Implementasi search engine optimization (SEO) merupakan salah satu strategi penting dalam digital marketing yang dapat menentukan keberhasilan website dalam menempati halaman pertama di hasil pencarian.
Meski begitu, tak jarang ada beberapa kekeliruan yang dilakukan para praktisi SEO Specialist selama proses pengoptimalan website.
Akibatnya, kinerja optimasi pun kurang sesuai harapan.
Apa saja sebenarnya kesalahan umum dalam penerapan SEO? Mari kulik bersama masalahnya satu-satu di bawah ini!
Daftar Isi
- 1. Tidak Menyesuaikan Search Intent
- 2. Keyword Research Kurang Mendalam
- 3. Konten Dibuat Asal-asalan, Tidak Helpful buat User
- 4. Internal Link Tidak Dibangun dengan Rapi
- 5. Website Tidak Bisa Diindeks oleh Google
- 6. Cepat Puas dengan Ranking Pertama
- 7. Melakukan Keyword Stuffing
- 8. Alt Text Image Tidak Diisi
- 9. Fokus pada Search Engine Saja, Tidak Memikirkan User
- 10. Terdapat Duplicate Content
- 11. Membeli Backlink
- 12. Page Speed Website Lambat
- 13. Membuat Konten Terlalu Panjang Tanpa Memperhatikan Konteks
- 14. Jarang Update Content
- 15. Tidak Mengikuti Perkembangan SEO
1. Tidak Menyesuaikan Search Intent
Search intent mengacu pada apa yang sebenarnya dicari oleh pengguna ketika mereka mengetikkan sebuah keyword di mesin pencari.
Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak memahami atau menyesuaikan konten dengan tujuan pencarian ini. Kesalahan ini cukup familiar dilakukan saat proses keyword research.
Misalnya, teman-teman hendak menuliskan konten tentang review handphone Samsung S21 FE.
Jika teman-teman hanya memakai keyword “Samsung S21 FE” saja, Anda akan bersaing dengan para marketplace yang menyediakan produk-produk tersebut.
Pasalnya, keyword “Samsung S21 FE” bersifat transactional, di mana user akan menggunakan keyword tersebut untuk mencari link pembelian handphone Samsung S21 FE tanpa harus melihat spesifikasinya karena sudah mempelajarinya terlebih dahulu.
Lain halnya jika teman-teman mencoba untuk melakukan keyword research dengan mempertimbangkan long tail keyword.
Anda bisa menemukan variasi keyword seperti “review Samsung S21 FE”, “spesifikasi Samsung S21 FE”, dll.
Kalau dilihat di SERP, rata-rata keyword di atas merupakan search intent yang bersifat informational.
Oleh karena itu, ketika melakukan keyword research diusahakan menyesuaikan dengan search intent supaya kontennya sesuai dengan apa yang diharapkan user.
2. Keyword Research Kurang Mendalam
Riset keyword adalah fondasi dari strategi SEO yang sukses. Namun, banyak yang melupakan pentingnya penelitian yang mendalam dan hanya menggunakan keyword yang umum dan kompetitif.
Mengejar keyword dengan search volume besar sebenarnya tidak begitu salah. Hanya saja jika tidak mempertimbangkan bagaimana persaingan yang ada, efeknya justru membuat website Anda sulit bersaing dengan kompetitor yang lebih besar.
Gunakan tools SEO seperti Google Keyword Planner atau Ahrefs untuk menemukan keyword yang memiliki volume pencarian tinggi dengan tingkat persaingan rendah.
Eksplorasi lebih dalam lagi strategi riset keyword teman-teman dengan mencari keyword low hanging fruit, di mana jenis keyword ini memiliki tingkat kompetisi yang rendah karena masih sedikit kompetitor yang konten untuk kata kunci tersebut.
3. Konten Dibuat Asal-asalan, Tidak Helpful buat User
Mengisi website dengan konten yang asal dibuat tanpa memberikan nilai tambah kepada pembaca adalah kesalahan fatal.
Konten yang tidak informatif, tidak lengkap, atau bahkan memuat misinformasi akan membuat pengguna meninggalkan situs teman-teman dengan cepat.
Fokuslah pada kualitas konten yang relevan, informatif, dan solutif terhadap masalah pengguna.
Penting juga diingat kini Google menerapkan konsep E-E-A-T, yaitu sebuah konsep yang menekankan jika penulisan konten harus berdasarkan experience (pengalaman), expertise (keahlian), authoritativeness (otoritatif), dan trust (kepercayaan).
Pastinya aspek-aspek ini tidak akan terpenuhi jika konten dibuat asal-asalan belaka.
4. Internal Link Tidak Dibangun dengan Rapi
Internal linking yang baik membantu Google memahami struktur website teman-teman karena ada benang merah antara halaman satu dengan yang lainnya.
Sayang, banyak website yang mengabaikannya sehingga membuat Google kesulitan dalam mengindeks halaman secara efektif.
Sebaiknya Anda membangun struktur internal link yang rapi dan terarah dengan menautkan halaman yang relevan satu sama lain.
Pastikan penerapan anchor text-nya pun tidak asal-asalan. Pilih kata yang relevan dengan isi konten link yang akan ditautkan.
Penerapan internal link yang bagus juga bisa menghindari orphan page dalam website Anda. Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah di mata Google atau user.
5. Website Tidak Bisa Diindeks oleh Google
Salah satu kesalahan teknis yang paling merugikan adalah ketika website atau beberapa halaman di dalamnya tidak bisa diindeks oleh Google.
Kejadian seperti ini kerap terjadi karena pengaturan robots.txt atau noindex yang salah.
Solusinya, teman-teman dapat memeriksa file robots.txt dan pengaturan meta tag noindex untuk memastikan semua halaman penting bisa diindeks oleh Google.
6. Cepat Puas dengan Ranking Pertama
Beberapa orang berpikir bahwa setelah mereka mencapai peringkat pertama di Google, itu artinya optimasi selesai. Pemahaman ini sungguh keliru.
Pada dasarnya SEO adalah proses dinamis yang perlu berjalan secara kontinu. Lengah sedikit saja, kompetitor akan terus berupaya untuk mengambil alih posisi tersebut.
Bisa saja kemungkinan besar peringkat teman-teman nantinya akan diambil alih oleh kompetitor.
Maka dari itu, teruslah memperbarui konten dan strategi meskipun sudah berada di peringkat atas.
Memang, ranking menjadi suatu hal yang penting dalam hasil SEO. Akan tetapi, ranking saja tidak cukup, teman-teman juga harus memikirkan strategi bagaimana ranking tersebut bisa dikonversikan menjadi leads.
Dengan begitu, maka strategi SEO Anda bisa memuaskan klien ataupun atasan di tempat teman-teman bekerja.
7. Melakukan Keyword Stuffing
Mengisi konten dengan terlalu banyak kata kunci atau keyword stuffing bukan lagi metode yang baik.
Alih-alih membantu meningkatkan peringkat, Google akan menganggap ini sebagai spam dan dapat menurunkan peringkat website Anda.
“Tempatkan” keyword secara alami dan relevan sesuai konteks konten. Teman-teman perlu menitikberatkan pada kualitas, bukan kuantitas.
8. Alt Text Image Tidak Diisi
Alt text pada gambar tidak hanya membantu pengguna yang menggunakan screen reader, tetapi juga membantu Google memahami konten gambar.
Banyak yang mengabaikan pengisian alt text ini, sehingga mengurangi potensi peringkat di Google Images.
Ada baiknya Anda selalu memastikan setiap gambar memiliki alt text yang deskriptif dan relevan dengan konten halaman.
Untuk penulisan alt text image yang tepat, teman-teman bisa membaca panduan Google.
Intinya, jangan spamming keyword saat memasukkan alt text image. Masukkan sewajarnya saja seperti contoh gambar di atas.
9. Fokus pada Search Engine Saja, Tidak Memikirkan User
Terkadang, strategi SEO terlalu berfokus pada mesin pencari tanpa mempertimbangkan pengalaman pengguna itu sendiri.
Hal ini menyebabkan website menjadi yang tidak ramah pengguna dan sulit dinavigasi, meski mungkin konten yang dimuat pada website sudah SEO-friendly.
Selalu utamakan user experience (UX) dalam setiap langkah optimasi SEO. Website yang mudah diakses dan dinavigasi akan mendapatkan nilai lebih dari Google.
Tidak hanya itu saja, dalam penulisan konten pun teman-teman tetap harus memprioritaskan user dalam penyampaian informasi.
Berikan informasi yang banyak, bukannya memperbanyak keyword di dalam satu artikel sehingga terlihat spam dan tidak natural dibaca oleh user.
10. Terdapat Duplicate Content
Duplicate content adalah salah satu kesalahan yang sering tidak disadari, terutama ketika website menggunakan konten yang serupa di beberapa halaman.
Alhasil, Google akhirnya menjadi sulit dalam menentukan halaman mana yang lebih penting. Fenomena ini bisa menyebabkan peringkat menurun.
Gunakan tools seperti Copyscape untuk memastikan tidak ada konten duplikat di website teman-teman.
Jika perlu, gunakan canonical tags untuk memberitahu Google halaman mana yang harus diutamakan.
11. Membeli Backlink
Walau backlink adalah salah satu komponen dalam strategi optimasi, membeli backlink dengan cara yang tidak etis dapat merugikan website Anda.
Membeli backlink juga melanggar Google’s Webmaster Guidelines. Google akan memberlakukan penalti situs yang menggunakan backlink dari sumber yang tidak terpercaya atau tidak relevan.
Jadi, bagaimana cara mendapatkan backlink? Anda cukup membuat konten berkualitas tinggi, nantinya backlink akan datang secara organik.
Hal ini yang kami lakukan dalam penerapan backlink. Sejauh ini DailySEO ID sama sekali tidak pernah membelinya dan mendapatkan backlink organic dari website lain.
Teman-teman bisa melihatnya lebih detail di sini.
12. Page Speed Website Lambat
Page speed mengukur seberapa cepat konten halaman web Anda dimuat.
Lebih lanjut lagi, kecepatan halaman ternyata juga mempengaruhi seberapa besar kemungkinan pengguna akan berinteraksi dengan situs teman-teman.
Pengguna cenderung lebih cepat meninggalkan website yang membutuhkan waktu lama untuk dimuat, lalu bounce rate ikut meningkat.
13. Membuat Konten Terlalu Panjang Tanpa Memperhatikan Konteks
Teman-teman mungkin pernah mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa semakin panjang dan banyak isi konten, maka peluang untuk ranking akan semakin tinggi.
Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah pula. Memang betul, jika artikel yang lengkap dan informatif lebih berguna dan memberikan value bagi pembacanya.
Akan tetapi, artikel yang terlalu panjang justru bisa membuat pembaca bosan dan menjadi kurang menyimak.
Poin soal menulis panjang ditekankan pula dalam riset yang dilakukan oleh Ahrefs.
Daripada melebar-lebarkan topik pembahasan, Anda hanya perlu menuliskan konten yang padat informasi, mudah dicerna dan komprehensif.
Tidak perlu menambahkan sub pembahasan jika memang tidak dibutuhkan.
14. Jarang Update Content
Google sangat menghargai konten yang up-to-date, karena hal tersebut lebih memberikan manfaat kepada pengguna.
Konten yang tidak diperbarui secara berkala bisa menjadi tidak relevan lagi bagi pengguna, terutama jika informasi yang disajikan sudah terlewat jauh.
Konten yang sudah ada bisa dimaksimalkan lebih jauh dengan memperbaruinya menggunakan keyword baru atau penambahan informasi yang lebih mendalam.
15. Tidak Mengikuti Perkembangan SEO
Algoritma Google selalu berubah. Jika Anda tidak mengikuti perkembangan terbaru, strategi SEO Anda akan ketinggalan.
Selalu perbarui pengetahuan teman-teman tentang SEO dengan membaca blog resmi Google dan sumber terpercaya lainnya.
Anda sebagai SEO enthusiast juga bisa selalu mengikuti perkembangan SEO terbaru di DailySEO. Jangan ragu untuk bergabung dengan grup Telegram DailySEO ID.
Di sana Anda dapat bertukar wawasan dan insight tentang SEO dan digital marketing
Bagi Anda yang baru pemula juga bisa mengikuti SEO Fundamental Course DailySEO Batch 7. Kelas ini dirancang khusus dalam memahami konsep dasar hingga tingkat lanjut.
References: