnya.

2. Audience behaviour & interest
Selain competitive analysis, Ridho juga menyarankan untuk memasukkan aspek audience behaviour & interest ke dalam SEO reporting.
Mengapa hal ini penting? Sebab, semakin ke sini algoritma Google semakin mengedepankan konten untuk user, bukan mesin semata.
Hal tersebut tercantum di dalam update Google Helpful Content.
Oleh karena itu, menurut Ridho penting bagi SEO agency untuk memasukkan report audience behaviour & interest ke dalam client reporting dengan memperhatikan perubahan perilaku dan ketertarikan audiens terhadap topik yang kita kerjakan di search engine, baik dari search queries maupun search intent.
Sebagai contoh, Anda telah membuat artikel dengan tema “Tips Membeli Mobil Bekas” dengan memakai keyword “tips membeli mobil bekas”.
Dari search queries, saat Anda mengetikkan keyword tersebut, ada fitur People Also Ask ataupun related keyword.
Kedua hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat konten jadi lebih kaya akan informasi dan sesuai dengan user.

Perhatikan juga search intent dari setiap keyword Anda. Pastikan, sesuai dengan maksud dan tujuan yang dicari oleh user.
Dari hasil di atas, Anda bisa memaparkannya kepada klien mengenai apa saja kira-kira yang dapat mengubah behaviour dan interest dari target user.
3. Market penetration
Poin ini juga penting untuk dimasukkan ke dalam client reporting menurut Ridho.
Sebagai gambaran, market penetration adalah cara untuk mengukur seberapa banyak produk atau jasa yang kita tawarkan digunakan oleh user.
Lanjut Ridho di thread X, teman-teman bisa menjelaskan bagaimana SEO campaign yang dijalankan mampu menjangkau lebih banyak audiens.
Sebagai contoh, konten-konten yang telah Anda publikasikan untuk klien ternyata mendapatkan traffic yang besar, bahkan ada yang mendatangkan conversion rate.
Saat reporting, Anda bisa menjelaskan apa saja faktor yang bisa memengaruhi kenaikan engagement serta mampu menjangkau target audiens.
Misalnya, konten yang Anda buat memiliki informasi yang luas dan mempunyai value lebih dibandingkan dengan kompetitor sehingga membuat audiens tertarik untuk melakukan pembelian produk/jasa dari klien.
4. Business impact
Poin selanjutnya yang bisa dimasukkan untuk memperkaya SEO reporting kita di hadapan klien menurut Ridho yaitu business impact.
Beri penjelasan kepada klien apa saja kontribusi yang telah kita lakukan dan terbukti berhasil membuat bisnis klien mengalami perkembangan.
Hal ini tentu akan membuat klien merasa puas dengan kinerja kita sebagai SEO agency selama ini.
Dalam penjelasannya, berikan juga data-data serta bukti konkrit yang menunjukkan bahwa SEO campaign yang dijalankan terbukti meningkatkan bisnis klien.
Namun, saat membuat presentasi disarankan jangan hanya mencantumkan screenshot Google Analytics atau Google Search Console saja.
Sebagai contoh, kontribusi dari SEO agency Anda dengan distribusi konten rutin selama satu minggu ternyata mampu menjangkau target audiens yang lebih luas.
Selain itu, technical SEO yang Anda jalankan ternyata terbukti mampu membuat kesehatan website klien menjadi meningkat.
5. New ideas
Terakhir, hal yang harus dimasukkan menurut Ridho yaitu ide baru yang bisa Anda ajukan untuk menjalankan SEO campaign selanjutnya kepada klien.
Langkah ini wajib dilakukan supaya klien mengetahui seberapa besar niat dan keinginan SEO agency Anda untuk membantu mereka dalam mengembangkan bisnis.
Selain itu, mengajukan ide baru untuk campaign juga bisa menjadi jeda supaya klien tidak bosan disuguhi dengan reporting terus setiap bulannya.
Dalam praktiknya, Anda bisa mengajukan ide strategi SEO yang mungkin belum dijalankan atau perlu adanya optimasi dari website bisnis klien.
Sebagai contoh, website klien mendapatkan skor yang buruk di PageSpeed Insight. Mungkin, Anda bisa mengajukan strategi technical SEO untuk memperbaiki hal tersebut.
Penutup
Demikian artikel singkat yang menyadur dari cuitan Twitter dari akun Ridho Putradi S’Gara @idowebid.
Intinya, dalam pembuatan report teman-teman tidak hanya memasang hasil screenshot dari data Google Analytics ataupun Google Search Console.
Anda juga harus menjelaskan apa saja dampak dari kenaikan ataupun penurunan traffic serta apa saja faktor yang membuat bisnis bisa berkembang lewat SEO campaign yang telah Anda buat.
Apabila Anda butuh SEO report template, teman-teman bisa langsung mengunjungi website Backlinko. Di sana menyediakan beragam template yang bisa Anda manfaatkan.
Jika teman-teman tertarik untuk diskusi perihal client reporting, Anda bisa langsung bergabung ke grup Telegram DailySEO.
Ada banyak sekali di sana praktisi SEO yang bekerja di agency dan mempunyai preferensi masing-masing perihal pembuatan SEO report.
Bagi teman-teman yang mungkin mau belajar bagaimana cara membuat SEO report, DailySEO juga menyediakan webinar SEO dari fundamental sampai master yang dibawakan langsung oleh founder DailySEO, Ilman Akbar.
Klik tautan ini untuk mulai belajar SEO!