TL;DR

  • AI Overviews muncul di 47% hasil pencarian
  • AI Overviews memenuhi 42% layar di desktop, 48% di mobile
  • Pada 60% kesempatan, AI Overviews dan featured snippets muncul bersamaan dan memenuhi 67,1% layar di desktop, serta 75,7% layar di mobile
  • 75% website yang muncul di AI Overviews adalah website yang ranking di posisi 1-12
  • 58,7% AI Overviews adalah dari keyword informasional dan 19% dari keyword komersial

Botify dan DemandSphere menganalisis lebih dari 120.000 keyword di 22 website untuk mengukur impact dari fitur-fitur SERP, terutama AI Overviews. Semua keyword dan SERP yang dianalisis berlokasi di Amerika Serikat.

Studi yang dilakukan antara Agustus dan September ini menunjukkan bahwa metrik SEO seperti CTR (Click-through Rate) mungkin tidak lagi memberikan gambaran lengkap tentang performa website secara keseluruhan di SERP.

Berikut highlight dari studi tersebut:

Kondisi SERP Modern

Rata-rata, user hanya butuh waktu kurang dari 15 detik untuk mengeklik hasil pencarian di SERP. 50% dari mereka mengeklik hasil pencarian dalam 9 detik, dan 25% hanya dalam 5 detik. (Backlinko)

Saat ini, ada 600+ elemen di SERP, e.g. gambar, peta, daftar produk, knowledge panel, elemen tambahan yang memperkaya fitur tersebut, dsb. yang muncul di hasil bersama dengan 10 link biru biasa. (Data internal DemandSphere)

60% pencarian adalah zero-click, di mana pengguna melihat SERP tanpa mengklik satu pun link. (Sparktoro)

Bukan Hanya Soal CTR, SERP Sekarang Memiliki Beberapa Goal

Teman-teman bisa ranking lebih tinggi dari sebelumnya, tetapi tetap mendapat lebih sedikit klik.

Baca Juga:   Update Google Gemini, Integrasinya ke Google Search, dan Search Generative Experience (SGE)

SERP modern di Google memiliki beberapa goal utama:

  1. Memberikan jawaban yang memuaskan dan akurat kepada user secepat mungkin
  2. Membuat user tetap berada di properti search engine (lewat featured snippets, knowledge panel, halaman Shopping, News, dsb.)
  3. Menampilkan iklan kepada user (pendapatan utama search engine, terutama Google)

Jadi, yang penting adalah visibilitas—seberapa sering dan banyak Anda muncul di SERP (ingat soal Messy Middle?).

Nah, muncul di SERP juga tidak terbatas hanya berupa link biru biasa, ranking berapa, dsb.

Seperti yang disebutkan di atas, ada lebih dari 600 elemen di SERP, pertanyaannya, bagaimana Anda sebagai praktisi SEO mengoptimalkan elemen-elemen ini sebaik-baiknya?

Jadi, bukan hanya soal ranking 1, ditambah lagi, metrik CTR tidak cukup memberikan konteks untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya dan apa yang search engine tampilkan ke hadapan user di SERP.

Bagaimana AI Overviews Di-Generate?

Jika kita melirik paten dari Google berjudul Generative summaries for search results, berikut ringkasannya:

  1. User memasukkan query atau keyword ke pencarian Google
  2. Google menggunakan sistem NLP (Natural Language Processing) mereka untuk memahami konteks dan makna di balik query atau keyword tersebut
  3. Google memberikan ringkasan menggunakan data dari LLM (Large Language Models) mereka (bukan langsung dari apa yang ranking di SERP)
  4. Google mencocokkan website yang ranking untuk query atau keyword tersebut dan mencari konten yang paling sesuai, menjadikan website-website ini sebagai sumber atau citation dalam AI Overviews

Query atau Keyword Seperti Apa yang Men-Trigger AI Overviews?

Kita breakdown sedikit, dari 120.000 keyword di 22 website tadi:

  • 60,3% adalah informational keyword
  • 39,1% adalah commercial keyword
  • 0,4% adalah navigational keyword

Cek artikel tentang tipe-tipe keyword dari kami terlebih dahulu untuk refreshing.

Dari 120.000 keyword, 47% men-trigger AI Overviews. Dari 47% yang men-trigger AI Overviews ini:

  • 87,8% informational intent
  • 12,2% commercial intent

Sudah terbayang? Lanjut, dari data tersebut:

  • Keyword dengan intent informasional memicu AI Overviews 58,7% dari dari total tampilan
  • Keyword dengan intent komersial memicu AI Overviews 19,4% dari total tampilan
  • Keyword dengan volume pencarian rendah memicu AI Overviews paling banyak (muncul pada 55% keyword yang memiliki search volume di bawah 1.000)
Baca Juga:   Apakah Semua Halaman Website Perlu Terindeks di Google?

Ada beberapa pelajaran penting dari sini:

  1. Jangan terlalu fokus pada search volume, kamu bisa menarget long-tail keyword yang punya search volume tidak begitu tinggi,
  2. Pahami intent dari setiap keyword, dan jangan lupa
  3. Fokus pada memberikan jawaban yang berkualitas dan memuaskan user.

Impact AI Overviews Pada User

Dengan begitu banyak informasi yang dirangkum langsung untuk user di SERP, mereka mungkin tidak perlu lagi untuk mengeklik link apa pun.

Namun, hal ini tidak selalu menghasilkan efek buruk terhadap konversi yang terjadi di website kamu.

Ketika user menghabiskan waktu lebih banyak di SERP dengan dibantu AI, ketika mereka akhirnya masuk ke website teman-teman, besar kemungkinan intent-nya sudah sangat jelas dan traffic yang Anda dapatkan akan jauh lebih berkualitas. Less CTR, better conversion.

Tambahan dari saya, sebagai self-proclaimed GenAI enthusiast, LLM dilatih dengan data. Ada istilah garbage in, garbage out, dan kita tahu bahwa tidak 100% konten di internet berkualitas. Oleh karena itu, akan tetap ada potensi halusinasi.

Jadi, jika teman-teman bertindak sebagai user, tetaplah kritis dalam mengonsumsi informasi, lakukan fack checking, dan jangan menjadikan hasil AI sebagai 100% faktor dalam pengambilan keputusan.

AI Overviews dan Ranking

Sebanyak 75% dari link atau citation AI Overviews berasal dari ranking ≤12, dengan median di ranking 4 dan rata-rata di 12,03.

Jelas bahwa fundamental SEO tetap sangat penting, ranking juga penting. Namun, lagi-lagi, bukan segalanya.

Punya performa baik di SERP adalah faktor yang paling penting untuk muncul di AI Overview, dan ada banyak faktor lain yang berperan (bukan hanya ranking, hanya backlink, dst.).

Apa yang Harus Praktisi SEO Lakukan?

Berikut beberapa catatan yang penting dilakukan oleh para praktisi SEO:

  • Selalu ingat, correlation does not imply causation, take everything with a grain of salt
  • Pastikan menguasai fundamental SEO
  • Buat konten yang layak muncul di halaman pertama agar berpotensi masuk ke AI Overviews
  • Kembangkan strategi untuk generative AI yang lebih luas—di luar Google (lagi-lagi dengan konten yang berkualitas)
  • Mulai aktivitas untuk mengukur impact dari AI Overviews
  • Jangan lupa sharing 😅
Baca Juga:   Apakah Membuat Konten dengan AI Bisa Terkena Plagiarisme?

Demikian sedikit rangkuman dari studi yang dilakukan oleh Botify dan DemandSphere. Saya sangat menikmatinya ketika membaca dan menulis artikel ini. Semoga teman-teman juga!

Untuk data dan metodologi lengkapnya, bisa dibaca di AI Overviews Study: Inside Google’s AI Search Reality.

Terakhir, jangan lupa join Telegram Group DailySEO dan dapatkan berbagai info menarik tentang SEO dan mengikuti kursus online dari kami, mulai dari SEO Fundamental Course dan 3-Day Intermediate SEO Masterclass!

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

Technical SEO Consultant at Paradox Marketing | Contributor at DailySEO ID | SEO geek, AMA about SEO, I'd be glad to help.

Write A Comment