Click-Through Rate disingkat CTR merupakan salah satu indikator dari kesuksesan proses search engine optimization yang kita lakukan. CTR didefinisikan sebagai jumlah clicks yang pages kita dapatkan berbanding dengan jumlah impressions (tayangan) dari pages kita di SERP (Search Engine Result Page).
Pertanyaannya, apakah CTR ini dapat memengaruhi ranking sebuah website di search engine khususnya Google? Atau dengan kata lain, website yang semakin banyak diklik di SERP, bisa semakin tinggi ranking-nya?
Mari kita cek screenshot yang diambil dari featured snippet SERP (search engine results page) Google:
Jika kita baca dari gambar di atas, maka di situ tertulis:
“Google does indeed use organic click-through rate as a ranking factor (Google memang menggunakan rasio klik-tayang organik sebagai faktor peringkat).”
Benarkah pernyataan di tersebut? Mari cari tahu jawabannya bersama-sama, baca sampai akhir ya!
Baca juga: Apakah Click Depth Memengaruhi Ranking di Google Search?
Daftar Isi
- Klaim: Click-Through Rate (CTR) Merupakan Faktor yang Memengaruhi Ranking di Google Search
- Bukti: Apakah Click-Through Rate (CTR) Merupakan Salah Satu Faktor yang Memengaruhi Ranking?
- Bukti Sanggahan: Click-Through Rate (CTR) Bukan Faktor yang Memengaruhi Ranking?
- Kesimpulan Click-Through Rate (CTR) TIDAK DAPAT MEMENGARUHI RANKING
Klaim: Click-Through Rate (CTR) Merupakan Faktor yang Memengaruhi Ranking di Google Search
Sebenarnya hal ini sudah menjadi topik yang cukup panas di antara para praktisi SEO, baik di Indonesia maupun di Internasional.
Sebagai pernyataan pembuka, pada tahun 2002, Thorsten Joachims dari Cornell mengeluarkan pendapat bahwa,
“Sistem pencarian terbaik harus menampilkan dokumen paling relevan di ranking tertinggi.”
Ia melanjutkan bahwa data CTR dikombinasikan dengan data klik yang dilakukan user harus digunakan ke dalam ranking.
Selanjutnya ada Larry Kim yang berpendapat bahwa CTR adalah salah faktor ranking, lalu Eric Enge menuliskan bantahannya. Kemudian ada juga Aj Kohn yang menjelaskan mengapa ia yakin jika CTR adalah salah satu ranking faktor, yang kemudian disanggah oleh tulisan dari Dan Taylor tentang hal yang berlawanan.
Jadi manakah yang benar? Atau setidaknya mendekati kebenaran?
Mari kita cek fakta tentang klaim CTR ini sebagai faktor ranking di bawah.
Baca juga: Apakah Bookmark Website di Chrome Memengaruhi Ranking di Google Search?
Bukti: Apakah Click-Through Rate (CTR) Merupakan Salah Satu Faktor yang Memengaruhi Ranking?
Pada tahun 2016, Larry Kim melakukan eksperimen dengan membandingkan jumlah CTR dari 1000 keyword pada niche yang sama baik secara paid search maupun organic search. Larry Kim mengatakan “Sesuatu yang tidak biasa terjadi”, “…Perbedaannya (menurut kami) adalah RankBrain mem-boosting search ranking pada halaman yang memiliki CTR organik yang lebih tinggi.”
Kemudian Larry Kim menyimpulkan bahwa CTR dan ranking adalah variabel yang saling berhubungan, ada kaitan di antara keduanya, namun “bagaimananya” tidak jelas.
Kita tahu SEO bukan berdasarkan asumsi semata, kita harus mempunyai dan menggunakan data, oleh karena itu munculah pertanyaan selanjutnya: Apakah CTR memberikan dampak langsung atau tidak terhadap peningkatan ranking?
DailySEO ID mencoba berhati-hati dalam menyimpulkan setiap faktor ranking Google berdasarkan sumber kredibel yang ada, termasuk pada tulisan ini.
Ada eksperimen dari Rand Fishkin mengenai CTR pada tahun 2014 lalu yang mana beliau mempublikasi sebuah blog dan meminta orang-orang untuk melakukan pencarian dengan query yang spesifik kemudian mengklik link blognya di SERP.
Hasilnya, postingan blog tersebut mendapatkan 228 visits (kunjungan) dan meraih ranking 1 di Google pada sore harinya.
Rand Fishkin pun mengatakan,
“Mari kita perjelas, tidak ada cukup bukti untuk mengatakan secara pasti bahwa Google menggunakan jumlah klik dan query untuk me-ranking halaman web. Masih mungkin terdapat faktor lainnya.”
Meskipun begitu, Rand Fishkin pernah membuat artikel dengan judul “Queries & Clicks May Influence Google’s Results More Directly Than Previously Suspected.” Hal ini pun menjadi “viral”.
Seperti yang dijelaskan Eric Enge di postingan ini, Eksperimen yang dilakukan Rand Fishkin mengindikasikan bahwa Google menggunakan CTR pada saat itu bersamaan dengan algoritma baru untuk mendongkrak topik-topik yang sedang tren, dan bukan berarti CTR dapat memengaruhi SERP.
Baca juga: Apa itu Canonical URL? Apakah Menggunakan Tag Canonical Memengaruhi Ranking di Google Search?
Bukti Sanggahan: Click-Through Rate (CTR) Bukan Faktor yang Memengaruhi Ranking?
Pada tahun 2018 Roger Montti melakukan evaluasi terhadap makalah CTR research, dan beranggapan ada problem besar terkait CTR yang menjadi faktor ranking. Bahkan setelahnya, banyak para expert yang mengakui jika penggunaan CTR sebagai faktor ranking rentan terhadap manipulasi.
Logikanya sederhana, jika Anda bisa membeli Facebook Likes, Instagram followers, hingga fake reviews, maka bukan tidak mungkin orang-orang akan membeli klik untuk meningkatkan CTR.
Kini, Google telah mengonfirmasi bahwa CTR digunakan untuk engagement metric lainnya dalam mengontrol search quality test, dan bukan sebagai faktor ranking.
Masih belum yakin? Silakan simak pernyataan Gary Illyes pada tahun 2016 di bawah ini:
“Jika Anda memikirkannya (tentang klik), secara umum klik ini terbilang sangat ramai (dilakukan). Orang-orang melakukan hal yang tidak masuk akal di SERP. Mereka banyak mengklik area SERP, dan secara umum data tersebut sangat sulit dibersihkan.”
Gary Illyes melanjutkan bahwa CTR juga digunakan untuk personalisasi, dengan cara apa yang diklik oleh seseorang dapat “mengajarkan” algoritma Google tentang jenis hasil penelusuran mana yang disukai oleh orang tersebut.
Tapi, bisakah CTR meningkatkan performa website Anda sebagai faktor ranking secara langsung? Jawabannya tidak!
Baca juga: Apakah Menggunakan Breadcrumb Memengaruhi Ranking di Google Search?
Kesimpulan Click-Through Rate (CTR) TIDAK DAPAT MEMENGARUHI RANKING
Pada akhirnya, tidak ada satupun bukti yang bisa mendukung anggapan bahwa Google menggunakan data CTR sebagai faktor ranking secara langsung.
Itu artinya, tidak ada pengaruhnya jika Anda mencoba untuk meningkatkan data persentase CTR website Anda.
Lalu, haruskah Anda melakukan pelacakan organic CTR dan mengoptimasinya? Ya, harus! Karena CTR bisa menjadi salah satu tolak ukur apakah konten website Anda sukses atau tidak.
Meskipun tidak berdampak langsung kepada peningkatan ranking, namun mendapatkan banyak traffic adalah hal yang kita dambakan sebagai praktisi SEO.
Mari bersama-sama membangun industri SEO di Indonesia yang sehat tanpa trik spammy, dan silakan ajukan pertanyaan seputar SEO dan Digital Marketing di grup Telegram DailySEO ID, yuk gabung di sini!
Sumber:
https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/click-through-rate/
1 Comment
Pingback: Cara Mengukur Keberhasilan SEO: Menentukan KPI dan Metriknya - Tomy Andreas | Wordpress Developer | SEO Specialist