Ketika akan membuat website baru, melakukan migrasi website, mengeluarkan produk baru, hingga perubahan website secara menyeluruh, salah satu yang akan kita pertimbangkan adalah site structure (struktur situs).

Tiga pertimbangan yang muncul terkait site structure adalah apakah kita harus menggunakan subdirectory, subdomain, atau menggunakan country code top-level domain (ccTLD) jika kita menargetkan pasar internasional.

Apakah salah satu di antara ketiganya ada yang lebih baik untuk strategi SEO Anda?

Mari kita buka bahasan artikel dengan definisi dari subdomain, subdirectory, dan ccTLD.

sumber: Wix.com

Apa Itu Subdomain?

Subdomain adalah sebuah domain unik yang menjadi bagian domain utama (root domain), biasa terletak di sebelah kiri nama domainnya.

Formulanya adalah subdomain<titik>namadomain<titik>top-level domain

Contoh, ketika Anda ingin membuat halaman blog maupun halaman lainnya ke dalam website atau menambahkan kategori produk baru. Maka url yang nanti akan tampil di address bar adalah blog.dailyseo.id. Potongan blog merumakan subdomain untuk halaman blog dari domain dailyseo.id.

Contoh lainnya:

Pada sepatu.tokoonline.com , sepatu merupakan subdomain kategori produk sepatu dari domain utama tokoonline.com.

Di support.google.com, support adalah subdomain untuk halaman support dari domain utama google.com.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Subdomain

Kelebihan:

  • Subdomain membantu dalam mengorganisir file, data, tracking dan lain-lain.
  • Konten yang berada di subdomain lebih mudah untuk di-tracking, dianalisis, karena ia terpisah dari domain lainnya.
  • Sangat membantu jika Anda memiliki situs web besar dengan banyak jenis konten yang berbeda. Contohnya, web portal berita memiliki hot.detik.com, inet.detik.com, news.detik.com, dan seterusnya.
  • Search Engines melihat subdomain sebagai website yang berbeda (terpisah dari root domain), jadi subdomain yang dioptimasi dengan baik memiliki potensi untuk mendapatkan ranking di search result berbarengan dengan domain utamanya.
Baca Juga:   6 Rekomendasi Kursus/Belajar SEO Online di Indonesia, Ini Investasi Leher Ke Atas!

Kekurangan:

  • Biayanya lebih mahal dibandingkan pilihan lainnya.
  • Beberapa user merasa subdomain ini membingungkan. Contohnya, jika user mencari website kita kemudian mengetik example.com, mereka mungkin tidak menyadari jika bagian blog website Anda berada di blog.example.com. Hal ini menyebabkan kebingungan dan potensi kehilangan traffic.

Saat ini, semenjak Google memperlakukan subdomain sebagai website terpisah, jika Anda membuat konten baru di subdomain, maka subdomain tersebut tidak akan mendapat manfaat dari authority yang diturunkan dari root domain karena dianggap sebagai website baru (terpisah).

Apa Itu Subdirectory?

Subdirectory atau subfolder adalah sebuah folder yang ada di sebuah website yang di dalamnya terdapat beberapa halaman terpisah atau sejumlah konten. Bisa terlihat di sebelah kanan setelah nama domain, dipisahkan dengan slash/garis miring.

Formulanya adalah namadomain<titik>top-level domain<garis miring>subdirectory

Sebagai contoh, tampilan URL dengan subdirectory adalah dailyseo.id/blog, (ingat, bentukblog.dailyseo.id adalah bentuk subdomain).

Contoh lainnya:

facebook.com/help memiliki subdirectory /help dari domain utama facebook.com.

lazismu.org/calculator memiliki subdirectory /calculator untuk halaman kalkulator zakat dari domain utama lazismu.org.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Subdirectory

Kelebihan:

  • Secara umum pengelolaannya lebih hemat biaya dibanding pilihan lainnya.
  • Beberapa user menganggap subdirectory in lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan subdomain. Contohnya, jika seseorang mencari website kemudian mengetikan example.com, maka mereka dengan cepat mengetahui bagian blog Anda berada di example.com/blog. Hal ini dapat mencegah kebingungan dan potensi kehilangan traffic.
  • Mendapatkan authority dari root domain, hal ini akan membantu subdirectory mendapatkan search engine visibility yang lebih baik.

Kekurangan:

  • Berpotensi lebih sulit untuk dipersiapkan ketimbang pilihan yang lain.
  • Search Engine tidak melihat subdirectory sebagai bagian terpisah dari root domain website.
Baca Juga:   Apakah Exact Match Domain Memengaruhi Ranking di Google Search?

Apa Itu Country Code Top-Level Domain (ccTLD)?

Sebuah country code top-level domain (ccTLD) adalah tipe top-level domain yang secara khusus atau spesifik merepresentasikan suatu negara tertentu.

Formulanya adalah namadomain<titik>top-level domain

Contoh mudahnya silakan lihat address bar browser Anda, di sana akan terlihat url dailyseo.id, nah .id adalah ccTLD khusus untuk Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan ccTLD

Kelebihan:

  • Memberikan benefit tersendiri ketika Anda mempersiapkan konten website dengan target negara tertentu.
  • Menggunakan ccTLD adalah sinyal kuat bagi search engine bahwa konten yang Anda miliki fokus untuk negara yang spesifik.

Kekurangan:

  • Jika Anda tidak menargetkan international user, maka Anda tidak butuh ccTLD.
  • Secara umum lebih mahal dibandingkan subdomain dan subdirectory, karena berarti membeli nama domain baru secara terpisah
  • Setiap ccTLD tampil sebagai website yang berbeda, sehingga ketika Anda memiliki website di berbagai negara dengan ccTLD yang berbeda, maka Anda harus mengoptimasi masing-masing website. Hal ini membutuhkan effort lebih dan lebih banyak mengeluarkan biaya. 
  • Beberapa negara mewajibkan Anda untuk menjadi warga negaranya jika Anda ingin membeli dan memiliki nama domain dengan ccTLD.

Subdomain, Subdirectory, & ccTLD, Manakah yang Lebih Difavoritkan oleh Para Praktisi SEO?

Para praktisi SEO lebih menyukai subdirectory ketimbang subdomain karena URL baru nantinya akan mendapatkan manfaat dari root domain yang sudah memiliki authority dari akumulasi inbound link/backlink.

Dengan memanfaatkan authority dari root domain, subdirectory akan mendapatkan ranking yang lebih baik dan performa organic yang lebih cepat dibandingkan subdomain.

Atas alasan tersebut, banyak profesional SEO yang lebih memilih subdirectory ketimbang subdomain.

Meskipun Google dapat mengenali subdomain sebagai properti dari entitas root domain yang lebih besar dan dapat memahami konektivitas antara keduanya jika dilakukan dengan baik dan benar, para webmaster tetap saja akan membatasi internal link antara kedua properti tersebut.

Baca Juga:   Membahas Mitos-mitos SEO: Insight dari Search Central Live Jakarta 2023

Karena itulah subdomain membutuhkan lebih banyak external link yang harus diarahkan ke dalamnya hingga mencapai authority yang diharapkan.

Anda mungkin akan mempertimbangkan ccTLD jika memiliki konten untuk berbagai negara atau target pasar negara tertentu.

Kemudian menerapkan langkah-langkah international content strategy agar Google dan search engine lainnya tahu bahwa website Anda itu ada.

Meskipun kita tahu, bahwa mengelola beberapa website dengan ccTLD akan membebankan biaya yang tidak sedikit.

Kesimpulan

Pertanyaan pamungkas mengenai Subdomain, subdirectory, & ccTLD: Mana yang lebih baik untuk SEO?

Jawabannya adalah it depends (tergantung), dan tidak ada jawaban yang pasti.

Tergantung pada kebutuhan dan tujuan Anda, dan seperti yang sudah dipaparkan di atas, baik subdomain, subdirectory, dan ccTLD memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Akhir kata, manakah yang akan teman-teman gunakan dari ketiga pilihan di atas?

Beritahu kami dengan cara menuliskan komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram Daily SEO di sini.

Sumber:

https://www.searchenginejournal.com/subdomain-subdirectory-cctld-which-one-should-you-use/448277/

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

Touched SEO in 2014 and dive more deeply in 2019. Currently working at Farmaku & DokterSehat as an SEO Specialist. Let's connect!

7 Comments

  1. Jika buat sub domain artinya semua backlink dan authority domain kembali ke awal? terpisah dengan domain utama atau bagaimana?

    • Apri Reply

      Betul, subdomain ini akan dianggap sebagai entitas baru atau dianggap website yang sepenuhnya baru berbeda dari main domain.

      Tidak akan dapat benefit apapun dari main domain, kecuali (salah satunya) brand awareness.

  2. Pingback: Apa itu DA & PA? Masih Penting untuk SEO di 2023? - DailySEO ID

  3. Pingback: Memahami Apa itu Subdomain dan Perbedaannya dengan Domain - DailySEO ID

  4. Saya punya domain dan mau bikin subdomain sebagai portofolio. Saya akan mengisi subdomain portofolio itu dengan konten-konten yang pernah ditayangkan di website lain. Apakah subdomain seperti itu bisa berpengaruh buruk terhadap performa SEO domain?

    • Apri Reply

      Jawabannya singkatnya tidak.

      Sebab subdomain akan dianggap sebagai entitas baru atau dianggap website yang sepenuhnya baru dan berbeda dari domain utama.

Write A Comment