Riset kata kunci bukanlah aktivitas yang sederhana, terutama ketika kita menghadapi banyak sekali kata kunci untuk diriset atau ketika kita sulit menemukan kata kunci yang memiliki potensi yang besar.

Namun, dalam proses riset tersebut, Anda mungkin akan menemukan sebuah “harta karun” yang tersembunyi, atau juga dikenal dengan istilah “unicorn keyword“.

Di grup blogger, unicorn keyword ini disebut sebagai golden keyword

Hal ini menarik untuk dibahas, mengingat istilah unicorn keyword bukanlah tentang kata kunci long tail atau short tail, yang sudah umum diketahui oleh para praktisi SEO.

Lantas, apa sebenarnya unicorn keyword itu? Dan, apakah memang perlu untuk kita targetkan dalam strategi SEO kita?

Apa Itu Unicorn Keyword?

Unicorn keyword adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kata kunci unik yang, ketika dicari di Google, menampilkan hasil SERP (Search Engine Results Page) yang kurang kompetitif, bahkan jarang sekali ada situs yang membahas tentang kueri atau kata kunci tersebut, namun secara mengejutkan memiliki volume pencarian yang tinggi.

Mungkin terdengar seperti sesuatu yang utopis, namun unicorn keyword sebenarnya merupakan low-hanging fruit dalam dunia SEO, artinya adalah peluang yang mudah dimanfaatkan.

Keberadaan unicorn keyword ini sangat nyata, terutama dalam niche atau pasar yang bersifat blue ocean, di mana sangat sedikit pembahasan dan kompetisi di dalamnya.

Baca Juga:   Inilah 9 Faktor Ranking Google yang Paling Penting

Minimnya kompetisi ini dianggap dapat meningkatkan kemungkinan sebuah situs untuk mendapatkan peringkat tinggi di Google, terutama bagi situs-situs yang otoritasnya belum sepenuhnya terbangun atau yang masih dalam tahap awal optimasi SEO.

Ciri-Ciri Unicorn Keyword

Ciri-ciri yang paling terlihat dari unicorn keyword adalah sedikit sekali situs yang membahas keyword/kueri tersebut, namun search demand atau search volume-nya tinggi.

Dengan jumlah situs yang terbatas yang membahas tentang unicorn keyword, bila kita melihat hasil pada SERP, Google masih menggunakan sistem halaman untuk hasil pencariannya, hasil yang muncul tidak akan melebihi 9 halaman, bahkan mungkin hanya berkisar antara 1 hingga 5 halaman.

Saat ini, dengan sistem infinite scrolling yang diterapkan oleh Google, jumlah situs yang membahas seputar unicorn keyword biasanya tidak akan lebih dari 50 situs.

Bagaimana Cara Menemukan Unicorn Keyword?

#1 Identifikasi Topik dengan Minat Tinggi namun Pembahasan yang Minim

Langkah pertama dan paling menantang dalam menemukan unicorn keyword adalah mengidentifikasi topik yang relatif belum banyak dibahas atau yang masih jarang ditangani oleh situs-situs di internet, tetapi memiliki jumlah pencarian yang tinggi di Google.

Ide untuk topik seperti ini bisa datang dari berbagai sumber, termasuk dari observasi di media sosial atau melalui percakapan dan diskusi dengan teman atau rekan kerja.

#2 Gunakan Tools SEO untuk Riset

Setelah menentukan topik yang sepertinya jarang dibahas, langkah berikutnya adalah melakukan riset kata kunci menggunakan alat-alat SEO.

Berapakah volume pencarian dari topik yang ingin Anda bahas? Urutkan berdasarkan volume pencarian tertinggi.

#3 Analisa SERP

Terakhir, setelah menyortir keyword dengan search volume yang tinggi atau lumayan ramai pencarian bulanannya, ketik keyword tersebut pada Google penelusuran dan analisa SERP-nya.

Baca Juga:   Apakah Praktisi SEO Perlu Melakukan Keyword Tracking?

Jika tidak banyak situs yang membahas topik seputaran dari keyword tersebut, maka bisa dipastikan kalau Anda telah menemukan unicorn keyword.

Apakah Anda harus Menarget Unicorn Keyword setelah Keyword Tersebut Ditemukan?

Jawabannya tergantung pada tujuan SEO dari website Anda.

Meskipun Anda berhasil menemukan unicorn keyword, jika kata kunci tersebut tidak relevan dengan niche situs Anda, maka bisa jadi akan mengganggu topical authority yang sedang Anda bangun.

Selain itu, unicorn keyword juga belum tentu punya search intent yang jelas.

Jadi, ketika menemukan unicorn keyword, jangan langsung ditarget. Pertimbangkan beberapa hal seperti:

  • Topical authority yang sedang dibangun
  • Tujuan dari situs
  • Kapasitas/kemampuan penulis dalam menggarap topik dari unicorn keyword

Perlu diingat bahwa unicorn keyword tidak selalu akan bertahan sebagai “kata kunci yang langka”unicon keyword“.

Dinamika konten internet yang terus berubah, dengan jutaan hingga miliaran konten baru muncul setiap hari, dapat mengubah status dari unicorn keyword tersebut.

Unicorn Keyword bukanlah Silver Bullet untuk SEO

Ketika Anda menemukan unicorn keyword mungkin ada rasa puasnya tersendiri. Bak menemukan jarum di dalam tumpukan jerami.

Sayangnya, unicorn keyword bukanlah silver bullet yang menjadi solusi bagi permasalahan SEO Anda. Banyak sekali hal yang perlu Anda pertimbangkan ketika menentukan topik yang akan dibahas sebelum akhirnya Anda realisasikan sebagai konten.

Akhir kata, semua kembali ke prinsip user first.

Demikianlah artikel tentang unicon keyword, jika teman-teman memiliki pertanyaan silakan tuliskan di kolom komentar di bawah atau bisa gabung ke grup Telegram DailySEO ID di sini.

Teman-teman juga bisa ajukan topik selanjutnya untuk kami bahas! Jika ingin belajar SEO dari ahlinya, yuk belajar di course-nya DailySEO ID!

Author

SEO Specialist at sirka.io and currently developing farisyudza.com. I started diving into SEO in early 2022 and eager to learn more!

Write A Comment