Pernahkah Anda menghabiskan waktu dan anggaran untuk menarik lebih banyak pengunjung situs, namun hasil konversi tak kunjung optimal?

Hal ini menjadi tantangan bagi pemilik bisnis untuk meningkatkan penjualan.

CRO (Conversion Rate Optimization) dan SEO (Search Engine Optimization) keduanya sangat penting, tetapi banyak yang masih bingung membedakan fungsi keduanya.

SEO membantu meningkatkan visibilitas situs Anda di mesin pencari, sementara CRO fokus pada konversi pengunjung menjadi pelanggan. Memahami perbedaan dan cara kerja keduanya sangat penting untuk strategi pemasaran digital yang efektif.

Pada artikel kali ini kami akan menjelaskan apa itu Conversion Rate Optimization (CRO) dan apa perbedaan CRO dengan SEO. Bagi Anda yang belum tahu bedanya, simak pembahasan berikut sampai selesai. 

Apa Itu Conversion Rate Optimization (CRO)?

Conversion Rate Optimization (CRO) adalah strategi untuk meningkatkan persentase user situs web yang melakukan aksi seperti pembelian atau pendaftaran.

Tujuan dari CRO adalah mengubah lebih banyak pengunjung menjadi pelanggan. 

Caranya adalah dengan mengoptimalkan elemen-elemen di situs web, sehingga meningkatkan efektivitas strategi pemasaran.

CRO seringkali melibatkan metode pengujian, seperti A/B testing, untuk menentukan elemen yang paling menarik bagi pengunjung. 

Hal ini juga melibatkan pemahaman mengenai perjalanan pelanggan di situs web agar dapat mengidentifikasi titik di mana mereka cenderung berhenti, sehingga dapat dioptimalkan untuk peningkatan hasil secara berkelanjutan​.

Kombinasi CRO dan SEO untuk Tingkatkan Bisnis

Meskipun CRO dan SEO memiliki fokus yang berbeda, keduanya saling melengkapi untuk meningkatkan hasil bisnis.

SEO berfokus pada peningkatan jumlah pengunjung melalui optimasi mesin pencari, sementara CRO berfokus pada mengubah pengunjung menjadi pelanggan. 

Kombinasi CRO dan SEO memastikan bahwa situs web tidak hanya ramai pengunjung tetapi juga menghasilkan konversi​. 

Misalnya, SEO yang sukses mendatangkan pengunjung ke situs Anda, dan CRO memastikan situs tersebut memiliki fitur yang menarik untuk mempertahankan minat mereka hingga mereka melakukan transaksi.

Baca Juga:   Apakah Heading Tag (H2-H6) Memengaruhi Ranking di Google Search?

Bagaimana Cara Menghitung CRO?

Menghitung CRO cukup sederhana. Teman-teman hanya perlu membagi jumlah konversi dengan total pengunjung situs web dan mengalikannya dengan 100 untuk mendapatkan persentase.

Misalnya, jika terdapat 150 konversi dari 4500 pengunjung, konversi rate-nya adalah sekitar 3,33%​.

Rumus CRO: (Jumlah konversi : Total Pengunjung) x 100

Rumus ini memungkinkan perusahaan untuk melacak efisiensi upaya pemasaran mereka dan menilai hasil dari berbagai strategi CRO.

Dengan ini, mereka dapat melakukan penyesuaian yang tepat untuk meningkatkan rasio konversi dan mengurangi biaya per akuisisi pelanggan​.

Manfaat CRO untuk Bisnis

Ada banyak sekali manfaat CRO untuk sebuah bisnis, mulai dari menghasilkan pelanggan tetap sampai dengan meningkatkan keuntungan.

Berikut adalah beberapa keuntungan menerapkan CRO:

  • Menghasilkan konsumen tetap: CRO bisa meningkatkan konsumen tetap. Jadi setelah pembelian pertama, Anda bisa tawarkan produk lain yang relevan ke konsumen tersebut
  • Meningkatkan posisi SERP: Dengan CRO, pengunjung menjadi betah di website Anda. Kesesuaian antara isi dan kualitas website ini menjadi pertimbangan Google dalam menentukan peringkat website
  • Memahami pengunjung: CRO membantu teman-teman sebagai pemilik website dalam memahami para pengunjung. Dengan mengetahui penyebab pengunjung batal membeli produk, Anda bisa coba menerapkan strategi seperti alur belanja yang lebih mudah
  • Mengurangi CPA: Dengan menerapkan CRO, tingkat pembelian di website menjadi meningkat, hal ini otomatis akan mengurangi CPA atau Cost per Aquisition.
  • Meningkatkan keuntungan: Dengan CRO, website yang tadinya memiliki conversion rate 5% bisa ditingkatkan lebih tinggi, misal 10-15%. Otomatis keuntungan yang Anda dapatkan akan meningkat secara drastis

Di Mana Sebaiknya Menerapkan Strategi CRO?

Berikut adalah tempat-tempat utama untuk menerapkan strategi Conversion Rate Optimization (CRO):

Homepage

Homepage adalah area penting untuk menarik perhatian awal pengunjung.

Dengan headline yang kuat, desain visual yang menarik, dan CTA yang mencolok, homepage dapat mendorong pengunjung untuk menjelajahi lebih lanjut.

Pengoptimalan homepage sangat penting karena merupakan pintu masuk utama bagi audiens.

Selain itu, homepage yang responsif dan mudah dinavigasi dapat memberikan pengalaman pengguna yang baik.

Menyertakan elemen seperti testimoni pelanggan atau penawaran khusus juga dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung.

Semua elemen ini berkontribusi untuk meningkatkan konversi secara keseluruhan.

Blog

Blog tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga tempat ideal untuk meningkatkan konversi.

Dengan konten bermanfaat dan relevan, blog dapat menarik audiens untuk berlangganan, atau melihat lebih jauh tentang layanan yang ditawarkan.

Baca Juga:   Content Mapping: Memetakan dan Mendistribusikan Konten dengan Efektif

Memasukkan CTA dalam artikel blog, seperti ajakan berlangganan atau membaca artikel terkait, dapat membantu meningkatkan interaksi.

Blog yang dirancang dengan baik dan memberikan nilai akan mendorong audiens untuk terhubung lebih dalam dengan merek, sehingga berpotensi menghasilkan konversi.

Landing page

Landing page adalah bagian inti dari kampanye digital yang berfokus pada konversi. Dengan headline yang menarik, deskripsi yang jelas, dan visual yang mendukung, landing page bisa efektif mengarahkan pengunjung untuk melakukan pembelian atau registrasi.

Desain yang simpel dan CTA yang menonjol adalah kunci dalam meningkatkan konversi di landing page.

Menghilangkan gangguan dan memastikan informasi jelas membantu pengunjung fokus pada tujuan utama mereka, sehingga peluang konversi meningkat.

CTA button

CTA button harus dirancang sedemikian rupa agar mudah ditemukan oleh pengunjung.

Penempatan strategis dan warna yang mencolok membuatnya lebih terlihat, mendorong audiens untuk mengklik dan melanjutkan perjalanan mereka dalam website.

Selain itu, CTA button yang didukung dengan pesan yang jelas dan relevan meningkatkan peluang klik dari audiens.

Dengan CTA yang dirancang secara efektif, setiap halaman bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan tingkat konversi.

Forms

Formulir yang sederhana dan mudah diisi dapat membantu pengunjung menyelesaikan proses konversi tanpa merasa repot. Formulir yang terlalu panjang atau rumit dapat membuat audiens frustasi dan meninggalkan halaman tanpa mengisi.

Dengan mengoptimalkan formulir dan mengurangi jumlah kolom yang diperlukan, pengalaman pengguna bisa meningkat.

Ini memungkinkan pengunjung untuk menyelesaikan konversi dengan cepat, yang dapat berujung pada peningkatan konversi secara keseluruhan.

Strategi yang Efektif untuk Mengoptimalkan CRO

1. Sesuaikan pesan dengan audiens

Pesan yang disampaikan di situs web harus relevan dan sesuai dengan audiens target.

Menyesuaikan bahasa, gaya, dan tone konten sangat penting agar pengunjung merasa konten tersebut ditujukan untuk mereka. 

2. Pahami search intent dalam membuat konten

Memahami maksud pencarian (search intent) memungkinkan konten memenuhi ekspektasi pengunjung.

Dengan menyesuaikan konten sesuai kebutuhan informasi, komersial, atau transaksional, situs web lebih mungkin memenuhi harapan pengunjung. 

3. Lakukan a/b testing pada page yang ingin dioptimalkan CRO

A/B testing adalah strategi untuk mengetahui elemen situs mana yang lebih efektif dalam meningkatkan konversi.

Dengan membandingkan dua versi halaman web atau elemen, tim CRO bisa menemukan format yang paling menarik bagi audiens. 

Baca Juga:   Data Google Analytics Sempat Mengalami Delay Sejak 13 November 2024

4. Buat variasi CTA

Penempatan, warna, dan kata-kata yang digunakan pada CTA harus diuji untuk mendapatkan versi yang paling efektif. CTA yang menonjol dan relevan dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan konversi​.

5. Perbaiki kecepatan loading website

Kecepatan loading yang cepat adalah kunci dalam mengurangi bounce rate dan meningkatkan konversi.

Pengunjung cenderung meninggalkan situs yang lambat, sehingga optimasi kecepatan loading dapat berdampak besar pada CRO. 

Untuk memperbaiki hal ini, teman-teman bisa mulai rutin melakukan pengecekan terhadap isu core web vitals.

6. Optimasi title dan subheading konten

Penggunaan kata kunci yang tepat di judul dan subjudul juga meningkatkan SEO, membantu halaman lebih mudah ditemukan dalam pencarian. Dengan demikian, ini dapat meningkatkan interaksi dan konversi​.

7. Hapus distraksi jika diperlukan

Menghilangkan elemen yang tidak relevan seperti iklan dan visual berlebihan bisa membantu pengunjung fokus pada tujuan utama, seperti membeli produk atau mengisi formulir.

Hal ini menjadikan pengalaman lebih lancar dan meningkatkan konversi secara efektif​.

Pentingnya CRO dalam Website Bisnis

CRO (Conversion Rate Optimization) berfokus pada meningkatkan konversi pengunjung menjadi pelanggan melalui elemen situs yang menarik, seperti CTA dan navigasi yang efisien.

Dengan CRO, teman-teman bisa memaksimalkan efektivitas situs untuk mendorong tindakan spesifik yang meningkatkan pendapatan.

Sementara itu, SEO (Search Engine Optimization) bertujuan untuk meningkatkan visibilitas situs di mesin pencari dengan optimasi kata kunci dan kualitas konten.

Meski sama-sama meningkatkan performa situs, SEO membawa pengunjung, sedangkan CRO mengoptimalkan agar pengunjung melakukan tindakan konversi.

Jika Anda ingin memahami lebih jauh tentang SEO dan tips lainnya yang berkaitan dengan SEO, gabunglah dengan grup Telegram DailySEO ID. Di sana, teman-teman bisa bertukar pikiran dan belajar bersama dengan praktisi SEO lainnya.

Selain itu, daftarlah untuk kelas intermediate SEO jika Anda ingin mengasah kemampuan lebih dalam, di sini.

Untuk pemula yang ingin mendalami dasar-dasar SEO, langsung saja masuk waiting list SEO Fundamental Course DailySEO ID dengan mengunjungi halaman ini!

References:

Conversion Rate Optimization: 9 Tactics That Work

Conversion Rate Optimization (CRO): 8 Ways To Get Started

What Is Conversion Rate Optimization (CRO)?








Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

1 Comment

Write A Comment