Apakah teman-teman pernah menemukan pesan error dengan 3 kode digit di halaman browser ketika ingin mengunjungi halaman web yang teman-teman kelola, semisal 404, 501, dan sejenisnya?
Jika pernah, memahami apa itu HTTP status code dan cara mengoptimalkannya mungkin menjadi kunci bagi teman-teman untuk memecahkan masalah ini.
Pada artikel ini, teman-teman akan menemukan penjelasan mengenai arti dari setiap kode error tersebut serta tips tentang bagaimana cara menanganinya. Namun sebelum itu, mari kita pahami dulu apa itu yang dimaksud dengan HTTP status code.
Daftar Isi
Apa Itu HTTP Status Code?
Untuk dapat mengerti apa itu HTTP status code, teman-teman perlu terlebih dahulu memahami bagaimana browser dapat menampilkan halaman web.
Ketika teman-teman hendak membuka halaman web melalui browser, browser yang teman-teman gunakan akan mengirimkan permintaan untuk mengakses data halaman web terkait kepada server di mana website tersebut di-hosting.
Server kemudian akan memberikan respon kepada browser berupa kode 3 digit yang memberitahukan status dari permintaan tersebut, apakah permintaan berhasil dipenuhi atau tidak. Kode inilah yang dikenal dengan HTTP status code.
Kode status HTTP yang diberikan oleh server ini mengandung informasi tentang ketersediaan dan keadaan halaman web yang sedang diakses oleh pengguna dan search engine.
Maka dari itu, memahami arti dari setiap status code tersebut dapat membantu teman-teman dalam mengidentifikasi adanya masalah yang dapat menghalangi pengguna atau search engine bot untuk mengakses halaman website teman-teman.
Kategori HTTP Status Code
Kode status HTTP yang berupa 3 digit angka dapat dikategorikan menjadi lima kelompok. Digit pertama pada status code tersebut mengindikasikan tipe respon yang diberikan oleh server kepada client (web browser).
1xx | Informational | Kode status yang menginformasikan client bahwa permintaan sedang diproses. |
2xx | Success | Kode status yang mengindikasikan bahwa permintaan client telah diterima dan berhasil diproses oleh server. |
3xx | Redirection | Kode status yang memberitahukan bahwa konten atau data halaman web yang diminta client telah dipindahkan ke alamat URL lain. |
4xx | Client Error | Kode status yang mengindikasikan bahwa adanya kesalahan atau error pada permintaan client (server tidak dapat menemukan halaman web yang diminta oleh client). |
5xx | Server Error | Kode status yang mengindikasikan bahwa permintaan client valid namun gagal dipenuhi oleh server. |
Status Code yang Penting Diperhatikan untuk SEO
Mengacu pada dokumen RFC 9110, terdapat setidaknya 40 lebih kode status standar yang digunakan secara luas. Namun, besar kemungkinan teman-teman hanya akan menemukan beberapa status kode saja dalam proses audit atau optimasi SEO.
Berikut beberapa kode status HTTP paling umum ditemui dan penting untuk teman-teman perhatikan dalam menjalankan SEO.
HTTP Status Code 200 – OK
Ini merupakan kode status ideal yang mengindikasikan bahwa konten di halaman web teman-teman dapat diakses dengan baik oleh search engine bot maupun pengunjung web. Jika teman-teman menemukan halaman web dengan kode status ini, maka teman-teman tidak perlu melakukan perbaikan apapun.
HTTP Status Code 301 – Moved Permanently
Kode status 301 mengindikasikan bahwa halaman web yang diminta oleh client telah dipindahkan ke URL lain. Browser akan menuju ke URL baru tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan dari pengguna.
Kode status 301 biasanya digunakan pada beberapa situasi, misalnya ketika mengalihkan sebuah situs web dari protokol HTTP ke HTTPS, saat mengonfigurasi trailing slash URL, dan juga saat memindahkan sebagian atau seluruh halaman web ke domain baru.
Saat menangani 301 redirect, penting bagi teman-teman untuk tidak mengalihkan URL lama menuju home page karena redirect seperti ini akan dianggap sebagai soft 404 oleh Google, di mana semua ranking signal dari URL lama tidak teralihkan ke URL baru.
Gunakanlah 301 redirect untuk mengalihkan pengunjung web ke halaman dengan konten yang sama atau serupa dengan yang ada pada URL lama.
HTTP Status Code 302 – Found
Kode status 302 hampir serupa dengan kode status 301. Namun, kode status ini lebih diperuntukkan pada situasi di mana halaman web hanya dialihkan sementara, bukan permanen.
Umumnya, 302 redirection digunakan ketika website atau halaman web sedang menjalani perbaikan atau maintenance yang bersifat sementara dan pemilik website berencana untuk mengarahkan pengunjung web kembali ke URL lama setelah proses maintenance selesai.
302 redirection juga umum dipakai di URL shortener seperti bit.ly. Saat sebuah link bit.ly diakses, terjadi 302 redirection menuju URL aslinya (yang lebih panjang).
Halaman dengan 302 redirection tidak akan mendapatkan page authority atau link juice dari URL lama karena search engine membaca bahwa pengalihan URL ini hanya bersifat sementara dan URL lama akan digunakan kembali.
Namun jika teman-teman membiarkan 302 redirect dengan jangka waktu yang lama, Google akan menganggap 302 redirect tersebut sebagai pengalihan permanen seperti 301 redirect.
HTTP Status Code 403 – Forbidden
Kode status 403 akan diterima oleh client ketika server memblokir akses ke halaman web tersebut dan tidak mengizinkan pengguna untuk mengakses halaman tersebut.
Kode status ini dapat muncul karena berbagai alasan, misalnya ketika pengguna tidak memiliki izin untuk mengakses halaman yang diminta, atau karena alasan keamanan lain yang dianggap berpotensi merusak situs web atau berbahaya bagi pengguna.
HTTP Status Code 404 – Not Found
404 Not Found mungkin merupakan kode error paling umum yang teman-teman temukan dalam mengelola website. Kode status ini mengindikasikan bahwa server tidak dapat menemukan halaman dengan URL yang diminta oleh client.
Biasanya, kode error ini muncul ketika pengguna salah mengetik URL di browser mereka, atau mengakses broken link di salah satu halaman web yang menaut URL yang mengandung typo.
Halaman dengan kode status 404 akan mengganggu pengalaman pengguna pengunjung website yang tentunya juga akan berdampak negatif pada usaha SEO teman-teman.
Ketika teman-teman mendapati adanya halaman web dengan kode status 404 pada website, teman-teman perlu memastikan untuk menghilangkan semua link yang mengarah menuju URL dengan kode eror tersebut agar pengunjung web dan search engine bot tidak dapat mengaksesnya.
HTTP Status Code 500 – Internal Server Error
Kode status 500 akan diterima browser ketika terdapat internal server error yang menyebabkan halaman web tidak dapat diakses. Namun, kode status ini tidak menunjukkan lebih detail mengenai apa penyebab pasti dari error tersebut.
Sebagai langkah investigasi awal, teman-teman bisa mencoba untuk refresh halaman web, memastikan URL yang dimasukkan sudah betul, memeriksa koneksi internet, atau membuat clean .htaccess file untuk menghindari adanya kesalahan atau masalah keamanan tertentu.
Kode status 503 mengindikasikan bahwa server website sedang tidak tersedia sehingga tidak dapat memproses permintaan dari client.
Umumnya, kode status ini diterima oleh client ketika server sedang dalam keadaan overload di mana jumlah pengguna yang sedang mengakses server melebihi batas. Selain itu, kode status 503 juga dapat muncul ketika website sedang mengalamai maintenance.
Cara Mengetahui Kode Status HTTP di Website
Untuk mengetahu kode status halaman web, terdapat beberapa cara mudah yang bisa teman-teman lakukan.
Metode pertama yang bisa teman-teman gunakan adalah melalu Page Indexing report yang bisa teman-teman temukan pada akun Google Search Console.
Di situ, teman-teman bisa menemukan berbagai isu crawling dan indexing berkaitan dengan kode status HTTP lengkap beserta kumpulan URL bermasalah yang ditemukan oleh Google bot.
Selain itu, teman-teman juga bisa menggunakan tool website crawler seperti ScreamingFrog. Untuk mengetahui kode status halaman web menggunakan ScreamingFrog, teman-teman hanya perlu menjalankan crawling hingga selesai, lalu memeriksa kolom ‘status code’ untuk melihat kode status dari halaman web teman-teman.
Rangkuman jumlah URL per kode status juga bisa teman-teman temukan di bagian ‘Overview’ seperti di bawah ini.
Daftar Lengkap Kode Status HTTP
Bagi teman-teman yang ingin juga memahami kode status HTTP selain dari yang telah kami singgung sebetumnya, berikut kami rangkum penjelasan dari setiap kode status HTTP, mengacu pada dokumen RFC 9110.
Status Code | Nama | Deskripsi |
100 | Continue | Server telah menerima permintaan “header”, dan client sekarang dapat mengirimkan permintaan “body”. |
101 | Switching Protocols | Server akan beralih ke protokol lain untuk memenuhi permintaan client. |
200 | OK | Permintaan client berhasil diproses, dan respon berisi informasi yang diminta berasil diberikan oleh server. |
201 | Created | Permintaan client berhasil diproses, dan server telah membuat resource baru yang akan dikirim kembali dalam isi respon. |
202 | Accepted | Permintaan client telah diterima untuk diproses, tetapi belum selesai. |
203 | Non-Authoritative Information | Respon dihasilkan oleh sumber yang bukan server asli. Biasanya muncul ketika terdeteksinya penggunaan proxy. |
204 | No Content | Respon berhasil diproses, tetapi tidak ada konten untuk dikirim kembali ke client. |
205 | Reset Content | Respons berhasil diproses, tetapi client harus mengatur ulang tampilannya. |
206 | Partial Content | Server berhasil memproses permintaan client yang mengandung header “Range” dan hanya mengirimkan bagian dari konten yang diminta oleh client. |
300 | Multiple Choices | Respon dari server menampilkan beberapa resource, dan client harus memilih salah satu. |
301 | Moved Permanently | Resource (data halaman web) yang diminta client telah dipindahkan ke URL baru secara permanen. |
302 | Found | Resource (data halaman web) yang diminta client telah dipindahkan ke URL baru secara sementara. |
303 | See Other | Resource yang diminta telah dipindahkan ke lokasi yang berbeda. Server kemudian memberikan respon dengan header “Location” yang berisi URL baru yang harus diakses oleh klien. |
304 | Not Modified | Sejak terakhir kali diakses, resource yang diminta tidak mengalami perubahan apapun. |
307 | Temporary Redirect | Resource yang diminta telah dipindahkan ke URL baru secara sementara. |
308 | Permanet Redirect | Resource yang diminta telah dipindahkan ke URL baru secara permanen. |
400 | Bad Request | Permintaan tidak dapat diproses karena kesalahan sintaks atau parameter yang tidak valid. |
401 | Unauthorized | Client harus memberikan kredensial untuk mengakses resource yang diminta. |
403 | Fobidden | Client tidak memiliki izin untuk mengakses resource yang diminta. |
404 | Not Found | Resource yang diminta client tidak tersedia di server. |
405 | Method Not Allowed | Metode HTTP yang digunakan client ditolak oleh server sehingga permintaan client tidak dapat dipenuhi. |
406 | Not Acceptable | Server tidak bisa memenuhi permintaan “accept header” dari client. |
407 | Proxy Authentification Required | Client harus memberikan kredensial untuk mengakses proxy yang diberikan. |
408 | Request Timeout | Server mengakhiri koneksi karena client tidak mengirimkan permintaan dalam kurun waktu tertentu. |
409 | Conflict | Adanya konflik antara data yang diminta dan data yang tersedia di server. |
410 | Gone | Resource yang diminta tidak lagi tersedia di server. |
411 | Length Required | Client harus menyertakan header Content–Length dalam permintaannya. |
412 | Precondition Failed | Prekondisi (syarat khusus) yang diberikan dalam permintaan tidak terpenuhi. |
413 | Content Too Large | Permintaan client terlalu besar untuk diproses server. |
414 | URI Too Long | URI yang diminta terlalu panjang untuk diproses oleh server. |
415 | Unsupported Media Type | Permintaan client memiliki jenis media yang tidak didukung oleh server atau resource yang diminta. |
416 | Range Not Satisfiable | Range dalam header permintaan client tidak dapat dipenuhi oleh server. |
417 | Expectation Failed | Server tidak dapat memenuhi prekondisi yang ditentukan dalam header Expect permintaan client. |
421 | Misdirect Request | Permintaan dikirim ke server yang tidak dapat memprosesnya. |
422 | Unprocessable Content | Server telah memproses permintaan yang dikirim oleh client, tetapi server tidak dapat memahami atau memproses data yang dikirim oleh client. |
426 | Upgrade Required | Server akan memproses permintaan client setelah client meng-upgrade protokol yang digunakan dalam permintaannya. |
500 | Internal Server Error | Server tidak dapat memproses permintaan client karena adanya kesalahan internal. |
501 | Not Implemented | Server tidak mendukung fungsi yang diminta oleh client. |
502 | Bad Gateway | Server, saat bertindak sebagai gateway atau proxy, menerima respon yang tidak valid dari server yang diakses ketika mencoba memenuhi permintaan. |
503 | Service Unavailable | Server sedang tidak tersedia sehingga tidak dapat memproses permintaan dari client. |
504 | Gateway Timeout | Server, saat bertindak sebagai gateway atau proxy, tidak menerima respon tepat waktu dari server hulu (upstream) yang harus diakses untuk menyelesaikan permintaan client. |
505 | HTTP Version Not Supported | Server tidak mendukung versi utama HTTP yang digunakan dalam permintaan client. |
Penutup
Demikian pembahasan mengenai pemahaman HTTP status code serta cara mengetahuinya dan tips mengoptimalkannya. Untuk memastikan search engine bot dan pengguna dapat mengakses website teman-teman dengan baik, lakukanlah audit kode status website secara rutin.
Frekuensi audit kode status HTTP bisa teman-teman sesuaikan dengan seberapa sering teman-teman menambah konten atau memperbarui website teman-teman. Semakin sering teman-teman melakukan pembaruan website, maka dibutuhkan juga audit kode status HTTP yang lebih sering.
___________
Ayo bergabung di grup Telegram DailySEO ID untuk dapat berdiskusi tentang topik seputar SEO dengan praktisi SEO lainnya!
Saat ini, DailySEO ID juga memiliki series webinar dengan materi SEO ter-update untuk teman-teman yang tertarik belajar SEO langsung dari founder DailySEO ID, Ilman Akbar.
Jika tertarik, teman-teman bisa langsung mendaftarkan diri untuk ikut series webinar selanjutnya di sini ya!
Sumber:
3 Comments
Pingback: Mengenal SEO Log File Analysis & Manfaatnya, Profesional Harus Tahu! - DailySEO ID
Pingback: Google Bakal Deindex Website yang Terlalu Downtime! - DailySEO ID
Pingback: Cara Menemukan & Memperbaiki Broken Link Pada Website - DailySEO ID