Orphan page merupakan salah satu hal yang membuat website teman-teman terlihat buruk di mata search engine.

Untuk mendapatkan organic traffic dan ranking yang bagus di SERP, memastikan website Anda tidak memiliki orphan content sangatlah penting.

Oleh karena itu, teman-teman perlu melakukan content audit secara rutin untuk memastikan tidak adanya orphan content.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan tutorial cara menemukan orphan page dan bagaimana cara mengatasinya.

Apa Itu Orphan Page?

Orphan page atau yang dikenal sebagai orphaned content adalah halaman web yang tidak memiliki internal link ke halaman lainnya di dalam website tersebut. 

Artinya, halaman ini tidak terhubung dengan bagian lain dari website yang membuatnya sulit ditemukan oleh search engine maupun pengguna.

Dikarenakan tidak ada internal link yang mengarah ke halaman tersebut, search engine dan pengguna hanya bisa mengaksesnya dengan mengetik URL secara langsung atau melalui link dari website lain. 

Hal ini tentu berdampak negatif terhadap SEO karena halaman tersebut tidak mudah diidentifikasi atau diindeks.

Orphaned content biasanya muncul karena beberapa alasan, seperti desain ulang website yang tidak optimal, masalah saat migrasi website, perubahan struktur website, halaman lama yang sudah tidak terhubung dengan internal link, atau produk yang sudah tidak lagi dijual tetapi halaman masih tetap dipublikasikan.

Dampak Negatif Orphan Page Terhadap SEO

Jika orphan page ini dibiarkan dan tidak segera diperbaiki, bisa berdampak buruk bagi SEO website teman-teman. 

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif orphan page terhadap SEO website yang harus teman-teman tahu:

1. Halaman berpotensi tidak terindeks

Dikarenakan orphan pages tidak memiliki tautan internal, crawler search engine kesulitan untuk menemukannya. 

Tanpa jalur yang jelas, crawler tidak dapat mengakses, merayapi, atau mengindeks halaman tersebut.

Baca Juga:   Hindari Duplicate Content, Mulai Lakukan SEO Audit Secara Berkala!

Jika halaman tidak terindeks,  halaman tersebut tidak akan muncul di hasil pencarian.

Meski begitu, crawler mesin pencari juga memeriksa XML sitemap teman-teman yang merupakan daftar semua halaman di website

Secara teori, bot bisa saja menemukan orphan page melalui sitemap ini, tetapi masalah ini sebaiknya segera diatasi dan jangan dibiarkan.

2. User experience jadi buruk

Dari sudut pandang pengguna, orphan pages hampir tidak terlihat karena tidak memiliki tautan dari menu navigasi atau halaman lain di website.

Pengguna hanya dapat mengakses halaman ini dengan memasukkan URL secara langsung.

Jika halaman tersebut berisi informasi yang berguna untuk audiens Anda, informasi tersebut menjadi tidak bermanfaat karena sulit ditemukan dan diakses.

Hal ini tentu berdampak buruk pada pengalaman pengguna dan membatasi kegunaan halaman tersebut.

3. Ranking di Google jadi buruk

Meskipun halaman di-crawl dan diindeks, kurangnya tautan internal dapat menurunkan peringkat website dalam hasil pencarian (SERP). Ini juga bisa mengurangi organic traffic di website teman-teman.

Hal ini disebabkan PageRank, yaitu algoritma Google yang menggunakan internal link sebagai faktor penilaian kualitas dan otoritas halaman. 

Internal links membantu mendistribusikan link equity, nilai yang ditransfer oleh tautan ke seluruh website.

Jika suatu halaman tidak memiliki internal link, halaman tersebut tidak akan menerima link equity, sehingga peringkatnya akan lebih rendah di mesin pencari dan tidak akan banyak menerima lalu lintas organik.

Bagaimana Cara Menemukan Orphan Page di Website?

Cara menemukan orphan content di website cukup sulit, namun teman-teman bisa melakukannya dengan mudah memakai tools untuk site audit seperti SEMrush. 

Berikut adalah langkah-langkah cara mencari orphan page menggunakan SEMrush:

1. Masuk ke SEMrush dan mulai audit

Langkah pertama, masuk ke akun SEMrush Anda, kemudian di dashboard buka menu On Page & Tech SEO – klik Site Audit.

Di halaman Site Audit, masukkan domain website teman-teman di kolom yang tersedia dan klik “Start Audit”.

gunakan semrush untuk menemukan orphan page
Dok. Screenshot

Catatan: Jika Anda belum memiliki proyek di Semrush, klik “Create Project” untuk membuat proyek baru, lalu masukkan informasi yang diminta tentang website Anda.

2. Konfigurasi pengaturan audit

Setelah muncul halaman untuk pengaturan audit, silakan tentukan berapa banyak halaman yang ingin diaudit dengan memilihnya dari menu drop-down.

Untuk akun SEMrush gratis, teman-teman bisa melakukan site audit sampai 100 halaman.Jika sudah menentukan jumlah halaman, klik “Start Site Audit”.

Dok. SEMrush

Nantinya, proses crawling akan dimulai di mana bot SEMrush akan mulai menjelajahi website Anda layaknya bot search engine.

3. Proses crawling oleh bot SEMrush

SEMrush Site Audit bot akan mulai menjelajahi website teman-teman, mulai dari beranda dan terus menelusuri semua link internal yang ada pada setiap halaman. 

Baca Juga:   6 Langkah Menciptakan Kolaborasi dan Bersinergi antara SEO Specialist dan Tim Content

Bot ini akan mengumpulkan data dari setiap halaman yang ditemukan, mulai dari konten, gambar, meta tag, sampai link internal dan eksternal.

Pada tahap ini, bot hanya bisa menemukan halaman yang memiliki tautan internal. Orphan pages yang tidak memiliki tautan internal akan sulit ditemukan tanpa metode tambahan.

4. Membandingkan data sitemap dan Google Analytics (GA)

Selanjutnya, jika website Anda sudah memiliki sitemap XML, nantinya SEMrush akan membandingkan daftar URL yang ditemukan dari crawling sebelumnya dengan URL yang ada di sitemap. 

Orphan content bisa diidentifikasi apabila URL halaman muncul di sitemap, namun tidak memiliki tautan internal.

Supaya lebih meyakinkan, teman-teman bisa menghubungkan akun Google Analytics ke SEMrush. 

Hal ini memungkinkan SEMrush untuk membandingkan halaman yang menerima traffic dengan daftar URL yang ditemukan selama proses audit sebelumnya.

5. Menghubungkan Google Analytics (opsional)

Untuk menghubungkan Google Analytics ke Semrush, caranya silakan klik “Connect GA” atau “Connect your Google Analytics” yang ada pada dashboard audit.

Nantinya, akan muncul jendela baru yang meminta Anda untuk memilih akun Google yang terhubung ke profil Google Analytics website Anda. Silakan pilih akun tersebut dan klik “Allow” untuk Semrush akses ke Analytics.

Setelah berhasil terhubung, silakan kembali ke halaman pengaturan audit, pilih Profile, Property dan View sesuai dengan website yang sedang Anda audit. Jika sudah, silahkan klik “Save” supaya perubahan tersebut tersimpan.

6. Melihat hasil audit dan orphan pages

Setelah proses crawling selesai, buka hasil audit dengan klik nama domain website teman-teman yang ada di dashboard Semrush. 

Di dalam laporan audit, silahkan buka tab “Issue” untuk melihat daftar masalah yang ditemukan pada saat proses crawling.

Dok. Screenshot

Silakan ketik kata “orphan” pada kolom “Search by check” untuk melihat bagian terkait orphan pages.

Apabila ada perbedaan antara halaman yang ditemukan crawler dengan halaman di sitemap atau Google Analytics, maka halaman tersebut diidentifikasi sebagai orphan content.

Cara Memperbaiki Orphan Page

Setelah teman-teman menemukan orphan pages, langkah berikutnya adalah mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga:   Apakah Meta Description Memengaruhi Ranking di Google Search?

Anda harus mengintegrasikan halaman-halaman tersebut ke dalam struktur website. Berikut adalah beberapa cara memperbaiki orphan page:

Tambahkan tautan internal

Pastikan setiap orphan content terhubung dengan halaman lain di website Anda melalui tautan internal. Anda bisa menambahkannya di konten, navigasi, atau footer.

  1. Masukkan ke navigasi: Pertimbangkan untuk menambahkan tautan ke orphan content pada menu navigasi utama atau sekunder jika halaman tersebut penting bagi pengguna
  2. Perbaiki site architecture: Periksa kembali struktur tautan internal dan pastikan semua halaman penting dapat diakses dengan mudah oleh pengguna dan mesin pencari
  3. Mengatur redirect: Jika orphan page adalah halaman lama yang telah digantikan oleh halaman baru, teman-teman harus menerapkan 301 redirect pada halaman tersebut
  4. Menggunakan noindex: Jika halaman tersebut sengaja dikecualikan dari struktur website dan navigasi, pertimbangkan untuk menerapkan tag “noindex”
  5. Menghapus halaman: Jika orphan content tidak memberikan nilai apapun dan tidak relevan dengan konten website Anda, mungkin yang terbaik adalah menghapus halaman tersebut

Pastikan Website Anda Tidak Memiliki Orphan Page

Itulah tadi penjelasan tentang apa itu orphan page, dampaknya untuk website, cara menemukan orphan content dan cara memperbaikinya.

Untuk teman-teman yang ingin website-nya terlihat bagus di mata mesin pencari seperti Google, pastikan website bebas dari orphan content.

Banyak pemilik website yang sering mengabaikan adanya orphan content pada website mereka, padahal halaman ini bisa berdampak negatif untuk SEO website.

Dengan cara yang kami bagikan di atas, Anda bisa mencari orphan content dan memperbaikinya.

Jika Anda ingin memahami lebih jauh tentang website, SEO dan mencari wadah untuk berdiskusi mengenai strategi press release SEO serta topik digital marketing lainnya, gabunglah dengan grup Telegram DailySEO ID.

Di sana, Anda bisa bertukar pikiran dan belajar bersama dengan praktisi SEO lainnya.

Selain itu, untuk pemula yang ingin mendalami dasar-dasar SEO, langsung saja masuk mendaftarkan diri ke SEO Fundamental Course DailySEO ID dengan mengunjungi halaman ini!

References:

Orphan Pages: How They Affect SEO (And How to Fix Them)

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Content Specialist, Median Digital Indonesia | Former SEO Content at Zenius, Hipwee, and Glints | SEO Enthusiast

Write A Comment