Dalam ranah optimasi SEO, sering kali dijumpai konten yang isinya sama persis dari URL yang berbeda. Inilah yang disebut dengan duplicate content.
Keberadaan duplicate content sebetulnya bisa membawa dampak negatif bagi peringkat website di search engine.
Lantas, bagaimana cara mencegah dan mengatasinya? Apakah duplicate content itu sama saja dengan plagiarism? Yuk, kita kupas satu-satu di bawah ini!
Daftar Isi
Apa itu Duplicate Content?
Seperti yang sudah disebutkan, duplicate content adalah sebuah kondisi ketika terdapat dua atau beberapa konten dengan isi serupa yang memiliki URL berbeda.
Konten yang sama ini bisa berada dalam satu website atau website lain yang tidak ada hubungannya sama sekali.
Isi konten yang mengalami duplikasi bisa bermacam-macam pula. Contohnya, deskripsi produk dan artikel blog.
Adanya konten duplikat akan membuat sistem search engine bingung untuk menentukan mana konten orisinal yang seharusnya ditempatkan di SERP (Search Engine Result Page).
Alhasil, traffic teman-teman pun akan ikut terganggu dan mempengaruhi optimasi SEO.
Sebenarnya, konten duplikat bisa diminimalisir jika kita punya content mapping yang rapi.
Sebab, melalui strategi tersebut kita jadi tahu mana konten yang sudah ada dan belum ada.
Jenis-jenis Duplicate Content
Kemiripan konten bisa muncul dalam kasus yang beragam. Namun, dalam kasus yang paling sering terjadi, inilah jenis duplicate content:
1. Internal duplicate content
Seperti namanya, internal duplicate content mengacu pada keberadaan konten yang sama pada beberapa halaman dalam satu situs web.
Biasanya, konten seperti ini bisa muncul karena unsur ketidaksengajaan ataupun kurang teliti dalam melakukan mapping untuk konten existing.
Contoh yang sering terjadi, teman-teman tanpa sengaja menulis artikel untuk keperluan artikel dengan topik dan keyword yang sama atau istilahnya keyword cannibalization).
Meski isinya tidak mirip 100 persen, artikel ini sudah termasuk dalam konten duplikat.
2. Eksternal duplicate content
Sedangkan external duplicate content merujuk pada adanya konten yang sama di situs berbeda. Jenis seperti ini lebih lebih berpotensi untuk mendapatkan penalti dari Google.
Selain itu, external duplicate content juga menimbulkan masalah hukum terkait hak cipta atau biasa disebut plagiarism.
Plagiarisme merupakan tindakan yang harus Anda hindari dalam pembuatan konten, terlebih untuk kebutuhan SEO.
Tetap buat konten orisinal serta diimbangi dengan kualitas yang tinggi supaya konten Anda makin disukai oleh user serta Google.
Beberapa Penyebab Konten Duplikat
Penyebab duplikasi konten didominasi dengan masalah teknis, berikut contohnya yang sering terjadi:
1. Penulisan URL
Konten duplikat dapat terjadi ketika URL berbeda mengarah ke laman web yang sama, sering kali disebabkan oleh variasi teknis seperti sensitivitas huruf besar atau kecil dan garis miring.
Sistem search engine dapat menafsirkan variasi ini sebagai entitas terpisah, sehingga mengakibatkan masalah duplikat konten yang dapat berdampak negatif pada SEO.
2. Konfigurasi CMS
Pengaturan content management system (CMS) yang keliru juga rupanya bisa menjadi sumber duplicate content.
Banyak platform CMS secara otomatis membuat halaman tag dan kategori yang mencantumkan konten yang terkait dengan kategori atau tag tertentu. Setiap kategori atau tag memiliki URL-nya sendiri.
Jika Anda memiliki konten yang dikaitkan dengan beberapa kategori atau tag sekaligus, hal ini dapat menyebabkan beberapa URL tersebut mengarah ke konten yang sama.
Mengutip dari Google, beberapa URL berbeda yang mengarahkan ke satu laman ini sudah terhitung sebagai konten duplikat.
3. Konten laman lokal dengan bahasa yang sama
Kasus seperti ini jarang terjadi di Indonesia dan lebih sering terjadi di negara dengan bahasa penutur bahasa Inggris.
Misalnya, Anda dapat membuat versi laman produk yang khususkan untuk berbagai wilayah seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia lewat masing-masing URL sendiri.
Walau halaman-halaman ini terdapat sedikit berbeda dalam hal harga, mata uang, dan detail pengiriman, apabila konten inti seperti deskripsi dan gambar produk sebagian besar tetap sama, search engine bisa menilai bahwa konten ini merupakan duplikasi.
4. Versi web vs mobile
Metode yang paling umum untuk membuat website menjadi mobile friendly adalah dengan menggunakan URL terpisah untuk versi desktop dan seluler.
Misalnya “.com” untuk pengguna desktop dan “m.__.com” untuk pengguna seluler.
Namun, jika tidak diterapkan dengan benar, penggunaan URL terpisah untuk versi seluler dan desktop justru malah menyebabkan masalah duplikat konten.
Dampak Duplikat Konten Terhadap SEO
Duplicate content dapat berdampak negatif terhadap search engine optimization (SEO) dengan mengurangi visibilitas situs web dalam hasil pencarian. Google biasanya hanya akan menampilkan satu versi ketika ada konten serupa.
Jika Anda bersaing dengan situs yang lebih besar dan lebih mapan, kemungkinan besar konten teman-teman akan berada di luar halaman pertama atau bahkan bisa lebih buruk.
Kejadian itu tentu saja bisa membatasi potensi untuk menarik organic traffic dan mengurangi kinerja search engine secara keseluruhan.
Bagaimana Cara Menemukan Duplicate Content?
Duplicate content yang hadir tanpa Anda sadari tentunya akan mengurangi efektifitas kinerja optimasi search engine.
Oleh karena itu, teman-teman dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menemukannya sedini mungkin:
1. Lakukan SEO audit
SEO audit penting untuk dilakukan secara berkala guna menemukan hal-hal error yang terjadi pada website, entah itu broken link atau duplicate content.
Pada kesempatan ini, kami akan coba memberikan langkah-langkah SEO audit untuk menemukan konten duplikat dengan menggunakan tools SEMrush.
- Buka tools SEMrush, klik tab “Site Audit” pada bagian kanan, lakukan masukkan website Anda.
- Klik “Issues” untuk mencari tahu mana konten yang terindikasi duplikat
- Masukkan kata “duplicate” di search bar untuk memfilter konten, judul, dan meta deskripsi yang terindikasi mengalami duplikat
- Jika sudah menemukan konten tersebut, klik tautan “why and how to fix it” di sebelah setiap masalah untuk melihat laman pop-up yang berisi detail tentang penyebab dan rekomendasi solusi untuk memperbaiki masalah konten duplikat tersebut
2. Monitor indexed pages di Google Search Console
Teman-teman juga dapat mengandalkan Google Search Console untuk mencari laman web yang terduplikasi.
- Buka Google Search Console, lalu klik “Pages” di bagian “Indexing. Pastikan, teman-teman sudah login menggunakan email Google, ya
- Setelah itu, akan muncul sebuah grafik yang memperlihatkan page yang berhasil di-index (indexed) dan page yang tidak ter-index (not indexed)
- Scroll ke bawah untuk menemukan “why pages aren’t indexed”. Di bagian ini merupakan daftar alasan mengapa beberapa halaman tidak terindeks
- Cari bagian “Duplicate, Google chose different canonical than user” untuk membuka laporan yang mencantumkan halaman-halaman duplikat
- Perbaiki jika ada dan jangan lupa kasih tahu Google kalau halaman tersebut sudah diperbaiki dengan menekan tombol “Validate Fix”
Kira-kira seperti itu langkah-langkah menemukan konten duplikat menggunakan Google Search Console.
Sejauh ini, DailySEO ID belum terindeks ada konten duplikat dilihat dari hasil screenshot di atas.
Jika teman-teman juga mengalami hal yang sama seperti gambar di atas, tidak ada yang perlu diperbaiki.
3. Menggunakan Screaming Frog
Selain menggunakan kedua cara di atas, Anda dapat pula mengandalkan Screaming Frog, yaitu alat untuk melakukan audit SEO secara menyeluruh.
- Buka Screaming Frog, lalu ketikkan situs web teman-teman dan klik “Start” untuk memulai audit. Setelah proses audit selesai, nanti tampilannya akan seperti ini
- Setelah crawling selesai, buka tab “Content” untuk melihat potensi masalah konten duplikat
- Gunakan filter “Duplicate” untuk memeriksa elemen-elemen yang serupa (exact duplicates) atau hampir serupa (near duplicates), termasuk judul halaman, meta deskripsi, heading, dan teks utama
- Tinjau hasil untuk mengidentifikasi halaman yang ditandai memiliki konten duplikat. Screaming Frog menyediakan perbandingan berdampingan untuk membantu Anda melihat halaman mana yang memiliki konten serupa
Cara Memperbaiki Konten Duplikat
Jika sudah terlanjur ada halaman duplikat di website, teman-teman dapat memperbaikinya lewat metode di bawah ini:
1. Gunakan canonical tag
Gunakan canonical tag (rel=”canonical”) pada halaman yang berpotensi memiliki konten duplikat untuk menandai dan memudahkan mesin pencari untuk memilih versi mana dari halaman tersebut yang dianggap sebagai versi utama atau asli.
Dengan menetapkan halaman kanonik, Anda membantu mencegah mesin pencari mengindeks beberapa versi dari konten yang sama, sehingga menjaga otoritas halaman utama dan meningkatkan peringkat SEO.
Link yang disematkan canonical tag merupakan perwakilan dari konten-konten yang serupa untuk berlomba dengan konten lain di SERP.
2. Pakai 301 redirect jika dibutuhkan
Teman-teman juga dapat menggunakan 301 redirect untuk mengarahkan pengguna dan search engine dari halaman duplikat ke halaman baru yang lebih relevan.
Akan tetapi, perlu diingat jika halaman duplikat akan menghilang dan digantikan dengan halaman baru bila Anda menggunakan 301 redirect.
Kiat-kiat Mencegah Terjadinya Konten Duplikat
1. Perhatikan struktur internal link
Menjaga struktur internal link yang kuat di seluruh situs web Anda akan memastikan bahwa search engine dapat dengan mudah mengidentifikasi sumber asli dari konten dan navigasi laman website dengan lebih efektif.
Dengan membuat hierarki dan pola tautan yang jelas, Anda memudahkan search engine memahami hubungan dan pentingnya halaman di dalam situs web Anda.
2. Buat content/keyword mapping
Percayalah, strategi ini sangat ampuh untuk menghindari adanya konten duplikat pada website kita.
Content/keyword mapping sangat berguna ketika Anda sedang ingin melakukan optimasi ataupun membuat konten baru.
Ketika Anda ingin mengajukan topik untuk pembuatan konten baru, pastikan lihat terlebih dahulu di dalam sheet content mapping, kira-kira kontennya sudah ada atau belum dibuat.
Langkah ini sangat efektif untuk membantu SEO campaign Anda berjalan lebih baik ke depannya.
3. Laporan konten duplikat
Jika masalah konten duplikat disebabkan oleh pihak lain yang menyalin konten Anda tanpa izin (external duplicate content), bisa dibilang pihak lain tersebut telah melanggar hak cipta.
Anda sebaiknya melapor ke Google. Nantinya, Google akan meninjau laporan Anda, lalu menghapus konten duplikat tersebut.
4. Selalu Buat Konten yang Orisinal
Hal yang lebih terpenting, fokuslah pada pembuatan konten yang orisinal.
Hindari menyalin konten dari situs lain dan pastikan setiap halaman menyediakan informasi yang unik dan bermanfaat bagi audiens Anda.
Itulah ulasan mendalam tentang apa itu duplicate content sampai cara mengatasi dan mencegahnya.
Dapatkan berbagai informasi mendalam tentang perkembangan dan isu terhangat tentang SEO dan digital marketing secara keseluruhan di grup Telegram DailySEO! Di sini Anda juga dapat berdiskusi dengan sesama pemerhati dan praktisi.
Jangan lupa daftarkan diri Anda juga untuk mengikuti kelas intermediate SEO yang diadakan oleh DailySEO ID dan pemateri langsung dibawakan oleh founder kami, Ilman Akbar.
Amankan tiketmu sekarang juga!
Kemudian, buat teman-teman yang masih ketinggalan informasi seputar waiting list SEO Fundamental Course batch 7, Anda bisa langsung klik link ini!
References:
Duplicate Content: What Is It + 4 Ways to Address It
What is a 301 Redirect, and When Should You Use One?
2 Comments
Pingback: Content Mapping: Memetakan dan Mendistribusikan Konten dengan Efektif - DailySEO ID
Pingback: Apakah Pagination Mempunyai Dampak Buruk Terhadap SEO? - DailySEO ID