Dalam dunia digital marketing, khususnya SEO, pemilihan jenis konten adalah salah satu hal yang cukup penting dalam menentukan keberhasilan suatu strategi yang sedang dijalankan. Dua jenis konten yang sering menjadi pilihan yaitu konten evergreen dan konten trending.

Keduanya memiliki peran yang penting. Konten evergreen bisa mendatangkan traffic secara terus-menerus, sementara konten trending dapat memberikan ledakan traffic dalam waktu singkat.

Namun, pertanyaannya adalah mana yang lebih efektif untuk SEO?

Untuk menentukan mana yang lebih baik, penting untuk memahami karakteristik, kelebihan, serta kekurangan masing-masing.

Mari kita bahas lebih dalam soal perbedaan keduanya melalui artikel ini.

Apa Itu Konten Evergreen?

Konten evergreen adalah jenis konten yang tidak mudah usang dan akan tetap relevan sepanjang waktu.

Artinya, konten ini dapat terus mendatangkan pengunjung ke situs web dalam jangka panjang dari tahun ke tahun.

Artikel yang termasuk ke dalam kategori evergreen biasanya membahas tentang pengetahuan dasar, tips praktis, atau panduan yang tidak berkaitan dengan tren tertentu.

Salah satu contoh konten evergreen yang pernah DailySEO ID tulis ialah artikel berjudul “Kenali Apa Itu Trafik Organik dan 6 Tips Meningkatkannya”.

Meski sudah di-publish hampir setahun yang lalu, akan terus ada pembaca yang mencari informasi dalam artikel ini selama topiknya masih relevan.

contoh konten evergreen dari DailySEO ID
Dok. Screenshot

Kelebihan Konten Evergreen

Sifatnya yang hampir abadi membuat konten evergreen dapat terus mendatangkan traffic dalam waktu lama setelah dipublikasikan dan tidak terikat pada momen atau tren tertentu.

Konten evergreen juga mampu menarik traffic yang konsisten.

Dengan begitu, konten jenis ini sangat cocok menjadi sumber utama traffic organik jangka panjang bagi website.

Bahkan, jika kontennya menarik perhatian orang, bisa saja menghasilkan banyak backlink yang menuju ke situs web teman-teman.

Baca Juga:   Apakah Bounce Rate Merupakan Faktor Ranking Google?

Dengan konten evergreen yang berkualitas dan memiliki performa yang bagus, Anda juga tidak perlu terus-menerus memproduksi konten baru untuk menjaga traffic agar tetap stabil.

Cukup lakukan sedikit update pada kontennya secara berkala jika diperlukan, misalnya menambahkan informasi terbaru yang relevan atau mengubah gaya penulisannya agar lebih kekinian.

Kekurangan Konten Evergreen

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki konten evergreen pada akhirnya menimbulkan beberapa kekurangan. Salah satunya dari segi keyword difficulty.

Berdasarkan Ceralytics, biasanya topik atau keyword yang berkaitan dengan jenis konten evergreen memiliki tingkat persaingan yang tinggi di search engine.

Maka dari itu, perlu upaya lebih besar untuk mengoptimalkan konten evergreen agar bisa mengungguli konten milik kompetitor.

Dibutuhkan konsistensi dalam promosi dan SEO agar konten evergreen yang sudah teman-teman buat bisa muncul di peringkat tinggi pada SERP, terlebih untuk konten dengan keyword yang kompetitif.

Hal ini tentu bisa memakan waktu dan tenaga lebih banyak.

Apa Itu Konten Trending?

Konten trending adalah jenis konten yang relevansinya didasarkan pada tren atau peristiwa yang sedang populer saat itu.

Jenis konten ini sering kali berkaitan dengan topik hangat yang sedang dibicarakan publik, seperti produk baru, berita viral, atau fenomena terkini.

Tidak jarang jenis konten ini banyak dipilih situs web media online atau berita untuk mendatangkan banyak pengunjung.

Contoh konten trending misalnya tentang peluncuran iPhone 16.

Topik ini mungkin mendatangkan lonjakan traffic dengan cepat pada satu periode tertentu.

Namun, setelah beberapa bulan atau tahun, ketertarikan orang terhadap konten ini akan menurun. Sebab, konten tersebut bisa jadi sudah tidak relevan dengan orang-orang.

Pada dasarnya, untuk mengecek apa saja yang sedang trending belakangan ini terkait industri teman-teman, Anda bisa menggunakan tools Google Trends.

Baca Juga:   Apakah Dwell Time Masuk ke Dalam Faktor Ranking Google?

Lewat tools tersebut, Anda bisa mengeksplorasi konten apa saja yang sedang tren dan bisa dijadikan referensi untuk ide konten Anda nantinya.

Di situs web DailySEO ID juga Anda bisa menemukan contoh-contoh artikel dengan konten trending. Salah satunya berjudul “WordPress.com Sempat Diblokir oleh Pemerintah pada 3 Agustus 2024

Dok. Screenshot

Kelebihan Konten Trending

Ada banyak keunggulan dari konten trending yang tidak dimiliki jenis konten evergreen. Konten trending dapat menghasilkan peningkatan traffic yang signifikan dalam waktu singkat, karena memang topiknya sedang banyak orang cari.

Konten jenis ini juga memiliki tingkat relevansi dengan audiens yang tinggi pada momen tertentu.

Hasilnya, konten trending sering kali mendapatkan interaksi yang ramai, terlebih jika dipromosikan di media sosial untuk memperoleh komentar, share, dan like.

Hal menarik lain yang menjadi kelebihan konten trending adalah tingkat kompetisinya bisa sedikit.

Jika berhasil menjadi orang paling awal yang mengangkat topik trending pada waktu tertentu, konten teman-teman bisa cepat naik ke peringkat tinggi di laman hasil pencarian Google.

Kekurangan Konten Trending

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, relevansi konten trending cepat pudar. Ketertarikan orang terhadap konten jenis ini akan menurun. Setelah tren berakhir, traffic pun tentu akan ikut menurun.

Konten trending bisa dibilang memiliki masa hidup yang pendek. Anda perlu terus membuat konten trending baru untuk tetap relevan di mata audiens dan mendatangkan traffic.

Maka dari itu, butuh lebih banyak tenaga untuk mempertahankan performa situs web jika hanya mengandalkan jenis konten trending dalam strategi pemasaran konten.

Konten Evergreen Vs Trending, Mana yang Bagus untuk Datangkan Traffic?

Jika melihat dari penjelasan di atas, sebenarnya tidak bisa dipukul rata mana yang lebih baik antara konten evergreen dan konten trending.

Baca Juga:   Panduan Optimasi Internal Link, External Link, & Anchor Text untuk SEO (Bukan Backlinks!)

Jenis konten evergreen memberikan traffic yang stabil secara jangka panjang, sementara konten trending sangat membantu dalam mendapatkan traffic yang tinggi secara cepat.

Kesimpulannya, strategi SEO yang optimal sebaiknya dengan memaksimalkan kedua jenis konten tersebut.

Namun, jika perlu memilih salah satunya, teman-teman bisa pertimbangkan hal berikut ini:

  • Pilih jenis konten evergreen sebagai landasan strategi konten jangka panjang. Konten evergreen bisa membantu situs web mendapatkan posisi yang kuat di search engine, mendatangkan traffic organik yang konsisten, serta membangun domain authority
  • Manfaatkan konten trending untuk meningkatkan traffic pada momen-momen tertentu. Konten trending dapat membantu Anda meningkatkan visibilitas website secara cepat dan menghasilkan engagement yang tinggi dalam waktu singkat.

Dengan memilih strategi yang tepat, baik konten evergreen maupun trending, Anda bisa unggul di search engine dan mendapatkan hasil SEO yang optimal.

Namun, akan lebih baik jika bisa mengombinasikan keduanya dalam strategi teman-teman untuk hasil SEO yang lebih maksimal.

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut soal optimasi konten evergreen dan trending pada situs web, teman-teman bisa gabung dengan grup Telegram DailySEO untuk bertukar insight bersama praktisi SEO dan digital marketing dari berbagai daerah.

Untuk teman-teman yang ingin belajar SEO dari nol, bisa langsung saja daftar “SEO Fundamental Course DailySEO Batch 7” di sini.

References:

Evergreen Content: What It Is & How to Create It

Evergreen vs. Trending Content

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

Write A Comment