Artikel listicle merupakan salah satu format konten yang cukup sering digunakan dalam content marketing.

Di sisi lain, artikel listicle juga menjadi salah satu format yang sering digunakan oleh praktisi SEO dalam menyajikan konten kepada user.

Untuk menulis listicle yang menarik, diperlukan strategi agar konten di dalamnya tidak hanya berhasil menyajikan informasi suatu topik, tetapi juga menjawab search intent pengguna.

Dalam artikel ini, DailySEO ID akan membahas tips terbaik untuk menulis artikel listicle yang menarik bagi pembaca.

Sebelum itu, mari cari tahu dulu pengertiannya.

Apa Itu Artikel Listicle?

Secara garis besar, listicle adalah konten yang ditulis dalam bentuk list dengan numbering yang diisi poin-poin tentang informasi yang ingin disampaikan.

Setiap list biasanya memiliki beberapa kalimat atau paragraf untuk menjelaskan rincian konteksnya kepada pembaca.

Misalnya, artikel dengan judul “7 Sepatu Olahraga Terbaik 2024”, “15 Tools AI untuk SEO” atau “Diabetesi Wajib Hindari 10 Makanan Ini”.

Kenapa Kebanyakan Orang Menyukai Artikel Listicle?

1. Mudah dicerna

Orang-orang cenderung menyukai informasi yang dapat dicerna dengan cepat. Artikel dengan format listicle bisa memenuhi hal ini.

Listikel terdiri dari poin-poin yang membuat pembaca bisa langsung menangkap informasi yang mereka cari.

Dengan begitu, pembaca tidak perlu membuang banyak waktu untuk memahami isi artikel.

2. Navigasi lebih mudah

Listicle memberikan user experience yang lebih nyaman.

Baca Juga:   Pengertian dan Cara Optimasi Heading Tag di SEO

Pembaca bisa langsung menuju poin yang mereka anggap penting, tanpa harus membaca keseluruhan artikel.

3. Ringan dibaca

Artikel listicle disajikan secara sederhana tetapi tetap informatif sehingga isinya terasa lebih ringan dan santai dibandingkan artikel biasa dengan paragraf yang tebal-tebal.

Tips Menulis Artikel Listicle yang Menarik bagi User

1. Pilih topik artikel yang menarik untuk dibaca

Tentunya untuk membuat listicle yang bagus, topik yang dipilih pun harus menarik.

Bagaimana topik yang menarik bagi user? Hal yang paling utama adalah relevansinya dengan apa yang mereka cari atau butuhkan.

Gunakan tools seperti Google Trends atau tools keyword research untuk menemukan topik yang banyak orang cari dan melakukan riset kata kunci.

Anda bisa sesuaikan topik dengan tren yang sedang populer.

Selain itu, teman-teman juga bisa mencari topik artikel yang menarik lewat media sosial.

2. Pastikan topik tersebut cocok dijadikan listicle

Tidak semua topik atau kata kunci cocok dibuat dalam format listicle. Listicle lebih cocok untuk topik yang bisa dipecah menjadi poin-poin terpisah, tetapi saling melengkapi.

Sebagai contoh, artikel dengan keyword “pengertian burung unta” nampaknya lebih cocok dibuat dalam format artikel deskriptif ketimbang listicle.

Pertimbangkan juga menulis konten dalam bentuk artikel panjang (in-depth), apabila memang topiknya terlalu kompleks atau mendalam.

Lain halnya jika Anda ingin menuliskan “tools project management“. Topik tersebut cocok dijadikan listicle karena teman-teman bisa memberikan beberapa rekomendasi tools yang bisa digunakan untuk project management.

3. Tulis judul artikel yang menarik, tetapi jangan clickbait

Judul merupakan daya tarik utama suatu artikel, terutama listicle.

Cobalah menulis angle judul yang menarik perhatian audiens. Salah satu caranya bisa dengan mengangkat masalah user atau memberikan solusi yang mereka harapkan.

Contohnya salah satu artikel DailySEO ID yang membahas tentang tips menulis press release SEO berikut yang menuliskan manfaat dari tips yang disajikan pada judulnya.

Contoh artikel listicle
Dok. Screenshot

Namun, ingat jangan sampai menggunakan judul clickbait yang memberikan ekspektasi berlebihan tanpa menyajikan konten yang relevan.

Baca Juga:   Apa itu Artikel SEO? Bagaimana Cara Menulis Artikel yang SEO Friendly?

Clickbait dapat berpotensi meningkatkan bounce rate. Selain itu, search engine juga akan menilai konten-konten di dalam artikel tidak sesuai dengan search intent user.

4. Lakukan brainstorming untuk setiap poin yang akan dimasukkan

Sangat disarankan untuk menyusun artikel yang lebih unik ketimbang milik kompetitor di SERP.

Maka dari itu, sebelum mulai menulis lakukanlah brainstorming untuk menentukan poin-poin apa saja yang cocok dimasukkan ke dalam listicle.

Buatlah daftar ide poin yang kira-kira belum banyak orang bahas, lalu pilih yang paling relevan dengan pembaca.

5. Buat setiap poin jelas dan spesifik informasinya

Setiap poin dalam listicle sebaiknya dibuat jelas, spesifik, dan memberikan nilai tambah.

Dengan begitu, pembaca bisa langsung menangkap maksud informasi dari poin yang disajikan.

Sebagai contoh, teman0teman ingin membuat artikel dengan topik “tips headline yang menarik” dan menemukan poin-poin berikut.

  • Urgensi
  • Useful
  • Unik
  • Spesifik

Alih-alih hanya ditulis begitu, coba kembangkan menjadi:

  • Cantumkan nilai urgensi
  • Pastikan useful bagi user
  • Buat lebih unik
  • Sajikan secara spesifik

6. Tulis penjelasan yang mudah dimengerti user untuk setiap poinnya

Setiap penjelasan poin listicle sebaiknya ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, terutama jika artikel dikhususkan untuk orang awam atau pemula.

Hindari penggunaan istilah teknis atau jargon, kecuali jika memang diperlukan. Tambahkan sedikit penjelasan jika ada istilah yang mungkin asing bagi pembaca.

Untuk bobot isi penjelasan poin pun perlu diperhatikan. Berdasarkan Ahrefs, levelnya ada dua:

  • Untuk listicle sederhana cukup tulis beberapa kalimat untuk menjelaskan poin-poinnya.
  • Untuk listicle yang mendetail bisa tulis sebanyak yang dibutuhkan agar informasinya bisa tersampaikan dengan jelas.

7. Jangan mengulang poin yang sudah dibuat

Periksa ulang setiap poin yang sudah dimasukkan agar tidak ada pengulangan informasi yang sama.

Jika ada poin yang terlalu mirip, teman-teman bisa coba gabungkan atau ubah fokusnya untuk memberikan perspektif baru.

Dengan begitu, listicle akan terasa lebih padat dan useful bagi pembaca.

8. Buat penutup yang rapi untuk audiens

Beberapa pembaca artikel listicle biasanya melakukan skimming atau hanya membaca sebagian kecil teks dari total keseluruhannya.

Baca Juga:   Kenali Apa itu Trafik Organik dan 6 Tips Meningkatkannya

Namun, beberapa lainnya ada juga yang tetap membaca sampai akhir atau penutup.

Jadi, Anda tetap perlu membuat bagian penutup. Bisa dengan merangkum isi list, atau mengajak pembaca untuk menerapkan daftar tips yang sudah diberikan.

Contoh-contoh Artikel Listicle

Berikut adalah beberapa artikel listicle di DailySEO ID yang bisa dijadikan contoh:

Penutup

Itulah tips yang bisa Anda ikuti dalam membuat artikel listicle untuk website.

Artikel listicle yang baik tidak hanya mudah dibaca, tetapi juga memberikan informasi yang relevan bagi pembaca.

Jangan lupa untuk menerapkan tips di atas agar konten Anda lebih menarik, informatif, dan optimal untuk SEO.

Apabila ingin mencari tahu lebih luas seputar format-format artikel lain serta langkah optimasinya untuk website, Anda bisa coba gabung dengan grup Telegram DailySEO ID.

Di grup tersebut, Anda bisa saling bertukar insight bersama para praktisi SEO dan digital marketing se-Indonesia.

Bagi teman-teman yang baru di dunia SEO dan ingin mengenal praktik ter-update-nya, mari daftarkan diri sebagai waiting list di program SEO Fundamental Course DailySEO ID dengan klik di sini.

References:

How to Write a Great Listicle Post in 10 Steps

How to Write a Listicle [+ Examples and Ideas]

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

Write A Comment