Dalam dunia digital marketing, benchmarking menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan. Benchmarking, atau mengevaluasi performa berdasarkan perbandingan, memiliki peran penting dalam strategi Search Engine Optimization (SEO).

Pasalnya, dengan melakukan aktivitas tersebut kita bisa memperoleh wawasan tentang bagaimana meningkatkan visibilitas dan performa website di mesin pencari.

Dalam konteks SEO, Anda bisa melakukan aktivitas benchmarking , salah satunya dengan cara mengecek traffic website lain.

Wah, kalau begitu apakah kita harus minta data Google Analytics mereka? Tentunya hal ini tidak mungkin untuk dilakukan, lagipula data performa seperti itu bersifat confidential (rahasia).

Namun, jangan berhenti disitu teman-teman.

Kabar baiknya, ada website yang menyediakan tools untuk mengecek estimasi traffic website.

Jadi, Anda tetap bisa mengetahui perkiraan traffic website kompetitor tanpa perlu masuk ke Google Analytics mereka.

Tools untuk Mengecek Traffic

Saat Anda melakukan aktivitas pencarian atau Googling, sebenarnya ada cukup banyak situs yang menawarkan alat/tools untuk mengecek traffic.

Dalam artikel ini, kamu akan merekomendasikan beberapa tools yang populer untuk mengecek estimasi trafik website.

#1 Ahrefs

Ahrefs adalah tools SEO untuk mengecek traffic yang cukup lumrah digunakan oleh banyak orang.

Dari gambar di atas, Ahrefs mampu memberikan estimasi dari organic traffic situs beserta jumlah kueri (kata kunci) yang ranking di Google beserta nilai dari traffic-nya.

Namun, untuk mendapatkan data yang lebih jauh dan komprehesif, Anda perlu berlangganan di layanan premium milik mereka. Harganya sebagai berikut:

Baca Juga:   Mengenal Istilah Google Sandbox dan Cara Mengatasinya

#2 Ubersuggest

Ubersuggest juga merupakan tools SEO yang bisa Anda gunakan untuk mengecek estimasi organic traffic dari suatu website secara gratis.

Selain traffic, Anda juga bisa mendapatkan informasi organic keyword (keyword yang ranking di Google) dan jumlah backlink situs lewat Ubersuggest.

#3 Semrush

Selain Ahrefs, Semrush juga banyak digunakan oleh para praktisi SEO.

Berbeda dengan Ubersuggest dan Ahrefs ketika melakukan estimasi pengecekan traffic. Semrush menyajikan data yang lebih lengkap dan komprehensif, pun juga mereka menyajikan penjelasan selain estimasi traffic.

Terdapat juga jumlah backlink, negara populer yang mengakses website, bahkan hingga search intent dari kata kunci yang ditarget oleh website.

#4 Similarweb

Berbeda dengan tools SEO sebelumnya, Similarweb menyajikan berbagai informasi yang tidak terbatas pada estimasi trafik saja.

Ada beberapa metrik lain seperti:

  • Total kunjungan
  • Bounce rate
  • Kanal untuk menuju situsnya
  • Engagement time (waktu user berada di situs)

Keterbatasan 3rd Party Tools untuk Mengecek Traffic

Penggunaan tools untuk mengecek trafik situs memiliki keterbatasan yang penting untuk dipahami.

Beberapa tools tersebut, meskipun berguna, hanya mampu menyediakan estimasi trafik. Ini berarti data yang diperoleh tidak dapat dianggap sebagai perhitungan pasti dan absolut.

Perbedaan mendasar dalam metode pengumpulan dan analisis data antara third-party tools dan tools seperti Google Analytics atau Google Search Console, tentu menyebabkan variasi dalam hasil yang dihasilkan.

Google Analytics menyajikan data secara langsung dan detail tentang trafik website, berdasarkan data pengguna yang dikumpulkan langsung dari situs.

Termasuk informasi tentang user-behaviour, sumber trafik, konversi, dan metrik penting lainnya.

Sedangkan Google Search Console, di sisi lain, menyediakan data tentang performa situs dalam hasil pencarian Google, termasuk jumlah tayangan (Impression), klik, dan rata-rata ranking search queries.

Manfaat Mengecek Traffic Website Kompetitor

Meskipun hanya menyediakan perhitungan estimasi, tentu masih ada manfaat dan keuntungannya loh.

Memeriksa trafik situs website kompetitor tentu memiliki keuntungan yang bisa kita dapatkan.

Baca Juga:   Panduan Lengkap Google Analytics untuk SEO: GA4 dan Universal Analytics

#1 Membandingkan Perkembangan Website Anda dengan Kompetitor (Benchmarking)

Dalam SEO, kita bersaing dengan milyaran website yang tersebar di internet. 

Namun, Anda tidak perlu benchmarking dengan semua situs.

Cobalah untuk melakukan riset untuk benchmarking sederhana seperti mengetahui situs mana yang juga menyajikan konten yang sama atau menjual produk/jasa yang sama dengan Anda.

Salah satu benchmarking dalam SEO adalah perbandingan traffic situs Anda dengan situs kompetitor.

Dari traffic tersebut, Anda bisa menjadikan parameter ini sebagai benchmark:

  • Jumlah konten 
  • Niche konten yang dibuat
  • Kualitas konten
  • Kualitas technical SEO
  • Backlink/media PR/brand mention

#2 Mengestimasi Audience Size 

Mengecek traffic website juga bisa menjadi cara untuk mengestimasi audience size

Caranya:

1. Temukan situs kompetitor dengan traffic atau market share tertinggi. Ciri-cirinya adalah ranking 1-3 di kueri pada niche tertentu

2. Perhatikan organic keyword dan apa industri mereka

Dari website atau brand yang menguasai market share, Anda bisa tahu seberapa besar audience size di industri Anda. 

Hal ini penting untuk membuat target yang sesuai dengan prinsip SMART goals (specific, measureable, achievable, relevant, time-based). Bukan target angka yang “jatuh dari langit”.

#3 Menentukan Target Traffic

Dalam optimasi SEO, pastinya disertai dengan target KPI. Salah satunya adalah target organic traffic.

Anda bisa melakukan cara yang sama dengan mengestimasi audience size.

Namun, perbedaannya, saat menentukan target traffic, Anda juga harus memastikan bahwa memiliki resource yang cukup untuk mencapai target traffic tersebut.

#4 Content Gap Analysis

Traffic kompetitor adalah data yang bisa Anda gunakan untuk menerapkan content gap analysis.

Biasanya, situs dengan traffic tinggi juga punya konten atau laman yang terindeks cukup banyak.

Baca Juga:   Mengenal Anchor Text dan Cara Optimasinya, Pemula Wajib Paham!

Itu berati, Anda bisa melakukan content gap analysis.

Kira-kira konten apa yang merupakan sumber traffic terbesar dan mengapa bisa demikian? Dan apakah konten kompetitor lebih lengkap?

Dari content gap analysis, Anda akan menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk membuat dan menentukan langkah selanjutnya.

Seberapa sering Anda harus Mengecek Traffic Kompetitor?

Biasanya, situs yang menyediakan tools untuk mengecek traffic situs kompetitor akan melakukan update/pembaharuan data sebulan sekali.

Jadi, Anda dapat melakukan pengecekan traffic situs kompetitor selama sebulan sekali, tidak perlu setiap hari.

Manfaatkan Estimasi Data Traffic Situs Kompetitor untuk Kesuksesan Strategi SEO Anda

Estimasi data traffic situs kompetitor bisa bermanfaat untuk banyak hal seperti menentukan target, mengestimasi audience size, dan melakukan analisa. 

Namun, perlu digarisbawahi bahwa, meskipun Anda mengetahui traffic kompetitor, Anda tidak tahu tujuan di balik pembuatan konten atau halaman yang berhasil menarik traffic tersebut, sehingga sebaiknya jangan ambil ide mentah-mentah dari situs kompetitor.

Jika Anda menirunya begitu saja secara mentah-mentah. Itu berarti tidak jauh berbeda dengan mengikuti menu diet orang lain, padahal tujuan kesehatannya bisa saja berbeda atau belum tentu cocok dengan Anda.

Manfaatkanlah data estimasi traffic kompetitor untuk kesuksesan strategi SEO Anda!

Yuk Gabung DailySEO ID!

Untuk Anda yang ingin berjejaring dengan banyak praktisi SEO baik pemula dan berpengalaman, serta ingin mendapatkan insights dan update terbaru seputar SEO, Anda bisa bergabung dengan komunitas kami di Telegram.

Disana Anda bisa berdiskusi dan bertanya kepada siapapun tentang topik seputar SEO.

Referensi:

https://ahrefs.com/traffic-checker

https://www.similarweb.com/

https://www.semrush.com/website/

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Specialist at sirka.io and currently developing farisyudza.com. I started diving into SEO in early 2022 and eager to learn more!

2 Comments

  1. Pembahasan yang menarik, namun setelah bolak-balik berkunjung, saya pikir bahasa penulisan kurang disederhanakan agar lebih mudah dipahami. Misalnya ketimbang menggunakan kata “3rd Party Tools: akan lebih baik diganti “alat pihak ketiga”.

    Saya sudah banyak membaca blog SEO dari blogger lain, namun pembahasannya lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti, apalagi yang gaya bahasannya santai seperti ngobrol.

    Semoga bisa menjadi masukkan. Terima kasih untuk kontenya yang selalu update dan bermanfaat.

Write A Comment