Teman-teman pasti seringkali merasa bingung saat hendak membuat konten untuk website. Kira-kira, artikelnya harus panjang atau pendek, ya?
Memproduksi artikel secara konsisten menjadi salah satu kunci yang tepat untuk meraup traffic yang banyak. Semakin banyak artikel yang kita buat, otomatis user akan menemukan website Anda dengan mudah melalui search engine.
Artikel yang informatif sudah pasti akan disenangi oleh user. Dengan begitu, maka Google akan dengan senang hati menempatkan konten Anda di peringkat terbaik.
Akan tetapi, informatif saja kira-kira apakah cukup? Lalu, bagaimana dengan jumlah kata di dalamnya? Bakal memengaruhi ranking Google tidak kalau hanya sedikit atau banyak?
Berkaitan dengan panjang atau pendeknya artikel, kita akan membahasnya secara bersama-sama lewat konten ini!
Daftar Isi
Apa Itu Konten Panjang?
Berbicara mengenai konten panjang, Anda pasti sudah membayangkan kalau di dalamnya terdapat jumlah kata yang banyak.
Secara garis besar, konten panjang berisi 1.000 kata atau lebih. Isi dari konten panjang sudah pasti membahas secara mendalam mengenai sebuah topik atau biasa kita kenal dengan konten in-depth.
Dalam pembuatannya, biasanya konten panjang akan dikemas dengan konten yang berbentuk seperti ebooks, jurnal, konten tutorial, ataupun konten yang bersifat evergreen.
Melalui jenis konten yang satu ini, Anda bisa membuat user untuk tertarik dengan bisnis Anda karena isinya sangat informatif.
Otomatis, user yang berkunjung ke website Anda dan melihat konten panjang yang sudah dibuat berpotensi kembali lagi ke website teman-teman untuk menggali informasi yang lainnya.
Sebagai gambaran Anda, konten panjang biasanya dibuat untuk memberikan edukasi kepada user mengenai bisnis yang Ada jalankan.
Dengan demikian, maka konten ini bisa dikatakan tidak terlalu cepat untuk menciptakan conversion rate. Namun, konten panjang berpotensi untuk meningkatkan traffic serta brand awareness.
Supaya teman-teman bisa membuat keputusan yang cepat dalam membuat konten panjang, berikut ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda ketahui:
Kelebihan Konten Panjang
1. Meningkatkan brand awareness
Semakin panjang dan informatif konten kita, maka hal tersebut mempunyai potensi yang besar untuk memikat user lebih dalam lagi.
Lambat laun, mereka yang berkunjung ke website Anda dan menikmati konten di dalamnya akan suka dengan bisnis Anda.
Alhasil, user menyadari kalau brand Anda mempunyai peranan penting di dalam kehidupan mereka.
Hal ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan bisnis Anda. Meski tidak secara instan menciptakan conversion rate, tetapi konten panjang akan membantu bisnis Anda diingat-ingat oleh user.
Lama-kelamaan, user juga mempunyai kemungkinan yang besar untuk bertransaksi di dalamnya.
2. Meraup organic traffic
Salah satu pertimbangan kenapa teman-teman harus memproduksi konten panjang yaitu jenis konten yang satu ini berpotensi meningkatkan traffic yang banyak.
Mengapa demikian? Sebab, kebanyakan konten panjang menggunakan keyword dengan search volume yang tinggi. Artinya, banyak user yang mencari mengenai informasi tersebut.
Sebagai contoh, kebanyakan konten panjang menyajikan guide atau konten tutorial. Otomatis, keyword yang akan dipakai seperti “SEO adalah” atau “Content Marketing adalah”.
Dengan demikian, semakin dalam Anda membahas suatu informasi, maka semakin besar peluang Anda untuk mendapatkan ranking yang bagus di search engine.
3. Mengurangi tingkat kompetisi
Dikarenakan membuat konten panjang membutuhkan waktu yang cukup panjang, maka hal ini tentu saja akan mengurangi kompetisi dari bisnis yang lain.
Pasalnya, tidak semua orang mau meluangkan waktunya untuk memproduksi konten panjang.
Coba kita breakdown satu per satu proses pembuatan konten panjang.
Pertama, kita harus mencari topik untuk sebuah konten yang ingin diproduksi. Kemudian, kita juga harus meriset keyword yang tepat supaya bisa mendapatkan ranking yang bagus.
Setelah itu, kita wajib meluangkan waktu untuk mencari bahan-bahan untuk konten tersebut supaya menghasilkan konten yang informatif.
Saat mencari bahan konten, kita tidak bisa hanya mencari satu sumber saja, melainkan puluhan sumber untuk mendukung isi konten agar berkualitas.
Dengan begitu, tidak semua orang mau membuat konten panjang. Jadi, hal ini bisa Anda manfaatkan untuk meraih ranking yang bagus di search engine.
Kekurangan Konten Panjang
Menyajikan konten yang panjang tentu akan memberikan informasi yang kaya terhadap para audiens.
Akan tetapi, perlu diingat juga saat teman-teman memproduksi konten panjang maka Anda harus membutuhkan pengorbanan yang besar.
Teman-teman perlu melakukan riset yang mendalam supaya informasi yang disajikan akurat. Risetnya pun tidak sembarangan karena konten panjang terdiri dari 1000 kata atau lebih. Jadi, kegiatan ini tentu akan menghabiskan waktu yang lama.
Tidak cuman waktu, teman-teman juga perlu membutuhkan sumber daya yang besar saat memproduksi konten panjang.
Apa Itu Konten Pendek?
Setelah memahami pengertian serta kelebihan dan kekurangan konten panjang, mari kita bahas konten pendek.
Secara garis besar, konten pendek yaitu konten yang jumlah katanya kurang dari 1000 kata.
Saat user membaca konten pendek, maka mereka akan dengan mudah mencernanya tanpa harus memakan waktu yang lama saat membacanya.
Biasanya para marketer memproduksi konten pendek dengan tujuan untuk menyampaikan pesan bisnis mereka secara cepat dan efektif kepada user.
Jika konten panjang identik dengan jurnal maupun postingan blog, konten pendek biasanya disajikan dalam bentuk caption di media sosial seperti Instagram maupun Twitter.
Sebab, jumlah katanya yang tidak terlalu panjang serta pesan yang disampaikan cenderung to the point kepada user.
Akan tetapi, tidak cuman untuk media sosial saja. Konten pendek juga bisa diproduksi dalam bentuk postingan blog/artikel. Biasanya, panjang katanya kisaran 500-750 kata.
Berbeda dengan konten panjang, konten pendek bisa diproduksi dalam waktu cepat dan tidak perlu memakan waktu dan sumber daya yang begitu banyak.
Kelebihan Konten Pendek
- Konten pendek cenderung memberikan informasi yang singkat dan to the point. Dengan demikian, user jadi lebih mudah dan cepat dalam memahaminya.
- Bagi marketer, konten pendek dapat diproduksi tanpa perlu memakan waktu yang lama dan sumber daya yang banyak
- Konten pendek juga lebih mudah dibuat mobile-friendly karena jumlah katanya tidak terlalu banyak
Kekurangan Konten Pendek
- Tidak memungkinkan untuk membuat konten in-depth atau informasi yang lebih mendalam karena jumlah katanya yang cenderung sedikit.
- Konten pendek juga cenderung bukan konten yang evergreen. Dengan demikian, maka kinerja traffic-nya bisa menurun seiring berjalannya waktu kalau tidak dioptimasi.
Pilih Konten Panjang atau Konten Pendek?
Pada dasarnya, kedua jenis konten tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di sisi lain, konten panjang dan konten pendek merupakan dua jenis konten yang mampu memaksimalkan strategi SEO Anda.
Dengan demikian, teman-teman perlu memahami kebutuhan dari website Anda dan mengerti keinginan dari user.
Selain itu, Anda juga perlu mengidentifikasi tujuan utama dari produksi konten di website.
Sebagai contoh, jika teman-teman mempunyai tujuan untuk meningkatkan brand awareness terhadap suatu produk baru yang Anda miliki, sebaiknya gunakan konten pendek untuk memikat user.
Mengapa demikian? Konten pendek cenderung menggunakan kata yang tidak terlalu banyak sehingga mampu menyampaikan pesan yang informatif terkait produk baru Anda.
Akan tetapi, apabila tujuan Anda untuk meraih traffic yang tinggi serta mendapatkan ranking yang bagus di Google, maka konten panjang menjadi pilihan yang tepat.
Pasalnya, konten panjang akan membantu Anda untuk membuat konten yang panjang serta berisi informasi yang detail. Dengan begitu, maka user akan lebih mudah memahaminya.
Jika user tertarik, tidak menutup kemungkinan Google akan menempatkan konten Anda di peringkat terbaik pada search engine.
Terlepas dari semua itu, konten panjang dan konten pendek bisa jadi perpaduan yang bagus bagi Anda dalam memproduksi konten.
Kunci utama dari pemilihannya yaitu memahami keinginan user serta tujuan Anda dalam memproduksi konten.
Demikian penjelasan singkat mengenai konten panjang vs konten pendek. Perihal pemilihan, Anda bisa menentukan dengan tepat melalui berbagai macam cara, seperti keyword research.
Hampir sebagian besar konten panjang didorong dengan short tail keyword dan mempunyai tingkat kompetisi yang besar.
Apabila Anda ingin mendapatkan ranking terbaik di Google, maka riset website kompetitor terlebih dahulu dan buat konten panjang yang lebih informatif dibandingkan mereka.
Jika teman-teman masih merasa kebingungan dalam menentukan kedua jenis konten di atas, Anda bisa langsung berdiskusi di grup Telegram DailySEOID.
Di dalam grup tersebut terdapat banyak praktisi SEO yang siap untuk diajak berdiskusi perihal konten maupun technical SEO.
Jadi, jangan lupa untuk gabung ke grup telegram DailySEOID, ya!
References:
Long-Form or Short-Form Content: Which Is Best for Your Business?
5 Comments
Panjang asal terarah ya mas. Gak d paksakan harus panjang maksudnya. Panjang tapi ber tele2 malah bikin pembacanya kabur.
Kalo goal tulisan ini bikn pembaca seperti saya tahu harus menulis panjang atau pendek, kyknya tulisan ini masih harus d revisi. Saya masih bingung mas.
Semangat mas, salam blogger :))
savage comment mas Nadiar :>
Jujur, terkadang kalau materi pembahasannya pendek ya susah untuk dibuat panjang. Kalau pun dipaksakan malah jadinya berbelit-belit atau mengulang bahasan yang sama dengan kalimat yang berbeda. Jadi saya sih lebih mengikuti materi yang ada, kalau pendek ya udh pendek saja, kalau materinya banyak baru dibuat panjang. Btw nice info gan.
Jelas lebih suka buat materi yang panjang, tetapi karena referensi yang sedikit, malah jadi pendek, tapi jika pendek dipaksa dibuat-buat seakan-akan lebih panjang, akhirnya materi yang dibagikan jadi kurang bermanfaat.
Pingback: 7 Cara AI Mengubah Permainan SEO di 2024 – All in One